Jon Herman S
Kabid Keolahragaan Dispora Kota Lubuklinggau
e-mail: jonherman840@gmail.com
Abstract: The purpose of this research is to describe the Indonesian National Sport Committee
Management in Lubuklinggau City. This research used qualitative descriptive methode. The
subjek of the study were “KONI” excecutive, coches, athlets, and head of Sport and youth City
Office of the research. The results of this research show that Indonesian National Sport Committee
Management has been planned well, sistimatic and organized and supported by appropriate
organizing. So, in applying the program the management always monitored and evaluated with
reguler schedule, although there are some trials wich they had to face thus there are some
supporting, factors in Indonesian National Sport Committe Management Organization as well.
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan Manajemen Komite Olahraga
Nasional Indonesia di Kota Lubuklinggau. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Subjek penelitian ini adalah "KONI" excecutive, Coches, athlets, dan kepala Sport dan
pemuda Kota Kantor penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Manajemen Komite
Olahraga Nasional Indonesia telah direncanakan dengan baik, sistimatic dan terorganisir dan
didukung oleh pengorganisasian yang tepat. Jadi, dalam menerapkan program manajemen selalu
dimonitor dan dievaluasi dengan jadwal reguler, meskipun ada beberapa percobaan Wich mereka
harus menghadapi sehingga ada beberapa pendukung, faktor Organisasi Olahraga Komite
Manajemen Nasional Indonesia juga.
377
378 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 377-385
9 Atletik - 1 4
10 Sepak Bola - 1 -
11 Tennis - 1 4
12 Bridge - 1 1
13 Renang - - 1
Penelitian ini tidak berangkat dari suatu dimasing - masing bidang dengan berpedoman
hipotesis atau praduga untuk diuji keberla- pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
kuannya atau kecocokannya di lapangan, KONI. Perencaan tersebut berupa program
penelitian deskriptif kualitatif juga tidak jangka pendek dan program jangka panjang,
ditujukan untuk generalisasi terhadap suatu semua perencanaan yang dilakukan oleh KONI
kejadian atau peristiwa, melainkan hanya untuk Kota Lubuklinggau sebagian besar dititik
mendeskripsikan suatu kondisi tertentu (Bogdan beratkan kepada program pembinaan prestasi
dan Biklen, 192:132). dengan tujuan memperbaiki peringkat perolehan
Peneliti dalam mencari data langsung medali pada PORPROV X Sumatera Selatan
masuk ke lapangan dan berusaha mengum- tahun 2015.
pulkan data sesuai dengan pokok permasalahan Keempat, faktor pendukung yang
yang akan diteliti. Nasution (1992:44) dihadapi KONI dalam meningkatkan prestasi
menyarankan didalam penelitian kualitatif, atlet adalah dukungan pihak swasta, pengurus
peneliti harus turun langsung ke lapangan untuk induk cabang olahraga dan keinginan yang kuat
mengumpulkan data dalam situasi sesungguh- dari atlet itu sendiri untuk berprestasi, serta yang
nya, dan peneliti merupakan instrumen yang paling dominan adalah dukungan pemerintah
utama. daerah.
Teknik Pengumpulan data adalah Kelima, faktor penghambat yang dihadapi
peneleiti itu sendiri. Peneliti langsung menggali KONI dalam meningkatkan pembinaan prestasi
data yang diperlukan atau melibatkan perantara atlet adalah masih kurangnya sarana prasarana
untuk menjaga originalitas data. Teknik yang olahraga, sumber daya manusia tenaga
dilakukan antara lain melalui wawancara, keolahragaan masih kurang terutama tenaga
dokumentasi dan observasi. Analisis terhadap pelatih sehingga berdampak juga pada
data yang terkumpul berkaitan dengan penelitian pembinaan atlet, dan penghambat lainnya yang
tentang kinerja pengurus KONI Kota biasa dihadapi oleh setiap organisasi adalah
Lubuklinggau yang dilakukan dengan analisis pendanaan.
deskriptif kualitatif melalui model interaktif
yang dikembangkan Miles dan Huberman. Pembahasan
1. Program KONI Meningkatkan Prestasi
HASIL DAN PEMBAHASAN Olahraga.
Hasil Dari hasil penelitian yang telah diuraikan
Pertama, program kerja dibuat dengan sebelumnya memperlihatkan bahwa peren-
berpedoman pada anggaran dasar dan anggaran canaan program KONI Kota Lubuklinggau telah
dasar rumah tangga KONI Kota Lubuklinggau disusun dan dilaksanakan oleh semua unsur
dengan melibatkan semua unsur pengurus dan pengurus. Hal ini menunjukkan Komite
pengurus induk cabang olahraga dan dibahas Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota
dalam rapat anggota untuk disahkan dan Lubuklinggau sebagai lembaga organisasi yang
ditetapkan oleh ketua dengan surat keputusan. berwenang dan bertanggung jawab terhadap
Kedua, komitmen KONI Kota pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga
Lubuklinggau yang bertekat untuk bersama- telah memahami akan tugas dan fungsinya
sama meningkatkan kinerja kelembagaan dan dalam peningkatan prestasi di daerah.
kapabilitas manajemen adalah merupakan Semua unsur kepengurusan telah
komitmen yang tepat. Keseriusan semua unsur menyadari bahwa dipundak merekalah tugas
pengurus dan anggotanya merupakan sesuatu untuk meraih prestasi olahraga yang akan dapat
yang memang harus dilakukan karena membanggakan daerahnya, provinsi bahkan
keberhasilan organisasi KONI dalam negara. Perencanaan program yang telah dibuat
meningkatkan prestasi olahraga akan berhasil KONI Kota Lubuklinggau akan mempermudah
bila semua elemen struktur organisasi KONI dalam pengelolaan organisasi untuk mencapai
Kota Lubuklinggau dan anggota-anggotanya tujuan yang diharapkan, dibandingkan
melaksanakan tugas dan fungsinya secara organisasi yang hanya membuat program yang
profosional dan penuh rasa tanggungjawab. dengan asal-asalan atau tidak membuat program
Ketiga, Usaha KONI Kota Lubuklinggau sama sekali.
yang telah dilakukan dalam rangka mencapai Pengertian program menurut Kauffman
prestasi telah dilakukan. Di mana usaha (Fattah, 2001:49 ) program perencanaan adalah
tersebut telah tertuang dalam perencanaan ”proses penetuan tujuan atau sasaran yang
Herman, Manajemen Komite Olahraga Nasional Indonesia 381
hendak dicapai dan menentapkan arah dan tugas dan fungsinya sesuai dengan bidangnya
sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan masing-masing secara maksimal.
itu seefisien dan seefektif mungkin” kemudian Komitmen tersebut ditetapkan dalam
pendapat lain mengatakan perencanaan adalah rapat anggota yang diselenggarakan di kantor
aktivitas pengambilan keputusan tentang sasaran KONI Kota Lubuklinggau kawasan Sport
atau tujuan yang akan dicapai, serta tindakan Centert Petanang, yang dihadiri oleh unsur
yang akan diambil dalam rangka mencapai pengurus dan ketua organisasi induk cabang
sasaran dan pihak-pihak yang akan melak- olahraga beserta pelatih dan perwakilan atlet.
sanakan tugas tersebut. Maksud dari komitmen-komitmen di atas
Program perencanaan sebagaimana adalah; 1) Komitmen pengurus adalah tekat dan
dikemukakan oleh Suhermerhorn (1996:150 )” janji dan kesepakatan dari seluruh unsur
menyatakan bahwa perencanaan hendaknya ;(1) kepengurusan untuk komitmen dengan
menetapkan tujuan, hasil yang spesifik yang organisasinya dalam mencapai tujuan.
diinginkan, mengetahui arah yang hendak dituju. Memahami tugas dan fungsi, kerja keras dan
Perencanaan dibuat spesifik sehingga dapat kebersamaan antar pengurus merupakan kunci
diketahui tujuan yang hendak dicapai atau hanya kebehasilan organisasi. Ketua harian KONI Kota
untuk mengetahui seberapa jauh perencanaan itu Lubuklinggau mengatakan komitmen tersebut
dilaksanakan, (2) menentukan tindakan untuk merupakan kewajiban yang harus dilakukan
mencapai tujuan, mengevaluasi apa yang telah oleh semua pengurus mulai dari:
dicapai sudah sesuai dengan hasil yang a. Ketua Umum.
diharapkan atau tidak, (3) mengembangkan Pemegang kekuasaan tertinggi dalam
dasar pemikiran tentang masa depan, (4) kepengurusan KONI kota Lubuklinggau, yang
menganalisa alternatif tindakan dan membuat bertugas merumskan kebijakan dibidang
suatu rencana untuk mencapai tujuan, (5) pembinaan dan pengembangan olahraga pretasi,
mengemplemtasikan rencana dan mengevaluasi mengkoordinasikan penyelenggaran pembinaan
hasilnya. dan kegiatan olahraga prestasi yang
Sedangkan mamfaat dari perencanaan pelaksanaannya dilakukan oleh anggota, Ketua
menurut Arikunto (2008:9) adalah: (1) umum bertanggung jawab dan mengusahakan
menghasilkan rencana yang akan dijadikan suapaya keputusan musyawarah daerah, rapat
kerangka kerja dan pedoman penyelesaian, (2) anggota dan program kerja yang telah disahkan
rencana menentukan proses yang paling efektif dapat dilaksanakan dengan optimal.
dan efesien untuk mencapai tujuan, (3) dengan b. Ketua Harian.
adanya rencana setiap langkah dapat diukur atau Membantu ketua umum dalam
dibandingkan dengan hasil yang seharusnya menjalankan tugasnya, mewakili ketua umum
dicapai, (4) mencegah pemborosan dana, tenaga bila berhalangan, melaksanakan tugas yang
dan waktu, (5) mempersempit kemungkinan diberikan ketua umum.
timbulnya gangguan atau hambatan . c. Wakil-Wakil Ketua
Membantu ketua umum dalam
2. Komitmen KONI dalam Meningkatkan menjalankan tugasnya,mewakili ketua umum
Prestasi Atlet apabila ketua umum berhalangan, meaksanakan
Dari wawancara peneltiti dengan Ketua tugas lain yang diberikan oleh ketua umum,
harian KONI Kota Lubuklinggau mengenai dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan
komitmen KONI dalam peningkatkan prestasi ketua umum bertanggung jawab kepada ketua
olahraga di Kota Lubuklinggau bahwa KONI umum.
Kota Lubuklinggau berkomitmen untuk d. Dewan Penyantun
“meningkatkan kinerja kelembagaan KONI dan Dewan penyantun adalah anggota KONI
kapabilitas manajemen” Secara rinci komitmen yang dipilih saat musyawarah daerah dengan
tersebut adalah; 1) komitmen pengurus, 2) masa bakti sama dengan masa bakti Keutua
komitmen dana, 3) komitmen tenaga dan yaitu 4 tahun dan selanjutnya dapat dipilh
pikiran, 4) komitmen sarana prasarana, 5) kembali untuk masa bakti berikutnya. Tugas dan
komitmen atlet dan pelatih, wewenang dewan penyntun adalah mendampngi
Mengapa KONI harus berkomitmen, pimpinan KONI dalam melaksanakan tugas dan
karena komitmen tersebut akan menjadikan kewajibannya, memberikan saran pertimbangan
penambah semangat dan menigingatkan kepada dan pendapat kepada pimipinan baik dimintak
seluruh pengurus untuk dapat melaksanakan maupun tidak dimintak, membantu memelihara
382 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 377-385
itu kekurangan menyangkut masalah pendanaan, yang dengan olahraga, hal ini ditandai dengan
sarana prasarana, tenaga pelatih dan pemantauan rutinya pihak swasta mengadakan kejuaraan-
dan pengkrekrutan atlet. kejuaraan.
Pengurus KONI Kota Lubuklinggau Dan berdasarkan hasil penelitian yang
beserta anggota harus dapat melaksanakan dan diperoleh memang KONI Kota Lubukliggau
mengambil langkah dan tindakan sesuai dengan dalam menjalankan program memang
wewenang tugas masing-masing sehingga menghadapi banyak hambatan tetapi program
program peningkatan pembinaan prestasi dapat tetap berjalan, hanya saja hasilnya yang kurang
tetap berjalan. Lebih lanjut keterangan yang maksimal.
diperoleh peneliti dari pengurus KONI Kota Sarana prasarana yang ada memang
Linggau mengenai usaha-usaha di atas adalah: belum memadai dan yang adapun sudah banyak
1) program dibuat dengan berdasarkan masukan yang rusak, tetapi dukungan pemerintah yang
dari semua unsur pengurus dan anggota serta dengan secara bertahap telah membangun
dari pihak lainnya serta dengan memperhatikan beberapa sarana olahraga, diawali dengan
kondisi dan situasi realitis yang ada serta pembangunan sport center dimana dikawasan
program dibuat fleksibel sehingga dapat tersebut telah dibangun diantaranya; stadion
dilaksanakan. sepak bola dan lintasan atletik, gedung bela diri,
Program kerja yang disusun oleh kolam renang standar nasional, gedung bola
pengurus KONI beserta seluruh pengurus basket, arena panjang tebing, lapangan tembak,
cabang olahraga proses penentuan tujuan atau dan beberapa lapangan sarana lainya yang
sasaran yang hendak dicapai, dan menentukan berada di luar kawasan sport center.
arah, sarana dan sumber yang diperlukan dalama Beberapa cabang olahraga yang belum
mencapai tujuan organisasi, sehingga mendapat mempunyai sarana secara khusus untuk latihan,
out put yang maksimal. tetapi sangat beruntung dukungan dari beberapa
Program KONI Kota Lubuklinggau pengusaha yang sangat mendukung kegiatan
disusun secara berkesinambungan dan olahraga di Kota Lubuklinggau dengan
disesuaikan dengan program jangka pendek. membangun fasilitas olahraga yang tentunya
Program tersebut terdiri program jangka panjang dapat dimamfaatkan untuk tempat pembinaan
yang meliputi program pembinaan atlet usia dini atlet olahraga.Kota Lubuklinggau, disamping
secara berjenjang, sedangakan program jangka fasilitas umum lainnya. Selain itu juga pihak
pendek menitik beratkan pada pembinaan swasta sering mengadakan kejuaraan-kejuaraan
prestasi atlet menghadapi Pekan Olahraga cabang olahraga yang tetntunya sangat
Provinsi (PORPRV) X Sumatera Selatan tahun membantu KONI dalam mencari bibit atlet yang
2015 di Kota Lubuklinggau. berprestasi,
Faktor pendukung lainnya adalah niat dan
4. Faktor Pendukung semangat dari pengurus induk cabang olahraga
Faktor pendukung adalah merupakan dan pelatih dengan segala kerterbatsan tetap
sejumlah unsur yang secara langsung maupun bersemangat untuk tetap menjalankan
tidal langsung mempunyai pengaruh terhadap pembinaan sesuai program yang telah dibuat.
sistem dan tata kelola atau kerja suatu objek Dinas pendidikan nasional yang
terhadap objek lainnya. Setiap unsur saling merupakan sebagian besar tempat atlet menimba
berhubungan dan berkaitan dan saling ilmu juga tidak kecil perannya dalam
mempengaruhi dengan yang lainnya. Faktor – mendukung pelaksanaan program pembinaan
faktor ini bisa saja timbul dalam organisasi atau atlet, karena tanpa dispensasi yang diberikan
juga bisa muncul dari luar organisasi akibat maka program pembinaan tidak akan berjalan
pengaruh yang ditimbulkan oleh suatu masalah. lancar, demikian juga dengan dukungan dari
Faktor pendukung yang timbul dari dalam para orang tua. Kemudian dari segi tidak
organisasi diantaranya adalah kinerja pengurus tersedianya dana untuk mengirim tenaga
dan kesamaan komitmen untuk sama – sama kepelatihan mengikuti penataran pelatih di luar
melaksanakan program yang telah ditetapkan daerah dalam rangka meingkatkan kompetensi
demikian juga dengan seluruh anggota induk pelatih, beberapa pengurus cabang olahraga
organisasi cabang olahraga. Sedangkan faktor dukungan dari sponsor untuk dapat mengikuti
pendukung dalam rangka peningkatan prestasi pelatihan dan ada juga yang menggunakan dana
yang timbul dari luar organisasi diantaranya pribadi, hal ini tentunya sangat membantu KONI
adalah para turut serta pihak pengusaha swasta
384 Manajer Pendidikan, Volume 9, Nomor 3, Juli 2015, hlm. 377-385