Anda di halaman 1dari 13

TUGAS UJIAN SEKOLAH PENUGASAN

TINJAUAN SENI DAN DASAR KREATIFITAS

ARTIKEL ARSITEKTUR JOGLO

Disusun Oleh :

NAMA : RIKA SUHARTINI

NO. : 32

KELAS. : XII DITF 1

SMK N 2 KENDAL

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
artikel yang berjudul ‘ARSITEKTUR JOGLO’ dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana. Semoga Artikel ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga Artikel ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi artikel ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Artikel ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan artikel ini.

Kendal, 9 Market 2021


Penyusun

Rika Suhartini
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
A.Pendahuluan ......................................................................................................1
B.Pembahasan .......................................................................................................2
C.Penutup...............................................................................................................9
D.Daftar Pustaka ...................................................................................................10
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Arsitektur adalah bagian dari kebudayaan manusia, dan ia merupakan ungkapan
fisik dan peninggalan budaya dari suatu masyarakat dalam batasan tempat dan
waktu tertentu. Dari dahulu sampai sekarang bahkan yang akan datang,
arsitektur akan selalu berkembang dalam bentuk semakin kompleks, sejalan
dengan perkembangan peradaban dan budaya termasuk ilmu pengetahuan,
teknologi dan tuntutan kebutuhan manusia baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
Sejarah perkembangan arsitektur mencakup dimensi ruang dan waktu yang
sukar ditentukan batasnya. Dan untuk mempermudah di dalam
mempelajarinya, suatu karya arsitektur dibedakan menurut ciri-ciri bentuk dan
karakter arsitektural dalam kurun waktu tertentu. Pengelompokan-
pengelompokan perkembangan arsitektur antara lain adalah: primitif,
tradisional, klasik barat, dan modern.
Unsur-unsur Tradisional Jawa dalam arsitektur tercermin pada bentuk-bentuk
atap bangunan rumah tradisionalnya. Bentu-bentuk atap tersebut seperti
panggang-pe, kampong, limas an, tajuk dan joglo
B.PERMASALAHAN
Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka permasalahan yang akan dibahas
dalam Makalah ini adalah Arsitektur Jawa & Arsitektur Joglo
C.TUJUAN
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui definisi serta bagian-
bagian dari Arsitektur Jawa & Arsitektur Joglo

1
Pembahasan

ARSITEKTUR JAWA
Definisi tentang arsitektur cukup banyak jumlahnya. Namun dalam uraian ini
dipilih satu pengertian yang diharapkan untuk mempermudah pemahaman.
Arsitektur dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang upaya
manusia dalam menciptakan wadah/ruang untuk dan dalam rangka
kehidupannya. Jadi menurut pengertian ini, arsitektur dapat dimaksudkan
sebagai proses maupun sebagai produk/hasil penciptaan. Bahkan dalam
arsitektur tradisional antara proses dan produk bukanlah suatu yang
berhenti/terputus, tetapi dapat berkelanjutan dari produk kemudian berlanjut
ke suatu proses, demikian seterusnya.

Arsitektur Jawa adalah arsitektur yang lahir, tumbuh dan berkembang,


didukung dan digunakan oleh masyarakat Jawa. Arsitektur Jawa itu lahir dan
hidup karena ada masyarakat Jawa, meskipun dikenal oleh beberapa orang,
nama-nama arsitek Jawa seperti Adipati Ario Santan, Wiswakharman, dan
lainnya. Bahkan banyak bangunan-bangunan Jawa yang adi luhung tidak ada
yang mengetahui siapa arsiteknya. Dengan demikian Arsitektur Jawa lebih
dikenal sebagai arsitektur tanpa arsitek.
Ilmu yang mempelajari seni bangunan oleh masyarakat Jawa biasa disebut
Ilmu Kalang atau disebut juga Wong Kalang. Bangunan pokok dalam seni
arsitektur bangunan Jawa
ada 5 (lima) macam, ialah :
A. Panggang-pe, yaitu bangunan hanya dengan atap sebelah sisi.
B. Kampung, yaitu bangunan dengan atap 2 belah sisi, terdapat sebuah
bubungan di tengah saja.
C. Limasan, yaitu bangunan dengan atap 4 belah sisi, sebuah bubungan di
tengahnya.
D. Joglo atau Tikelan, yaitu bangunan dengan Soko Guru dan atap 4 belah sisi,
sebuah bubungan di tengahnya.
E. Tajug atau Masjid, yaitu bangunan dengan Soko Guru atap 4 belah sisi,
tanpa bubungan, jadi meruncing

2
KONSEP BANGUNAN ARSITEKTUR JAWA
Rumah merupakan manifestasi dari kesatuan makrokosmos dan mikrokosmos
serta pandangan hidup masyarakat Jawa. Pembagian ruangan pada bangunan
Jawa didasarkan atas klasifikasi simbolik yang diantaranya berdasarkan dua dua
kategori yang berlawanan atau saling melengkapi yang oleh Tjahjono (1990)
disebut sebagai dualitas (duality). Selain itu ada pemusatan (centralitas) dalam
tata ruang bangunan.
Rumah Jawa yang ideal paling tidak terdiri dari dua atau tiga unit bangunan,
yakni pendopo (ruang untuk pertemuan), pringgitan (ruang untuk pertunjukan)
dan dalem (ruang inti keluarga). Dalem dibedakan menjadi bagian luar yang
disebut dengan emperan serta bagian dalam yang tertutup dinding. Bagian
dalam terdiri dari dua bagian (depan dan belakang) atau tiga bagian (depan,
tengah dan belakang). Bagian belakang terdiri atas sentong kiwo, sentong
tengen serta sentong tengah. Orientasi bangunan adalah arah selatan.
Bangunan Tradisional Jawa menurut Dakung (1987) dibedakan menjadi lima
klasifikasi menurut bentuk atapnya, yaitu: atap Panggang Pe, atap Kampung,
atap Limasan,. Atap Joglo dan atap Tajug. Dari klasifikasi tersebut terdapat
hirarki kesempurnaan atau keutamaan dilihat dari kompleksitas strukturnya,
teknik pengerjaannya, jumlah material bangunan, biaya serta tenaga yang
digunakan. Menurut Tjahjono perbedaan bentuk pada rumah Jawa
menunjukkan status social, sedangkan persamaan dalam susunan ruang
menandakan adanya pandangan hidup yang diwujudkan melalui aturan-aturan
dalam kehidupan rumah tangga.

3
ARSITEKTUR JOGLO
Joglo adalah rumah tradisional dari Jawa. Terdiri dari dua bagian utama,aula dan
ruang utama. Bagian utama adalah ruangan di depan rumah yang memiliki ruang
besar tanpa sekat, ruangan ini biasanya digunakan untuk menerima tamu atau
ruang bermain, sedangkan ruang utama adalah bagian dari rumah dalam bentuk
kamar di dalam ruangan, ruang keluarga dan ruang lain yang lebih privasi. Ciri-
ciri bangunan dari rumah Joglo adalah pada atap yang terlihat seperti sebuah
gunung yang menjulang tinggi. Kerangka bangunan utama dari rumah
tradisional Joglo terdiri dari empat pilar, tiang utama dengan tumpang tindih
sledge Songo ( sembilan tumpang tindih ) atau tumpang tindih telu (tiga
tumpang tindih) diatasnya, Struktur Joglo seperti itu, kecuali sebagai
penompang atruktur utama rumah, serta alas atap rumah bisa berbentuk
mengerucut
JENIS-JENIS RUMAH JOGLO:
A.Joglo Lambangsari (atap menerus)
B.Joglo Semar Tinandu (diilhami dari Semar ditandu)
C.Joglo Kepuhan Lawakan (atap kepuh)
D.Joglo Kepuhan Limolasan (atap kepuh/tutup)
E.Joglo Kepuhan Apitan (atap kepuh dua)
F.Joglo Pengrawit (atap joglo ukuran kecil/mungil)
G.Joglo Sinom Apitan
H.Joglo Ceblokan
I.Joglo Jompongan
J.Joglo Wantah Apitan
K.Joglo Hageng
L.Joglo Mangkurat
Masyarakat jawa pada masa lampau menganggap bahwa rumah joglo tidak
boleh dimiliki oleh orang kebanyakan, tetapi rumah joglo hanya diperkenankan
untuk rumah kaum bangsawan, istana raja, dan pangeran, serta orang yang
terpandang atau dihormati oleh sesamanya saja.
Banyak kepercayaan yang menyebabkan masyarakat tidak mudah untuk
membuat rumah bentuk joglo

4
Konstruksi rangka bangunan RUMAH JOGLO
Joglo merupakan kerangka bangunan utama dari rumah tradisional Jawa terdiri
atas sokoguru berupa empat tiang utama dengan pengeret tumpang songo
(tumpang sembilan) atautumpang telu (tumpang tiga) di atasnya. Struktur joglo
yang seperti itu, selain sebagai penopang struktur utama rumah, juga sebagai
tumpuan atap rumah agar atap rumah bisa berbentuk pencu.Pada arsitektur
bangunan rumah joglo, seni arsitektur bukan sekadar pemahaman
senikonstruksi rumah, juga merupakan refleksi nilai dan norma masyarakat
pendukungnya.Kecintaan manusia pada cita rasa keindahan, bahkan sikap
religiusitasnya terefleksikandalam arsitektur rumah dengan gaya ini.

DENAH RUMAH JOGLO


Pada bagian pintu masuk memiliki tiga buah pintu, yakni pintu utama di tengah
dan pintukedua yang berada di samping kiri dan kanan pintu utama. Ketiga
bagian pintu tersebut
Denah rumah Joglo Gudang yang besar memiliki serambiPamedangan hingga
ke samping kiri dan samping kanan rumah.

Palatar/Surambi Sambutan dengan 4 buah pilar pada emper Rumah Bubungan


Tinggi di DesaTelok Selong.

6
Maket Rumah Joglo Gudang

Konstruksi Rumah Jogl


Contoh Kerangka Rumah Joglo
Rumah Joglo

Rumah Joglo Limasan

8
Penutup

Kesimpulan

9
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Joglo
https://www.arsitag.com/article/arsitektur-tradisional-omah-adat-jawa
https://images.app.goo.gl/Q3ftHfByhZMs6xWZ8
https://images.app.goo.gl/mNCF4Ts6DmTWnssz7
https://images.app.goo.gl/MnitrLqLVJJaegLi8

10

Anda mungkin juga menyukai