Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PENGANTAR ARSITEKTUR

MENGOMENTARI RUMAH ADAT BUGIS/MAKASSAR

Guna Menyelesaikan Tugas Pengantar Arsitektur Pada Program Studi


D3 Teknik Arsitektur Program Pendidikan Vokasi
Universitas Halu Oleo

OLEH :
Riska P3B1 21 036
Salwa Latifah Putri P3B1 21 038
Sinta P3B1 21 040
Wa Ode Sinar Yully Safitri P3B1 21 042
Yudi Sastrawan P3B1 21 044
Ahmad Fauzan P3B1 21 050

DOSEN MATA KULIAH :


Dr. M. Husni Kotta, ST., MSi.

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR D3


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat, Hidayah
dan Taufik-Nya kepada penulis, sehingga Penulisan tugas Pengantar Arsitektur
yang berjudul “Mengomentari Rumah Adat Sulawesi Selatan Suku Bugis” ini
dapat terselesaikan. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarga dan para sahabatnya.

Penulis menyadari bahwa acuan ini bukanlah sesuatu yang mudah sebab
tidak dipungkiri dalam penyusunannya terdapat banyak kekurangan, oleh karena
itu dengan segenap kerendahan hati penulis memohon maaf dan mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan hasil ini.

Akhirnya penulis berharap semoga apa yang ada dalam penulisan ini dapat
bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam perkembangan
ilmu Arsitektur. Semoga semua dapat bernilai ibadah di sisi-Nya. Sekian dan
Terimakasih.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kendari, 26 September 2021


Penyusun

KELOMPOK IV

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................i

DAFTAR ISI ......................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................iii

PENDAHULUAN ..............................................................................................1

A. Rumah Adat Sulawesi Selatan Suku Bugis .........................................2


B. Struktur dan Konstruksi Rumah Adat Sulawesi Selatan .....................4

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................7

ii
DAFTAR GAMBAR

1 Rumah Adat Suku Bugis.........................................................2


2 Folosofi Rumah Adat ..............................................................2
3 Konstruksi Rumah Adat Bugis ...............................................5

iii
PENDAHULUAN
Arsitektur tradisional yang tersebar hingga ke pelosok Nusantara memiliki
berbagai keistimewaan masing-masing. Proses pembuatan atau pembangunan rumah
tersebut, baik dalam satu unit maupun dalam suatu kesatuan permukiman, memiliki
kaidah tersendiri yang didasarkan atas perenungan dan refleksi dari berbagai aspek.
Manifestasi dari refleksi pemikiran masyarakat tradisional memunculkan beragam
keunikan hasil karya rumah tradisional yang erat kaitannya dengan keragaman suku
dan kebudayaan yang khas (Rambe 2018).

Indonesia merupakan negara multikultural dan Sulawesi Selatan merupakan


salah satu wilayah provinsi di Indonesia yang memiliki beragam suku dan kebudayaan
khas. Beberapa etnis terbesar yang mendiaminya adalah etnis Bugis (Rambe 2018).

Arsitektur Rumah Bugis adalah refleksi kebudayaan bugis. Bentuk rumah dan
strukturnya mencerminkan pandangan orang bugis terhadap tata ruang jagad raya
(makrokosmos) dan kehidupan manusia. Dalam pandangan kosmologis bugis,rumah
adalah mikrokosmos yang merupakan replika dari makrokosmos yang terdiri dari tiga
susun : Boting-Langi (Dunia atas), Ale Kawa (Dunia tengah), dan Awa Bola (Dunia
bawah). Dan segala pusat dari ketiga bagian ala mini adalah Boting Langi (langit
tertinggi) tempat Dewata Seuwa-E (Tuhan yang Maha Esa) bersemayam
(Ujungpandang, 1984).

Secara konseptual, masyarakat tradisional bugis berangkat dari suatu


pandangan hidup ontologisme, memahami alam semesta secara universal. Filosofi
hidup masyarakat tradisional bugis yang disebut Sulapa Appa, menunjukkan upaya
untuk menyempurnakan diri, filosofi ini menyatakan bahwa segala aspek kehidupan
manusia barulah sempurna jika berbentuk segiempat yang merupakan mitos asal
kejadian manusia yang terdiri dari empat unsur yaitu tanah, air, api dan angin. Sebuah
rumah akan dikatakan Bola Genne atau rumah sempurna jika berbentuk
segiempat,yang berarti memiliki empat kesempurnaan (Rambe 2018).

1
A. Rumah Adat Sulawesi Selatan Suku Bugis

Gambar 1. Rumah Adat Suku Bugis


Sumber :(https://www.rumah.com/panduan-properti/rumah-adat-sulawesi-selatan-
31772)

Bugis dan Makassar sering digabungkan karena kesamaan budaya antara


keduanya. Begitu juga dengan rumah adat dan ritual-ritual yang berkenaan
dengan rumah.

1. Karakteristik Rumah Bugis


Karakter khas rumah Bugis–Makassar adalah berbentuk panggung
dan disebut juga rumah panggung kayu. Rumah adat ini memiliki ciri
khas atap yang berbentuk pelana dan memiliki timpalaja dengan
jumlah tertentu sebagai simbol status sosial. Timpalaja atau disebut
gevel (gable) merupakan bidang segitiga antara dinding dan
pertemuan atap.
2. Makna Filosofis Rumah Bugis
Ada tiga bagian yang dimiliki oleh rumah adat Bugis dan mengandung
makna filosofis, yaitu:

Gambar 2. Filosofi Rumah Adat Bugis


Sumber :(https://www.rumah.com/panduan-properti/rumah-adat-sulawesi-selatan-
31772)

2
a. Bonting langi (Dunia Atas) merupakan bagian atap rumah yang
diberi rongga. Ini adalah lambang perkawinan di atas langit, yang
dilakukan We Tenriabeng, saudari kembar Sawerigading yang
merupakan permaisuri dari Remmang ri Langi alias Hutontalangi
(Raja pertama Gorontalo).
b. Ale-Kawa (Dunia Tengah) adalah bagian tengah atau area
pemilik rumah untuk tinggal. Bagian ini menggambarkan kondisi
dari bumi pertiwi.
c. Awa Bola (Dunia Bawah) adalah bagian bawah atau kolong
rumah dan merupakan lambang dunia bawah tanah dan laut.
Dahulu bagian ini digunakan sebagai tempat memelihara hewan
ternak.
3. Fungsi 3 Bagian Pentig dari Rumah Adat Bugis
a. Bonting langi (Dunia Atas) merupakan bagian atap rumah yang
berfungsi untuk area penyimpanan barang-barang berharga
seperti emas, perak, keris ataupun perhiasan lainya. Juga bisa
digunakan sebagai tempat penyimpanan persdiaan makanan.
b. Ale-Kawa (Dunia Tengah) adalah bagian tengah pada bagian ini
khusus digunakan untuk kebutuhan pemiliknya. Area ini
digunakan sebagai ruang tamu, kamar tidur, ruang makan dan
dapur.
c. Awa Bola (Dunia Bawah) adalah bagian bawah pada bagian ini
biasanga digunakan sebagai tempat menyimpan hewan ternak,
menyimpan alat-alat pertanian dan alat untuk bekerja.
4. Perbedaan Rumah Bugis
Rumah panggung kayu bugis dibagi lagi menjadi dua jenis
berdasarkan status sosial orang yang tinggal di rumah itu. Rumah
Saoraja (Sallasa) adalah rumah besar yang merupakan tempat tinggal
keturunan raja atau kaum bangsawan, sedangkan rumah yang
ditempati oleh masyarakat biasa disebut Bola. Salah satu ciri khas
rumah adat Sulawesi Selatan suku Bugis adalah terdapat banyak
kamar dengan aneka macam fungsinya.

3
B. Struktur dan Konstruksi Rumah Adat Sulawesi Selatan Suku Bugis
1. Struktur Rumah Adat Suku Bugis

Dalam pembangunan rumah bugis, ukuran panjang, lebar dan


tinggi rumah selalu dihubungkan dengan bagian-bagian badan
manusia. Hal ini didasari oleh pandangan bahwa rumah merupakan
refleksi dari wujud manusia. Ia mempunyai kepala, badan dan pusar
serta kaki. Ukuran rumah juga dianggap berpengaruh terhadap nasib
dan keberuntungan penghuninya. Ukuran rumah selalu dibuat dalam
bilangan ganjil misalnya sebuah rumah diberi ukuran panjang = 9
Reppa suami, lebar 7 Reppa istri dan tinggi lantai dari tanah = 1,5
tinggi badan dan ekspresi pada obyek arsitektur. Dengan kata lain,
dipahami sebagai piranti dasar untuk menghasilkan ekspresi
arsitektural (dampak rangkaian elemen konstruksi yang timbul) dan
meletakkan dasar pemahaman tersebut sebagai upaya untuk
mengeksplorasi bentuk arsitektur (Rambe 2018).

Pola Penataan Struktur, bahan bangunan utama yang banyak


digunakan umumnya kayu. Bahan bangunan yang biasanya digunakan
: Kayu Bitti, Ipi, Amar, Cendana, Tippulu, Durian, Nangka, Besi,
Lontar, Kelapa, Batang Enau, Pinang, Ilalang dan Ijuk (Rambe 2018).

Dinding dari anyaman bambu atau papan. Atap dari daun nipah,
sirap atau seng. Sistem struktur menggunakan rumah panggung
dengan menggunakan tiang penyangga dan tidak menggunakan
pondasi. Rumah tradisional yang paling tua, tiang penyangganya
langsung ditanam dalam tanah. Tahap yang paling penting dalam
sistem struktur bangunan adalah pembuatan tiang (aliri). Pembuatan
tiang dimulai dengan membuat posi bola (tiang pusat rumah). Bila
rumah terdiri dari dua petak maka letak tiang pusat ialah pada baris
kedua dari depan dan baris kedua dari samping kanan. Bila tiga petak
atau lebih maka letak tiang pusat adalah baris ketiga dari depan dan
baris kedua dari samping kanan (Rambe 2018).

Secara terinci ciri-ciri struktur rumah orang Bugis antara lain


adalah:

a. Minimal memiliki empat petak atau 25 kolom (lima-lima) untuk


sao-raja dan tiga petak atau 16 kolom (untuk bola)

4
b. Bentuk kolom adalah bulat untuk bangsawan, segiempat dan
segidelapan untuk orang biasa
c. Terdapat pusat rumah yang disebut di Pocci (posi bola) berupa
tiang yang paling penting dalam sebuah rumah, biasanya terbuat
dari kayu nangka atau durian; letaknya pada deretan kolom kedua
dari depan, dan kedua dari samping kanan.
d. Tangga diletakkan di depan atau belakang, dengan ciri-ciri
dipasang di ale bola atau di lego-lego. Dan Arahnya ada yang
sesuai dengan panjang rumah atau sesuai dengan lebar rumah.
e. Atap berbentuk segitiga sama kaki yang digunakan untuk
menutup bagian muka atau bagaian belakang rumah
f. Lantai (dapara/salima) menurut bentuknya bisa rata dan tidak
rata. Bahan yang digunakan adalah papan atau bamboo.
g. Dinding (renring/rinring) terbuat dari kulit kayu, daun rumbia,
atau bambu.
h. Jendela (tellongeng) jumlahnya tiga untuk rakyat biasa, tujuh
untuk bangsawan
i. Pintu (tange sumpang) diyakini jika salah meletakkan dapat
tertimpa bencana, sehingga diletakkan dengan cara sebagai
berikut jika lebar rumah sembilan depa, maka pintu diposisikan
pada depa ke-8; artinya lebar rumah selelu ganjil dan pintu
diletakan pada angka genap.
2. Konstruksi Rumah Adat Suku Bugis

Gambar 3. Konstruksi Rumah Adat Bugis


Sumber :(https://www.rumah.com/panduan-properti/rumah-adat-sulawesi-selatan-
31772)

5
Secara terinci ciri-ciri konstruksi rumah orang Bugis antara lain
adalah:

a. Jenis Atap, jenis atap Pelana berbentuk prisma segitiga sama kaki
dari depan hingga belakang.
b. Jenis Sloof, jenis sloof rumah adat bugis Sebagian besar
menggunakan bahan material kayu sebagai struktur utamnya.
c. Jenis Dinding, jenis dinding rumah adat bugis kebanyakan terbuat
dari kulit kayu, daun rumbia dan bamboo.
d. Jenis Pondasi, jenis pondasi yang biasa digunakan yakni pondasi
setempat atau pondasi umpak dan pondasi tiang.
e. Jenis Kolom, jenis kolom rumah adat bugis Sebagian besar
menggunakan bahan material kayu sebagai struktur utamanya.
f. Jenis Kuda-kuda, jenis kuda-kuda atau rangka rumah bugis
menggunakan bahan material berupa kayu sebagai bahan
utamanya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anwar. J, (2005). Arsitektur dan Budaya Masyarakat Bugis Makassar.

Mardanas dkk. (1985). Arsitektur Tradisional Sulawesi Selatan. Ujung Pandang.

Rumah.com 2020. Ternyata rumah adat Sulawesi selatan ada lima


(https://www.rumah.com/panduan-properti/rumah-adat-sulawesi-selatan-31772)

Anda mungkin juga menyukai