Di Susun. Oleh:
BANTEN 2021
1
KATA PENGANTAR
15 November 2021
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR2
DAFTAR ISI 3
Saran .........................................................................................................10
Lampiran .................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cagar budaya adalah benda fisik yang menjadi bagian dari warisan
budaya suatu kelompok atau masyarakat. Benda-benda fisik tersebut diantaranya
bangunan bersejarah, karya seni, situs arkeologi, dan perpustakaan.
Dan cagar budaya ini warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda
Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar
Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu
dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu
pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
4. Untuk mengetahui fungsi duku dan sekarang rumah dinas walikota cilegon
4
BAB II
PEMBAHASAN
Rumah Dinas Walikota Cilegon berada di pusat kota Cilegon, di Jalan Sultan
Agung Tirtayasa No. 1 (Jl. Ahmad Yani Jombang wetan kecamatan cilegon kota
Cilegon provinsi Banten), berseberangan dengan Masjid Agung Nurul Ikhlas.
Rumah berhalaman luas ini merupakan bangunan warisan zaman Belanda.
Dulunya, Rumah Dinas Walikota Cilegon ini, yang eksis sejak tahun 1880-an,
dulunya merupakan Kantor Asisten Residen Gubbels, dan pernah juga digunakan
sebagai Kantor Kawedanan.
5
bangunan yang digunakan sebagai kantor. Bentuk bangunan ini bujur sangkar, atap
bangunan bergaya joglo.1
6
pemberontaan menggulingkan rejim klonial belanda akan dimulai tanggal 29
syawal atau 9 Juli 1888. Betapa pentingnya momen dan locus pertemuan tersebut
tergambar dalam fakta bahwa hasil keputusan musyawarah final tersebut
selanjutnya disebarluaskan kepada paa Kiyai dan tokoh di seluruh Banten, Jawa
Barat dan Jakarta dengan mengutus puluhan kurir untuk melakukan
pemberontakan itu. Setelah Indonesia merdeka sistem pemerintahan kolonial
dihapuskan pada 4 Juli 1950, pemerintah republik Indonesia dengan persetujuan
badan Komite Nasional Indonesia Pusat menghapuskan daerah karesidenan
Banten, ,dan membubarkan dewan perwakilan daerah karesidenan.3
A. Fungsi Dulu
Sistem hak tanah di Banten pada abad XIX berasal dari zaman kesultanan.
Kepemilikan tanah bersumber pada hadiah-hadiah tanah yang diberikan pada
anggota-anggota kerabat sultan dan pejabat-pejabat pemerintah. Agar tanah sultan
itu menghasilkan keuntungan, maka pengelolaannya diserahkan kepada petani
dengan syarat bahwa mereka menggarap dan membayar upeti kepada sultan
sebesar sepersepuluh dari hasilnya. Tapi pada kenyataannya penggunaa tanah milik
sultan itu dikaitkan dengan pajak hasil panen dari kerja wajib bagi sultan. Para
pejabat yang mendapat tanah dari sultan memiliki hak untuk menikmati hasil
panen dan menggunakan tenaga kerja rakyat.
Oleh karena hak atas tanah negara itu terbatas, maka banyak di antara
pemegang hak tanah membuka tanah baru dengan memanfaatkan hak kerja bakti
pada tanah pusaka. Dengan demikian mereka tidak hanya memperoleh penghasilan
yang lebih tapi juga hak penuh atas tanah tersebut. Suatu kenyataan bahwa
pemungutan pajak merupakan pendapatan kesultanan yang utama.
3
Mufti Ali, Hendri F Isnaeni, Sejarah Kota Cilegon Riwayat Kota Baja Di Ujung Barat Pulau Jawa,
(Cilegon, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata, 2016), h. 205
7
kepala bagi semua anggota laki-laki sehat yang ada di keluarganya yang berusia 15
sampai 50 tahun.4
B. Fungsi Sekarang
Rumah dinas walikota Cilegon ini sekarang menjadi walikota dan tempat
untuk berkumpulan para anggota walikota Cilegon dan dengan adanya forum
kerukunan umat beragama.
4
Kartodirdjo, Pemberontakan Petani Banten 1888, h. 59-60.
5
Kartodirdjo, Pemberontakan Petani Banten 1888, h. 69.
6
Fathulloh (securitiy rumah dinas walikota Cilegon) 2021
8
BAB III
PENUTUP
1. Saran
7
Suparman Usman, Habibi Asyafah, Sembilan Tahunn Kiprah FKUB Provinsi Banten,(Serang,
Sehati Grafika, 2016), h. 82
9
"Memajukan kota Cilegon yang lebih baik dari yang dulu, dan agar bisa
mengayomi masyarakat yang ada di cilegon, baik dalam perekonomian maupun
kepolitikannya"
2. Daftar Pustaka
http://www.triptrus.com/news/4-tempat-bersejarah-di-kota-cilegon
Mufti Ali, Hendri F Isnaeni, Sejarah Kota Cilegon Riwayat Kota Baja Di Ujung
Barat Pulau Jawa,(Cilegon, Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata, 2016), h. 205
3. Lampiran
10
(gambar 1.3 rumah dinas walikota Cilegon)
11