Anda di halaman 1dari 2

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR OLAHRAGA BELA DIRI PENCAK

SILAT DENGAN KONSEP TRADISIONAL MELAYU

Latar Belakang
Olahraga merupakan suatu kegiatan jasmani yang dilakukan dengan
maksud untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh.
Kegiatan ini dalam perkembangannya dapat dilakukan sebagai kegiatan yang
menghibur, menyenangkan, atau juga dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan prestasi. Olahraga merupakan kebutuhan vital dalam
kehidupan manusia. Olahraga yang dilakukan secara konsisten akan
memberikan manfaat berupa kesehatan dan kebugaran yang tak ternilai
harganya. Dengan melakukan olahraga secara rutin maka resiko terkena
penyakit jenis apapun bisa diminimalisir.
Dengan semakin majunya era teknologi dan informasi, manusia
dituntut semakin kritis untuk mencari tempat olahraga dimana fasilitas yang
disediakan tidak hanya terpusat untuk olahraga tetapi juga memberikan
suasana nyaman yang bisa membuat orang betah berada ditempat tersebut.
Salah satu fasilitas umum masyarakat yang mewadahi aktivitas olahraga
adalah sport centre yang memegang peranan dalam perkembangan
olahraga. Selain dengan pengadaan fasilitas untuk berolahraga baik berupa
ruang publik (terbuka)/lapangan (outdoor) maupun yang bersifat gedung
olahraga/sport hall (indoor) untuk meningkatkan budaya dan prestasi
olahraga maka dilakukan juga program pelatihan, pembinaan yang terarah
dan terpadu serta berkelanjutan.
Pontianak merupakan salah satu kota di Provinsi Kalimantan Barat
yang mempunyai prestasi olahraga yang cukup besar dibandingkan dengan
kota-kota lain di provinsi yang sama. Selain itu, di Pontianak juga terdapat
salah satu gedung olahraga terbesar di KalBar. Peminat olahraga di Pontianak
dapat dikatakan sangat bagus, dapat dilihat dari banyaknya lapangan
olahraga yang dibuat di lingkungan di kota Pontianak. Kegiatan olahraga di
Pontianak pun meningkat setiap tahunnya. Hal ini dapat dilihat dari
bertambahnya lapangan olahraga yang ada di Pontianak seperti lapangan
futsal, bulutangkis, lapangan voli, dll. Peminat olahraga pada kalangan
sekolah juga sangat besar dilihat dari kegiatan ekstrakulikuler yang dilakukan
oleh siswa-siswi di Pontianak.
Kebutuhan masyarakat di Pontianak terhadap fasilitas olahraga tidak
kalah dengan kota-kota besar lainnya, mulai dari anak-anak, remaja maupun
dewasa. Mereka cenderung mencari suatu tempat olahraga outdoor dimana
mereka bisa melakukan olahraga pada pagi hingga sore hari. Disamping itu
juga, tersedianya fasilitas olahraga indoor akan sangat membantu sehingga
mereka yang tidak sempat melakukan olahraga outdoor bisa menikmati
fasilitas olahraga indoor.
Dari fasilitas seperti yang ada di atas, dapat dilihat bahwa kegiatan
berolahraga di Pontianak belum terorganisir dengan baik karena setiap jenis
kegiatan berolahraga tidak didukung dengan fasilitas olahraga yang lain.
Cenderung berdiri sendiri tidak saling mendukung. Peningkatan minat
masyarakat terhadap olahraga ini sendiri tidak diimbangi dengan

peningkatan kualitas maupun kuantitas fasilitas olahraga di Pontianak


bahkan terjadinya kecenderungan menurunnya kualitas fasilitas olahraga
karena kurangnya perawatan. Bahkan saat ini banyak klub-klub atau
kelompok- kelompok olahraga yang tidak tertampung kegiatannya, sehingga
mereka berlatih dengan fasilitas seadanya atau berlatih di tempat-tempat
yang kurang representatif.
Hal tersebut dapat menghambat perkembangan olahraga di
Pontianak, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Masalah lain yang
perlu menjadi perhatian adalah fasilitas- fasilitas olahraga yang ada di kota
Pontianak kebanyakan tersebar letaknya sehingga sulit bagi pemerintah atau
sponsor untuk melakukan pembinaan bagi atlet dan klub.
Menghadapi fenomena tersebut, atlit, klub maupun penggemar
olahraga memerlukan wadah yang representatif dimana mereka dapat
melakukan aktifitas-aktifitasnya seperti berlatih untuk meningkatkan prestasi,
meningkatkan kebugaran fisiknya sekaligus berekreasi. Karenanya muncul
suatu pemikiran untuk menyediakan sebuah fasilitas yang mampu mewadahi
kegiatan-kegiatan tersebut dalam satu lokasi yang terpadu dalam bentuk
suatu Kawasan Gedung Olahraga.
Namun di kota Pontianak belum didapati adanya infrastruktur khusus
olahraga bela diri yang fasilitas olahraganya lengkap. Di Pontianak juga
sering dilaksanakan kejuaraan/liga berskala provinsi, seperti POPWIL (Pekan
Olahraga Pelajar Wilayah) & Pekan Olahraga Pelajar (Popda) tingkat Provinsi.
dimana olhraga pencak silat dipertandingkan.
Di Pontianak sendiri fasilitas untuk olahraga pencak silat belum
tersedia. Namun sudah ada organisasi yang menaungi olahraga pencak silat
yaitu, Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Dampak lanjutan dari hal itu bisa
berupa menurunnya prestasi olahraga khususnya pencak silat. Penurunan
prestasi ini juga karena kurang intensifnya pembibitan dan pembinaan
prestasi olahraga dalam pengembangan olahraga yang berjenjang dan
berkelanjutan.
Melihat fenomena tersebut, maka di Pontianak, dibutuhkan suatu
wadah untuk menumbuhkan budaya olahraga pencak silat dan
meningkatkan prestasi untuk kemajuan pembangunan olahraga pencak silat
serta sebuah ruang publik. Ruang publik pada yang dimaksudkan ini berupa
taman aktif yang dilengkapi dengan jogging track. Oleh karena itu diperlukan
perencanaan dan perancangan sebuah fasilitas olahraga yang berupa sport
center khusus olahraga pencak silat di Pontianak. Fasilitas sport center ini
dapat menampung kegiatan pencak silat indoor dan outdoor, pertandingan
silat, dan juga sebagai fasilitas rekreasi yang ada di Provinsi Pontianak.
Selain itu, konsep tradisional melayu dipilih untuk melestarikan
kebudayaan melayu yang hampir sulit ditemukan di arsitektur gedunggedung di Pontianak sekarang ini. Umumnya gedung di Pontianak saat ini
dibangun dengan desain minimalis, modern dan bahkan futuristik. Jarang
sekali ditemukan gedung baru dengan desain tradisional Melayu. Oleh
karena itu juga, konsep tradisional ini dipilih.

Anda mungkin juga menyukai