Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK

1A
SAINS & UTILITAS 1
TEKNIK ARSITEKTUR UDAYANA NONREGULER 12

DOSEN PEMBIMBING
I NYOMAN SUSANTA, M.Erg
Ir. I MADE SUDJANA, MM
Ir. EVERT EDWARD MONIAGA
Ir. IDA BAGUS NGURAH BUPALA, MT
Ir. IDA BAGUS GDE PRIMAYATNA, M.Erg
I WAYAN YUDA MANIK, ST, MT.

PENYUSUN LAPORAN
Dimi Elkana (1219251007)
Kt. Ryan Budhi Saputra (1219251008)
Gede Yudha Prasepta (1219251010)
Ade Dwi Diah Savitri (1219251012)
I Gede Rai Dwija Putra (1219251017)

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan Makalah mengenai Observasi Sistem Utilitas Bangunan
Pada Bliss Surfer Hotel mata kuliah Sains dan Utilitas 2. Adapun
tujuan penulisan tugas ini yaitu untuk dapat memahami dan
membagi pengetahuan tentang sistem utilitas dan pengaplikasiannya pada bangunan .

Dengan dibuatnya tugas ini kami diharapkan mampu
mengetahui dan memahami sistem utilitas bangunan itu sendiri,
baik dari segi perancangan, maupun dari aspek teknisnya.

Dalam penyelesaian tugas ini, kami banyak mengalami
kesulitan, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan
dengan cukup baik. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih atas bantuan dan bimbingannya.


Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masih
dalam proses pembelajaran, penulisan tugas ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran yang positif, guna menyempurnakan penulisan
makalah ini.

Denpasar,

16 Januari 2014

Penyusun

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1


2014

i1

OBSERVASI
SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC)
PADA BLISS SURFER HOTEL
KUTA, BADUNG, BALI

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1


2014

Bab I

Pendahuluan
1.1. Latar Belakang

Berbagai bangunan yang yang dirancang oleh seorang Perancang itu tidak dapat berfungsi
dengan baik tanpa memperdulikan adanya kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk
menunjang tercapainya kenyamanan, kesehatan, keselamatan, komunikasi, dan mobilitas dalam
bangunan.

Kelengkapan fasilitas bangunan tersebut adalah Utilitas merupakan suatu ilmu
pengetahuan teknik arsitektur di samping ilmu-ilmu lain mengenai bangunan yang harus dipelajari
oleh seorang arsitek dalam kooordinasi merancang bangunan. Sistem utilitas tersebut tidak kalah
penting perencanaannya seperti halnya sistem struktur bangunan. Karena sistem utilitas merupakan
komponen operasional dalam bangunan yang dapat memaksimalkan fungsi kegiatan di dalam
bangunan tersebut.

Membahas tentang sistem utilitas kita tidak dapat lepas dengan bagian-bagiannya seperti
sistem plumbing, sistem sampah, pencahayaan alami, penghawaan alami, pengkondisian udara,
dan transportasi.

Utilitas bangunan terdiri dari banyak sistem yang saling melengkapi didalamnya, salah
satunya adalah Sistem PengkondisianUdara. Pengkondisian udara adalah suatu sistem yang
digunakan untuk mengatur dan mempertahankan udara yang meliputi temperatur kelembaban
relatif kecepatan sirkulasi udara maupun kualitas udaradalam suatu ruangan untuk mencapai kondisi
yang sesuai dengan persyaratan kenyamanan.

Alat pengkondisian udara mempunyai fungsi memberikan kenyamanan bagi orang yang
berada di dalam suatu ruangan dengan cara menyerap kalor yang di keluarkan oleh manusia ,
lampu penerangan , peralatan listrik dan matahari.Selain berfungsi menyerap kalor yang berguna
untuk memberikan kenyamanan , pengkondisian udara juga berguna untuk menjaga peralatan
atau barang yang kondisi operasionalnya membutuhkan persyaratan temperatur dan kelembaban
tertentu.

Untuk mendalami pemahaman pada materi sistem utilitas bangunan khususnya sistem
pengkondisian udara (AC) maka dalam tugas 2 Mata kuliah Sains bangunan dan Utilitas ini kami
mengobservasi sebuah bangunan hotel yaitu Bliss Surfer Hotel berlokasi di daerah Kuta Legian,
Bali. Pada objek ini kami meninjau sistem Pengkondisian Udara (AC) yang kami tinjau berdasarkan
data yang kami dapat dan kemudian kami analisis lebih mendalam baik dari segi kualitatif maupun
kuantitatif.

1.2. RUMUSAN MASALAH



Atas penentuan latar belakang dan identitas masalah diatas, maka kami dapat mengambil
perumusan masalah sebagai berikut :
1.
Apakah yang dimaksud dengan Sistem PengkondisianUdara ?
2.
Bagaimana Sistem PengkondisianUdara di Bliss Surfer Hotel ?
3.
Bagaiamana Komponend dari AC di Bliss Surfer Hotel?
4.
Apa kekurangan dan kelebihandari AC Central ?

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1


2014

1.3. TUJUAN PENULISAN



Tujuan penulisan tugas ini yaitu :
1. Memahami pengertian Sistem PengkondisianUdara.
2.
Mengetahui Sistem PengkondisianUdara (AC Central) di Hotel Mercure Harvestland Kuta.
3.
Mengetahui Bagaiamanakomponendari AC Central.
4.
Mengetahui kekurangandankelebihandari AC Central.

1.4. MANFAAT PENULISAN



Melalui tugas ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Memahami dan dapat mendefinisikan pengertian sistem Pengkondisian Udara (AC).
2. Memahami sistem Pengkondisian Udara (AC) serta pengaplikasiannya pada bangunan melalui kegiatan
observasi langsung pada bangunan Bliss Surfer Hotel.
3. Menjelaskan dan mengaplikasikan sistem Pengkondisian Udara (AC) pada perancangan bangunan dengan
pemahaman yang baik dan benar.

1.5. SISTEMATIKA PEMBAHASAN



Pada makalah ini, akan dijelaskan dimulai dengan bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan terakhir sistematika penelitian. Dilanjutkan
dengan bab kedua yang berisi landasan teori, kerangka penugasan yang terdiri dari teori-teori terkait
dengan sistem utilitas bangunan yang akan berimplikasi pada pembahasan objek studi.
Bab ketiga merupakan substansi yang membahas tentang hasil observasi terhadap objek studi yang
membahas secara mendalam mengenai sistem utilitas bangunan pada objek studi.

Bab keempat merupakan bab penutup dalam makalah ini. Pada bagian ini, kami menyimpulkan
uraian yang sebelumnya sudah disampaikan, dan memberi saran mengenai merencanakan sistem utilitas
yang baik dan benar sehingga mendukung segala kenyamanan dan keamanan pengguna.

1.6. METODE PENULISAN



Metode penulisan ini dirancang sebagai penelitian evaluasi, bersifat observasional
deskriptif yang dilakukan dengan melakukan pengamatan, pengukuran, observasi terhadap objek
yang diamati yang dalam hal ini merupakan sistem Utilitas Bangunan pada Bliss Surfer Hotel, Bali.
Selain itu juga menggunakan metode wawancara dengan melakukan wawancara terhadap pihak
manajemen serta petugas dari hotel. Penelitian dilakukan pada bulan 15 Januari 2014 dengan
beberapa narasumber, antara lain :
1. I Wayan Wijana selaku Manager On Duty Operasional
2. Made Sumerta selaku petugas hotel.
3. Ferdy Permana selaku chief engineering hotel Kuta Central Park Hotel.

Analisis data dilakukan secara deskriptif yaitu mengevaluasi pelaksaanaan sistem utilitas
Bangunan dengan membandingkan dengan teori yang kami dapat selama perkuliahan dengan
pengaplikasian objek utilitas pada objek studi.

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1


2014

Bab II
Tinjauan Teori
2.1. Dasar Teori

2.1.1. Pengertian Sains Bangunan dan Utilitas

2.1.1.1 Pengertian Sains Bangunan

Sains bangunan adalah kumpulan pengetahuan ilmiah yang berfokus pada analisis dan
kontrol terhadap fenomena fisik yang mempengaruhi bangunan. Ini biasanya mencakup analisis rinci
terhadap bahan bangunan dan sistem perlindungan bangunan yang bertujuan untuk memberikan
kemampuan untuk mengoptimalkan kinerja bangunan dan memahami atau mencegah kegagalan
dari suatu bangunan.

Sains Bangunan merupakan disiplin ilmu dari arsitektur-teknik-teknologi konstruksi yang
berhubungan dengan respon bangunan terhadap alam, misalnya seperti cuaca, kondisi bawah tanah,
karakteristik material, karakteristik fisik, kimia dan biologi seperti penyerapan air, radiasi panas, reaksi
kimia, psikologi manusia, serta konsumsi energi.

Proyek dari sains bangunan mengacu pada strategi untuk penempatan bahan material dan
komponen-komponennya seacara umum dan khusus.

Hasil dari sains bangunan tercermin dalam desain arsitektur yaitu pada Building Enclosure,
dan kinerja jangka panjang dari permukaan bangunan.
2.1.1.2. Pengertian Utilitas Bangunan

Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas yang digunakan untuk menunjang
tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan,kemudahan komunikasi, dan
mobilitas dalam pembangunan.
Perancangan bangunan harus selalu memperhatikan dan menyertakan fasilitas utilitas yang
dikoordinasikan dengan perancangan lain (struktur,arsitektur, interior dan lain-lainnya).

2.2. Jenis-Jenis Utilitas Pada Bangunan



2.2.1. Sistem Pengkondisian Udara (AC)

Pengkondisian udara adalah suatu sistemyang digunakan untuk mengatur dan
mempertahankan udara yang meliputi temperatur kelembaban relatif kecepatan sirkulasi udara
maupun kualitas udaradalam suatu ruangan untuk mencapai kondisi yang sesuai dengan persyaratan
kenyamanan.

Standar Sni No.03-06390-2000 adalah Standar Nasional Indonesia yang dipakai sebagai
syarat kenyamanan gedung/ bangunan hotel untuk pengunjung / tamu dengan temperatur standar
yang diberikanadalah 251C dan kelembaban relatif berkisar 50% - 60 %.
Pengkondisian udara adalah perlakuan terhadap udara untuk mengatur suhu, kelembaban,
kebersihan dan pendistribusiannya secara serentak guna mencapai kondisi nyaman yang diperlukan
oleh orang yang berada di dalam suatu ruangan. Atau dapat didefinisikan suatu proses mendinginkan
udara sehingga mencapai temperatur dan kelembaban yang ideal. Sistem pengkondisian udara
pada umumnya dibagi menjadi 2 golongan utama :

Pengkondisian udara untuk kenyamanan kerja

Pengkondisian udara untuk industri

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1


2014


Sistem pengkondisian udara untuk industri dirancang untuk memperoleh suhu, kelembaban dan
distribusi udara yang sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh proses serta peralatan yang dipergunakan di
dalam ruangan. Dengan adanya pengkondisian udara ini, diharapkan udara menjadi segar sehingga karyawan
dapat bekerja dengan baik, pasien di rumah sakit menjadi lebih nyaman dan penghuni rumah tinggal menjadi
nyaman.
2.2.1.1. Jenis-Jenis Pengkondisian Udara

Ada beberapa jenis AC (Air Conditioner) diantaranya adalah sebagai berikut :
1) AC (Air Conditioner) Split
2) AC (Air Conditioner) Window
3) AC (Air Conditioner) Floor Standing
4) AC (Air Conditioner) Central

1. AC (Air Conditioner) Split



Di lihat dari segi bentuknya AC Split ini memiliki
dua bagian yaitu indoor dan outdoor, compressor pada AC
Split in terletak pada bagian outdoornya dan memiliki kipas
sebagai alat untuk mengurangi panas yang ada pada pipa
kondensornya. Sedangkan pada bagian indoornya terdapat
pipa evaporator dan motor listrik yang berfungsi memutar
blower dan kemudian di keluarkan pada ruangan yang telah
di tentukan sehingga ruangan tersebut menjadi dingin.
2. AC (Air Conditioner) Window

GAMBAR AC SPLIT BESERTA KOMPONEN


PENUKUNGNYA

GAMBAR AC SPLIT BESERTA KOMPONEN


PENUKUNGNYA


Pada AC Window ini memiliki bentuk yang
berbeda dengan bentuk lainnya, yaitu antara indoor
dan outdoornya memiliki tempat yang sama (menyatu),
sehingga tidak memerlukan tambahan pipa antara indoor
dan outdoor AC tersebut. Sesuai dengan namanya, AC
Window biasanya di tempatkan di jendela.
Di dalam pemasangan AC Window ini, kita harus melubangi
tembok ruangan yang akan di pasang tersebut. Letak
indoornya berada di dalam ruangan dan letak outdoornya
berada di luar ruangan, tembok pembatas ini sangat di
perlukan agar udara panas yang berada di luar ruangan
tidak masuk ke dalam ruangan yang bersuhu rendah,
yang dapat mengakibatkan kerusakan pada compressor
AC Window tersebut.

NAMA KOMPONEN DAN ALUR UDARA


PADA AC WINOW

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1


2014

3. AC (Air Conditioner) floor standing



AC Floor standing ini memiliki bentuk yang besar baik
pada indoornya maupun pada outdoornya, peletakan AC Floor
standing ini yaitu pada bagian indoornya di letakkan pada dasar
lantai ruangan yang di lengkapi dengan dudukannya, daerah
pada bagian depan indoornya harus lapang hal ini disebabkan
agar sirkulasi udara pada AC Floor standing tersebut tidak
terganggu.

AC Floor standing ini mampu mencapai temperatur
terendah hingga kurang lebih 10 derajat celcius sedangkan
pemasangan pada bagian indoornya disebelah atas dibuat
suatu corong/dakting udara, yang dapat di tempatkan hingga
ketinggian 3,5 meter.
AC Floor standing ini sangat banyak digunakan pada setiap
industri, karena memiliki kapasitas ruangan yang cukup besar
dibandingkan dengan AC lainnya dan AC ini biasanya di letakkan
dalam suatu ruangan produksi.

GAMBAR AC FLOOR STANDING BESERTA


KOMPONEN PENUKUNGNYA

3. AC (Air Conditioner) Central



Ukuran pada AC ini hampir sama dengan AC Floor standing yang memiliki bentuk dan ukuran
cukup besar. Perbedaannya ialah ukurannya dan tempatnya peletakkan pada bagian indoornya. AC
Central ini di pasang (di letakkan) pada bagian atas dekat ceilings (plafon), dan AC ini lebih banyak di
pasang dalam keadan tergantung.

AC Central ini memiliki dua buah blower yang digunakan untuk menghisap suhu dingin pada
bagian evaporatornya dan mengeluarkannya keruangan yang telah di tentukan. AC ini biasanya diberi
corong udara/dakting pada depan blowernya, sebagai tempat penyalur udara dari blower menuju
ruangan. AC ini memiliki filter, yang dipasang pada bagian belakang blower.

SKEMA PENDISTRIBUSIAN
UDARA PADA AC CENTRAL
MENUJU BANGUNAN

GAMBAR AC CENTRAL BESERTA KOMPONEN


PENUKUNGNYA

2.2.1.1. PRINSIP KERJA AC


Prinsip kerja AC adalah sebagai berikut yaitu udara dingin digerakkan oleh Fan masuk reducting
(saluran udara) dan melalui out let (lubang keluar) udara masuk ke dalam ruangan. Udara dari dalam
ruangan kembali ke return out let (grile/ lubang isap) masuk ke ducting return (saluran kembali) dan
melalui filter untuk pembersihan udara masuk melewati celah-celah/ permukaan coil evaporator (koil
pendinginan) dan kembali digerakkan Fan (kipas udara).
SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1
2014

2.2.1.1. KOMPONEN SISTEM AC


Bagian-Bagian AC (Air Conditioner) Beserta Fungsinya
a.
Compressor (komfersi) yaitu berfungsi untuk memompa gas refrigerant.
b.
Recervoir yaitu berfungsi untuk manyimpan gas dari condensor sebelum di alirkan ke compressor.
c.
Condensor (penguapan) berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur panas.
d.
Evaporator (pengembunan) berfungsi untuk tempat pembuangan temperatur dingin.
e.
Filter Dryer berfungsi sebagai penyaring sisa-sisa kotoran gas dan oli
f.
Motor Fan Dan Blower Motor berfungsi untuk memutar kipas fan dan blower agar terjadinya
sirkulasi udara.

PRINSIP KERJA AC
SUMBER : http://3.
bp.blogspot.com/-_p9nswhusM/TZ0hmG4hxCI/
AAAAAAAAANg/lzTZ04kgwp8/s640/AC%2B%
252528air%2Bcondution
er%252529%2Bmobil.jpg

2.2.1.1. PERHITUNGAN DALAM SISTEM PENGKONDISIAN UDARA


- CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN KAPASITAS AC RUANGAN

Banyak dari kita sering mengabaikan luas ruangan dengan tingkat kebutuhan AC. Karena kita
pikir tempatnya kecil, maka cukup hanya 1/2PK, atau sebaliknya, karena tempatnya besar, maka kita kasih
2PK. Kita pikir sudah lebih berhemat membeli satu AC dari pada 2AC Jangan sampai AC yang Anda beli
terlalu besar alias pemborosan atau terlalu kecil alias kurang dingin. Ada rumus sederhana yang bisa kita
manfaatkan.
Rumusnya:
(L x W x H x I x E) / 60 = kebutuhan BTU
L = Panjang Ruang (dalam feet)
W = Lebar Ruang (dalam feet)
I = Nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain).
Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas).
H = Tinggi Ruang (dalam feet)
E = Nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap timur;
Nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat.
1 Meter = 3,28 Feet
Kapasitas AC berdasarkan PK:
AC PK = 5.000 BTU/h
AC PK = 7.000 BTU/h
AC 1 PK = 9.000 BTU/h
AC 1 PK = 12.000 BTU/h
AC 2 PK = 18.000 BTU/h
Contoh Perhitungan:
Ruang berukuran 5m x 5m atau (16 kaki x 16 kaki), tinggi ruangan 3m (10 kaki) berinsulasi (berhimpit dg
ruangan lain), dinding panjang menghadap ke timur. Kebutuhan BTU = (16 x 16 x 10 x 10 x 17) / 60 = 7.253
BTU alias cukup dengan AC PK.
SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1
2014

Bab IIi
Data Objek dan Pembahasan
3.1. Pengenalan Objek Studi

bjek studi yang dipilih pada tugas kali ini adalah Bliss Surfer Hotel. hotel ini merupakan hotel
bintang 4 yang terkenal yang ada di Legian, Kuta. Letaknya sangat strategis yaitu paa akses
jalan Sunset Road dan Denpasar, Bali. Hotel ini pantas dijadikan sebagai objek studi karena
memiliki pengaplikasian sistem utilitasnya cukup lengkap dan dapat dipelajari dengan baik.

Jalan Sriwijaya 88, Legian,


Bali, Indonesia


Bliss Surfer Hotel merupakan sebuah hotel yang terdiri dari 5 lantai, dengan jumlah kamar sebanyak 111
kamar yang terdiri dari 100 standar room, 3 deluxe room, 3 family room, dan 5 suite room. Fasilitas yang ada pada
hotel ini adalah 1 ruang bar, restoran, 1 kolam renang, dan Meeting room.

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1


2014

3.1. Sistem Pengkondisian Udara Pada Bliss Surfer

3.1.1. Jumlah dan Jenis AC yang digunakan pada Bliss Surfer Hotel

Hampir semua ruangan pada hotel menggunakan jenis AC spit. t. Untuk ruang tidur di guanakan
AC merk Mitsubishi dengan spesifikasi 1PK, Power Supply: 220-230-240V, Single phase, 50Hz. Dengan
menggunakan AC dengan spesifikasi seperti itu, ruangan mendapat supply udara oleh AC dalam
intensitas yang cukup dan sudah layak untuk ruang dengan dimensi seperti itu. intensitas udara dapat
diatur dengan controller.
Jenis AC (Air Conditioner) yang digunakan :

Jenis AC yang terpasang dalam bangunan ini adalah AC Split ini memiliki dua bagian yaitu indoor
dan outdoor, compressor pada AC Split in terletak pada bagian outdoornya.

COMPRESSOR ADA PADA BAGIAN OUTDOOR

AC SPLIT PADA RUANGAN

Spesifikasi AC (Air Conditioner) yang digunakan :


1. AC MERK MITSUBISHI
Spesifikasi :
* Power input 835 watt
* Capacity 9.000 btu
* Hi Power
* Econo
* Airflow Direction Control Yes
* Fan Mode Yes
* Automatic Mode Yes
* Auto restart Yes
* Remote Control Yes
* Programmable Timer Yes
* Sleep Mode Yes

1. AC MERK PANASONIC
Spesifikasi :
1 PK
730 (225-920) Watt
290 x 870 x 204( indoor)
510 x 650 x 230( outdoor)
Pemakaian listrik dapat dihemat hingga
50%(INVERTER Technology)
Semakin hemat listrik hingga 30%
Patrol Sensor dengan 3 warna indikator
dengan design terbaru
Advanced E-ion Air Purifying System
Design Revolusioner (Indoor Unit)
Mild Dry Cooling

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1


2014

10

GAMBAR ALIRAN UDARA YANG


DI SUPPLY OLEH AC DALAM RUANGAN. SEHINGGA SUHU DAN
KELEMBAPAN RUANG DAPAT
TERJAGA. PENGATURAN SUHU
DAPAT DIKONTROL DENGAN
REMOTE CONTROL.

KOMPONEN AC SPLIT PADA BAGIAN INDOOR


Evaporator

Pada mesin pendingin AC Split evaporator terbuat dari pipa
tembaga dengan panjang dan diameter tertentu yang di bentuk berlekuk
lekuk agar menghemat tempat dan lebih efektif menyerap panas dari
udara ruangan yang bersirkulasi melaluinya. Karena pipa evaporator
dilewati refrigerant yang memiliki suhu yang sangat rendah, maka suhu
evaporator mejadi rendah (dingin) dengan kisaran suhu hingga mencapai
5C dengan begitu, suhu udara ruangan akan menjadi rendah (dingin)
ketika melewati evaporator.

GAMBAR EVAPORATOR

Motor Blower dan Motor Pengatur Aliran Udara (motor stepper)



Motor Blower berfungsi untuk mensirkulasikan udara dalam
ruangan, sehingga udara ruangan dapat bersirkulasi melewati evaporator,
setelah udara melewati evaporator aliran udara di arahkan ke ruangan
oleh pengatur aliran udara (motor Stepper). Blower akan bekerja sampai
temperatur udara ruangan sesuai keinginan. Dengan kata lain blower
akan berhenti kerja (Off) ketika temperatur udara ruangan mencapai
suhu yang kita inginkan (setting suhu pada pengaturan remote kontrol
AC Split).

Filter Udara

Pada Indoor AC Split Saringan (filter udara) berfungsi menyaring udara yang melewati evaporator, sehingga
udara yang bersirkulasi dalam ruangan menjadi lebih bersih. Pada unit AC Split model baru juga dilengkapi dengan
filter anti bakteri atau anti racun untuk menangkal bibit penyakit dan menyaring polutan berbahaya bagi tubuh
manusia yang terbawa melalui udara ruangan.
Kontrol Panel Electric & Sensor Suhu (thermistor)

Pada bagian indoor AC Split terdapat Kontrol Panel Electric dan sensor suhu (thermistor) yang berfungsi
mengatur kerja mesin pendingin secara keseluruhan yang meliputi mengatur kerja blower, motor pengatur aliran
udara, compressor, fan outdor dan fungsi timer.

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1


2014

11

KOMPONEN AC SPLIT PADA BAGIAN OUTDOOR


Kondensor

Ketika refrigeran keluar melewati bagian indoor AC Split (evaporator), kalor (panas) udara ruangan yang
terbawa akan dilepaskan di bagian kondensor. Serupa dengan evaporator, kondensor terbuat dari pipa tembaga yang
dibuat berkelok kelok dan dilengkapi sirip sirip yang bertujuan untuk melepas kalor udara berjalan dengan efektif
dan kalor (panas) udara yang terbawa oleh refrigerant (Freon) lebih cepat dilepaskan atau dibuang ke udara bebas
(luar ruangan).
Kipas

Pada bagian kondensor AC Split juga dilengkapi dengan kipas (fan). Fungsinya adalah membuang panas pada
condensor ke udara bebas.
Kompresor

Kompresor AC Split berfungsi mensirkulasikan aliran refrigeran. Dari kompresor refrigerant (Freon) akan
dipompa dan dialirkan menuju komponen utama AC Split yaitu : kondenser, pipa kapiler, evaporator dan kembali lagi
ke kompresor. Refrigeran secara terus menerus melewati 4 komponen utam AC.
Saringan Refrigeran (strainer)

Setelah melepaskan kalor (panas) di kondensor, refrigeran akan dipompa oleh kompresor menuju ke filter
(strainer) Agar kotoran yang terbawa oleh refrigeran tidak ikut terbawa ke pipa kapiler. Jika kotoran ( seperti karat atau
serpihan logam ) terbawa kedalam pipa kapiler, bisa menyebabkan kerusakan kompresor dan penyumbatan yang
menyebabkan sistem pendingi tidak bekerja optimal.
Sirkulasi Refrigeran (bahan pendingin / Freon) di dalam AC Split

Pada AC Split Refrigeran (Freon) merupakan zat atau bahan yang bersikulasi secara terus menerus melewati
komponen utama sistem pendingin (kompresor, kondenser, pipa kapiler, dan evaporator). Bahan pendingin atau
refrigeran tidak akan berkurang selama tidak terjadi kebocoran pada sitem pendingin. Saat melewati komponen utama
pendingin, refrigeran akan mengalami perubahan wujud, temperatur dan tekanananya. Sirkulasi refrigeran dalam unit
AC disebut siklus refrigerasi kopresi uap. Sekarang mari kita tinjau sirkulasi refrigeran pada komponen utama AC.
Accumulator

Accumulator pada mesin pendingin berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran cair bertemperatur
rendah dan campuran minyak pelumas evaporator. Selain itu, accumulator berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan
refrigeran agar bisa keluar-masuk melalui saluran isap kompresor. Untuk mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir
ke kompresor, accumulator mengkondisikan wujud refrigeran yang masuk ke kompresor tetap dalam wujud gas.
Sebab, ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan lebih mudah masuk ke dalam kompresor dan tidak merusak bagian
dalam kompresor.

3.1.2. Prinsip kerja AC Split pada Bliss Surfer Hotel



Prinsip kerja pada AC Split adalah
dimulai dari kompresor. Kompresor
memompa gas yang bertekanan tinggi dan
bersuhu tinggi melalui pipa tekan (Discharge)
ke kondensor. Di dalam kondensor suhu
gas yang tinggi dibuang oleh Fan yang
terletak pada Outdoor unit, sehingga suhu
gas refrigerant menjadi dingin. Setelah
melalui Condensor gas refrigerant masuk
ke Filter Dryer untuk disaring, agar gas yang
mengalir tidak terdapat kotoran. Setelah
disaring gas (Freon) masuk ke pipa kapiler
yang lubangnya begitu kecil, di dalam pipa

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1


2014

12

ini freon saling bertubrukan dan berdesak-desakan disini freon telah berubah wujud menjadi cair yang sebelumnya
berupa gas. Setelah melewati pipa kapiler freon akan menguap dan mengambil panas di dalam Evaporator yang
hampa udara. Sehingga pipa-pipa di evaporator menjadi dingin dan dihembuskan oleh fan motor yang ada dalam
Indoor unit.

Setelah melakukan proses pendinginan freon di dalam evaporator, freon kembali disedot masuk kembali
melalui pipa hisap (suction) ke dalam Kompresor. Begitulah cara kerja AC, singkatnya freon dipompa oleh kompresor
keluar melalui pipa tekan lalu masuk ke condensor lalu ke filter dryer kemudian masuk melalui pipa kapiler menuju
evaporator dan kembali ke kompresor melalui pipa hisap (Suction). Proses ini terus berulang ketika AC digunakan.

3.1.2. Daya dan Kapasitas AC (Air Conditioner)


Daya AC yang digunakan dalam ruangan ini adalah
- AC 1 PK = 9.000 BTU/h
- AC 1 PK = 12.000 BTU/h
- AC 2 PK = 18.000 BTU/h
Kapasitas AC yang dipakai dalam bangunan ini dibagi menjadi 3, yaitu:
-
1PK untuk standard room
-
1,5PK untuk deluxe room
-
2PK untuk meeting room

3.1.3. Perawatan Air Conditioner



Apabila Air Conditioning (AC) ingin bekerja optimal sehingga kualitas kesejukannya maksimal. Pastikan seluruh
komponen AC selalu dalam perawatan. AC yang bersih menjadikan seluruh sistem kerjanya berjalan lancar. Tak ada lagi
hambatan sirkulasi udara. Kerja komponen AC, seperti kompresor, tak lagi berat. AC pun bisa bertahan lama. Maka
perawatan berkala wajib dilakukan. Ada dua proses pembersihan AC, yaitu Kecil dilakukan untuk unit bagian dalam
(indoor), misalnya filter dan penutup AC, dan yang Besar mencakup komponen Indoor (evaporator-nya) dan bagian
luar (outdoor). Pembersihan kecil bisa dilakukan sesering mungkin, misalnya dua minggu. Pembersihan besar cukup
dilakukan tiga bulan sekali

LANGKAH-LANGKAH PENGERJAAN
1. Buka seluruh penutup Indoor unit, dengan cara melepaskan baut penutup, menekan pengancing, lantas menarik
penutupnya.
2. siapkan plastik pelindung untuk melapisi bagian sisi unit. Lapisan ini untuk melindungi panel kontrol AC dan tidak
mengotori dinding.
3. Siapkan cairan pembersih elemen alumunium AC. Campurkan dengan air-perbandingan air Applied 1:1. Oleskan
cairan dengan kuas searah elemen kisi-kisi evaporator
4. Biarkan lima menit agar cairan bekerja maksimal sewaktu mengangkat debu karat, Semprot dengan air tekanan,
Caranya dengan menutup sebagian ujung selang dengan ibu jari atau menggunakan sprayer sampai tak terlihat busa.
5. Untuk bagian blower tersiram air, semprot air sambil memutar-metarnya dengan jari agar semua bagian blower
tersiram bersih. lalu lubang pembuangan dibersihkan dengan pipet yang di tiup-tiup.
Keringkan unit indoor sebelum dipasang kembali.

Pemeriksaan dan Perawatan Rutin


Berikut ini penulis berikan cara pemeriksaan :
Bagian indoor unit
1. Kontrol dan bersihakn saringan udara apabila saringan tersebut kotor penuh debu ataupun lumut.
2. Pemeriksaan kedudukan terhadap dinding, jangan sampai kendor ataupun miring, jika miring ada resiko kebocoran
karena air tidak mengalir ke saluran pembuangan.
3. Perksa terminal rangkaian, biasanya apabila terlalu lama menyala ACnya terminal akan panas dan meleleh sangat
beresiko terjadinya hubungan arus pendek.
Bagian Outdoor unit
1. Periksa Hight preasure dan Low Preasure, jika tekanan semakin hari semakin berkurang ada kemungkinan terjadi
kebocoran pada instalasi pipa.
2. Periksa arus, sesuaikan dengan standarnya.
3. Periksa kisi kisi, usahakan jangan sampai penuh dengan debu atau kotoran.
SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1
2014

13

Bab Iv

PENUTUP
4.1. KESIMPULAN


Setelah menyimak dan memahami uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem pengkondisian
Udara/AC (Air Contioner) pada bangunan Bliss Surfer Hotel menggunakan AC jenis split yang diletakkan
pada bagian indoor dan outdoor. AC yang terpasang pada bangunan adalah 139 unit yang terbagi
menjadi 2 tempat yaitu88 unit di room dan 51 unit berada di luar ruangan.

Sudah sepantasnya jika perencanaan hotel ini harus baik dari segi arsitektur, kekuatan dari
struktur dan juga jaringan utilitas bangunan termasuk sistem pengkondisian udaranya , karena hal
tersebut berkaitan dengan aspek kenyamanan pengunjung atau tamu hotel. Demi kenyaman para
pengunjung hotel, pihak pengelola Bliss Surfer hotel sudah merencanakan system pengkondisian
udara dengan baik yang mendukung segala kenyamanan bagi tamu-tamu hotel yang datang.
4.2. SARAN


Perencaaan sistem pengkondisian udara baik dari tata letak, jenis AC yang digunakan, kapasitas
AC, serta spesifikasi lain memerhatikan kebutuhan dari ruang itu sendiri, agar tidak terjadi pemborosan
dalam konsumsi energi listrik pada Bliss Suerfer Hotel.

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1


2014

14

DAFTAR PUSTAKA
http://iptech.wordpress.com/cara-merawat-ac-indoor-unit-2/
http://202.67.224.134/pdimage/25/2734025_filterudaraacpresisi.jpg
http://panasonic.asia/sg/consumer/econavi/img/pages/prod-ac-feature-1.png
ArchSketch.(2012). Panduan Griya Sehat. Yogyakarta : Cahaya Atma Pustaka
Tangoro.Dwi.(1999). Utilitas Bangunan. Jakarta: Universitas Indonesia

SAINS BANGUNAN DAN UTILITAS 1


2014

15

Anda mungkin juga menyukai