Anda di halaman 1dari 9

MANAJEMEN KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA

DALAM PENINGKATKAN PRESTASI OLAHRAGA

Jon Herman S
Kabid Keolahragaan Dispora Kota Lubuklinggau
e-mail: jonherman840@gmail.com

Abstract: The purpose of this research is to describe the Indonesian National Sport Committee
Management in Lubuklinggau City. This research used qualitative descriptive methode. The
subjek of the study were “KONI” excecutive, coches, athlets, and head of Sport and youth City
Office of the research. The results of this research show that Indonesian National Sport Committee
Management has been planned well, sistimatic and organized and supported by appropriate
organizing. So, in applying the program the management always monitored and evaluated with
reguler schedule, although there are some trials wich they had to face thus there are some
supporting, factors in Indonesian National Sport Committe Management Organization as well.

Keyword: management, indonesian national sport committe

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan Manajemen Komite Olahraga
Nasional Indonesia di Kota Lubuklinggau. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah "KONI" excecutive, Coches, athlets, dan kepala Sport dan
pemuda Kota Kantor penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Manajemen Komite
Olahraga Nasional Indonesia telah direncanakan dengan baik, sistimatic dan terorganisir dan
didukung oleh pengorganisasian yang tepat. Jadi, dalam menerapkan program manajemen selalu
dimonitor dan dievaluasi dengan jadwal reguler, meskipun ada beberapa percobaan Wich mereka
harus menghadapi sehingga ada beberapa pendukung, faktor Organisasi Olahraga Komite
Manajemen Nasional Indonesia juga.

Kata kunci : manajemen , indonesian panitia olahraga nasional

PENDAHULUAN Pada Pekan Olahraga Provinsi


Kota Lubuklinggau merupakan salah satu (PORPROV) IX tahun 2010 di Palembang, Kota
diantara 15 Kabupaten/Kota di Provinsi Lubuklinggau hanya mampu meraih 5 medali
Sumatera Selatan dan merupakan kota terbesar emas, 15 medali perak dan 25 medali perunggu
kedua setelah ibu kota Palembang dan dan menduduki rangking 13 dari 15
mempunyai penduduk 212.999 jiwa (sensus Kabupaten/Kota di provinsi Sumatera Selatan,
2014)) dan berdiri tanggal 17 Oktober 2001. Di berikut tabel prestasi olahraga Kota Lubuk-
usianya yang hampir mencapai 14 tahun linggau pada PORPROV IX 2010.
tentunya bukan usia yang muda lagi, tetapi
khusunya dibidang olahraga Kota Lubuklinggau Tabel 1. Prestasi Atlet Kota Lubuklinggau
belum bisa berbicara banyak mengenai prestasi PORPROV IX Tahun 2010
olahraga di tingkat provinsi apalagi di tingkat
Nasional.
PRESTASI/MEDALI
NO CABANG OLAHRAGA
EMAS PERAK PERUNGGU
1 Pencak Silat 2 3 3
2 Taekwondo 1 1 3
3 Menembak 2 - 2
4 Karate - 2 1
5 Panjat Tebing - 2 2
6 Takraw - - 2
7 Billiar - - 1
8 Tinju - - 2

377
378 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 377-385

9 Atletik - 1 4
10 Sepak Bola - 1 -
11 Tennis - 1 4
12 Bridge - 1 1
13 Renang - - 1

Memperhatikan prestasi olahraga Kota bidangnya masing-masing, diharapkan prestasi


Lubuklinggau pada Pekan Olahraga ke 9 tahun atlet Kota Lubuklinggau tidak hanya sebatas
2010 Provinsi Sumatera Selatan tersebut maka tingkat provinsi tetapi juga tingkat wilayah,
penulis berpendapat bahwa masih banyak yang regional dan nasional.
perlu ditingkatkan dalam dalam pembinaan Indonesia mempunyai semboyan yang
prestasi olahraga di Kota Lubuklinggau. tepat untuk menggalakkan kegiatan olahraga di
Berdasarkan permasalan di atas maka penulis masyarakat, sebagaimana yang telah
ingin mendeskripsikan bagaiman program dicanangkan oleh Presiden ke dua Republik
pembinaan olahraga prestasi di Kota Indonesia Soeharto pada saat pembukaan
Lubuklinggau, adakah komitmen terhadap musyawarah nasional olahraga ke IV tahun 1981
pembinaan prestasi olahraga, apa usaha yang untuk mengibarkan panji-panji olahraga nasional
telah dilakukan untuk meningkatkan prestasi dengan semboyan “Memasyarakatkan Olahraga
serta apakah ada faktor penghambat dan faktor dan Mengolahragakan Masyarakat”. Mulai saat
pendukung dalam peningkatan prestasi. itu kegiatan-kegiatan olahraga yang menyentuh
Komite Olahraga Nasional Indonesia masyarakat mulai diprogramkan.
(KONI) Kota Lubuklinggau sebagai organisasi Dari pengertian jelas bahwa olahraga
mandiri non pemerintah yang mempunyai hak menjadi bagian yang penting dan dilindungi
otoritas yang mewadahi pembinaan olahraga oleh undang-undang dan dalam pelaksanaannya
diseluruh wilayah hukum Negara Republik olahraga ini terbagi dalam beberapa bagian,
Indonesia dan berwenang mengkoordinasikan antara lain olahraga massal yang dilakukan oleh
dan membina seluruh olahraga prestasi di setiap warga nagara, dan olahraga prestasi yaitu
Indonesia mempunyai tanggung jawab terhadap kegiatan olahraga yang yang bertujuan untuk
prestasi atlet. Keberadaan KONI diperkuat memberikan kesempatan kepada atlet berbakat
dengan Undang-Undang Republik Indoesia untuk mencapai prestasi yang setinggi-
Nomor: 3 tahun 2005 tentang “Sistem tingginya.
Keolahragaan Nasional “dan Peraturan Dengan demikian Komite Olahraga
Pemerintah Nomor 16 tahun 2007 tentang Nasional Indonesia (KONI) Kota Lubuklinggau
“Penyelenggaraan Keolahragaan”. sebagai salah satu perpanjangan tangan dari
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya KONI Provinsi Sumatera Selatan yang berada
KONI memiliki Visi; “menjadi organisasi yang di tingkat Kabupaten/Kota di Indonesia
independen, modren, dan profesional untuk merupakan organisasi keolahragaan yang
membangun karakter bangsa Indonesia, berwenang mengkoordinasikan dan membina
memperkokoh persatuan dan kesatuan serta setiap dan seluruh olahraga prestasi di Kota
mengangkat harkat dan martabat bangsa melalui Lubuklinggau, mempunyai kewajiban untuk ikut
pembinaan olahraga prestasi,”dengan misi” mempersiapkan atlet yang berprestasi untuk
memberikan dukungan kepada para atlet untuk menjadi bagian dari kontingen PON provinsi
mencapai prestasi, dan menanamkan nilai – nilai Sumatera Selatan.
olimpiade agar menjadi sumber inspirasi bagi Sebagai organisasi olahraga tertinggi yang
seluruh rakyat Indonesia. bertanggung jawab terhadap pembinaan prestasi
Pembinaan secara terprogram, terarah dan KONI mempunyai fungsi dan tugas serta
berkesinambungan sehingga dapat tanggungjawab antara lain: (1) mewujudkan
menghasilkan prestasi yang optimal. Untuk prestasi olahraga yang membanggakan,
mencapai prestasi atlet olahraga seperti yang membangun watak dan harkat dan martabat
diinginkan KONI maka diperlukan sistem warganya, (2) mengkoordinasikan dan membina
manajemen yang profesional pada organisasi setiap kegiatan olahraga di Kota Lubuklinggau
komite olahraga nasional Indonesia (KONI) yang dilaksanakan oleh anggota-anggotanya
Kota Lubuklinggau dalam melaksanakan tugas untuk meraih prestasi di tingkat Provinsi, (3)
dan fungsinya sesuai dengan tujuan dan membantu Pemerintah Kota Lubuklinggau
Herman, Manajemen Komite Olahraga Nasional Indonesia 379

dalam menetapkan kebijakan dan Berdasarkan latar belakang yang


mengendalikan pembinaan olahraga prestasi, (4) dikemukakan sebelumnya, maka dikemukakan
memasyarakatkan olahraga prestasi yang dibina rumusan masalah secara umum yaitu:
oleh anggotanya untuk mencapai prestasi secara bagaimana manajemen Komite Olahraga
optimal, (5) memupuk dan membina Nasional Indonesia (KONI) dalam mening-
persahabatan dan persaudaraan melalui katkan prestasi atlet olahraga di Kota
olahraga di Kota Lubuklinggau, Provinsi, Lubuklinggau ?. Dari rumusan masalah secara
Regional maupun Nasional, (6) melaksanakan umum tersebut maka dapat dibagi ke dalam
kebijakan-kebijakan yang telah digariskan oleh rumusan masalah secara khusus sebagai berikut:
KONI Provinsi Sumatera Selatan, (7) 1) Bagaimana program KONI dalam
memberikan saran-saran kepada KONI Provinsi meningkatkan prestasi atlet ?; 2) Bagaimana
mengenai pelaksanaan kebijakan yang telah komitmen KONI dalam meningkatkan prestasi
ditetapkan, (8) membina kerja sama yang atlet ?; 3) Bagaimana usaha KONI agar
harmonis baik vertikal maupun horizontal program pembinaan prestasi tercapai ?; 4)
dengan instansi di daerah dan provinsi untuk Adakah faktor pedukung yang dihadapi KONI
kepentingan prestasi olahraga di sumatera dalam meningkatkan prestasi atlet ?; 5) Adakah
selatan. faktor penghambat dan solusi yang dihadapi
Prestasi olahraga dapat dicapai KONI dalam meningkatkan prestasi atlet ?
memerlukan menejerial atau manajemen yang Tujuan umum penelitian ini adalah untuk
baik, efektivitas dalam melaksanakan kegiatan mendiskripsikan bagaimana manajemen KONI
merupakan tuntutan bagi setiap organisasi untuk dalam peningkatan prestasi olahraga di Kota
mencapai tujuan. Komite Olahraga Nasional Lubuklinggau. Tujuan khusus penelitian ini
Indonesia (KONI) Kota Lubuklinggau yang adalah untuk mendiskripsikan: 1) Program
merupakan induk organisasi olahraga prestasi KONI dalam meningkatkan prestasi atlet Kota
harus dapat melaksanakan semua tugas, fungsi Lubuklinggau; 2) Komitmen yang ditunjukan
dan tanggung jawab dengan manajemen yang KONI dalam meningkatkan prestasi atlet; 3)
baik, sehingga program-program kerja yang Usaha KONI agar program pembinaan prestasi
telah disusun dapat berjalan dengan lancar, tercapai; 4) Adakah faktor pendukung yang
teroganisir, efektif sehingga tercapai hasil yang dihadapi KONI dalam meningkatkan prestasi
maksimal. atlet; 5) Adakah faktor prnghambat dan solusi
Kota Lubuklinggau merupakan salah satu yang dihadapi KONI dalam meningkatkan
Kota terbesar diantara 15 Kabupaten/Kota di prestasi atlet.
provinsi Sumatera-selatan yang telah berusia 13 Manfaat Hasil dari penelitian ini
tahun mempunyai penduduk lebih kurang diharapkan akan dapat berguna sebagai: a)
250.000 jiwa dan mempunyai angka generasi Penambah wawasan ilmu pengetahuan
muda yang cukup tinggi dan mempunyai banyak khususnya dalam bidang perencanaan
atlet berbakat masih tergolong minin atlet yang pembinaan olahraga prestasi; b) Memberikan
berprestasi baik prestasi tingkat provinsi kontribusi bagi pembina olahraga dalam
maupun nasional, ini menandakan bahwa melaksanakan pembinaan olahraga prestasi.
manajemn pembinaan olahraga prestasi belum
berjalan sebagai mana yang diharapkan. . METODE
Untuk membuktikan secara ilmiah Jenis penelitian yang digunakan adalah
fenomena di atas penulis mengangkat perma- penelitian deskriptif kualitatif karena peneliti
salahan bagai mana pelaksanaan manajerial ingin mendapatkan data yang lengkap secara
pembinaan atlet dalam neningkatkan prestasi deskriptif untuk dapat mendeskripsikan
olahraga di Kota Lubuklinggau, terutama pelaksanaan Manajemen Komite Olahraga
manajemen pembinaan peingkatan prestasi dan Nasional Indonesia (KONI) Kota Lubuklinggau
faktor pendukung dan penghambatnya. sebagai bahan kajian penelitian, pada jenis
Memperhatikan apa yang digambarkan di penelitian kualitatif data yang akan dibahas
atas, peneliti bermaksud mengadakan penelitian secara mendalam tidak hanya sebatas angka-
dengan judul “Manajemen Komite Olahraga angka, tetapi peneliti berusaha menggali makna
Nasional Indonesia (KONI) Dalam Peningkatan dari fenomena dan keadaan supaya dapat
Prestasi Olahraga“.(Studi deskriptif kualitatif di dideskripsikan dengan jelas keadaan pembinaan
KONI Kota Lubuklinggau). olahraga prestasi di Kota Lubuklinggau.
380 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 377-385

Penelitian ini tidak berangkat dari suatu dimasing - masing bidang dengan berpedoman
hipotesis atau praduga untuk diuji keberla- pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
kuannya atau kecocokannya di lapangan, KONI. Perencaan tersebut berupa program
penelitian deskriptif kualitatif juga tidak jangka pendek dan program jangka panjang,
ditujukan untuk generalisasi terhadap suatu semua perencanaan yang dilakukan oleh KONI
kejadian atau peristiwa, melainkan hanya untuk Kota Lubuklinggau sebagian besar dititik
mendeskripsikan suatu kondisi tertentu (Bogdan beratkan kepada program pembinaan prestasi
dan Biklen, 192:132). dengan tujuan memperbaiki peringkat perolehan
Peneliti dalam mencari data langsung medali pada PORPROV X Sumatera Selatan
masuk ke lapangan dan berusaha mengum- tahun 2015.
pulkan data sesuai dengan pokok permasalahan Keempat, faktor pendukung yang
yang akan diteliti. Nasution (1992:44) dihadapi KONI dalam meningkatkan prestasi
menyarankan didalam penelitian kualitatif, atlet adalah dukungan pihak swasta, pengurus
peneliti harus turun langsung ke lapangan untuk induk cabang olahraga dan keinginan yang kuat
mengumpulkan data dalam situasi sesungguh- dari atlet itu sendiri untuk berprestasi, serta yang
nya, dan peneliti merupakan instrumen yang paling dominan adalah dukungan pemerintah
utama. daerah.
Teknik Pengumpulan data adalah Kelima, faktor penghambat yang dihadapi
peneleiti itu sendiri. Peneliti langsung menggali KONI dalam meningkatkan pembinaan prestasi
data yang diperlukan atau melibatkan perantara atlet adalah masih kurangnya sarana prasarana
untuk menjaga originalitas data. Teknik yang olahraga, sumber daya manusia tenaga
dilakukan antara lain melalui wawancara, keolahragaan masih kurang terutama tenaga
dokumentasi dan observasi. Analisis terhadap pelatih sehingga berdampak juga pada
data yang terkumpul berkaitan dengan penelitian pembinaan atlet, dan penghambat lainnya yang
tentang kinerja pengurus KONI Kota biasa dihadapi oleh setiap organisasi adalah
Lubuklinggau yang dilakukan dengan analisis pendanaan.
deskriptif kualitatif melalui model interaktif
yang dikembangkan Miles dan Huberman. Pembahasan
1. Program KONI Meningkatkan Prestasi
HASIL DAN PEMBAHASAN Olahraga.
Hasil Dari hasil penelitian yang telah diuraikan
Pertama, program kerja dibuat dengan sebelumnya memperlihatkan bahwa peren-
berpedoman pada anggaran dasar dan anggaran canaan program KONI Kota Lubuklinggau telah
dasar rumah tangga KONI Kota Lubuklinggau disusun dan dilaksanakan oleh semua unsur
dengan melibatkan semua unsur pengurus dan pengurus. Hal ini menunjukkan Komite
pengurus induk cabang olahraga dan dibahas Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota
dalam rapat anggota untuk disahkan dan Lubuklinggau sebagai lembaga organisasi yang
ditetapkan oleh ketua dengan surat keputusan. berwenang dan bertanggung jawab terhadap
Kedua, komitmen KONI Kota pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga
Lubuklinggau yang bertekat untuk bersama- telah memahami akan tugas dan fungsinya
sama meningkatkan kinerja kelembagaan dan dalam peningkatan prestasi di daerah.
kapabilitas manajemen adalah merupakan Semua unsur kepengurusan telah
komitmen yang tepat. Keseriusan semua unsur menyadari bahwa dipundak merekalah tugas
pengurus dan anggotanya merupakan sesuatu untuk meraih prestasi olahraga yang akan dapat
yang memang harus dilakukan karena membanggakan daerahnya, provinsi bahkan
keberhasilan organisasi KONI dalam negara. Perencanaan program yang telah dibuat
meningkatkan prestasi olahraga akan berhasil KONI Kota Lubuklinggau akan mempermudah
bila semua elemen struktur organisasi KONI dalam pengelolaan organisasi untuk mencapai
Kota Lubuklinggau dan anggota-anggotanya tujuan yang diharapkan, dibandingkan
melaksanakan tugas dan fungsinya secara organisasi yang hanya membuat program yang
profosional dan penuh rasa tanggungjawab. dengan asal-asalan atau tidak membuat program
Ketiga, Usaha KONI Kota Lubuklinggau sama sekali.
yang telah dilakukan dalam rangka mencapai Pengertian program menurut Kauffman
prestasi telah dilakukan. Di mana usaha (Fattah, 2001:49 ) program perencanaan adalah
tersebut telah tertuang dalam perencanaan ”proses penetuan tujuan atau sasaran yang
Herman, Manajemen Komite Olahraga Nasional Indonesia 381

hendak dicapai dan menentapkan arah dan tugas dan fungsinya sesuai dengan bidangnya
sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan masing-masing secara maksimal.
itu seefisien dan seefektif mungkin” kemudian Komitmen tersebut ditetapkan dalam
pendapat lain mengatakan perencanaan adalah rapat anggota yang diselenggarakan di kantor
aktivitas pengambilan keputusan tentang sasaran KONI Kota Lubuklinggau kawasan Sport
atau tujuan yang akan dicapai, serta tindakan Centert Petanang, yang dihadiri oleh unsur
yang akan diambil dalam rangka mencapai pengurus dan ketua organisasi induk cabang
sasaran dan pihak-pihak yang akan melak- olahraga beserta pelatih dan perwakilan atlet.
sanakan tugas tersebut. Maksud dari komitmen-komitmen di atas
Program perencanaan sebagaimana adalah; 1) Komitmen pengurus adalah tekat dan
dikemukakan oleh Suhermerhorn (1996:150 )” janji dan kesepakatan dari seluruh unsur
menyatakan bahwa perencanaan hendaknya ;(1) kepengurusan untuk komitmen dengan
menetapkan tujuan, hasil yang spesifik yang organisasinya dalam mencapai tujuan.
diinginkan, mengetahui arah yang hendak dituju. Memahami tugas dan fungsi, kerja keras dan
Perencanaan dibuat spesifik sehingga dapat kebersamaan antar pengurus merupakan kunci
diketahui tujuan yang hendak dicapai atau hanya kebehasilan organisasi. Ketua harian KONI Kota
untuk mengetahui seberapa jauh perencanaan itu Lubuklinggau mengatakan komitmen tersebut
dilaksanakan, (2) menentukan tindakan untuk merupakan kewajiban yang harus dilakukan
mencapai tujuan, mengevaluasi apa yang telah oleh semua pengurus mulai dari:
dicapai sudah sesuai dengan hasil yang a. Ketua Umum.
diharapkan atau tidak, (3) mengembangkan Pemegang kekuasaan tertinggi dalam
dasar pemikiran tentang masa depan, (4) kepengurusan KONI kota Lubuklinggau, yang
menganalisa alternatif tindakan dan membuat bertugas merumskan kebijakan dibidang
suatu rencana untuk mencapai tujuan, (5) pembinaan dan pengembangan olahraga pretasi,
mengemplemtasikan rencana dan mengevaluasi mengkoordinasikan penyelenggaran pembinaan
hasilnya. dan kegiatan olahraga prestasi yang
Sedangkan mamfaat dari perencanaan pelaksanaannya dilakukan oleh anggota, Ketua
menurut Arikunto (2008:9) adalah: (1) umum bertanggung jawab dan mengusahakan
menghasilkan rencana yang akan dijadikan suapaya keputusan musyawarah daerah, rapat
kerangka kerja dan pedoman penyelesaian, (2) anggota dan program kerja yang telah disahkan
rencana menentukan proses yang paling efektif dapat dilaksanakan dengan optimal.
dan efesien untuk mencapai tujuan, (3) dengan b. Ketua Harian.
adanya rencana setiap langkah dapat diukur atau Membantu ketua umum dalam
dibandingkan dengan hasil yang seharusnya menjalankan tugasnya, mewakili ketua umum
dicapai, (4) mencegah pemborosan dana, tenaga bila berhalangan, melaksanakan tugas yang
dan waktu, (5) mempersempit kemungkinan diberikan ketua umum.
timbulnya gangguan atau hambatan . c. Wakil-Wakil Ketua
Membantu ketua umum dalam
2. Komitmen KONI dalam Meningkatkan menjalankan tugasnya,mewakili ketua umum
Prestasi Atlet apabila ketua umum berhalangan, meaksanakan
Dari wawancara peneltiti dengan Ketua tugas lain yang diberikan oleh ketua umum,
harian KONI Kota Lubuklinggau mengenai dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan
komitmen KONI dalam peningkatkan prestasi ketua umum bertanggung jawab kepada ketua
olahraga di Kota Lubuklinggau bahwa KONI umum.
Kota Lubuklinggau berkomitmen untuk d. Dewan Penyantun
“meningkatkan kinerja kelembagaan KONI dan Dewan penyantun adalah anggota KONI
kapabilitas manajemen” Secara rinci komitmen yang dipilih saat musyawarah daerah dengan
tersebut adalah; 1) komitmen pengurus, 2) masa bakti sama dengan masa bakti Keutua
komitmen dana, 3) komitmen tenaga dan yaitu 4 tahun dan selanjutnya dapat dipilh
pikiran, 4) komitmen sarana prasarana, 5) kembali untuk masa bakti berikutnya. Tugas dan
komitmen atlet dan pelatih, wewenang dewan penyntun adalah mendampngi
Mengapa KONI harus berkomitmen, pimpinan KONI dalam melaksanakan tugas dan
karena komitmen tersebut akan menjadikan kewajibannya, memberikan saran pertimbangan
penambah semangat dan menigingatkan kepada dan pendapat kepada pimipinan baik dimintak
seluruh pengurus untuk dapat melaksanakan maupun tidak dimintak, membantu memelihara
382 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 377-385

dan mengembangkan hubungan baik antara persiapan dan penyelenggaraan musyawawah


masyarakat dan pemerintah daerah dengan daerah dan rapat anggota, menadi pendamping
KONI. Dalam melaksanakan tugas dan dan nara sumber pada setiap rapat anggota,
kewajibannya dewan penyantun secara periodik melaksanakan tugas yang diberikan ketua
mengadakan rapat koordinasi dengan pimpinan umum, dalam melaksanakan tugas dibantu oleh
KONI, dewan penyantun wajib diundang dan seorang wakil, dalam melaksanakan tugas
disertakan setiap ada kegiatan resmi yang bertanggung jawab kepada ketua umum.
diadakan oleh KONI Kota Llubuklinggau. h. Bendahara
e. Dewan Kehormatan Bendahara mempunyai tugas: (1)
Dewan kehormatan yang terdiri dari melaksanakan kebijakan umum dalam urusan
mantan ketua umum KONI dan tokoh olahraga keungan dan anggaran KONI;(2) menyusun
yang sudah banyak berbakti dan mengabdi dan rencana anggaran anggaran pendapatan dan
berjasa kepada pengembangan dan pembinaan belanja;(3) menkoordinasikan pelaksanaan
olahraga di Kota Lubuklinggau yang anggaran pendapatan dan belanja yang telah
keanggotaannya bersifat fungsional, keanggo- disetujui;(4) bertanggung jawab terhadap
taan dewan kehormatan barleku seumur hidup pembukuan, verifikasi dan pengeluaran sesuai
dan mempunyai daftar tunggu bagi calon dengan aturan yan berlaku;(5) bertanggung
anggotanya. Anggota kehormatan ini biasanya jawab atas laporan keungan secara berkala;(6)
paling banyak terdiri 5 orang, dan dewan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
kehormatan ini wajib untuk diundang dalam seorang wakil bendahara;(7) mendampingi nara
setiap kegiatan yang diselenggarakan olah sumber pada saat rapat anggota;(8) dalam
KONI Kota Lubuklinggau. melaksanakan tugasnya bertanggung jawab
f. Badan Pengawas Keuangan kepada ketua umum.
Badan pengawas keungan beranggotakan i. Bidang-Bidang
2 orang dengan seorang ketua yang merngkap Bidang-bidang yang ada di struktur KONI
anggota yang dipilih dan diangkat dalam Kota Lubuklinggau masing-masing terdiri dari
musyawarah daerah dengan masa bakti 4 tahun seorang ketua, wakil ketua dan anggota
sama dengan masa kepengurusan KONI, Badan mempunyai tugas sebagai berikut, membantu
pemeriksa keuangan ini tidak boleh merangkap ketua umum sesuai dengan bidang masing-
jabatan dalam kepengurusan KONI. Tugas masing, mengkoordinasikan penyusunan
Badan pemeriksa keuangan mempunyai tugas rancangan program kerja KONI sesuai dengan
dan tanggungjawab; melakukan pengawasan dan bidangnya, mengkoordinasikan pembinaan dan
memriksa keuangan KONI, memberikan pengawasan terhadap kegiata anggota, bidang-
pendapat terhadap pelaksanaan dan belanja bidang yang ada di KONI Kota Lubuklinggau
KONI untuki terciptanya tujuan dan kebenaran adalah bidang organisasi, bidang pembinaan
yang bertanggungjawab terhadap perolehan dan prestasi, bidang program dan anggaran, bidang
penggunaan keuangan KONI, pengawasan yang litbang, bidang perlombaan dan pertandingan,
dilakukan oleh Badan pengawas keuangan bidang sarana prasarana, bidang humas.
adalah bersifat preventif dan konstruktif.
g. Sekretaris Umum 3. Usaha KONI dalam Meningkatkan
Sekretaris umum mempunyai tugas pokok Prestasi Atlet
mewakili ketua umum bila berhalangan, Berdasarkan hasil wawancara dengan
mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pengurus KONI Kota Lubuklinggau mengenai
kerja kesekretariatan, menkoordinasikan dan usaha KONI Kota Lubuklinggau dalam
bertanggung jawab atas semua kegiatan meningkatkan prestasi atlet, beberapa usaha
administrasi di lingkungan KONI Kota yang telah dilakukan antara lain adalah: 1)
Lubuklinggau, mendukung seluruh keperluan membuat perencanaan, 2) pengadaan sarana
fasilitas dan perelengkapa untuk operasional prasarana, 3) menentukan olahraga unggulan, 4)
bidang-bidang di lingkungan organisasi KONI mengatasi kekurangan pendanaan, 5)
Kota Lubuklinggau, melaksanakan kegiatan meningkatkan kualifikasi pelatih, 6) pemantauan
ketatausahaan, pembinaan material, perleng- dan pengkrekrutan atlet.
kapan dan kegiatan kerumahtanggaan KONI Usaha yang dilakukan tersebut dilakukan
mempersiapkan menyelenggarakan rapat-rapat dalam rangka peningkatan prestasi dan
KONI, mengkoordinasikan penyusunan laporan mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada
sekretariat secara berkala, mengkoordinasikan pada organisasi KONI Kota Lubuklinggau, baik
Herman, Manajemen Komite Olahraga Nasional Indonesia 383

itu kekurangan menyangkut masalah pendanaan, yang dengan olahraga, hal ini ditandai dengan
sarana prasarana, tenaga pelatih dan pemantauan rutinya pihak swasta mengadakan kejuaraan-
dan pengkrekrutan atlet. kejuaraan.
Pengurus KONI Kota Lubuklinggau Dan berdasarkan hasil penelitian yang
beserta anggota harus dapat melaksanakan dan diperoleh memang KONI Kota Lubukliggau
mengambil langkah dan tindakan sesuai dengan dalam menjalankan program memang
wewenang tugas masing-masing sehingga menghadapi banyak hambatan tetapi program
program peningkatan pembinaan prestasi dapat tetap berjalan, hanya saja hasilnya yang kurang
tetap berjalan. Lebih lanjut keterangan yang maksimal.
diperoleh peneliti dari pengurus KONI Kota Sarana prasarana yang ada memang
Linggau mengenai usaha-usaha di atas adalah: belum memadai dan yang adapun sudah banyak
1) program dibuat dengan berdasarkan masukan yang rusak, tetapi dukungan pemerintah yang
dari semua unsur pengurus dan anggota serta dengan secara bertahap telah membangun
dari pihak lainnya serta dengan memperhatikan beberapa sarana olahraga, diawali dengan
kondisi dan situasi realitis yang ada serta pembangunan sport center dimana dikawasan
program dibuat fleksibel sehingga dapat tersebut telah dibangun diantaranya; stadion
dilaksanakan. sepak bola dan lintasan atletik, gedung bela diri,
Program kerja yang disusun oleh kolam renang standar nasional, gedung bola
pengurus KONI beserta seluruh pengurus basket, arena panjang tebing, lapangan tembak,
cabang olahraga proses penentuan tujuan atau dan beberapa lapangan sarana lainya yang
sasaran yang hendak dicapai, dan menentukan berada di luar kawasan sport center.
arah, sarana dan sumber yang diperlukan dalama Beberapa cabang olahraga yang belum
mencapai tujuan organisasi, sehingga mendapat mempunyai sarana secara khusus untuk latihan,
out put yang maksimal. tetapi sangat beruntung dukungan dari beberapa
Program KONI Kota Lubuklinggau pengusaha yang sangat mendukung kegiatan
disusun secara berkesinambungan dan olahraga di Kota Lubuklinggau dengan
disesuaikan dengan program jangka pendek. membangun fasilitas olahraga yang tentunya
Program tersebut terdiri program jangka panjang dapat dimamfaatkan untuk tempat pembinaan
yang meliputi program pembinaan atlet usia dini atlet olahraga.Kota Lubuklinggau, disamping
secara berjenjang, sedangakan program jangka fasilitas umum lainnya. Selain itu juga pihak
pendek menitik beratkan pada pembinaan swasta sering mengadakan kejuaraan-kejuaraan
prestasi atlet menghadapi Pekan Olahraga cabang olahraga yang tetntunya sangat
Provinsi (PORPRV) X Sumatera Selatan tahun membantu KONI dalam mencari bibit atlet yang
2015 di Kota Lubuklinggau. berprestasi,
Faktor pendukung lainnya adalah niat dan
4. Faktor Pendukung semangat dari pengurus induk cabang olahraga
Faktor pendukung adalah merupakan dan pelatih dengan segala kerterbatsan tetap
sejumlah unsur yang secara langsung maupun bersemangat untuk tetap menjalankan
tidal langsung mempunyai pengaruh terhadap pembinaan sesuai program yang telah dibuat.
sistem dan tata kelola atau kerja suatu objek Dinas pendidikan nasional yang
terhadap objek lainnya. Setiap unsur saling merupakan sebagian besar tempat atlet menimba
berhubungan dan berkaitan dan saling ilmu juga tidak kecil perannya dalam
mempengaruhi dengan yang lainnya. Faktor – mendukung pelaksanaan program pembinaan
faktor ini bisa saja timbul dalam organisasi atau atlet, karena tanpa dispensasi yang diberikan
juga bisa muncul dari luar organisasi akibat maka program pembinaan tidak akan berjalan
pengaruh yang ditimbulkan oleh suatu masalah. lancar, demikian juga dengan dukungan dari
Faktor pendukung yang timbul dari dalam para orang tua. Kemudian dari segi tidak
organisasi diantaranya adalah kinerja pengurus tersedianya dana untuk mengirim tenaga
dan kesamaan komitmen untuk sama – sama kepelatihan mengikuti penataran pelatih di luar
melaksanakan program yang telah ditetapkan daerah dalam rangka meingkatkan kompetensi
demikian juga dengan seluruh anggota induk pelatih, beberapa pengurus cabang olahraga
organisasi cabang olahraga. Sedangkan faktor dukungan dari sponsor untuk dapat mengikuti
pendukung dalam rangka peningkatan prestasi pelatihan dan ada juga yang menggunakan dana
yang timbul dari luar organisasi diantaranya pribadi, hal ini tentunya sangat membantu KONI
adalah para turut serta pihak pengusaha swasta
384 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 377-385

Kota Lubuklinggau dalam memenuhi salah satu pendukung untuk keberhasilan


kebutuhan tenaga pelatih yang bersertifikasi.. pembinaan prestasi adalah apabila ditangani
Dengan adanya faktor pendukung dalam oleh pelatih yang mempunyai kompetensi dan
pelaksanaan pengelolaan KONI Kota juga mengetahui tentang ilmu kepelatihan, dan
Lubuklinggau dalam pembinaan prestasi bukan hanya bermodalkan karena pengalaman
olahraga, membuat pengurus untuk dapat sebagai mantan atlet. Karena bila pelatih sudah
mengambil langka-langka yang bijkasana untuk mempunyai bekal ilmu melatih dan sedikit
menyikapi faktor - faktor dukungan baik yang banyak mengetahui ilmu anatomi maka akan
datangnya dari dalam organisasi itu sendiri mempermudah dalam mencari bibit atlet yang
maupun datang dari luar organisasi. potensial sesuai dengan cabang olahraganya.
Dari pengamatan peneliti sendiri
5. Faktor Penghambat pelaksanaan pembianaan cabang olahraga
Faktor penghambat adalah merupakan prestasi di Kota Lubuklinggau masih banyak
sejumlah unsur yang secara langsung maupun yang ditangani oleh pelatih-pelatih lokal dengan
tidal langsung mempunyai pengaruh terhadap segala keterbatasannya. Kemudian dari faktor
sistem dan tata kelola atau kerja suatu objek dana yang merupakakan faktor utama
terhadap objek lainnya. Setiap unsur saling kelangsungan pelaksanaan program KONI Kota
berhubungan dan berkaitan dan saling Lubuklinggau, belum dapat memenuhi tuntutan
mempengaruhi dengan yang lainnya. Faktor – program pembinaan, pelaksanaan kompetisi
faktor ini bisa saja timbul dalam organisasi atau yang merupakan ajang uji kemampuan dan
juga bisa muncul dari luar organisasi akibat sekaligus menjaring atlet berbakat belum dapat
pengaruh yang ditimbulkan oleh suatu masalah. dilaksanakan oleh setiap cabang olahraga.
Faktor penghambat yang timbul dari Sarana dan prasarana yang merupakan
dalam organisasi diantaranya adalah belum faktor pendukung pembinaan prestasi masih
maksimalnya kinerja pengurus dan tidak belum tersedia dengan lengkapi, pengurus KONI
mempunyai kesamaan komitmen untuk sama – dan pengurus cabang olahraga telah
sama melaksanakan program yang telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam
ditetapkan, demikian juga dengan seluruh hal pengadaan sarana dan prasaran yang belum
anggota induk organisasi cabang olahraga, tersedia tetapi karena membutuhkan anggara
sedangkan faktor penghambat dalam rangka yang cukup besar dan keterbatasan anggaran
peningkatan prestasi yang timbul dari luar sehingga tidak dapat untuk dipenuhi dalam
organisasi diantaranya adalah masih kurangnya waktu singkat.
partisipasi masyarakat dalam memasyarakatkan Kemudian faktor sekolah juga menjadi
dan khususnya dikalangan pelajar yang kendala dalam melakukan pembinaan prestasi,
merupakan basis calon atlet cenderung hanya karena sering sekali jadwal latihan yang
menggemari satu olahraga yang sifatnya berbenturan jadwal sekolah yang tidak bisa
permainan, dan sedikit sekali yang menggemari ditinggalkan. Masih banyak faktor penghambat
olahraga yang sifatnya olahraga prestasi dalam pelaksanaan pengelolaan KONI Kota
peroragan. Kemudian faktor penghambat Lubuklinggau, sehingga pengurus mengambil
laninya adalah masih kurangnya sumber daya langka-langka dan solusi untuk mengatasi
manusia tenaga keolahragaan dianataranya hambatan-hambatan yang memungkinkan dapat
tenaga pelatih yang ada di masing-masing mengganggu jalannya roda organisasi KONI
cabang. Kota Luuklinggau.
Dari hasil penelitian mengenai faktor
penghambat pelaksanaan program KONI Kota SIMPULAN DAN SARAN
Lubuklinggau dalam pelaksanaan program Simpulan
kerja adalah; (1) masalah pendaanaan yang Simpulan penelitian menunjukkan bahwa
belum cukup., (2) masalah sarana prasaran yang pengelolaan manajemen KONI Kota
belum memadai terutama menyangkut fasilitas Lubuklinggau dalam rangka meningkatkan
tempat latihan dan juga perlengkapan, (3) prestasi atlet adalah: adiministrasi belum tertata
terbatasnya SDM terutama tenaga pelatih yang dengan baik, struktur organisasi telah sesuai
telah memiliki kwalifikasi kepelatihan, baik dengan anggaran dasar dan anggaran rumah
daerah, maupun nasional. tangga KONI, penempatan dan tugas sesuai
Kemudian salah satu pengurus induk dengan kebutuhan dan tuntutan organisasi,
cabang olahraga renang mengatakan bahwa perencanaan sudah dibuat dengan sistematis dan
Herman, Manajemen Komite Olahraga Nasional Indonesia 385

terarah. Walaupun dalam pelaksanaan peren- DAFTAR RUJUKAN


canaan KONI banyak mengahadapi hambatan
dan kendala tetapi juga ada factor-faktor Edgette. H.John, & Rowan Tim. 2011.
pendukung yang dapat dimamfaatkan dalam Psikologi Olahraga, winning the
pengelolaan organisasi KONI. MindGme. Jakarta: Kantor Kementrian
Pemuda dan Olahraga.
Saran Ketua Umum KONI. 2009. Peraturan Pekan
Saran kepada pengurus KONI Kota Olahraga Nasional. Komitmen
Lubuklinggau dan para pengurus induk Organisasi, dilihatya.com./174. Diunduh
organisasi cabang olahraga, pelatih dan juga tanggal 25 Desember 2015
atlet, khususnya kepada pengurus KONI Kota KONI Pusat. 2014. Annggaran Dasar dan
Lubuklinggau untuk dapat mempertahankan dan Rumah Tangga KONI. Jakarta
meningkatkan manajemen KONI, mengusaha- Miles, BM & Huberman, AM.1992. Analisis
kan peran kepengawasan dan monitoring dan Data Kualitati (terjemahan). Jakarta: UI
evaluasi terhadap pelaksanaan program, KONI Press.
hendaknya selalu berkoordinasi dan menjalin Nasution. 12. Metodologi Naturalis Kualitatif .
kerjasama kepada semua pihak yang terkait Bandung: Tarsito
terutama pemerintah daerah maupun pihak Sabaruddin, Yuni, Bangun. 2008. Pelaksanaan
swasta. Selanjutnya pengurus KONI Kota Manaemen Pusat Pembinaan dan Latihan
Lubuklinggau beserta anggotanya diharapkan Pelajara (PPLP) di Sumatera Utara.
dapat menyelesaikan dan mencari solusi
terhadap permasalahan yang dihadapi sehingga
perencanaan pembinaan peningkatan prestasi
olahraga dapat tetap dilaksanakan sesuai dengan
program.

Anda mungkin juga menyukai