Anda di halaman 1dari 19

STRU

TUR
RUMAH
TINGGAL
2 LANTAI

NAMA : GUNAWAN
NPM : 41155030170018
D.E.F.I.N.I.S.I

Stuktur
Struktur adalah bangunan ( teoritis ) yang terdiri atas unsur – unsur yang
berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan ( Prof.Benny H. Hoed )
Konstruksi
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana.
Dalam sebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga
dikenal sebagai bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau
pada beberapa area
( Pusat Bahasa (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga )
Bangunan
Bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap
yang didirikan secara permanen di suatu tempat ( Wikipedia.com )
Beban
Barang ( yang berat ) yang dibawa ( dipikul, dijunjung dan sebagainya ); muatan,
( Kamus Besar Bahasa Indonesia )
Gaya
Gaya, di dalam ilmu fisika, adalah interaksi apapun yang dapat
menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami perubahan gerak, baik
dalam bentuk arah, maupun konstruksi geometris
( Wikipedia )
A . N . A . T . O . M . IB . A . N . G . U . N . A . N

KEPALA
\
Kepala

Badan

Kaki
3. Kestabilan ( Stability )
1. Kekuatan ( Strenght )
4. Ekonomis
( Optimum
2. Kekakuan ( Stiffness

Bahan Struktur :
Struktur rangka portal ( frame ) dapat dibuat dari bahan :
- Kayu
- Baja
- Beron Bertulang atau Beton Prategang
- Komposit ( Misalnya perpaduan baja dan beton ) 5. Keindahan ( Estetic )
Beban yang terkandung dalam bangunan

Struktur untuk perencanaan bangunan dua lantai


pada umumnya sama dengan struktur bangunan
untuk satu lantai, ada pondasi, sloof, kolom dan
ring balok. Hanya saja didalam bangunan 2
lantai dikenal dengan adanya suatu Kolom
Utama ( kolom structural ) balok struktur, plat
lantai dan adanya suatu tangga.
Dalam penerapan secara structuralpun berbeda
dengan bangunan 1 lantai, harus lebih extra kuat
dalam menahan beban apapun. Karena dalam
bangunan bertingkat dikenal dengan adanya
- Beban Vertical ( Gravitasi) = Beban hidup
( Live Load ), Beban Mati ( Dead Load ),
beban air hujan
- Beban Horizontal = Gempa ( earthquake ),
Angin ( WindLoad ) & Tekanan tanah/ air
tanah
Pada perencanaan konstruksi bangunan
bertingkat ini, beban-beban yang diperhitungkan
adalah beban mati, beban hidup, beban air
hujan pada atap, beban angin pada atap, dan
beban gempa.
SISTEM GAYA
STRUKTURAL PADA
BANGUNAN

Sistem Gaya Gravitasi ( Vertical Force )

Beban gravitasi merupakan beban


yang berasal dari beban mati
struktur & beban hiduo ( beban
hidup sesuai fungsi bangunan).
Beban tersebut sememntara
ditampung oleh plat lantai diteruskan
pada balok menuju kolom
penyangga.
Ditambah beban balok dan kolom
untuk didstribusikan ke pondasi
Penyaluran beban vertical ini
dapat melalui kolom atau bidang
tegak baik solid atau bidang
rangka yang bekerja sebagai
penahan / memuikul beban
vertical.
Elemen pada bangunan yang dapat
menahan gaya gravitasi / gaya
vertical yang berasal dari beban mati
dan beban hidup tersebut
diantaranya adalah elemen – elemen
utama struktur yang berupa kolom,
plat lantai, balok , kolom dimana
beban struktural didistribusikan /
disalurkan secara struktural
Balok
Sistem Penahan Gaya Latera (Horizontal Force )

Shear Wall / Core


Elemen pada bangunan
yang dapat menahan gaya
lateral / gaya horizontal
yang berasal dari beban
angin maupun beban gempa
tersebut diantaranya adalah
elemen-elemen utama Balok
struktur yang berupa
pengaku
gaya lateral seperti portal
penahan momen momen,
dinding geser atu juga
rangka pengaku (bracing).
Tetapi untuk pencapaian
stabilitas serta daktilitas yang
optimum dapat digunakan
cara penggabungan antara Kolom
portal penahan momen
dengan dinding geser
Pondasi
Pembahasan
ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN BERTINGKAT
Pemilihan Jenis / Type Pondasi
Dalam bagian struktur bawah ( Sub Struktur ) berdasarkan dalam pengelompokkan pondasi
masuk kedalam bagiannya. Maka pondasi yang cocok untuk bangunan bertingkat adalah
Pondasi tapak / Pondasi Setempat. Karena dalam hal ini pondasi tapak atau setempat memiliki
daya dukung tinggi khususnya untuk bangunan 2 s/d 4 lantai.
Pondasi tapak merupakan pondasi yang terbuat dari beton bertulang yang dibentuk
papan/telapak. Pondasi ini biasanya digunakan sebagai tumpuan struktur kolom, khususnya
untuk bangunan bertingkat. Agar bisa meneruskan beban ke lapisan tanah keras di bawahnya
dengan baik, dimensi pondasi tapak sengaja dibuat lebih besar daripada ukuran kolom di
atasnya.
Bahan bangunan yang digunakan untuk membuat pondasi tapak terdiri dari agregat kasar,
agregat halus, perekat, dan air. Di antaranya pasir, kerikil, semen, dan air. Untuk beberapa
kasus Anda bisa mengganti kerikil dengan batu split yang memiliki diameter 2-3 cm. Jangan
lupa sediakan pula besi beton sebagai tulangan dan papan kayu sebagai bekisting.
m
Kelabihan Pondasi Telapak
e
1. Biaya pembuatannya m
terbilang cukup murah p
dibandingkan jenis u
pondasi lainnya n
2. Kebutuhan galian y
tanahnya tidak a
terlalu dalam i

3. Bisa dipakai untuk


s
menahan
a
bangunan yang
tu hingga empat
lantai Kekurangan Pondasi Telapak
4. Proses 1. Waktu
pengerjaannya pengeringan betonnya
relatif sederhana cukup lama hingga
mencapai 28 hari
5. Daya dukung yang 2. Dibutuhkan
dimilikinya sangat manajemen waktu
baik yang tepat agar
pengerjaanya efisien
3. Rumit dalam
merencanakan
pembesian dan desain
penulangannya
Pemilihan Type Balok dan Kolom
Balok merupakan dalah bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang
untuk menanggung dan mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang yang
memiliki fungsi sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban.

Balok Induk
Balok Induk, adalah semua balok yang
melintang tanpa topang pada seluruh lebar
bangunan dan pada kedua ujungnya
bertumpu pada kolom. (biasanya
mempunyai bentang ± 3 meter).

Balok Anak
Balok Anak, adalah balok yang pada
kedua ujungnya bertumpu pada balok
induk, digunakan untuk memperkecil
petak-petak lantai disetiap ruangan.
(biasanya mempunyai bentang ± 2
meter).

Kolom
batang tekan vertikal dari rangka
struktur yang memikul beban dari
balok
Pemilihan Type Struktur Atap

Jika dilihat pada spesifikasi bangunan yang akan dibangun maka untuk struktur atap
baja ringan sangat cocok diterapkan pada bangunan tersebut. Disamping lebih ringan
masa beban strukturnya, atap baja ringan pula sangat mudah dalam proses
pelaksanaan pembuatannya. Serta bentang bangunan juga yg tidak terlalu lebar serta
dalam masalah anggaran dan ketersediaan stok di pasaran, baja ringan lebih murah dan
praktis dibandingkan dengan kontruksi atap manapun. Untuk ketersediaan di
pasaranpun lebih mudah dibandingkan dengan kayu.

Anda mungkin juga menyukai