Anda di halaman 1dari 6

 TIPOLOGI

Rumah Adat Joglo adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang memiliki keunikan dan
filosofi yang mendalam. Berikut adalah beberapa jenis dan ciri khas dari Rumah Adat Joglo:

1. Rumah Joglo Sinom:


Bentuk atapnya memiliki empat sisi yang dibagi ke dalam tiga tingkatan dengan satu bubungan.
Dilengkapi dengan 36 tiang, di mana empat di antaranya merupakan saka guru atau tiang besar
utama. Cocok untuk digunakan pada gedung perkantoran atau pemerintahan.
2. Rumah Adat Limasan:
Bentuk atapnya menyerupai bentuk limas. Terdiri dari empat sisi pada area atap. Desainnya
sederhana namun cantik. Kelebihannya adalah kemampuan meredam guncangan gempa bumi.
Struktur konstruksinya kokoh dan memanfaatkan elemen alami. Dibangun dengan empat tiang
utama.
3. Rumah Joglo Jompongan:
Bentuk dasar dari rumah Joglo. Tidak memiliki teras keliling seperti Joglo Sinom. Ciri khasnya
adalah simpel dan elegan.
4. Rumah Joglo Pangrawit:
Teras keliling dengan 36 tiang. Cocok untuk rumah tinggal maupun tempat kerja.
5. Rumah Joglo Mangkurat:
Atap berbentuk limas. Empat sisi pada area atap. Kokoh dan tahan gempa. Memanfaatkan
elemen alami.
6. Rumah Joglo Hageng:
Atap berbentuk limas. Empat sisi pada area atap. Sederhana dan cantik. Tahan gempa.

-Filosofi Rumah Adat Joglo:


Joglo berasal dari kata Tajug Loro (Juglo) yang berarti dua gunung.
Atap rumah Joglo berbentuk dua gunung, menggambarkan tempat yang tinggi dan sakral.
Tajug dipilih karena bentuknya mirip dengan gunung.
Rumah Joglo mengandung nilai warisan nenek moyang dan memiliki banyak filosofi lainnya.
https://katadata.co.id/berita/daerah/615425c636ea7/mengenal-jenis-rumah-joglo-bangunan-adat-
suku-jawa-penuh-filosofi
https://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2012/01/7_-Slamet-Subiantoro.pdf

 GEOMETRI BENTUK DASAR


Kebanyakan Rumah Adat Joglo memiliki geometri seperti di bawah ini:
1. Bangun Datar:
Bangun Persegi: Bentuk datar dengan empat sisi yang sama panjang.
Bangun Persegi Panjang: Bentuk datar dengan dua pasang sisi sejajar dan panjang yang
berbeda.
Segitiga: Bentuk datar dengan tiga sisi dan tiga sudut.
Trapezium: Bentuk datar dengan dua sisi sejajar dan dua sisi yang tidak sejajar.
Belah Ketupat: Bentuk datar dengan empat sisi yang sama panjang dan sudut-sudut yang
berpasangan sama besar.
2. Bangun Ruang:
Kubus: Bangun ruang dengan enam sisi yang berbentuk persegi.
Balok: Bangun ruang dengan enam sisi yang berbentuk persegi panjang.
Limas: Bangun ruang dengan lima sisi, termasuk satu sisi berbentuk segitiga.
Prisma: Bangun ruang dengan dua sisi berbentuk segi-n.
3. Konsep Kesebangunan dan Kekongruenan:
Konsep ini memungkinkan kita membandingkan bentuk-bentuk yang serupa atau identik.
Transformasi geometri seperti translasi, refleksi, dan rotasi juga relevan dalam memahami
konsep geometri.
https://jim.unindra.ac.id/index.php/himpunan/article/download/6046/pdf

 LANGGAM

Langgam rumah adat Joglo merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk memperingati dan
memperkuat budaya Joglo di daerah Yogyakarta, Indonesia. Budaya Joglo adalah warisan budaya
Jawa yang terkait dengan arsitektur rumah tradisional Jawa. Langgam rumah adat Joglo dapat
diartikan sebagai upacara atau ceremoni yang diadakan saat suatu rumah Joglo baru dibangun
atau direnovasi.

Dalam kegiatan ini, para pemuda dan wanita dari desa tujuan akan melakukan perantaraan
budaya dengan menampilkan berbagai macam upacara tradisional, seni tari, dan lagu-lagu adat.
Hal ini dilakukan untuk mengucapkan terima kasih kepada pemilik rumah atau pengembang
proyek yang memperhatikan budaya Joglo dan memperkenalkannya kepada masyarakat lain.
Langgam rumah adat Joglo juga menjadi sebuah kesempatan untuk memperdayakan masyarakat
lokal dengan mempromosikan budaya Joglo dan memperkenalkan nilai-nilai tradisional yang
berperan penting dalam menciptakan sosial budaya yang harmonis. Kegiatan ini juga
memperkuat hubungan antar masyarakat dan memperkenalkan budaya Joglo kepada masyarakat
luar.
https://katadata.co.id/berita/daerah/615425c636ea7/mengenal-jenis-rumah-joglo-bangunan-adat-
suku-jawa-penuh-filosofi

Langgam rumah adat joglo mencakup berbagai aspek yang penting, seperti:
Arsitektur: Rumah joglo memiliki arsitektur yang khas, yang terdiri dari soko guru yang terdiri
dari empat tiang utama yang menyangga struktur bangunan, dan tumpang sari yang merupakan
struktur layered beam yang membentuk atap rumah.
Konstruksi: Rumah joglo memiliki konstruksi yang kokoh dan tahan gempa, yang dibuat dengan
-bahan material yang ramah lingkungan, seperti kayu, bambu, glugu, dan genteng dari tanah liat.
-Estetika: Rumah joglo memiliki estetika yang menarik, yang terdiri dari atap yang terbagi
menjadi tiga bagian utama yaitu pendapa, pringgitan, dan dalem.
-Nilai Budaya: Rumah joglo merupakan embodiment nilai budaya lokal, yang diberikan oleh
kepercayaan animisme, agama Hindu, dan Budha.
-Pengaruh Agama: Rumah joglo memiliki pengaruh agama, yang berbaur dengan kepercayaan
animisme, agama Hindu, dan Budha.
-Perilaku Rumah Tradisional: Rumah joglo memiliki perilaku yang berbeda dari rumah
tradisional lainnya, yang berpengaruh pada cara pembuatan dan pemeliharaannya.
-Pemodernan: Rumah joglo memiliki potensi untuk ditemukan dan diterapkan dalam
pemodernan arsitektur tradisional, yang dapat membantu mengembangkan kesejahteraan
masyarakat.
Langgam rumah adat joglo menjadi bagian dari filosofi dan arsitektur rumah tradisional Jawa,
yang memiliki nilai historis yang perlu dipelihara dan dilestarikan.

https://journals.ums.ac.id/index.php/sinektika/article/view/12323

Anda mungkin juga menyukai