Pulau bali adalah pulau yang sangat terkenal di dalam maupun di luar negeri. Baik terkenal
dengan budaya, pemandangan alam yang indah dan yang paling mencirikan Bali adalah Arsitektur
Bali. Arsitektur Tradisional Bali telah ada sejak zaman dulu yang menurun pada warisakan sebagai
landasan dalam hunian yang berfilosofi tinggi. Aturan aturan atau tata cara itu diatur dalam lontar
Asta Kosala -kosali.
Arsitektur Tradisional Bali yang memiliki konsepsi-konsepsi yang dilandasi agama Hindu,
merupakan perwujudan budaya, dimana karakter perumahan tradisional Bali sangat menentukan
norma-norma agama Hindu, adat istiadat serta rasa seni yang mengatur budaya.
orang bali sangat mementingkan arah kemana rumahnya akan menghadap,karena arah sangat
penting dalam kepercayaan dan kehidupan suku bali hal yang dianggap keramat atau suci lainnya
di letakkan kearah gunung,arah ini disebut kaja.hal yang dianggap keramat atau suci seperti pura
dalem atau kuil yang ada hubungannya dengan kuburan dan kematiaan di letakkan di arah laut.
menurut filosofi masyarakat bali,kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya
hubungan yang harmonis antar aspek pawongan,pelemahan,dam parahyangan.agam hindu
mengajarkan agar manusia mengharmoniskan alam semesta dengan segala isinya yaitu:
Masyarakat Bali memiliki tempat khusus menerima tamu yang disebut dengan
Bale Dauh. Selain itu, ruangan dalam rumah adat Bali ini juga bisa difungsikan sebagai
tempat tidur bagi anak remaja laki-laki. Tak beda dengan Bale Manten, bentuk Bale
Dauh juga persegi panjang. Namun, Bale Dauh letaknya ada di bagian dalam ruangan.
b.bale sepakat
Masyarakat Bali memiliki tempat khusus menerima tamu yang disebut dengan
Bale Dauh. Selain itu, ruangan dalam rumah adat Bali ini juga bisa difungsikan sebagai
tempat tidur bagi anak remaja laki-laki. Tak beda dengan Bale Manten, bentuk Bale
Dauh juga persegi panjang. Namun, Bale Dauh letaknya ada di bagian dalam ruangan
c.bale gede
Sama dengan Bale Manten dan Bale Dauh, bentuk dari Bale Gede adalah persegi
dengan tiang yang berjumlah 12. Ruangan ini berfungsi untuk melaksanakan upacara
adat. Sehingga, posisinya harus lebih tinggi daripada Bale Manten
berbeda-beda, sehingga bentuk strukturnya pun berbeda namun memiliki kesamaan yaitu
memiliki bagian kaki atau dasar bangunan berupa bebaturan, bagian badan atau tengah
berupa saka (tiang kolom), tembok dan bagian kepalaatau atas berupa atap bangunan.
Pada bagian dasar bangunan arsitektur tradisional Bali disebut dengan bebaturan. Fungsi
dari bebaturan yaitu sebagai dasar dan fondasi bangunan. Tinggi bebaturan berbeda-beda
sesuai dengan fungsi bangunan dan tingkatan hirarkinya. Pondasi pada bangunan
tradisional Bali ada dua macam, yaitu : pondasi menerus dan pondasi setempat. Pondasi
menerus berfungsi menopang tembok, sedangkan pondasi setempat atau dalam arsitektur
tradisional Bali dikenal dengan istilah jongkok asu berfungsi untuk menopang tiang atau
saka.
b. Bagian tengah/badan bangunan
Pada bagian madya (tengah) yaitu berupa tembok, saka(tiang). Material yang digunakan
pada tembok yaitu dari bahan bata dan batu padas. Tembok pada bangunan tradisional Bali
pada bangunan tradisional Bali. Jumlah tiang kolom (saka) pada bangunan menjadi nama
dari bangunan tersebut, contohnya seperti : bale saka roras jumlah tiangnya ada dua belas,
atap bangunan pada rumah tinggal tradisional Bali berbeda sesuai dengan
pada bagunan bali stuktur untuk bangian setiap bangunaan masing-masing yaitu:
1. bale sekapat adalah bagian bangunan dengan tiang penyangga berjumlah empat
buah,dengan stuktur tiang kolom yang di satukan dalam satu puncak atap.jadi
3. bale tiang sanga adalah sebuah bale dengan tiang penyangganya berjumlah
4. bale sakaloras atau bale gade adalah bale dengan tiang penyangga yang