Pola permukiman rumah tradisional bali menggunakan konsep sanga mandala. Sanga Mandala
adalah contoh konsep yang mengajarkan keselarasan terhadap lingkungan dan juga alam. Konsepsi
Sanga Mandala ini adalah membagi sebuah area menjadi sembilan zona berdasarkan nilai
kesakralprofannya masing-masing.
Pada bangunan bale meten terdiri atas ruang privat (kamar tidur, ruang tempat penyimpanan
barang-barang pusaka), ruang publik (tempat aktivitas domestik seperti mencari kutu, ngobrol,
majejahitan/membuat bahan persiapan upacara dan rembuk keluarga.)
Ritual
Fungsi sakral meten adalah untuk menyimpan benda-benda keramat/pusaka dan juga untuk upacara
manusa yadnya seperti misalnya tempat ngekeb dalam upacara menek daha. Upacara manusa yajna
adalah suatu upacara yang bertujuan untuk memelihara hidup dan membersihkan lahir batin
manusia. Sedangkan upacara menek daha adalah upacara yang dilaksanakan sebagai ungkapan rasa
syukur dari orang tua dan rasa kasih sayangnya kepada anaknya.
Dalam fungsinya hanya sebagai ruang tempat penyimpanan benda-benda pusaka disebut gedong
simpan.Dalam perkembangan fungsi tradisinya juga ditemukan sebagai ruang tidur yang juga
berfungsi sebagai ruang untuk aktivitas domestik seperti mencari kutu, ngobrol, majejahitan
(membuat bahan persiapan upacara) dan rembuk keluarga.