Anda di halaman 1dari 14

PENYUSUNAN DOKUMEN PEMELIHARAAN GEDUNG RUMAH

SAKIT UMUM DAERAH SULTAN SYARIF MOHAMAD


ALKADRIE KOTA PONTIANAK

Sondang Sylvia Manurung 1), Abubakar Alwi 2), Endang Mulyani 2)


1)Alumni Prodi Magister Teknik Sipil Untan, 2) Staf pengajar Prodi Magister Teknik Sipil Untan
Email : sondangsylvia@gmail.com)

Abstrak
Perkembangan Kota Pontianak yang pesat mengakibatkan peningkatan kebutuhan
infrastruktur, salah satunya kebutuhan bangunan Rumah Sakit beserta fasilitasnya.
Pembentukan sistem pengoperasian dan sistem pemeliharaan yang terencana dengan baik
akan menjamin tetap terjaganya kondisi fisik bangunan sehingga bangunan tetap dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya. Untuk menjaga performa kondisi fisik Rumah Sakit,
diperlukan upaya pemeliharaan yang didukung dokumen pemeliharaan. Dokumen
pemeliharaan disusun secara sistematis yang berisikan database, program pemeliharaan
dan organisasi pemeliharaan.
Dengan melakukan pengumpulan data melalui pengamatan langsung, kuesioner dan
wawancara, maka dilakukan analisis terhadap struktur organisasi dan manajemen
pemeliharaan menggunakan analisis SWOT, analisis pembobotan komponen dan elemen
bangunan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) dan analisis penilaian
kondisi menggunakan metode Indeks Kondisi.
Dari analisis struktur organisasi dan manajemen pemeliharaan diperlukan upaya untuk
melengkapi database RSUD dan melengkapi struktur organisasi pemeliharaan dan IPSRS.
Dari analisis penilaian kondisi diperoleh IKS lantai satu sebesar 98,09 dan IKS lantai dua
sebesar 96,72 dikategorikan zona 1 dengan prioritas pemeliharaan 10 dan kategori
kerusakan ringan. Disarankan tetap dilakukan pemeliharaan dengan memprioritaskan
pemeliharaan pada lantai satu karena lantai satu mempunyai bobot 68,75 % lebih besar dari
bobot lantai dua 31,25%. Nilai indeks kondisi bangunan sebesar 97,66. termasuk zona 1
dengan kondisi terdapat beberapa kerusakan ringan dan termasuk prioritas pemeliharaan 10
dengan kategori kerusakan ringan . Dengan prioritas pemeliharaan no 10 dengan nilai indeks
kondisi 90 – 100, disarankan pemeliharaan rutin berdasarkan pedoman pemeliharaan RS tetap
dijalankan untuk mendukung kondisi arsitektur dan utilitas untuk mendukung fungsi RSUD
sebagai unit pelayanan kesehatan.

Kata kunci : dokumen pemeliharaan, pembobotan elemen, indeks kondisi

1. PENDAHULUAN an bangunan gedung dengan ling-


1.1. Latar Belakang kungannya.
BerdasarkanUndang-Undang Berkaitan dengan hal di atas,
no 28 tahun 2002 tentang Bangunan pemilik dan pengelola gedung ditun-
Gedung, maka gedung-gedung yang tut untuk melakukan kegiatan peng-
ada di Indonesia harus diseleng- operasian dan pemeliharaan yang
garakan berlandaskan asas kesela- baik. Kegiatan pemeliharaan meru-
matan, keseimbangan serta keserasi- pakan kegiatan yang sangat penting
dan harus dilaksanakan agar kondisi
gedung tetap terjaga dan fungsi Syarif Mohamad Alkadrie Kota
bangunan dapat berjalan sesuai pe- Pontianak.
rencanaan awal, sehingga bangunan 2. Membuat dokumen pemeliharaan
tetap dapat dipergunakan sebagai- untuk mendukung kegiatan peme-
mana mestinya. liharaan gedung Rumah Sakit.
Rumah sakit merupakan fasi-
litas infrastruktur gedung yang mem- 2. TINJAUAN PUSTAKA
berikan pelayanan kesehatan bagi 2. 1. Persyaratan Bangunan Gedung
masyarakat banyak. Untuk mendu- Setiap bangunan gedung
kung pelayanan yang baik, maka harus memenuhi persyaratan admi-
fasilitas gedung beserta perleng- nistrative dan persyaratan teknis se-
kapannya harus dijaga kondisinya. suai dengan fungsi bangunan gedung.
Untuk itu diperlukan penanganan dan Persyaratan teknis bangunan
pengelolaan yang baik, meliputi gedung meliputi :
sistem manajemen yang baik dan a) Persyaratan Tata Bangunan yang
ketercukupan tenaga kerja yang terdiri atas :
memadai dan sesuai kualifikasi untuk 1) Persyaratan peruntukan dan
menangani pemeliharaan. intensitas bangunan gedung
2) Persyaratan arsitektur gedung
1.2. Rumusan Masalah 3) Persyaratan pengendalian
Rumusan masalah dalam dampak lingkungan
penelitian ini : b) Persyaratan Keandalan Bangunan
1. Bagaimana manajemen pemeli- Gedung meliputi :
haraan gedung RSUD Sultan 1) Persyaratan keselamatan
Syarif Mohamad Alkadrie Kota 2) Persyaratan kesehatan
Pontianak 3) Persyaratan kenyamanan
2. Apakah manajemen pemeliharaan 4) Persyaratan kemudahan
yang dilakukan telah sesuai untuk
mendukung persyaratan keandal- 2.2. Pemeliharaan dan perawatan
an bangunan gedung Berdasarkan UU RI No 28
3. Apakah sudah tersedia dokumen tahun 2002 tentang Bangunan Ge-
pemeliharaan untuk mendukung dung, Pemeliharaan adalah kegiatan
kinerja manajemen pemeliharaan menjaga keandalan bangunan gedung
gedung Rumah Sakit Umum beserta prasarana dan sarananya agar
Daerah Sultan Syarif Mohamad bangunan selalu laik fungsi, sedang-
Alkadrie Kota Pontianak kan perawatan adalah kegiatan mem-
perbaiki dan atau mengganti bagian
1.3. Tujuan Penelitian bangunan gedung, komponen, bahan
Berdasarkan rumusan bangunan, dan atau prasarana dan
masalah, maka tujuan penelitian : sarana agar tetap laik fungsi.
1. Menganalisis pelaksanaan mana- Pemeliharaan dan perawatan bangun-
jemen pemeliharaan gedung Ru- an gedung meliputi persyaratan yang
mah Sakit Umum Daerah Sultan terkait dengan :
a. Keselamatan bangunan gedung
b. Kesehatan bangunan gedung 3. Pemeliharaan Langsung
c. Kenyamanan bangunan gedung Pemeliharaan yang dilaksanakan
d. Kemudahan bangunan gedung ketika suatu elemen atau kom-
ponen bangunan dalam keadaan
Berdasarkan Joyowiyono (1995), rusak dan memerlukan perbaikan.
pemeliharaan dan perawatan Berdasarkan Peraturan Menteri
bangunan mempunyai dua penger- Pekerjaan Umum Nomor :
tian, yaitu : 24/Prt/M/2008 tentang Pedoman Pe-
1. Secara teknis adalah semua usaha meliharaan dan Perawatan Gedung
atau tindakan yang diperlukan pasal 3 , manajemen pemeliharaan
untuk mempertahankan kondisi dan perawatan bangunan gedung
bangunan gedung berikut kom- meliputi :
ponen-komponennya sesuai de- a. Manajemen Pemeliharaan dan
ngan spesifikasi teknik yang di- perawatan bangunan gedung
syaratkan pada rancangan semula. b. Persyaratan penyedia jasa dan
2. Secara ekonomis adalah suatu tenaga ahli/terampil pemeliharaan
proses yang terus menerus untuk dan perawatan bangunan gedung
menyeimbangkan jasa dan biaya Berdasarkan pengertian-pengertian
dalam suatu upaya memuaskan pemeliharan di atas, ditarik kesim-
pemakai bangunan, dan menjaga pulan bahwa tujuan utama proses
kondisi fisik bangunan itu dengan pemeliharaan adalah :
mempertahankan pengeluaran 1. Untuk memperpanjang usia
biaya sekaligus menaikkan ke- bangunan
untungan marginal bagi pemilik. 2. Untuk menjamin keselamatan
Berdasarkan BS 3811 dalam manusia yang menggunakan
Building Maintenance Management bangunan tersebut
(1987), kegiatan pemeliharaan dibagi 3. Menyeimbangkan jasa dan biaya
dalam tiga type yaitu : dalam upaya mendapatkan keun-
1. Pemeliharaan Terencana tungan dari investasi yang dilaku-
Pemeliharaan yang diorganisa- kan
sikan dan direncanakan sebelum-
nya, dikontrol dan menggunakan 2.3. Pedoman Pemeliharaan Bangun-
record untuk menetapkan rencana an Gedung
selanjutnya Pedoman yang dipakai berdasarkan
2. Pemeliharaan Pencegahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Pemeliharan ini dilaksanakan pa- Nomor : 24/PRT/M/2008 tentang Pe-
da interval atau kriteria yang telah doman Pemeliharaan dan Perawatan
direncanakan sebelumnya dan Bangunan Gedung serta Pedoman
bertujuan untuk mengurangi ke- Pemeliharaan Bangunan Rumah Sa-
mungkinan adanya elemen yang kit yang dikeluarkan oleh Direktorat
rusak Instalasi Medik Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik Departemen Kese-
hatan Republik Indonesia tahun1995.
3. METODOLOGI PENELITIAN Karakteristik kerusakan yang terjadi
Penelitian dikategorikan sebagai pada masing-masing komponen/
studi kasus bersifat deskriptif elemen berdasarkan jenis, tingkat
dan kuantitas kerusakan. Untuk me-
3.1. Teknik Pengumpulan Data mudahkan dalam mengkategorikan
Dilakukan pengamatan langsung dan kerusakan, maka perlu dibuat pe-
mengedarkan kuesioner bagi petugas nilaian kondisi kerusakan mulai dari
komponen bangunan sampai sub
pemeliharaan
elemen bangunan.
3.2. Teknik Analisa Data
3.2.2.a. Sistem Penilaian Kondisi
3.2.1. Analisa Pembobotan
Setelah semua komponen
Pembobotan komponen ba- bangunan gedung disusun secara
ngunan menggunakan metode
hirarki beserta pembobot annya,
Analitycal Hierarchy Process (AHP), penilaian keseluruh an kondisi
dengan melakukan penilaian per- bangunan gedung dimulai dari
bandingan pasangan terhadap:
tingkat paling bawah. Penilaian
- Komponen bangunan , yaitu indeks kondisi dilakukan secara
struk-tur, arsitektur dan utilitas. bertahap dimulai dari tahapan paling
- Sub komponen bangunan yaitu bawah yaitu pada sub elemen,
masing-masing dari struktur, elemen, sub komponen, komponen,
arsitektur dan utilitas sub bangunan dan berakhir pada
- Elemen bangunan, yaitu masing- indeks kondisi bangunan.
masing dari sub komponen struktur, Aplikasi metode ini menggunakan
arsitektur dan utilitas indeks kondisi gabungan yaitu suatu
- Sub elemen bangunan, yaitu ma- metode dengan menggabungkan dua
sing-masing dari sub elemen ba- nilai kondisi komponen atau lebih,
ngunan struktur, arsitektur dan dengan cara memberikan faktor
utilitas. pembobotan pada tiap-tiap kompo-
Aspek yang menjadi dasar penilaian nen sesuai dengan nilai kondisinya
untuk semua perbandingan pasang- masing-masing (Hudson, dkk., 1987)
an adalah keselamatan, dengan rumus:
kenyamanan, kesehatan dan n
kemudahan. CI = Ʃ (WnCn)
i
3.2.2 Analisa Penilaian Indeks Kon-
disi Bangunan 3.2.2.b. Analisa Struktur Organisasi
Analisis penilaian berdasarkan : dan Manajemen Pemeliharaan
- pembobotan seluruh komponen, Analisa terhadap struktur
elemen dan sub elemen bangunan organisasi dan pemeliharaan meng-
- karakter kerusakan yang terjadi. gunakan analisis SWOT. Analisa
- sistem penilaian kondisi tersebut untuk menggambarkan se-
cara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi dan referensi-referensi yang relevan
pihak rumah sakit Kota Pontianak dengan kegiatan pemeliharaan ba-
dalam melaksanakan kegiatan pe- ngunan gedung rumah sakit.
meliharaan bangunan rumah sakit Struktur organisasi yang dihasilkan
agar dapat disesuaikan dengan ke- meliputi bagan struktur, alur koor-
kuatan dan kelemahan yang dimiliki. dinasi dan pertanggung jawaban dan
Analisa SWOT dilakukan dengan job description . Sedangkan manaje-
membuat matriks analisa yang men pemeliharaan yang dihasilkan
menghasilkan empat sel kemung- mulai dari kegiatan perencanaan (do-
kinan alternative strategi yaitu stra- kumentasi data, data base dan usul-
tegi SO, strategi WO, strategi ST an program pemeliharaan), kegiatan
dan strategi WT. Dari alternative pelaksanaan pemeliharaan (pengang-
strategi yang dihasilkan, dibuat ran- garan dan pelaksanaan kegiatan )
cangan struktur organisasi dan ma- dan evaluasi kegiatan pemeliharaan.
najemen pemeliharaan yang menga-
cu pada standar peraturan yang ada

4. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN


4.1. Kondisi Eksisting Struktur Organisasi Pemeliharaan
DIREKTUR

BAGIAN UMUM

SUB. BAG. UMUM SUB. BAG.


DAN KEPEGAWAIAN PERENCANAAN

BID. PELAYANAN &


PENUNJANG MEDIK BID. PENGENDALIAN &
PENGEMBANGAN

SEKSI PENUNJANG
MEDIK SEKSI PENGENDALIAN DAN
PENGEMBANGAN MUTU DAN SARANA

Gambar 1. Struktur organisasi pemeliharaan RSUD Sultan Syarif Mohamad


Alkadri Kota Pontianak
Tabel 1. Matrik SWOT Struktur Organisasi
Kekuatan Strategi
1. Struktur Organisasi 1. Optimalisasi Unit Pemeliharaan (IPSRS)
Pemeliharaan sudah ada
2. Unit Pemeliharaan (IPSRS) 2. Optimalisasi pemeliharaan berdasarkan
sudah ada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
24/PRT/2008 meliputi batasan organisasi
serta fungsi, tanggungjawab dan
wewenang
3. Pengelola kegiatan pemeliharaan 3. Memanfaatkan wewenang pengelola
mempunyai wewenang dalam dalam merealisasikan usulan program
merealisasikan usulan berdasarkan prioritas pekerjaan
pemeliharaan pemelharaan
4. Kerusakan bangunan masuk
dalam klasifikasi ringan
Kelemahan Strategi
1. IPSRS belum terstruktur dalam 1. IPSRS harus distrukturkan dengan SK
struktur organisasi Direktur RSUD
2. Jumlah petugas dan kualifikasi 2. Jumlah Petugas harus ditambah sesuai
belum cukup/memadai kualifikasi
3. SOP pemeliharaan belum 3. Melengkapi SOP sesuai Peraturan
lengkap Menteri Pekerjaan Umum Nomor
24/PRT/M/2008 dan Pedoman
Pemeliharaan Bangunan Rumah Sakit
1995
4. Lingkup pekerjaan terlalu banyak 4. Membuat job deskripsi pekerjaan yang
sehingga tumpang tindih dalam jelas
pelaksanaan
5. Petugas pemeliharaan tidak 5. RSUD mengirim petugas pemeliharaan
pernah mengikuti pelatihan untuk mengikuti pelatihan kegiatan
pemeliharaan bangunan pemeliharaaan
6. Kegiatan pemeliharaan tidak 6. Membuat jadwal pemeliharaan
terjadwal dengan baik
Peluang Strategi
1. Adanya Peraturan Menteri 1. Melaksananakan Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008
24/PRT/M/2008 dan Peraturan dan Peraturan tentang Klasifikasi RS
tentang Klasifikasi RS
2. Adanya kerjasama dengan PU, 2. Melakukan kerjasama dengan PU,
konsultan dan kontraktor untuk konsultan dan kontraktor dalam hal
kegiatan pemeliharaan kegiatan pemeliharaan
4.2. Kondisi Eksisting kegiatan 4.3. Analisa Struktur Organisasi
pemeliharaaan Pemeliharaan
Kondisi eksisting dari kegiatan Dari hasil analisis pengorganisasian
pemeriksaan kondisi bangunan pemeliharaan berdasar tabel 1, maka
dapat dilihat pada flowchart di direkomendasikan :
bawah ini 1. Optimalisasi kegiatan pemeliha-
raan berdasarkan Permen PU No.
Pemeriksaan Ruang dan Fasilitas
24/2008 dengan memperhatikan
bahwa untuk kegiatan pemeliha-
raan perlu struktur organisasi ter-
Dokumentasi dan Pengukuran
sendiri yang dibuat untuk meleng-
kapi struktur organisasi RSUD
2. Struktur organisasi pemeliharaan
Pencatatan dlm buku kecil/bon
kerja
harus diperbaiki dan dilengkapi.
Struktur organisasi yang ada seka-
rang ini masih berdasarkan kondi-
Data masuk ke kepala IPSRS si awal rumah sakit. Belum me-
masukkan IPSRS sebagai suatu
unit terstruktur jelas.
Pengecekan kembali oleh PPTK 3. IPSRS harus masuk dalam struktur
organisasi, bukan hanya merupa-
kan unit yang tidak terstruktur dan
Penanganan: Swadaya,
harus dilengkapi dengan tugas,
Tukang, Pihak luar wewenang dan tanggung ja-wab
yang jelas.
4. Jumlah petugas IPSRS harus di-
tambah sesuai kualifikasi pendu-
Pembayaran
kung . Untuk mendukung kegiat-
an pemeliharaan dibutuhkan jum-
lah orang yang cukup sehingga
Pelaporan dapat menunjukkan kinerja yang
baik.
5. Sistem koordinasi dan wewenang
Gambar 2. Flowchart dalam struktur organisasi harus
Pemeriksaan Kondisi diperbaiki
6. Dengan adanya penambahan jum-
lah petugas IPSRS , harus dibuat
struktur organisasi tersendiri
untuk IPSRS berdasarkan SK
Direktur RSUD Sultan Syarif
Mohamad Alkadrie.
Berikut rekomendasi perbaikan struktur organisasi pemeliharaan RSUD Sultan
Syarif Mohamad Alkadri :
DIREKTUR
BAGIAN UMUM

SUB. BAG. UMUM SUB. BAG.


DAN KEPEGAWAIAN PERENCANAAN

BID. PELAYANAN & BID. PENGENDALIAN &


PENUNJANG MEDIK PENGEMBANGAN

SEKSI PENUNJANG SEKSI PENGENDALIAN DAN


MEDIK PENGEMBANGAN MUTU DAN SARANA

IPSRS

Bidang Listrik Bidang Bangunan Bidang Elektromedis

Gambar 3. Rekomendasi Struktur organisasi pemeliharaan RSUD Sultan Syarif


Mohamad Alkadri Kota Pontianak

Berikut ini rekomendasi struktur organisasi IPSRS RSUD Sultan Syarif


Mohamad Alkadri :
Kepala IPSRS

Kepala Tata Usaha

Penanggung Penanggung Penanggung Penanggung Penanggung


Jawab Jawab Jawab Jawab Jawab Bidang
Bidang Bidang Bidang Bidang Kesehatan
Bangunan Listrik Elektromedis Plumbing Lingkungan

Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana


Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang
Bangunan Listrik Elektromedis Plumbing Kesehatan
Lingkungan

Gambar 4. Rekomendasi Struktur Organisasi IPSRS RSUD Sultan Syarif


Mohamad Alkadri Kota Pontianak
4.4. Analisa Manajemen Pemeliharaan

Tabel 2. Matrik SWOT Manajemen Pemeliharaan


Kekuatan Strategi
1. Biaya pemeliharaan rutin sudah 1. Optimalisasi biaya pemeliharaan
ada
2. Adanya dukungan manajemn 2. Melaksanakan manajemen pemeliharaaan
RSUD untuk kegiatan sesuai Permen PU dan klasifikasi RS
pemeliharan
Kelemahan Strategi
1. Data base bangunan belum 1. Melengkapi dan menyempurnakan
lengkap database
2 Kegiatan pemeliharan masih 2. Membuat perencanaan pemeliharaan
bersifat insidentil terjadwal (harian, berkala, tahunan) jangka
pendek, panjang
3. Belum ada program perencanaan 3. Membuat program perencanaan
pemeliharaan secara terinci pemeliharaan secara terinci
4. Belum ada metode dalam 4. Perlu adanya metode pembobotan dan cara
menganalisis kerusakan (bobot & penilaian kondisi
penilaian kondisi)
5. Jumlah petugas dan kualifikasi 4. Penambahan jumlah petugas dan
kurang kualifikasi
6. Belum ada panduan kegiatan 5. Melengkapi panduan pemeliharaan
pemeliharaan
8 Form monitoring kondisi belum 6. Pembuatan form monitoring dan penilaian
optimal kondisi
9. SOP pemeliharaan belum 7. Mengoptimalisasi SOP pemeliharaan
optimal
Peluang Strategi
1. Adanya permen PU, Instalasi 1. Mengoptimalisasikan permen PU,
Medik dan Klasifikasi RS Instalasi Medik dan Klasifikasi RS
2. Adanya kerjasama dengan PU 2. Melakukan kerjasama dengan PU dan
dan pihak luar (konsultan, pihak luar berkaitan dengan kegiatan
Kontraktor) pemeliharaan
Ancaman Strategi
1. Kemampuan keuangan 1. Penentuan prioritas program pemeliharaan
pemerintah tidak mencukupi
kebutuhan dana pemeliharaan

Dari analisis SWOT manajemen pe- Kegiatan pemeliharaan yang


meliharaan maka direkomendasikan : dilakukan baru meliputi kompo-
1. Optimalisasi kegiatan pemelihara- nen arsitektur dan utilitas, belum
an berdasarkan Permen PU No mencakup komponen struktur.
24/2008, Instalasi medik dan Kegiatan peliharaan rutin yang
klasifikasi RS. dilakukan sudah sesuai dengan
pedoman pemeliharaan RS yang Perlu panduan metode pembobot-
dikeluarkan oleh Instalasi Medik. an dan penilaian kondisi. Dalam
2. Jumlah petugas IPSRS ditambah hal ini diperkenalkan metode
plus kualifikasi pendukung pembobotan AHP dan penilaian
IPSRS harus didukung dengan indeks kondisi.
jumlah petugas yang memadai 7. Optimalisasi SOP pemeliharaan
dan sesuai kualifikasi sehingga 8. Membuat perencanaan pemeli-
kinerja pemliharaan bisa me- haraan terjadwal jangka pendek
ningkat dan pekerjaan tidak tum- dan panjang.
pang tindih. Dengan kondisi yang Dari hasil rekomendasi diatas,
ada sekarang di mana masing- direkomendasikan alur kegiatan
masing bidang minimal 1 petugas, pemeliharaan dan alur perencanaan
dengan memperhatikan banyak- kegiatan pemeliharaan.
nya pekerjaan yang harus dita-
ngani, paling tidak setiap bidang Database
minimal memiliki 3 orang pe- - Data bangunan
- Ruang dan fasilitas
tugas. Kebutuhan petugas harus
- Fungsi Ruang
disesuaikan dengan banyaknya
pekerjaan dan perkembangan
Rumah Sakit. Pemeriksaan Ruang dan Fasilitas
3. Optimalisasi biaya pemeliharaan - Formulir
Biaya pemeliharaan harus diopti- - Kriteria Kerusakan
malkan sesuai dengan kebutuhan - Pengukuran kuantitas
yang ada. Dengan meningkatnya kerusakan
kegiatan pemeliharaan RSUD ha-
rus mengupayakan biaya pemeli-
haraan yang mencukupi sesuai Penilaian Kondisi :
dengan kebutuhan. - Hirarki Bangunan
- Pembobotan
4. Melengkapi Database - Data Kerusakan
Database bangunan harus dileng- - Indeks Kondisi
kapi. Hal ini akan memudahkan
dalam melakukan pemeliharaan
dan perencanaan pemeliharaan Penentuan Prioritas
3. Mengkapi panduan dan form pe-
meriksaan kondisi.
Panduan dan form-form pemerik- Perencanaan Program Pemeliharaan
saan kondisi perlu dilengkapi se- Rutin, Berkala
suai kebutuhan rumah sakit. Hal
ini akan memandu petugas peme- Penganggaran
liharaan dalam menjalankan pe-
mantauan kondisi.
6. Lengkapi metode pembobotan dan Gambar 5. Rekomendasi Alur
cara penilaian kondisi Kegiatan Pemeliharaan
Tujuan Pemeliharaan

Informasi kondisi bangunan

Menentukan Kebutuhan Sumber Daya


:
- Bahan
- Peralatan

Pengidentifikasian kebutuhan Biaya

Ringan Sedang/Berat
Pengecekan
Ketersediaan
Sumber Daya

Pekerjaan Swakelola Pekerjaan


oleh IPSRS Pengadaan Oleh

Pemilihanan Perencanaan Proses Pengadaan/


Kegiatan Pemeliharaan Tender

Penentuan Jadwal Perencanaan


Kegiatan Pemeliharaan Pengawasan Oleh

Evaluasi Perencanaan
Kegiatan Pemeliharaan

Gambar 6. Rekomendasi Alur Perencanaan Kegiatan Pemeliharaan


4.5. Penilaian Kondisi
Tabel 3. Hasil pemeriksaan dan perhitungan penilaian kondisi
No. Uraian Lantai Lantai Zona Prioritas Kategori
I II Pemeliharaan Kerusakan
1. IKSE cat tembok 90 80 1 10 ringan
IKSE dinding plesteran 70 60 1 10 ringan
IKSE handel jendela - 90 1 10 ringan
IKSE dinding keramik - 90 1 10 ringan
IKSE lantai keramik - 90 1 10 ringan
IKSE plafond - 90 1 10 ringan

2. IKE dinding 91,384 83,942 1 10 ringan


IKE cat 94, 1 88,88 1 10 ringan
IKE jendela - 98,01 1 10 ringan
IKE penutup - 96,25 1 10 ringan

3. IKSK ruang 96,2 91,25 1 10 ringan


IKSK estetika 96,067 94,563 1 10 ringan

4 IKK arsitektur 96,115 93,32 1 10 ringan

5. IKS 98,09 96,72 1 10 ringan

6. IKB 97,66 1 10 ringan

Dari hasil perhitungan indeks harus tetap dilakukan. Dengan prio-


kondisi, diperoleh nilai indeks kon- ritas pemeliharaan no 10 dengan nilai
disi bangunan sebesar 97,66. Ber- indeks kondisi 90 – 100, disarankan
dasarkan tabel 2.3. tentang skala in- pemeliharaan rutin berdasarkan pe-
deks kondisi dan langkah penangan- doman pemeliharaan RS tetap di-
annya, dengan hasil nilai indeks kon- jalankan untuk mendukung kondisi
disi sebesar 97,66 termasuk dalam arsitektur dan utilitas. Fungsi RSUD
zona I dengan kondisi terdapat be- sebagai unit pelayanan kesehatan
berapa kerusakan ringan. Ber- harus didukung dengan pemeliharaan
dasarkan tabel 2.4, dengan indeks arsitektur terutama estetika secara
kondisi sebesar 97,66, maka prioritas rutin. Hal ini juga tidak boleh me-
pemeliharaan termasuk prioritas pe- ninggalkan pemeliharaan sub kompo-
meliharaaan 10. Berdasarkan tabel nen lainnya. Dengan mengacu kepa-
2.5 kerusakan dapat dikategorikan da permen PU no No 24/2008, pihak
dalam tingkat kerusakan ringan. pengelola juga harus memperhatikan
Komponen yang mengalami keru- komponen struktur. Dengan ber-
sakan adalah komponen ruang dan jalannya waktu dan kegiatan RSUD,
estetika. Dengan kondisi demikian, pemeliharaan harus terus ditingkat-
tindakan pemeliharaan yang bersifat kan. Jika nilai indeks kondisi makin
segera tidak disyaratkan. Namun turun, maka pihak RSUD harus
untuk mendukung kinerja bangunan, memperhatikan prioritas pemeliha-
kegiatan pemeliharaan/penggantian
raan sesuai zona indeks kondisi dan untuk mengetahui kondisi struk-
melakukan upaya penggantian. tur.
6. Hasil pemeriksaan kondisi
5. KESIMPULAN berupa indeks kondisi ba-
5.1. Kesimpulan ngunan dapat menjadi salah
Dari hasil analisis yang dilakukan, satu faktor dalam perencanaan
dapat diambil kesimpulan sebagai kegiatan pemeliharaan, khu-
berikut : susnya menentukan skala
1. Dari analisis terhadap manajemen prioritas pemeliharaan.
pemeliharaan, RSUD Kota belum 7. Dengan adanya penilaian
melengkapi Database RSUD, kondisi dan skala prioritas,
struktur organisasi pemeliharaan pihak pengelola kegiatan
dan struktur organisasi IPSRS pemeliharaan dapat membuat
2. Berdasarkan penilaian kondisi perencanaan pemeliharaan
bangunan RSUD Diperoleh IKB secara berkala.
sebesar 97,66. termasuk zona 1
dengan kondisi terdapat beberapa Daftar Pustaka
kerusakan ringan, termasuk dalam
prioritas pemeliharaan 10. Corder, A., S., 1996, Teknik Manaj-
Dengan kondisi demikian, emen Pemeliharaan, Jakarta,
tindakan peme-liharaan yang Penerbit Erlangga.
bersifat segera tidak disyaratkan. Chanter, Swallow, B,. 1996,
3. Kategori kerusakan termasuk Building Maintenance Mana-
kategori kerusakan ringan. gement, Blackwell Science.
Departemen Pemukimanan dan
5.2. Saran Prasarana Wilayah, 2002,
1. Database RSUD harus dilengkapi Surat Keputusan Menteri
meliputi data bangunan dan RAB Pemukiman dan Prasarana
bangunan . Wilayah No : 332/KPTS/M/-
2. Struktur Organisasi Pemeliharaan 2002 tentang Pedoman Teknis
harus diperbaiki dan dilengkapi. Pembangunan Gedung Ne-
3. Unit IPSRS perlu dioptimalkan gara, Kantor Menteri Negara
dan dilengkapi struktur organi- Pekerjaan Umum, Jakarta.
sasinya dan kelengkapannya se- Endang, M., 2005, Alternatif Model
suai perkembangan RSUD Sultan Pemeliharaan Gedung, Jogya-
Syarif Mohammad Alkadri karta, Program Pasca Sarjana
4. Dengan usia bangunan yang sudah Universitas Gajah Mada.
menginjak 4 tahun, perlu dila- Hudson, W.R, Haas, R. Uddin, W.,
kukan pemeriksaan komponen 1987, Infrastucture
struktur. Management, New York, Mc
5. Pemeriksaan kondisi bangunan Graw Hill
khususnya komponen struktur se- Hatmoko, Adi Utomo, 2015,
baiknya dilakukan 1 tahun sekali Arsitektur Rumah Sakit,
Yogyakarta, PT. Global 2005 tentang Peraturan
Rancang Selaras Pelaksanaan Undang-Undang
Isma, Fira, 2012, Kajian Nomor 28 Tahun 2002
Pengorganisasian Pemeli- Tentang Bangunan Gedung
haraan Bangunan Gedung PERMEN PU No. 29/PRT/M/2006
Sekretariat Daerah Kabupaten tentang Pedoman Persyaratan
Aceh Tengah, Jurnal Teknik Teknis Bangunan Gedung.
Sipil Pasca Sarjana Universitas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
Syah Kuala, Volume 1, No,1 : 1045/Menkes/PER/XI/2006
Marsudi Joyowiyono, FX., 1995, tentang Pedoman Organisasi
Perawatan Bangunan Gedung Rumah Sakit Di Lingkungan
di Indonesia, Jakarta. Departemen Kesehatan
Lee, Reginald, 1987, Building Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Maintenance Management, Nomor : 24/PRT/M/2008
London, William Collins Sons tentang Pedoman Pemeliha-
& Co. Ltd raan dan Perawatan Bangun-
Pedoman Pemeliharaan Bangunan an Gedung
Rumah Sakit, 1995, Direktorat Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
Instalasi Medik Direktorat : 340/Menkes//2010 tentang
Jenderal Pelayanan Medik Klasifikasi Rumah Sakit
Departemen Kesehatan Undang-Undang Republik Indonesia
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Peraturan Pemerintah Republik Bangunan Gedung.
Indonesia Nomor 36 Tahun

Anda mungkin juga menyukai