Dari segi eksterior, rakkeang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang berharga
dan hasil panen, sedangkan alle bola merupakan badan rumah yang terdiri dari lantai dan
dinding yang dibentuk menjadi beberapa sekat sebagai ruang tamu, ruang tidur, dan ruang
dapur. Awa bola, atau kolong rumah, digunakan sebagai lahan untuk beternak unggas seperti
ayam dan bebek.
Dari segi interior, lontang saliweng berfungsi sebagai ruang untuk menerima tamu,
istirahat, dan musyawarah. Lontang tengnga merupakan ruang inti pemilik rumah untuk
beristirahat, tidur, dan berinteraksi dengan anggota keluarga, sementara lontang rilaleng
digunakan sebagai tempat tidur untuk anggota keluarga yang membutuhkan perlindungan
seperti anak gadis, nenek/kakek, atau anggota keluarga lainnya.
Selain itu, terdapat adanya makna filosofis yang melekat pada tiga bagian rumah
tersebut dalam pandangan suku Bugis. Rakkeang dianggap sebagai bagian yang suci karena
berfungsi sebagai tempat menyimpan benda pusaka dan padi. Alle bola, sebagai bagian
tengah, dianggap sebagai cerminan kehidupan manusia karena menandai keberadaan
manusia dalam dunia ini. Sedangkan awa bola, sebagai bagian bawah, dipercaya sebagai
tempat bersemayamnya Dewa Uwae dan dianggap sebagai dunia bawah yang penuh dengan
hal yang kurang baik.
Referensi
https://www.budayanusantara.web.id/2018/04/keunikan-keunikan-rumah-adat-suku-
bugis.html
https://journal.uny.ac.id/index.php/imaji/article/viewfile/25733/pdf
https://repository.petra.ac.id/17366/1/Publikasi1_85012_2286.pdf