UNIVERSITAS PANDANARAN
SEMARAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul ARSITEKTUR JOGLO dalam bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
Kenang Dwi S
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Arsitektur adalah bagian dari kebudayaan manusia, dan ia merupakan ungkapan
fisik dan peninggalan budaya dari suatu masyarakat dalam batasan tempat dan
waktu tertentu. Dari dahulu sampai sekarang bahkan yang akan datang,
arsitektur akan selalu berkembang dalam bentuk semakin kompleks, sejalan
dengan perkembangan peradaban dan budaya termasuk ilmu pengetahuan,
teknologi dan tuntutan kebutuhan manusia baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
B.PERMASALAHAN
C.TUJUAN
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui definisi serta bagian-
bagian dari Arsitektur Jawa & Arsitektur Joglo
ARSITEKTUR JAWA
Definisi tentang arsitektur cukup banyak jumlahnya. Namun
dalam uraian ini dipilih satu pengertian yang diharapkan untuk
mempermudah pemahaman. Arsitektur dapat diartikan sebagai
suatu ilmu yang mempelajari tentang upaya manusia dalam
menciptakan wadah/ruang untuk dan dalam rangka
kehidupannya. Jadi menurut pengertian ini, arsitektur dapat
dimaksudkan sebagai proses maupun sebagai produk/hasil
penciptaan. Bahkan dalam arsitektur tradisional antara proses
dan produk bukanlah suatu yang berhenti/terputus, tetapi
dapat berkelanjutan dari produk kemudian berlanjut ke suatu
proses, demikian seterusnya.
Rumah Jawa yang ideal paling tidak terdiri dari dua atau tiga unit bangunan,
yakni pendopo (ruang untuk pertemuan), pringgitan (ruang untuk pertunjukan)
dan dalem (ruang inti keluarga). Dalem dibedakan menjadi bagian luar yang
disebut dengan emperan serta bagian dalam yang tertutup dinding. Bagian
dalam terdiri dari dua bagian (depan dan belakang) atau tiga bagian (depan,
tengah dan belakang). Bagian belakang terdiri atas sentong kiwo, sentong
tengen serta sentong tengah. Orientasi bangunan adalah arah selatan.
Masyarakat jawa pada masa lampau menganggap bahwa rumah joglo tidak
boleh dimiliki oleh orang kebanyakan, tetapi rumah joglo hanya diperkenankan
untuk rumah kaum bangsawan, istana raja, dan pangeran, serta orang yang
terpandang atau dihormati oleh sesamanya saja.