APRESIASI BUDAYA
ARSITEKTUR
APRESIASI BUDAYA PADA ARSITEKTUR BANGUNAN RUMAH JENGKI
Gambar 2.
(Repro: Tabloid Rumah 20 Juli02 Agustus 2004).
Dinding yang Unik
Sebagai konsekuensi penggunaan atap pelana, rumah-rumah jengki memiliki dinding cukup
lebar pada tampak bangunan. Disinilah munculnya kreatifitas arsitek-arsitek jengki
menghadirkan tampak bangunan. Dinding yang miring dan membentuk bidang segi lima
menjadi ciri yang lazim kita temui pada arsitektur jengki. Selain itu dinding dihias dengan motif-
motif alam. Ada pula yang ditutup dengan batu alam yang disusun tidak teratur. Hal ini
merupakan penerapan anti-geometri dan anti-tegak lurus pada masa itu.
Beranda
Keberadaan beranda atau teras merupakan elemen mutlak dalam arsitektur tropis juga
disadari oleh para arsitek jengki. Teras berfungsi sebagai ruang penerima tamu, tempat
berteduh, dan tak sedikit sebagai aksentuasi pintu masuk. Bandingkan dengan ukuran teras
rumah-rumah sekarang yang semakin mengecil, teras pada rumah jengki masih memiliki
kesan yang luas dan selaras dengan pekarangan. Atap teras sendiri memiliki bentuk yang
berbeda-beda pada rumah jengki sebagai fungsi aksentuasi. Yang umum kita lihat adalah
atap beton yang melengkung maupun yang ditekuk-tekuk sebagai perlawanan terhadap
bentuk modern yang datar dan monoton (bayangkan, dengan ilmu arsitektur dan konstruksi
yang belum madani para arsitek jengki telah menghasilkan desain beton yang ditekuk!).
Permainan Bentuk Kusen dan Perletakan Jendela
Penggunaan krawang atau rooter merupakan penyesuaian terhadap iklim tropis. Fungsi
utamanya adalah sebagai ventilasi untuk pergantian udara secara alami. Selain itu dengan
bermacam-macam bentuk dari segilima, segitiga, lingkaran, hingga trapesium tak beraturan
menjadi ekspresi estetika pada rumah jengki.
Elemen Dekoratif pada Tampak Bangunan
Elemen-elemen dekoratif merupakan ungkapan para penghuni serta kreatifitas para arsitek jengki.
Maka kita menemukan satu ciri dekorasi yang sama antara satu rumah jengki dengan yang lain.
Ragam dekoratif kreasi arsitek jengki kebanyakan kombinasi-kombinasi garis lengkung dengan
motif alam, ataupun pola-pola garis vertikal dan horisontal. Elemen ini dapat kita lihat pada dinding
atau pada kolom bangunan.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari artikel diatas adalah, Rumah gaya jengki terancam
punah, karena pemilik menganggapnya sudah kuno dan ketinggalan zaman serta
berusaha merubah bentuknya menjadi bentuk lain agar sesuai dengan zaman
sekarang. Rumah gaya jengki pada umumnya mengunakan atap pelana dengan
kemiringan yang curam sebagai bentuk tanggap iklim tropis, variasi bentuk dengan
penggabungan bidang segi lima dan segi empat. Mempunyai nilai keindahan atau
estetika dilihat dari komposisi bidang yang tidak simetris dan penggunaan bahan yang
bervariasi. Mempunyai makna untuk mengekspresikan gaya hidup pola kebudayaan
adaptif pada zamannya. Mencerminkan semangat nasionalisme atau dapat dimaknai
sebagai simbol perjuangan menentang kolonialisme lewat media arsitektur.
DAFTAR PUSTAKA
http://media.rooang.com/2014/08/jengki-gaya-arsitektur-pasca-
kemerdekaan/