Anda di halaman 1dari 10

BAB V

GAMBAR UTILITAS GEDUNG


(ELECTRICAL ENGINEERING)

Capaian Pembelajaran
Mampu menggambar instalasi Telepon
Mampu menggambar instalasi tata suara dan TV
Mampu menggambar instalasi Fire Alarm

5.1 Instalasi Telepon


Telepon adalah alat komunikasi yang sangat diperlukan sebagai sarana tukar informasi
yang tidak terbatas jarak dan waktu. Begitu pentingnya sarana komunikasi saat ini terbukti
dengan semakin berkembangnya teknologi telepon mulai dari telepon PSTN, PABX maupun
selluler untuk kebutuhan komunikasi sehari-hari baik dirumah, disekolahan maupun dikantor.
Sarana komunikasi yang banyak digunakan di sebuah lingkunga perusahaan maupun
perkantoran adalah Sistem telepon PABX (Public Automatic Brank Excange).Penggunaan
jumlah telepon pada suatu bangunan pada umumnya tidak diketahui secara tepat dan oleh
karenanya perlu dirancang secara terpadu dengan perancangan jaringan utilitas lainnya.
Dalam instatalasi sistem telepon secara prinsip memerlukan alat tambahan yaitu batterai yang
berfungsi untuk menjalankan sistem PABX sehingga sesuai dengan yang diinginkan
Hal yang perlu dipersiapkan untuk perencanaan sistem Teleopon yaitu:
1; Panel Distribusi saluran telepon
2; Unit PABX yang sesuai dengan jumlah pelanggan yang direncanakan
3; Handset telepon yang sama dengan jumlah kebutuhan pelanggan
4; Kabel telepon dalam bangunan
5; Kanektor kabel bangunan

Penentuan Jumlah Pesawat Telepon


Untuk menentukan jumlah pesawat telepon direct line maupun extensions harus
mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
Jabatan Personal
Tugas personal yang dianggap cukup penting sehingga memerlukan saranan telepon
Jumlah dari penyewa gedung perkantoran bertingkat
Fungsi ruangan dan lokasi

1
Untuk dapat berfungsinya sistem telekomunikasi di dalam bangunan, diperlukan saluran
telepon dari telkom, yang mempunyai fasilitas hubungan local (dalam kota), hubungan keluar
interlokal (DDD- Domestic Direct Dialling) atau hubungan keluar internasional (IDD-
International Direct Dialling).
Sistem dalam angunan dimulai dari saluran telkom ke fasilitas PABX (Private Automatic
Branch Exchange), selanjtnya dihubungkan ke kotak induk (MDF- Main Distribution Frame).
Melalui kabel distribusi (DC- Distribution Cable) jaringan telepon disebarkan ke kotak
terminal(JB- Junction Box) yang ada tiap lantai bangunan. Dari kotak terminal ini jaringan
telepon diteruskan ke setiap pesawat telepon. Instalasi jaringan telepon meggunakan kabel
berisolasi plastic yang dimasukkan dalam pipa PVC.

2 Nomor Sambungan Langsung Dari


TELKOM JUNCTION BOX TELEPON 2

16 x (2 x 0,6 mm²)
16 TITIK Outlet
Telepon
32 BUAH Pesawat
Telepo

JUNCTION BOX TELEPON 1

220 Volt
AC Input RECEIVER PABX
MDF
10 x (2 x 0,6 10 TITIK Instalasi
mm²) Outlet
17 BUAH Pesawat
Telepo

20 x (2 x 0,6 mm²)
GROUNDING 15 x (2 x 0,6 mm²)

Back Up
Batterty (24V DC) 2 x 0,6 mm² (sambungan
SIB SINGEL Ke R. DEKAN FIT
langsung)
LINE
INTERFACE Ke R. RECEPTIONIS
BOX

Terletak di R. Receptionis
Lantai 1
SINGEL LINE DIAGRAM INSTALASI TELEPON

Gambar 5.1 Jaringan Instalasi Komunikasi dalam Bangunan

Pekerjaan Telepon
1. Pengurusan dan penyambungan line telepon ke pihak PT.Telkom daerah setempat.
2. Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama PABX lengkap dengan terminal
box utama (TBU-PABX).
3. Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box telepon (TBT).
4. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi outlet telepon lengkap dengan jenis dan
ukuran kabelnya, pipa pelindung kabel, kotak untuk outlet telepon, junction box, dan
accessories lainnya.
5. Pengadaan dan pemasangan jenis pesawat telepon digital dan analog.
6. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi telepon yang terpasang.
Langkah-Langkah Perencanaan

1; Gambar denah ruangan lengkap dengan fungsi ruangan yang direncanakan


2; Tentukan jumlah ruangan dan fungsi ruangan untuk menentukan jumlah sambungan
telepon dan jenis PABX yang direncanakan
3; Tentukan letak PABX dan titik-titik outlet telepon
4; Tentukan letak Junction box (tiap lantai jika gedung bertingkat)

5; Hubungkan kabel instalasi dari PABX-junction box dan outlet telepon


6; Gambar Instalasi single line diagram dan diagram instalasi.
Contoh Gambar Instalasi Telepon dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 5.2 Contoh Gambar Instalasi Telepon


Gambar 5.2 merupakan gambar instalasi telepon Lt 1 dimana terdapat 1 Sambungan
Langsung ( line interface board yang terletak di ruang recepsionis dan ruang pejabat (Dekan)
sambungan langsung ini dimaksudkan untuk dapat akses langsung ke jaringan luar tanpa izin
ke operator terlebih dahulu. Berbeda dengan sambungan tak langsung dimana setiap outlet
telepon yang hendak telepon keluar jaringan harus melewati operator telebih dahulu akan
tetapi jika ingin berkomunikasi di dalam jaringannya sendiri tanpa harus minta ijin ke
operator. Setiap ruangan yang dianggap perlu untuk dipasang sambungan telepon akan di
pasang outlet telepon kemudian setiap outlet telepon akan dihubungkan langsung dengan
juction box pada setiap lantai dan satu outlet telepon dapat terhubung dengan satu atau lebih
pesawat telepon. Setelah selesai menggambar instalasi telepon tiap lantai maka langkah
selanjutnya adalah menggambar single line instalasi telepon seperti terlihat pada Gambar 5.3
dibawah ini.

Gambar 5.3 Diagram Single line instalasi telepon

5.2 Instalasi Tata Suara dan TV

Jaringan tata suara pada bangunan biasanya digabungkan dengan sistem keamanan
maupun TV.Sistem tata suara yang diintegrasikan sistem tanda bahaya dimaksudkan bila
terjadi kondisi darurat (kebakaran) sistem tanda bahaya mendapatkan prioritas sinyal (signal)
dari sistem tata suara untuk membunyikan tanda bahaya (sirine) atau program panduan
evakuasi ke seluruh bangunan.Sistem administrasi selain digunakan untuk panduan evakuasi,
digunakan pula untuk pemanggilan atau untuk keperluan program musik. Gambar di bawah
ini dapat memperlihatkan sistem jaringan tata suara dan TV yang terletak di daeral lobby
(reseptionis), Lantai 1 dan 2
JUNCTION BOX
KABEL TATA SUARA 2
1 BUA
Celling

Terletak di R. Receptionis Lantai 1 7 BUAH Celling Speaker


3 BUAH Volume Speaker

MICROPHONE JUNCTION BOX


PAGING KABEL TATA SUARA 1 2B
Out
MIXER
POWER MAIN
POWER
AMPLIFIE JUNCTION BOX 6 BUAH Celling Speaker
AMPLIFIE TATA SUARA
R
R 3 BUAH Volume Speaker
350 Watt
6 CHANNEL NYMHY 2 x 1,5 mm²
Terletak di R.
Receptionis
ANTENA TV Lantai 1
PLAYER
MAIN
JUNCTION BOX
COAXIAL CABLE 75 ? KABEL ANTENA TV

Terletak di 2 x COAXIAL CABLE 75 ?


MEROOM Lantai 1
COAXIAL CABLE 75?

MAIN
JUNCTION BOX
KABEL RCA TV
RCA CABLE

Terletak di R. 2 x RCA CABLE


Receptionis
Lantai 1
RCA CABLE

Gambar 5.4 Jaringan Instalasi Tata Suara dan TV


Pada Gambar diatas terlihat bahwa sistem tata suara (master kontrol) terletak di
R.Reseptionis. Untuk peletakan peralatan sistem kontrol tata suara dapat disesuaikan dengan
keperluan ruangan dan fungsinya. Adapun alat yang dibutuhkan dalam sistem tata suara dan
TV adalah:

1; Sistem Kontrol Tata suara yang terdiri dari:


a; Player
Berfungsi untuk memutar CD/DVD
b; Mikrophone
Berfungsi untuk input suara yang akan dikirimkan sistem pengeras suara
c; Mixer power amplifier
d; Power Amplifier
e; Antena TV dan Pesawat TV
f; Speaker

Speaker adalah sebuah perangkat yang berfungsi untuk pengeras suara jenis-
jenis speaker bermacam-macam sesuai dengan kebutuhannya diantaranya:
1.Ceiling speaker (speaker atap)
2. Horn Speaker (corong speaker)
3.Kolom Speaker
2.Sistem Distribusi yang terdiri dari:
a. Kabel (koaxial 75 Ohm untuk TV dan NYMH 2 x 1,5mm2
b. Junction Box utama dan unit
Junction Box utama merupakan sebuah kotak yang berfungsi
menghubungkan saluran kabel antara sistem kontrol tata suara dengan kotak
unit.
Juction box unit merupakan sebuah kotak yang berfungsi menghubungkan
saluran kabel antara juction box utama speaker tiap ruangan/ lantai.

Perencanaan tata suara tidak terlepas dari persyaratan kebisingan yang disesuaikan
dengan fungsi bangunan, agar rasa nyaman penghuni/pengguna bangunan dapat tetap
terpenuhi.
Agar tata suara/informasi dan sumber suara dapat jelas didengar oleh manusia normal,
maka diperoleh persyaratan yang dirumuskan sebai berikut:
Pekerjaan Tata Suara
1. Pengadaan dan pemasangan Unit peralatan utama Tata Suara dan Car Call sistem
lengkap dengan terminal box utama (TBSSS).
2. Pengadaan dan pemasangan terminal-terminal box Tata Suara (TBS).
3. Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi, outlet microphone, antenna FM/AM,
ceiling speaker, volume kontrol, selektor zone, horn speaker, lengkap dengan jenis dan
ukuran kabelnya, pipa pelindung kabel, juntion box, dan accessories lainnya.
4. Pengetesan dan pengujian seluruh instalasi Tata Suara yang terpasang.
Contoh Gambar Instalasi Tata suara dan TV
KM/WC
R.DEKAN R. PEMBANTU R. PEMBANTU R. PEMBANTU DEKAN 3
FIT DEKAN 1 DEKAN 2
KM/W
C

KM/WC

KM/WC
KM/WC KM/WC

KM/WC

1 1

JUNCTION
BOX TATA R. SEKERTARIS
SUARA & TV
LANTAI 1

TV TATA
SUAR
A
1

2
1 1

R. KAJUR/
SEKJUR R. KAJUR/ R. KAJUR/
MESIN SEKJUR SEKJUR
TELEKOMUNIKASI LISTRIK

TV 2

2
1

R. SECURITY

R. KAJUR/ R. KAJUR/
SEKJUR SEKJUR ELEKTRONIKA
INFORMATIKA

TV 1

Gambar 5.5 Contoh Gambar Instalasi Tata suara dan TV


NOTASI
NYMH2x1,5m²O
DariMnJuctoBxPELAYN
TaSturOVLUMECINGT
UJNTCBOIXYMH2x1,5m²RCNTOLEPSKAV
KiaMenuJotcBxATSRU12COXILBE75?12UHA4 BRS
baKetnAlTV2BU1HALERS
TV1BUAHR.SECIY
TV21BUAHELSR
JUMLAH3B62
6TIKnsatliSur
GROUNDI3BAHVolumeCntr
6BUAHCeilngSpakr
2BUAHOutleTV,IKnsai
Gambar 5.6 Diagram Single Line Instalasi Tatasuara dan TV
Gambar 5.6 adalah gambar single line instalasi tatasuara dan Tv yang terdiri dari
junction box dan tabel notasi yang berisikan simbol-simbol peralatan speaker, volume
control dan outlet Tv yang semuanya terhubung pada satu kabel penghubung yaitu NYMH
2x1,5mm2 dari main juction box tata suara untuk instalasi tata suara dan kabel koaxsial 75
ohm antara juction box TV dan outlet TV. Pada diagram single line ini juga berisikan
informasi jumlah total peralatan yang digunakan.

5.3 Instalasi Fire Alarm


Instalasi fire Alarm merupakan satu sistem keamanan dari kebakaran yang sangat
penting keberadaanya dalam satu gedung. Sistem ini terdiri dari master control fire alarm
yang berfungsi untuk mengontrol sistem kebakaran dan juction box yang berfungsi untuk
menghubung fire detektor yang dipasang pada tiap-tiap ruangan dengan master control fire
alarm seperti terlihat pada Gambar 5.7 di bawah ini.
JUNCTION BOX KABEL FIRE ALARM 1

9 TITIK I

Terletak di R.
SECURITY Lantai 1

JUNCTION BOX KABEL FIRE


BATTERY ALARM 2
INPUT AC 220 FIRE ALARM
Volt CHARGE
CONTROL
CHANGE
PANEL
R 9 TITIK I

NYM 4 x 1,5 mm²

BATTERY ANNUCIATO
R
14 ZONE

SINGEL LINE INSTALASI FIRE ALARM


LANTAI 1

Gambar 5.7 Gambar Blok diagram instalasi fire alarm

Langkah-langkah perencanaan instalasi fire alarm


Tentukan jumlah heat detector pada setiap ruangan sesuai dengan jangkaun heat
detector
Tentukan letak juction box tiap lantai (untuk gedung bertingkat)
Tentukan letak manual push button dan extuingiser (mudah dilihat dan dijangkau)
Hubungkan kabel instalasi dari junction box ke heat detector dan manual push button
Gambar Instalasi single line diagram dan diagram istalasi.
Contoh Gambar instalasi fire Alarm dapat dilihat pada Gambar 5.8 berikut ini:

Gambar 5.8 Contoh Gambar Instalasi fire alarm


Pada contoh gambar 5.8 diatas terlihat bahwa heat detector dipasang di
plafon dan jumlah heat detector tiap area tergantung pada jangkauan heat
detector yang dapat diketahui dari spesifikasi teknis alat. Heat detector ini
berfungsi untuk mendeteksi suhu ruangan yang dikontrolnya jika suhu ruangan
melebihi dari suhu ambang kebakaran (370c) maka heat detector akan signal
tanda bahaya ke fire alarm master kontrol kemudian akan mengaktifkan alarm
bel sehingga alarm bel akan mengeluarkan bunyi pertanda bahaya kebakaran
sehingga penghuni gedung (karyawan) akan mengambil extuingiser untuk
memadamkan pusat api yang menyebabkan kebakaran tersebut. Setelah selesai
mengambar instalasi fire alarm tiap lantai maka langkah selanjutnya
menggambar diagram single line yang tujuannya adalah untuk mengetahui
instalasi dari master control fire alarm ke juction box kemudian dihubungkan
dengan peralatan heat detector, manual push button, alarm bell maupun
extuingiser yang keseluruhannya terhubung dengan satu kabel yaitu NYM
1,5mm2 seperti terlihat pada Gambar 5.9 dibawah ini:

N NOTASI
O
M
PELAYANAN
O HEAT MANUAL EXTUINGISER
ALARM BELL
R DETECTOR PUSH BUTTON 5 KG
JUNCTION BOX
NYM 4 x 1,5 mm² KABEL FIRE ALARM 1 NYM 2 x 1,5 mm² 1 2 BUAH 1 BUAH 1 BUAH 1 BUAH BELASAR
Dari FIRE ALARM 2 2 BUAH 1 BUAH 1 BUAH 1 BUAH BELASAR
CONTROL PANEL
3 5 BUAH 1 BUAH 1 BUAH 1 BUAH BELASAR

JUMLAH 9 BUAH 3 BUAH 3 BUAH 3 BUAH


9 TITIK Instalasi Heat Detector
3 BUAH Manual Push Button
3 BUAH Alarm Bell
GROUNDING
3 BUAH Extuingiser 5 Kg

Gambar 5.9 Diagram single line instalasi fire alarm


5.4 Tugas
Buat instalasi telepon PABX,Tata suara dan TV serta Fire Alarm dengan ketentuan
sebagai berikut:

Gedung minimal 2 lantai atau 2 gedung 1 lantai


Buat diagram instalasi perlantai
Buat single line diagram instalasi telepon

Anda mungkin juga menyukai