Anda di halaman 1dari 6

Tugas Ke 5

Metode Perancangan Arsitektur

Disusun Oleh :

Nama : Risky Indra Prasetio


Nim : 142020014
Dosen Pengasuh : Reny Kartika Sary, S.T., M.T

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
2021/2022
1. Apa yang dimaksud dengan arsitektur lingkungan dan perilaku?
Jawab:

Arsitektur perilaku dan lingkungan merupakan pendekatan desain yang


menekankan perlunya mempertimbangkan kualitas lingkungan yang di hayati oleh
pengguna dan pengaruhnya bagi pengguna lingkungan tersebut. Pendekatan ini secara
holistik mengaitkan berbagai fenomena yang mempengaruhi hubungan antara
manusia dan lingkungannya dalam hal ini lingkungan fisik dan sosial. Menurut Amos
Rapoport (dalam Haryadi, 1995), kajian arsitektur perilaku-lingkungan salah satunya
berkaitan tentang bagaimana lingkungan terbangun mempengaruhi perilaku manusia
didalamnya dan unsur-unsur fisik yang menyebabkan manusia berperilaku berbeda
dalam satu setting (ruang).

2. Bagaimana perilaku dapat mempengaruhi setting tertentu didalam lingkungan?


Jelaskan dengan contoh!
Jawab:

Aktivitas manusia sebagai wujud dari perilaku yang ditujukan mempengaruhi


dan dipengaruhi oleh tatanan (setting) fisik yang terdapat dalam ruang yang menjadi
wadahnya, sehingga untuk memenuhi hal tersebut di butuhkan adanya (Widley dan
scheid dalam Weisman, 1987).
a) Kenyamanan, Menyangkut keadaan lingkungan yang memberikan rasa sesuai
dengan panca indra.
b) Aksesibilitas, menyangkut kemudahan bergerak melalui dan menggunakan
lingkungan sehingga sirkulasi menjadi lancar dan tidak menyulitkan pemakai.

c) Legibilitas, menyangkut kemudahan bagi pemakai untuk dapat mengenal dan


memahami elemen-elemen kunci dan hubungannya dalam suatu lingkungan
yang menyebabkan orang tersebut menemukan arah atau jalan.

d) Kontrol, menyangkut kondisi suatu lingkungan untuk mewujudkan personalitas,


menciptakan teritori dan membatasi suatu ruang.

e) Teritorialitas, menyangkut suatu pola tingkah laku yang ada hubungannya


dengan kepemilikan atau hak seseorang atau sekelompok orang atas suatu
tempat. Pola tingkah laku ini mencakup personalisasi dan pertahanan terhadap
gangguan dari luar.

f) Keamanan, menyangkut rasa aman terhadap berbagai gangguan yang ada baik
dari dalam maupun dari luar.

3. Buatlah studi awal tentang perilaku manusia didalam suatu ruang (pilih: ruang
dalam/interior dengan fungsi tertentu). Catat dan gambarkan setiap pergerakan
dari manusia yang beraktivitas didalam ruang itu, jangkauannya, waktu serta
tempat-tempat lain yang ditujunya dalam fungsi ruang tersebut.

Pergerakan manusia didalam mall Kelapa Gading, jakarta


Perilaku manusia di ruang publik seperti halnya pengunjung di mall secara
langsung maupun tidak langsung berkait dengan unsur-unsur ‘sosiologis’,‘psikologis’
serta ‘psikologi lingkungan’. Karena itu membahas relasi timbal. Pada dasarnya mall
merupakan ’jalan’ yang menghubungkan sejumlah toko-toko, dengan lingkungan
yang terkendali dengan representasi yang berbeda yaitu diberi atap dan dikendalikan
aliran udaranya, dengan demikian jalan tidak perlu lagi melekat pada permukaan
tanah. Salah satu mall yang ada di Jakarta
adalah Kelapa Gading Mall, yang menjadi
kasus dalam penelitian ini mempunyai
luas lahan 5,9 ha, luas bangunan 130.000
m2 dengan tema Fashion, Food &
Entertainment.

Pengunjung berjalan dalam sebuah ruang yang digubah secara vertikal dan horizontal,
dan aktivitas mereka dipermudah dengan adanya
eskalator, elevator dan tangga. Untuk menambah
kenyamanan pengunjung dalam beraktivitas, fasilitas di
mall ditambah dengan adanya atrium, hall, dan void

Jalur-jalur sirkulasi vertikal dan horizontal mempermudah


pengunjung untuk mencapai lantai-lantai lain, dan udara di
dalam gedung diatur agar para pengunjung merasa nyaman,
melupakan suasana luar yang terik atau basah
kuyup karena hujan. Untuk itu atrium, void atau
selasar di dalam bangunan dibuat dengan besaran
yang dapat menampung pohon-pohon Palm besar,
dengan demikian para pengunjung seakan bersatu
dengan lingkungan luar dan dalam.

Selasar, jembatan dan atrium adalah sirkulasi horizontal


yang juga diterapkan dalam Kelapa Gading Mall. Fungsinya adalah menampung dan menyebarkan
para pengunjung ke berbagai bagian bangunan, menuju berbagai toko yang terdapat di sana. Jenis
selasar yang diterapkan di pusat belanja Kelapa Gading Mall adalah selasar tunggal (single coridor)
dengan lebar mencapai tiga meter lebih. Fungsinya untuk melegakan sirkulasi para pengunjung agar
mereka dapat menikmati etalase toko tanpa terganggu para pengunjung lainnya yang melintas.
Selain itu, single corridor membuka kemungkinan masuknya cahaya alami ke dalam bangunan
melalui skylight yang terletak tepat di atasnya atau atrium yang terbentuk diantara dua selasar
tunggal.

Sarana lain yang dipakai untuk sirkulasi di Kelapa Gading Mall adalah jembatan untuk
memperpendek jarak pencapaian antar toko, sehingga para pengunjung dapat memotong jalur
menuju toko-toko di seberangnya. Jembatan ditempatkan melintang di atrium pada jarak lima
sampai sepuluh meter satu sama lainnya,
jembatan dibuat sebagai salah satu atraksi dalam
interior Kelapa Gading Mall, karena didesain
dengan berbagai variasi dan dengan bantuan
teknologi mutakhir.

Atrium Kelapa Gading Mall dirancang sebagai


sebuah rongga besar di dalam bangunan yang
digubah sebagai tempat bertemunya para
pengunjung. Posisi atrium ditengah bangunan digunakan sebagai tempat promosi produk baru
atau menyelenggarakan acara-acara khusus yang digelar pengelola Kelapa Gading Mall untuk
menarik para pengunjung datang. Pihak penyelenggara biasanya memasang panggung atau
bilik-bilik sebagai sarana promosi, dengan berbagai atribut yang mengiklankan produk baru.

Anda mungkin juga menyukai