Anda di halaman 1dari 9

Analisis Sirkulasi Vertikal Dan Horizontal Pada Grand Mall Solo

Disusun oleh :

Hind Sabil R.T

211501063

Dosen pengampu :

Ir. Tri Prasetya Utomo, M.Sn

INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

DESAIN INTERIOR

2022
A. Pengertian

Menurut Francis D.K. Ching dalam bukunya Teori Arsitektur : Bentuk, Ruang dan
Tatanan (1993), pengertian sirkulasi dilihat dari segi arsitektur adalah hubungan
antara ruang satu dengan ruang lainnya yang bisa dihubungkan baik secara vertikal
maupun horizontal. Alur sirkulasi dapat diartikan sebagai “tali” yang mengikat ruang-
ruang suatu bangunan atau suatu deretan ruang-ruang dalam maupun luar, menjadi
saling berhubungan. Oleh karena itu kita bergerak dalam waktu melalui suatu tahapan
ruang. Kita merasakan ruang ketika kita berada di dalamnya dan ketika kita
menetapkan tempat tujuan.

Sistem Sirkulasi pada bangunan dapat di definisikan sebagai jalan lalu lalang dari
jalan masuk di luar bangunan sampai masuk ke dalam bangunan. Sistem sirkulasi
pada bangunan dapat digolongkan kepada sirkulasi horizontal dan sirkulasi vertikal.
Sirkulasi berupa Koridor merupakan salah satu bentuk sirkulasi horizontal pada
bangunan. Koridor berfungsi untuk menghubungkan satu ruang dengan ruang lainnya,
sedangkan Sirkulasi vertikal adalah sirkulasi yang mempunyai arah pergerakan secara
vertikal atau tegak lurus terhadap bangunan. Sirkulasi vertikal menggunakan bantuan
sarana gabungan antara sistem transportasi manual (non mekanik) dan transportasi
mekanik.

1. Sirkulasi Horizontal

Sirkulasi horizontal merupakan jalan lalu-lalang antar ruang dalam satu lantai.
Persentasi kemiringan pada jenis sirkulasi ini tidak lebih dari 10 %. Sedangkan alat
transformasi jenis sirkulasi horizontal ini adalah koridor dan konveyor.

- Koridor, beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam merancang sirkulasi


horizontal terutama koridor dan ruang peralihan diantaranya, urutan yang logis
baik dalam ukuran ruang, bentuk dan arah, pencapaian yang mudah dan langsung
dengan jarak sependek mungkin. memberi gerak yang logis dan pengalaman yang
indah bermakna, persilangan arus sirkulasi sesedikit mungkin atau dihindari sama
sekali dan cukup terang.

- Konveyor, merupakan suatu alat angkut untuk orang atau barang dalam arah yang
mendatar/horizontal. Dipaang dalam keadaan datar atau sudt kemiringan kurang
dari 10 derajat. Alat ini digunakan dalam jarak tertentu (gunanya untuk
menghemat tenaga). Alat ini dipasang di bandara, terminal, pabrik.
2. Sirkulasi Vertikal

Transportasi vertical, adalah moda transportasi digunakan untuk mengangkut sesuatu


benda dari bawah ke atas ataupun sebaliknya. Ada berbagai macam tipe transportasi
vertikal di antaranya lift, travator, eskalator dan dumbwaiter. Dari tipe pengangkut
vertikal ini masingmasing mempunyai fungsi angkut yang berbeda. Lift sering
dijumpai di gedung perkantoran, travalator lebih banyak di bandar udara, sedangkan
eskalator lebih banyak di pusat pertokoan besar atau mall sedangkan dumbwaiter
lebih banyak digunakan di rumah sakit dan hotel.

- Lift, angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau
barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya
lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang lebih rendah biasanya
hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada zaman modern mempunyai
tombol- tombol yang dapat dipilih penumpangnya sesuai lantai tujuan mereka,
Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulik, Traxon atau katrol tetap, dan Hoist atau
katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu hoist dorong
dan hoist tarik. Lift ini, sering disebut elevator, yang merupakan alat angkut untuk
mengangkut orang atau barang dalam suatu bangunan yang tinggi. Lift dapat
dipasang untuk bangunan yang tingginya lebih dari 4 lantai, karena kemampuan
orang untuk naik turun dalam menjalankan tuganya hanya mampu dilakukan
sampai 4 lantai.

- Travelator, sistem transportasi vertikal didalam bangunan gedung untuk


memindahkan orang / barang dari satu lantai ke satu lantai yang berikutnya.
Travelator untuk transportasi orang dengan barang yang didalam trolley.
Kegunaan dari alat transportasi ini adalah berfungsi untuk membawa barang-
barang bawaan yang diletakkan di dalam kereta dorong (trolley) naik atau turun
dari lantai satu ke lantai lain. Biasanya terdapat di supermarket, mal, stasiun
kereta ekspress, dll. Dan bila dipasang secara mendatar pada satu lantai, berfungsi
untuk meringankan beban dari orang yang berjalan dengan membawa barang dan
menempuh jarak yang relatif jauh. Misalnya pada terminal di bandara
internasional yang luas, musium, kebun binatang, atau aquarium (water world).
- Eskalator atau tangga berjalan adalah salah satu transportasi vertikal berupa
conveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang dapat
bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rel atau rantai yang
digerakkan oleh motor (Nutranta dan Ariswan, 2008). Eskalator ini dirancang
untuk mengangkut orang dari bawah ke atas atau sebaliknya. Secara umum tangga
eskalator ini banyak digunakan di pusat-pusat perbelanjaan, bandara, pusat
konvensi, hotel dan fasilitas umum lainnya.

B. Analisis Sirkulasi
Solo Grand Mall

Solo Grand Mall (SGM) adalah sebuah mal yang terletak di Surakarta yang dibangun di
atas lahan seluas 12.080 m² yang terdiri atas 7 lantai dengan total luasannya 63.000
m²[butuh rujukan]. SGM saat ini merupakan Mall terbesar dan terlengkap bagi kota Solo
dan sekitarnya, mulai beroperasional sejak 4 Desember 2004.

Awal mulanya Solo Grand Mall di bawah naungan PT. Bengawan Inti Kharisma
selanjutnya disebut “Perseroan” adalah perusahaan joint venture yang didirikan oleh
pengusaha lokal Solo bernama Bapak Willy Widodo Herlambang dan PT Bandung Inti
Graha yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis property di kota Bandung.
Berdasarkan anggaran dasar perseroan, kegiatan usaha perseroan PT Bandung Inti Graha
adalah : pematangan tanah, pemerataan, pemetaan, pembangunan perumahan, pertokoan
dan perkantoran

Solo Grand Mall merupakan bangunan “pusat perdagangan” yang bernuansa Mall. Pengertian
TRADE CENTER disini lebih merupakan PUSAT PERDAGANGAN dimana Management
Solo Grand Mall menyediakan ± 500 ruang usaha untuk berbagai macam kegiatan bisnis.
Sedangkan pengertian BERNUANSA MALL tidak lain adalah dimana kami melengkapi
fasilitas bangunan layaknya sebuah Mall, standar bangunan dan nuansa bangunan yang
kurang lebih sama dengan sebuah Mall, serta pengelolaan secara professional yang layaknya
diterapkan pada bangunan Mall.

Sedangkan konsep yang melatarbelakangi fungsi bangunan tersebut diatas adalah :one stop
family entertainment and recreation, dimana Solo Grand Mall menyediakan pelayanan yang
dilengkapi dengan fasilitas hiburan serta rekreasi keluarga bagi para pengunjung yang ingin
berbelanja berbagai macam kebutuhan dengan aneka variasinya tanpa memakan banyak
waktu dan lebih efisiensi biaya karena para pengunjung tidak perlu berpindah lokasi

1. Sirkulasi Horizontal
Solo Grand Mall terdiri dari 5 lantai dengan atrium pada bagian tengah bangunan dan
memiliki koridor-koridor.

Sisitem sirkulasi pada bangunan Solo Grand Mall ini, berbentuk circle, atau lebih idealnya
berbentuk panatikon (sebuah bangunan seperti penjara) , dimana semua penghuni sel, atau
dalam mall di ibaratkan semua tenant/toko –toko penyewa berada di sekitar gedung, dan
gedung berbentuk memutar.

Konsep memutar bagi pengunjung yang berjalan-jalan di area mall ini penting , dimana
pengunjung seakan dilupakan dengan aktifitas lain , selain berbelanja. Konsep window
shopping ( jalan-jalan, melihat –lihat ) menjadi stimuli pengunjung, sebagai stimuli kepada
keputusan membeli, artinya banyak pengunjung mall yang justru memulai dengan niatan
window shopping / sekedar jalan-jalan ke mall dulu tanpa niatan bahkan berbelanja,
keputusan membeli juga seringkali muncul karena spontanitas dan perilkau sight seiing
(jatuh cinta dan tertarik setelah melihat) sering muncul setelah melihat barang yang
diinginkannnya setelah jalan –jalan.
2. Sirkulasi Vertikal

Pembagian lantai area mall di Solo Paragon Mall antara lain adalah
dimulai dari lantai Basement, lantai Ground (G), lantai 1 dan 2 hingga 5. Mall
atau pusat perbelanjaan memiliki tinggi ideal hingga 6 lantai. Masing-masing
lantai terdapat, eskalator dan lift yang mengakomodasi pengunjung saat berpindah
dari lantai yang berbeda.

- Travelator

Travelator yang digunakan pada Solo Grand Mall terletak pada lantai
Basement menuju lantai Ground (G). Travelator ini ada dengan tujuan
memudahkan saat membawa barang dengan trolley karena pada lantai G
terdapat supermarket.
- Eskalator

Solo Grand Mall menggunakan eskalator dengan konfigurasi pair


escalator. Eskalator pada Solo Paragon Mall digunakan mulai dari lantai
Ground (G) Hingga lantai 5. Konfigurasi ini diatur sebagai eskalator sepasang
paralel yang diposisikan secara terpisah dan berseberangan untuk
memungkinkan setiap tingkat mengedarkan pengunjung secara maksimal,
dengan visibilitas di antaranya.

- Lift

Lift yang ada pada Solo Grand Mall berjumlah 4, 2 terletak pada area
atrium atau tengah mall sedangkan 2 lainnya berada pada sisi pojok kanan
(barat daya) bagian belakang mall yang berdekatan dengan salah satu akses
parkiran dan tangga darurat. Seluruh lantai dapat diakses melalui lift ini. Lift
perlu diberikan pada shopping mall untuk memfasilitasi dan memenuhi
kebutuhan universal utamanya terhadap penyandang disabilitas, orang lanjut
usia, orang sakit dsb.
- Tangga

Pada Solo Grand Mall adanya tangga digunakan sebagai tangga darurat. Tangga pada
Solo Paragon Mall digunakan mulai dari lantai Ground (G) Hingga lantai 5. Tangga
Pada Mall ini terletak pada bagian barat laut dan timur laut atau sebelah kanan dan
kiri pintu masuk bagian belakang mall.

Anda mungkin juga menyukai