Bangunan Gedung Jenjang : 7 (Tujuh) Nama Asesi : ARDI PANGESTU S.Ars FOTO ASESI NIK Asesi : 3175 0809 0696 0003 Tgl. Asesmen : 05 September 2023 TUK : P3SM Pusat Nama Asesor : Dr. Ir. IRIKA WIDIASANTI, MT Ir. SAMUEL SIBARANI MELAKUKAN DIAGNOSA PERMASALAHAN PERAWATAN BANGUNAN Diagnosa GEDUNG Permasalahan Perawatan Bangunan Gedung adalah untuk menentukan jenis karakteristik suatu permasalahan dalam perawatan dan pemeliharaan serta perbaikan bangunan gedung dari kategori kerusakan ringan, sedang, maupun berat. Adapun tahap proses untuk melakukan diagnosa permasalahan perawatan bangunan gedung sebagai berikut : 1. Pra Survey : Perencanaan dan persiapan sebelum survey, pada tahap ini harus dilakukan secara teliti. Adapun urutan prosedurnya ialah Brief pengenalan proyek, penentuan metode pengambilan data, perencanaan estimasi waktu, pemeriksaan kelengkapan dokumen. 2. Survey : Pengambilan data pada object yang akan didata berdasarkan metode dan titik yang telah ditentukan. Adapun urutan prosedurnya ialah pemeriksaan visual elemen, pemeriksaan pola kerusakan dan kondisi elemen, perhitungan luasan kerusakan, pengkategorikan tingkat kerusakan, dan pencatanan serta dokumentasi. 3. Pasca Survey : Pengelolahan data hasil survey untuk melaporkan dan mengevaluasi hasil pemeriksaan. Adapun katagori tingkat kerusakan antara lain sebagai berikut : 1. Kerusakan Ringan : Merupakan Kerusakan terutama pada komponen non sturktural, seperti penutup atap, langit-langit, penutup lantai, dan dinding pengisi yang dapat diperbaiki dengan kegiatan sederhana. Contoh : Kerusakan ringan pada dinding, cat mengelupas dan pecah. 2. Kerusakan Sedang : Merupakan Kerusakan pada sebagian komponen non-sturktural dan/atau komponen structural, seperti kerusakan struktur atap dan lantai, Tidak boleh miring lebih dari 1%, kerusakan struktur tidak boleh lebih dari 30% khususnya pada sambungan kolom dan balok yang tidak melampaui ambang batas deformasi yang diijinkan. Pada kerusakan ini terdapat kegiatan penggantian elemen atau perbaikan elemen tanpa adanya pembongkaran. Contoh : Kerusakan sedang pada dinding, retakan dalam hingga pasangan bata terlihat 3. Kerusakan Berat : Merupakan Kerusakan pada sebagian besar komponen banguan, baik structural maupun non structural yang apabila setelah diperbaiki masih dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya, kerusakan struktur lebih dari 30% dan harus terdapat kegiatan penggantian dan pembongkaran pada elemen tersebut. Contoh : Kerusakan Berat pada dinding, pasangan bata terbelah dan goyang. PERHITUNGAN PERKIRAAN BIAYA PEKERJAAN PERAWATAN BANGUAN GEDUNG Perhitungan perkiraan biaya pekerjaan perawatan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan gedung dapat dibuat dan dikerjaan berdasarkan hasil diagnosa permasalahan perawatan, pemeliharaan dan perbaikan bangunan gedung yang telah dikategorikan berdasarkan karakteristik permasalahan tersebut. Adapun hal-hal yang dapat mempengaruhi biaya pekerjaan sebagai berikut : 1. Material 2. Alat Kerja 3. Tenaga Kerja 4. Waktu Kerja Menyusun dan Memeriksa Jadwal Kerja Pelaksanaan Perawatan Banguan Gedung Jadwal kerja pelaksanaan perawatan, pemeliharaan dan perbaikan banguan gedung yang tertata dan teratur sangat berguna untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan-kerusakan yang tidak diinginkan pada elemen elemen komponen tertentu. Adapun Jadwal kerja pelaksanaan perawatan banguan gedung yang baik dan benar ialah : 1. Rutin : Perawatan dengan jadwal harian/mingguan yang menggunakan metode metode perawatan yang sederhana, seperti membersihkan lantai, membersihkan dinding, membersihkan jendela, kusen dan pintu, merapihkan tanaman disekitar bangunan, membersihkan jalur air(drainase), dll. 2. Bulanan : Perawatan yang menggunakan metode sederhana yang hanya saja lingkup pekerjaan lebih besar, seperti membersihkan atap banguan, membersihkan talang air hujan, membersihkan dinding luar banguan, membersihkan dinding dan langit langit dalam bangunan. 3. Periodik : Perawatan yang dilakukan untuk merawat elemen elemen seperti elemen mekanikal dan elektrikal yang biasa dilakukan per tiga bulan sekali, elemen arsitektur per 6 bulan sekali, elemen struktur per 1 tahun sekali. 4. Insidental : Permeliharaan yang bersifat pemeriksaan dan evaluasi perbaikan terhadap bangunan pasca bencana. 5. Khusus : Pemerliharaan yang bersifat diluar jadwal pemeliharaan rutin ataupun periodik. MENGELOLA PEKERJAAN PERAWATAN KOMPONEN-KOMPONEN BANGUNAN GEDUNG Pekerjaan Perawatan Banguan Gedung bisa kita mapping atau kita lakukan berdasarkan komponen- komponennya, Adapun komponen-komponen banguan gedung yang dapat dilakukan pekerjaan perawatan dan pemeliharaan ialah : 1. Arsitektur : Memelihara secara baik dan teratur elemen bangunan dalam dan elemen banguna luar, dimana pemeliharaan ini bertujuan untuk memperindah penampilan bangunan ditinjau dari segi arsitekturnya. Pemeliharaan secara rutin lebih dianjurkan dari pada pemeliharan dengan jangka waktu tertentu. 2. Struktural : Bagian struktur harus dipelihara dan dihindari dari pengaruh korosi, cuaca, kelembaban, dan pembebanan diluar batas kemampuan struktur, pemeliharaan bagian struktur dilakukan secara berkala. Memelihara struktur bukan hanya menghindari seperti tersebut diatas tetapi juga menjaga fungsi awal dari sebuah gedung agar tidak menyebabkan peningkatan beban yang bekerja pada struktur bangunan. 3. Mekanikal & Elekrikal : Pemeliharaan Mekanikal meliputi pemeliharaan tata udara, sanitasi, plambing dan ransportasi. Sedangkan pemeliharaan elektrikal meliputi pemeliharaan catu daya, tata cahaya, telepon, komunikai dan alarm. Pemeliharaan mekanikal dilakukan secara berkala dengan memperhatikan persyaratan teknis dan kesehatan yang disyaratkan, serta dilakukan oleh tanaga ahlinya. 4. Tata Ruang Luar : Pada bagian ruang luar seperti permukaan tanah atau halaman luar, pertamanan, juga dipelihara guna menjaga kebersihan di luar banguna gedung, pekarangan dan lingkungannya. Bagian luar bangunan gedung juga mempengaruhi keindahan bangunan gedung. Selain menjadi sarana dan prasarana bangunan gedung bagian ruang luar bisa dimamfaatkan sebagai penetralisasi bila ruang dalam gedung sudah tidak dapat lagi menampung beban dan muatan. 5. Tata Graha : Meliputi seluruh kegiatan Housekeeping yang membahas hal-hal terkait dengan sistem pemeliharaan bangunan gedung, diantaranya mengenai Cleaning Service, Landscape, Pest Control, General Cleaning mulai dari persiapan pekerjaan, proses sampai kepada hasil kerja akhir.
Lingkup Pekerjaan Perawatan Bangunan Gedung :
1. Rehabilitas : Memperbaiki bangunan yang telah rusak sebagian dengan maksud menggunakan sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap, baik arsitektur maupun struktur bangunan gedung tetap dipertahankan seperti semula, sedang utilitas dapat berubah. 2. Renovasi : Memperbaiki bangunan yang telah rusak berat sebagian dengan maksud menggunakan sesuai fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah, baik arsitektur, struktur maupun utilitas bangunannya. 3. Restorasi : Memperbaiki bangunan yang telah rusak berat sebagian dengan maksud menggunakan untuk fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah dengan tetap mempertahankan arsitektur bangunannya sedangkan struktur dan utilitas bangunannya dapat berubah. 4. Tata Ruang Luar : Pada bagian ruang luar seperti permukaan tanah atau halaman luar, pertamanan, juga dipelihara guna menjaga kebersihan di luar banguna gedung, pekarangan dan lingkungannya. Bagian luar bangunan gedung juga mempengaruhi keindahan bangunan gedung. Selain menjadi sarana dan prasarana bangunan gedung bagian ruang luar bisa dimamfaatkan sebagai penetralisasi bila ruang dalam gedung sudah tidak dapat lagi menampung beban dan muatan. 5. Tata Graha : Meliputi seluruh kegiatan Housekeeping yang membahas hal-hal terkait dengan sistem pemeliharaan bangunan gedung, diantaranya mengenai Cleaning Service, Landscape, Pest Control, General Cleaning mulai dari persiapan pekerjaan, proses sampai kepada hasil kerja akhir.
Lingkup Pekerjaan Perawatan Bangunan Gedung :
1. Rehabilitas : Memperbaiki bangunan yang telah rusak sebagian dengan maksud menggunakan sesuai dengan fungsi tertentu yang tetap, baik arsitektur maupun struktur bangunan gedung tetap dipertahankan seperti semula, sedang utilitas dapat berubah. 2. Renovasi : Memperbaiki bangunan yang telah rusak berat sebagian dengan maksud menggunakan sesuai fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah, baik arsitektur, struktur maupun utilitas bangunannya. 3. Restorasi : Memperbaiki bangunan yang telah rusak berat sebagian dengan maksud menggunakan untuk fungsi tertentu yang dapat tetap atau berubah dengan tetap mempertahankan arsitektur bangunannya sedangkan struktur dan utilitas bangunannya dapat berubah. PENGALAMAN PEKERJAAN PERAWATAN BANGUAN GEDUNG (MEKANIKAL & ELECTRICAL) 1. Menentukan diagnosa permasalahan pada komponen mekanikal dan electrical(tata udara) - Pra-survey : Brief persiapan dan perencanaan. - Pasca-Survey : Pengelolaan data hasil survey dan mengkatagorikan tingkat kerusakan.
- Survey : Pengambilan data pada object.
PENGALAMAN PEKERJAAN PERAWATAN BANGUAN GEDUNG (MEKANIKAL & ELECTRICAL) 1. Membuat Perhitungan Perkiraan Biaya Pekerjaan Perawatan Gedung. - Pengadaan Material - Pengadaan Tenaga Kerja
- Pengadaan Alat Kerja
PENGALAMAN PEKERJAAN PERAWATAN BANGUAN GEDUNG (MEKANIKAL & ELECTRICAL) 2. Membuat Perhitungan Perkiraan Biaya Pekerjaan Perawatan Gedung. - Pengadaan Material - Pengadaan Tenaga Kerja
- Pengadaan Alat Kerja
PENGALAMAN PEKERJAAN PERAWATAN BANGUAN GEDUNG (MEKANIKAL & ELECTRICAL) 3. Membuat Jadwal Kerja Perawatan. - Jadwal Rutin Bulan Perawatan. PENGALAMAN PEKERJAAN PERAWATAN BANGUAN GEDUNG (MEKANIKAL & ELECTRICAL) 4. Proses Pelaksanaan Perawatan AC - Perawatan AC