Anda di halaman 1dari 6

Nama: Mico Aditya Pratama

Nim: 048325048
Prodi: managemen

1. Konstruksi pengertian iman dalam Al-quran berkaitan dengan assyaddu


hubban (QS. Al-Baqarah (2) : 165), qalbu, mata, dan telinga (QS. Al-A’raaf
(7):179).

a. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al- Baqarah (2) : 165 dengan teliti dan benar!ِۗ
‫ًّبُحُّ َد َشا‬/‫ ا‬/‫ل‬/ِّ/‫ل‬//ّ‫ َري َْولَ ِۙو ٰه‬/َ ‫ ى‬/‫ال‬/ّ‫ذ‬/َ ِ‫ال ْن َو َري ْذِا ْٓا ُو َملَظَ ْني‬ َ ‫ِ ْن ُو ْدنِم ُذِ َ ّختَّ ْينَ ِم َّسا‬/‫ال‬/‫ل‬/ّ‫ ِّبُ َح ْك ُمهَ ْن ُّوبِحُّ ي اًداَ ْدنَاِ ٰه‬/‫ال‬/‫ل‬/ّ‫ٰه‬
َ ‫نالنِ َم َۙو َبا َذ ْع‬
ُ ‫َوِب َا َذ ْع‬/‫ال‬/ّ‫ذ‬/َ ِ‫ْٓا ُونَمٰ ا َ ْني‬
‫ِلَةَّ ُو ْقال َّنَا‬/‫ل‬//ّ‫نَا َّ ۙو اً ْعيِ َم ِج ٰه‬/ّ َ /‫ال‬/‫ل‬/ّ‫ال ْديِ َد َش ٰه‬
“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah
sebagaitandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-
orangyang beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang
yangberbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari
Kiamat),bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat
berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).
b. Jelaskan pengertian hubban dalam ayat tersebut?Berdasarkan redaksi ayat
tersebut, iman identik dengan asyaddu hubbanlillah. Hubartinya kecintaan atau
kerinduan. Asyaddu adalah kata superlatifsyadiid(sangat). Asyaddu hubban
berarti sikap yang menunjukkankecintaan atau kerinduan luar biasa. Lillah
artinya kepada atau terhadapAllah. Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman
adalah sikap (atitude), yaitukondisi mental yang menunjukkan kecenderungan
atau keinginan luar biasaterhadap Allah. Orang-orang yang beriman kepada
Allah berarti orang yangrela mengorbankan jiwa dan raganya untuk
mewujudkan harapan ataukemauan yang dituntut oleh Allah kepadanya.
c. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat tersebut?Ibnu
Majah dalam Sunannya meriwayatkan bahwa nabi pernah bersabdasebagai
berikut.“Iman adalah keterikatan antara kalbu, ucapan dan perilaku”. (Menurut
Al-Sakawy dalam, Al-Maqasid, Al-Hasanah, hlm 140, kesahihan haditstersebut
dapat dipertanggungjawabkan).Maka dapat disimpulkan bahwa Iman adalah
keterikatan antara ucapan, hatidan perbuatan dalam mewujudkan kepercayaan
dengan kecenderunganatau kecintaan yang luar biasa teradap Allah SWT yang
dibuktikan denganpengorbanan jiwa dan raga dengan semboyan inna shalati,
wanusuki,wamahyaya, wamamati lillahirabbil ‘alamin (sesunggunya shalatku,
ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam).

d. Tuliskan ayat dan terjemah QS. Al-A’raaf (7):179 dengan teliti dan benar!

‫ْصرُوْ نَ بِهَ ۖا َولَهُ ْم‬ ِ ‫س لَهُ ْم قُلُوْ بٌ اَّل يَ ْفقَهُوْ نَ بِهَ ۖا َولَهُ ْم اَ ْعي ٌُن اَّل يُب‬ ‫ْأ‬

ۤ ۤ ِ ۖ ‫َولَقَ ْد َذ َر نَا لِ َجهَنَّ َم َكثِ ْيرًا ِّمنَ ْال ِجنِّ َوااْل ِ ْن‬
َ‫ك هُ ُم ْال ٰغفِلُوْ ن‬َ ‫ول ِٕى‬ٰ ُ‫ضلُّ ۗ ا‬
َ َ‫ك َكااْل َ ْن َع ِام بَلْ هُ ْم ا‬ َ ‫ول ِٕى‬ٰ ُ‫ان اَّل يَ ْس َمعُوْ نَ بِهَ ۗا ا‬ٌ ‫ٰا َذ‬

wa laqad żara`nā lijahannama kaṡīram minal-jinni wal-insi lahum qulụbul lā


yafqahụna bihā wa lahum a'yunul lā yubṣirụna bihā wa lahum āżānul lā
yasma'ụna bihā, ulā`ika kal-an'āmi bal hum aḍall, ulā`ika humul-gāfilụn
Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan
manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan
lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.

e. Jelaskan pengertian iman kepada Allah SWT menurut ayat QS. Al-A’raaf
(7):179 tersebut? “ iman adalah keterikatan antara kulbu ucapan dan prilaku”.

f. Jelaskan secara ringkas pengertian iman kepada Allah SWT dari kedua ayat
tersebut? Dari ayat tersebut tergambar bahwa iman bersikap atitude dan
ucapan , yaitu kondisi mental yang menunjukkan kecendrungan atau keinginan
luar biasa terhadap Allah. Orang orang yang beriman kepada Allah SWT bearti
orang yang rela mengorbankan jiwa dan raganya untuk mewujudkan harapan
atau kemauan yang dituntut oleh Allah SWT kedapadanya. Pengertian iman
yang sesungguhnya adalah meliputi aspek kulbu , ucapan dan perilaku.

2. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya dari segi fisik, non fisik dan tujuan
penciptaannya. Namun, kesempurnaan manusia lebih ditekankan kepada
aspek non fisik dan pencapaian tujuan penciptaan tersebut daripada aspek
fisik. Hal ini diantaranya diisyaratkan dalam kandungan ayat-ayat Q.S. Ali-Imran
(3): 190-191 dan Q.S. Qaaf (50):16.
a.Arti atau terjemahan surah Ali imran ayat 190 adalah Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-
tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal, Arti atau terjemahan surah
Ali imran ayat 191 adalah "(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau
menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab
neraka.". Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa
yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya.

b. Terjemah Arti: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan


mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya
daripada urat lehernya, Dan di antara bukti kekuasaan Allah bahwasanya Allah
menciptakan manusia dan menjadikannya ada dari ketiadaan, dan bahwasanya
Allah mengetahui hal yang membahayakan, serta apa yang disembunyikan
dalam hati. Sungguh Allah Maha Dekat daripada urat leher, yaitu urat yang
mengalirkan darah yang terhubung kepada jantung, maka tiada yang
tersembunyi bagi Allah sesuatu pun selamanya. 

c. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya


malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, —Quran
Surat Ali „Imran Ayat 190 Tafsir Quran Surat Ali Imran Ayat 190-191
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi yang tanpa ada contoh
sebelumnya dan dalam pergantian malam dan siang dan perbedaan waktu
keduanya dengan memanjang dan memendek benar-benar merupakan
petunjuk-petunjuk dan bukti-bukti yang agung atas keesaan Allah bagi orang-
orang yang mempunyai akal-akal yang selamat. (Tafsir al-Muyassar)
Sesungguhnya di dalam penciptaan langit dan bumi, dari tidak ada menjadi ada
serta tanpa ada contoh sebelumnya, dan di dalam pergantian malam dan siang
serta perbedaan panjang dan pendeknya waktu, benar-benar terdapat bukti-
bukti nyata bagi orang-orang yang berakal sehat yang menunjukkan mereka
kepada Sang Maha Pencipta alam semesta, hanya Dia Yang berhak disembah.
(Tafsir al-Mukhtashar) Sesungguhnya dalam penciptaan dan pembuatan langit
dan bumi, pergantian malam dan siang hari dengan sangat rinci, pergantian
keduanya dalam waktu yang lama maupun singkat, panas dan dingin, serta
peristiwa lainnya itu mengandung dalil yang jelas atas keberadaan, kuasa dan
keesaan Allah bagi orang-orang yang berakal sehat. Ayat ini diturunkan ketika
suku uraisy meminta Nabi SAW dengan berkata: “Bedoalah kepada Tuhanmu
untuk menjadikan bukit Shafa menjadi emas” Lalu beliau berdoa kepada
Tuhan. Kemudian turunlah ayat ini {Inna fii khalqissamaawaati}, Maka
sebaiknya kalian memikirkan hal tersebut. (Tafsir al-Wajiz) Karena hanya
dengan memikirkan apa yang Allah sebutkan pada ayat ini cukup bagi orang
yang berakal untuk menyampaikkannya pada keimanan yang tidak dapat
digoncangakan oleh syubhat dan tidak terhalang oleh keraguan. (yaitu) orang-
orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. — Quran Surat Ali
„Imran Ayat 191 Yaitu orang-orang yang mengingat Allah dalam semua kondisi
mereka, baik berdiri,duduk dan dalam keadaan mereka berbaring. Mereka
mentadaburi dalam penciptaan langit dan bumi seraya berkata, ”wahai tuhan
kami, Engkau tidaklah menciptakan makhluk ciptaan ini dengan sia-sia. Dan
Engkah Maha suci dari hal itu. Maka jauhkanlah dari kami siksaan neraka.

3. Manusia dari sisi perwujudannya sebagai makhluk sosial, bertempat tinggal


dan berinteraksi dengan sesamanya dalam waktu yang lama dalam suatu
masyarakat.

a. Terminologis dalam masyarakat artinya suatu konsep,gabungan yang


digunakan masyarakat untuk mencakup pembentukan suatu budaya.
Pengertian terminologis sendiri adalah suatu penjelasan atas istilah, kata,
konsep, maupun hal-hal tertentu yang dapat memberikan pemahaman bagi
manusia.

b. Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah


menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan
kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa
derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan
rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (Az Zukhruf 32).
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Al Hujrat 13).

c. Masyarakat di anggap sudah beradap dan sejahtera apa bila sudah


menerapkan studi agama, menumbuhkan kesadaran pluralism (ada interaksi
beberapa kelompokkelompok yang menunjukkan rasa saling menghormat dan
toleransi satu sama lain)dalam kehidupan sehari hari , menjaga perdamaian
tidak memicu konflik, selalu bermusyawarah dalam mengambil keputusan, dan
bersikap adil. Semua orang mendambakan kehidupan yang aman, damai dan
sejahtera sebagaimana yang di cita-citakan masyarakat Indonesia, yaitu adil
dan makmur bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk mencapainya berbagai
sistem kenegaraan muncul, seperti demokrasi. Cita-cita suatu masyarakat tidak
mungkin dicapai tanpa mengoptimalkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini
terlaksana apabila semua bidang pembangunan bergerak secara terpadu yang
menjadikan manusia sebagai subjek. Pengembangan masyarakat sebagai
sebuah kajian keilmuan dapat menyentuh keberadaan manusia yang
berperadaban.

d. Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab dalam


membangun,menjalani dan memaknai kehidupannya. Prinsip-Prinsip

1.Free public sphere (ruang publik yang bebas), yaitu masyarakat memiliki
akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, mereka berhak melakukan
kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat,
berkumpul, serta mempublikasikan informasikan kepada publik.

2.Demokratisasi, yaitu proses untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi


sehingga muwujudkan masyarakat yang demokratis.

3.Toleransi, yaitu kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan


politik dan sikap sosial yang berbeda dalam masyarakat, sikap saling
menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh
orang/kelompok lain.

4.Pluralisme, yaitu sikap mengakui dan menerima kenyataan mayarakat yang


majemuk disertai dengan sikap tulus, bahwa kemajemukan sebagai nilai positif
dan merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

5.Keadilan sosial (social justice), yaitu keseimbangan dan pembagian yang


proporsiaonal antara hak dan kewajiban, serta tanggung jawab individu
terhadap lingkungannya.

6.Partisipasi sosial, yaitu partisipasi masyarakat yang benar-benar bersih dari


rekayasa, intimidasi, ataupun intervensi penguasa/pihak lain, sehingga
masyarakat memiliki kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang
bertanggungjawab.

7.Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya


keadilan. Keadilan harus diposisikan secara netral, artinya setiap orang
memiliki kedudukan dan perlakuan hukum yang sama tanpa kecuali.

Anda mungkin juga menyukai