Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Nama : Rika Suhartini

Prodi : Manajemen S1

NIM. : 048943894

UPBJJ : Semarang

Tugas : 1 (Pendidikan Agama Islam)

TUGAS 1
1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu hubban (QS. Al-Baqarah
(2): 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf (7):179).

1. Terjemah Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia menurut
kedua ayat tersebut!

a). Terjemah Ayat

-Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,”(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 190)

-“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan
berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan
kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab
neraka.”(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 191)QS.

b).Hakikat Manusia menurut kedua Ayat tersebut

Surah Al-Imran (3): 190-191 mejelaskan bahwa Hakikat Manusia yaitu untuk
menggunakan akal, merenung dan memikirkan atas penciptaan Allah baik yang ada di langit dan
bumi maupun di antaranya.

Q.S. Ali Imran Ayat 190 dijelaskan bahwa tatanan langit dan bumi serta dalam
bergantinya siang dan malam secara teratur sepanjang tahun menunjukkan keagungan Tuhan,
kehebatan pengetahuan dan kekuasaan-Nya.Langit dan bumi dijadikan oleh Allah bertingkat dengan
sangat tertib, bukan hanya semata dijadikan, tetapi setiap saat tampak hidup, semua bergerak
menurut orbitnya. Bergantinya malam dan siang, berpengaruh besar pada kehidupan manusia dan
segala yang bernyawa. Terkadang malam terasa panjang atau sebaliknya. Musim pun yang berbeda.
Musim dingin, panas, gugur, dan semi, juga musim hujan dan panas. Semua itu menjadi tanda-tanda
kebesaran dan keagungan Allah Swt bagi orang yang berpikir. Hal tersebut tidaklah terjadi dengan
sendirinyaPasti ada yang mengaturnya yaitu Allah Swt.

Sementara itu Q.S. Ali Imran Ayat 191 memberikan penjelasan pada orang-orang yang
cerdas dan berpikir tajam (Ulul Albab), yaitu orang yang berakal, selalu menggunakan pikirannya,
mengambil ibrah, hidayah, dan menggambarkan keagungan Allah. Ia selalu mengingat Allah
(berdzikir) di dalam keadaan apapun, baik di waktu ia berdiri, duduk atau berbaring. Ayat ini
menjelaskan bahwa ulul albab ialah orang-orang baik lelaki maupun perempuan yang terus menerus
mengingat Allah dengan ucapan atau hati dalam seluruh situasi dan kondisi. Dari penjelasan di atas
dapat diketahui bahwa objek dzikir adalah Allah, sedangkan objek pikir ciptaan Allah berupa
fenomena alam. Ini berarti pendekatan kepada Allah lebih banyak didasarkan atas hati. Sedang
pengenalan alam raya didasarkan pada penggunaan akal, yakni berpikir.

2. terjemah Q.S. Qaaf (50): 16 dan jelaskan secara ringkas hakikat manusia menurut ayat tersebut!

a).Terjemah ayat

Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkanoleh
hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya."(QS. Qaf 50: Ayat 16).

b).Hakikat Manusia menurut Ayat tersebut

Dalam ayat ini Hakikat Manusia yang dimaksud adalah secara keseluruhan baik itu orang
beriman maupun orang kafir diterangkan bahwa Allah mengetahui apa yang dibisikkan oleh manusia
dan tidak ada sesuatu pun yang samar atau tersembunyi bagi-Nya. Dan sungguh Allah Maha
Mengetahui keadaan manusia walau yang paling tersembunyi sekali pun.Allah menjelaskan bahwa
Dia telah menciptakan manusia danberkuasa penuh untuk menghidupkannya kembali pada hari
Kiamat dan Ia tahu pula apa yang dibisikkan oleh hatinya, baik kebaikan maupun kejahatan. Bisikan
hati ini (dalam bahasa Arab) dinamakan hadisun nafsi. Bisikan hati tidak dimintai
pertanggungjawaban kecuali jika dikatakan atau dilakukan. Allah swt lebih dekat kepada manusia
dari urat lehernya sendiri. Ibnu Mardawaih telah meriwayatkan sebuah hadis dari Abu Sa'id bahwa
Nabi saw bersabda: Allah dekat kepada manusia (putra Adam) dalam empat keadaan Ia lebih dekat
kepada manusia dari pada urat lehernya. Ia seolah-olah dinding antara manusia dengan hatinya. Ia
memegang setiap binatang pada ubun-ubunnya, dan Ia bersama dengan manusia dimana saja ia
berada. (Riwayat Ibnu Mardawaihaskanskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat
tersebut!

3. Jelaskan hakikat kesempurnaan manusia menurut ketiga ayat tersebut!

Hakikat kesepurnaan manusia menurut Q.S. Ali-Imran (3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50): 16
ialah Allah mnciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik baik nya dan Allah menciptakan siang
malam agar manusia senantiasa tidak lalai dari perintah Allah melaikan Allah ciptakan siang dan
malam agar manusia senantiasa mengingat Allah dalam keadaan apapun dan Allah menegaskan
bahwa Allah Maha tau bisikan hati manusia bahkan Allha lebih dekat dari pada urat lehernya.

Terimakasih

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai