Anda di halaman 1dari 10

STUDI PENENTUAN INDEKS KONDISI BANGUNAN

DAN BIAYA RENOVASI BANGUNAN LAMA


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

Susan Mega Watty ¹⁾, Riyanny Pratiwi ²⁾, Syahrudin²⁾

ABSTRACT
Budget Plan costs and maintenance activities, as well as in the implementation of maintenance
management activities are expected to maintain the physical condition of the building and reduce the
chances of a building that is not functioning optimally given the research undertaken is the author State
building which is building the Faculty of Forestry University Tanjungpura Pontianak.
This thesis aims to obtain an outcome that we can control the cost that is issued later in the
maintenance of the building of the Faculty of Forestry, as well as index calculation condition of the
building in this research included in zone II 55.35%, including the description of the medium (start of the
crash, but does not affect the function of the building structure as a whole). Mitigating measures that
need to be made for the improvement of economic analysis and appropriate action.

Keywords: Maintenance, Building Condition Index, Cost, Priority

1. PENDAHULUAN lingkungan Universitas Tanjungpura


Di kota Pontianak terdapat bangunan– Pontianak sebagai pengembangan dari
bangunan lama serta fasilitas umum yang Jurusan Kehutanan pada Fakultas Pertanian
perlu untuk direnovasi. Salah satunya adalah Universitas Tanjungpura yang telah ada
bangunan Fakultas Kehutanan Universitas sejak tahun 1964. Pendirian Fakultas
Tanjungpura Pontianak Kalimantan Barat. Kehutanan pada Universitas Tanjungpura
Fakultas Kehutanan didirikan dalam

didasarkan pada surat Keputusan Menteri 1.3 Maksud dan Tujuan


Pendidikan Nasional Republik Indonesia a. Untuk mengukur tingkat kerusakan
Nomor : 238/O/2000 tanggal 22 Desember pada bangunan gedung Fakultas
2000. Kehutanan Universitas Tanjungpura
Pontianak.
1.2 Pembatasan Masalah b. Dapat menghitung biaya yang akan
a. Pada bangunan Fakultas Kehutanan dikeluarkan untuk pemeliharaan
Universitas Tanjungpura Pontianak, gedung Fakultas Kehutanan
ada beberapa ruangan yang sudah Universitas Tanjungpura Pontianak.
tidak aman dan sesuai untuk c. Bagi pengelola Fakultas Kehutanan
dipergunakan. Universitas Tanjungpura Pontianak,
b. Untuk merawat sebuah bangunan semoga dapat dipergunakan sebagai
tentunya diperlukan biaya, sehingga data masukkan untuk melakukan
perlu diketahui tingkat kerusakan pemeliharaan pada bangunan
yang harus dilakukan untuk tersebut dalam jangka pendek
meminimalisir biaya tersebut. maupun jangka panjang.

1. Alumni Prodi Teknik Sipil FT UNTAN


1
2. Dosen Prodi Teknik Sipil FT UNTAN
2. TINJAUAN PUSTAKA c. Menjaga kualitas bangunan pada
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan tingkat tertentu
Umum Nomor : 24/PRT/M/2008 pasal 1, d. Menjamin keamanan, keselamatan
pemeliharaan bangunan gedung adalah dan kenyamanan bagi pengguna
kegiatan menjaga keandalan bangunan bangunan gedung tersebut.
gedung beserta sarana dan prasarananya agar
bangunan gedung selalu layak dipergunakan. Penyebab dari dibutuhkannya
Manajemen pemeliharaan bangunan pada kegiatan pemeliharaan adalah:
dasarnya tergantung dari fungsi bangunan a. Kondisi cuaca yang ekstrim dan
tersebut, misalnya bangunan rumah tinggal, sering berubah-ubah, sehingga
rumah sakit, sekolah dan perguruan tinggi
menyebabkan bagian luar dari
serta bangunan lainnya yang membutuhkan suatu bangunan mengalami
tindakan pemeliharaan yang tidak sama. perubahan bahkan kerusakan.
Menurut Keputusan Menteri b. Perubahan selera (pemilik) yang
Kimpraswil Nomor: 332/KPTS/M/2002
mengakibatkan perubahan fungsi
tanggal 21 Agustus 2002 tentang Pedoman secara berulang-ulang, seperti
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung perubahan warna cat dan
Negara, bangunan negara dapat
penambahan elemen-elemen yang
diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) yaitu : dirasa perlu guna memperindah
 Bangunan Sederhana. dan menarik perhatian.
 Bangunan Tidak Sederhana. c. Keinginan untuk memperpanjang
 Bangunan Khusus. usia bangunan.
Umur Konstruksi Bangunan Gedung Pemeliharaan bangunan dapat
 Umur Fisik dibedakan menjadi empat berdasarkan
 Umur Fungsional waktu pemeliharaan dan jenis kerusakan
 Umur Ekonomis bangunannya, yaitu :
 Pemeliharaan Rutin.
Kategori Kerusakan Pada Bangunan
 Pemeliharaan Berkala.
 Kerusakan ringan
 Pemeliharaan Jangka Panjang.
 Kerusakan sedang
 Pemeliharaan Darurat.
 Kerusakan Berat
Ada beberapa metode penilaian
Pemeliharaan adalah suatu kegiatan
kondisi bangunan gedung yang lebih
atau tindakan yang dilakukan untuk
sistematis yang memungkinkan adanya
mempertahankan keadaan suatu fasilitas
keseragaman atau standarisasi yang telah
pada kondisi standar (operasional) sehingga
dikembangkan oleh para ahli, salah satunya
usia pemakaiannya dapat diperpanjang.
adalah risk management, pengamatan
Adapun tujuan dari kegiatan penurunan kondisi dan indeks kondisi. Pada
pemeliharaan antara lain: penulisan skripsi ini penulis menggunakan
a. Menjamin gedung beserta elemen Metode Indeks Kondisi.
bahan dan peralatan di dalamnya Metode indeks kondisi merupakan
b. Menekan biaya operasional pada suatu skala penilaian terhadap tingkat
gedung tersebut. kondisi fisik komponen bangunan gedung

2
dengan menggunakan skala pengukuran Metode indeks kondisi fisik bangunan
kondisi terhadap waktu berupa angka yang berguna dalam menganalisis sistem
berkisar antara 0 sampai dengan 100. Untuk penilaian kondisi fisik bangunan.. Aplikasi
kondisi bangunan baru skalanya adalah 100, metode ini menggunakan indeks kondisi
sedangkan untuk bangunan yang sudah tidak gabungan yaitu suatu metode dengan
dapat berfungsi lagi skalanya 0. Skala indeks menggabungkan dua nilai kondisi komponen
kondisi untuk berbagai pekerjaan sipil telah atau lebih, dengan cara memberikan
disusun oleh para ahli, seperti pada Tabel 1 pembobotan pada tiap-tiap komponen sesuai
berikut ini. dengan nilai kondisinya masing-masing
(Hudson, dkk). Penilaian indeks kondisi
Tabel 1. Skala Indeks Kondisi Bangunan bangunan dilakukan secara bertahap dimulai
dan Langkah Penanganannya daritahapan yang paling bawah yaitu pada
sub elemen, elemen, sub komponen,
komponen, sub bangunan, dan terakhir yaitu
indeks kondisi bangunan.

3. METODE PENELITIAN
Data penelitian diperoleh dengan cara
melakukan survey atau observasi langsung
ke Fakultas Kehutanan Universitas
Tanjungpura Pontianak dan melakukan
wawancara dengan pihak-pihak yang terkait.
Prosedur penelitian yang akan
Tabel Error! No text of specified style in dilakukan pada skripsi ini, yaitu:
document.. Prioritas Pemeliharaan
3.1. Identifikasi Kebutuhan
a. Permasalahan, berupa pembahasan
masalah yang mungkin terjadi
dalam menganalisa anggaran biaya
pemeliharaan gedung.
b. Observasi lapangan, cara untuk
mengumpulkan data yang tampak
pada obyek penelitian dan
pelaksanaannya dapat dilakukan
secara langsung atau tidak langsung
pada Fakultas Kehutanan.
Tabel 3. Penggolongan Tingkat Kerusakan c. Studi Literatur, cara untuk
mengumpulkan data yang dilakukan
dengan kategori dan klasifikasi
bahan-bahan tertulis yang
berhubungan dengan pemeliharaan

3
bangunan, baik dari literatur- 3.4. Diagram Alir Penelitian
literatur maupun sumber lainnya.
d. Teknik wawancara yang dilakukan Mulai

pada penelitian ini adalah bersifat


informal. Dimana pihak-pihak yang Identifikasi Kebutuhan : Pengamatan di Lapangan :
 Permasalahan  Kondisi Gedung
diwawancarai terkait, paham, serta  Teknik Observasi  Kerusakan Gedung
 Teknik Studi Literatur
bertanggung jawab mengenai  Wawancara

pemeliharaan gedung di Fakultas


Kehutanan Universitas Tanjungpura
Inventarisasi Data :
Pontianak.  Data Primer
 Data Sekunder

3.2. Pengamatan di lapangan Pengolahan Data dan Analisa :


 Menghitung Bobot Bangunan
Yaitu mengamati kondisi gedung  Menghitung Indeks Kondisi
Bangunan
Fakultas Kehutanan pada saat ini, sehingga  Menentukan Prioritas Pemeliharaan
 Membuat RAB Pemeliharaan
dapat diketahui kerusakan-kerusakan yang 
terjadi. Dimana nantinya data yang Hasil Analisa

diperoleh langsung dilapangan ini akan Kesimpulan dan Saran


dianalisa sehingga dapat diketahui
Selesai
persentase kerusakan gedung serta
perencanaan anggaran biaya
pemeliharaannya. Gambar 1. Bagan alir penelitian

3.3. Inventarisasi Data


a. Data Primer, yaitu pengumpulan
data secara langsung berdasarkan
pada situasi nyata dimana peristiwa
tersebut terjadi. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara mengamati
langsung kondisi gedung Fakultas
Kehutanan Universitas Tanjungpura
Pontianak.
b. Data Sekunder, yaitu pengumpulan
data yang dilakukan dengan
mengadakan studi literatur, juga
dengan melakukan wawancara
secara informal dengan pihak-pihak
yang terkait.

4
4. ANALISIS PENELITIAN
No Nama Ruang Luas

4.1. Pengumpulan data 1 Selasar 1 18 m²


2 Selasar 2 71 m²
Luas Ruangan Pada Bangunan Fakultas Kehutanan 3 Selasar 3 39 m²
4 Selasar 4 60 m²
No Nama Ruang Luas 5 Selasar 5 60 m²
6 Selasar 6 19.5 m²
1 Ruang Dosen I 12 m² 7 Selasar 7 60 m²
2 Ruang Dosen II 12 m² 8 Selasar 8 61 m²
3 Ruang Dosen III 24 m²
4 Ruang Dosen IV 12 m²
9 Selasar 9 88 m²
5 Ruang Dosen V 12 m² 10 Selasar 10 94 m²
6 Ruang Dosen VI 12 m² 11 Selasar 11 63 m²
7 Ruang Dosen VII 36 m² 12 Selasar 12 64 m²
8 Ruang Dosen VIII 64 m²
13 Parkiran Kampus 840 m²
9 Ruang Agatis IA 64 m²
10 Ruang Agatis IB 64 m² 14 Jalan Kampus 170,10 m²
11 Ruang Agatis II 64 m² 15 Hall 70 m²
12 Ruang Agatis III 64 m² Total Luas Kampus Lama 1607.5 m²
13 Ruang Ramin IIA 64 m²
14 Ruang Ramin IIB 64 m²
15 Ruang Ramin III 64 m²
16 Ruang Ramin IV 64 m²
17 Ruang Meranti 400 m² 4.2. Kerusakan Bangunan Fakultas
18 Ruang Pengelola S2 24 m² Kehutanan
19 Ruang Kuliah S2/Ruang Seminar 64 m²
20 Ruang Ujian/Sidang 36 m²
2
21 Ruang Perpustakaan 90 m² No. Nama Ruang Jenis Kerusakan Jumlah / m
22 Ruang Internet 70 m² Struktur
23 Ruang Ketua Jurusan 24 m² 1 Atap (Lisplank) Patah, Lapuk 68 m'
24 Ruang Guru Besar 12 m² Arsitektur
25 Ruang Dekan 24 m² 1 Pintu Lapuk 2 buah
2
26 Ruang PD I 12 m² 2 Plafond Patah, Berlubang 125.6 m
3 Dinding Retak, Berlubang 0.24 m2
4 Kunci ,Engsel, dan handel Pintu Lepas, patah, karat 10 buah
5 Penutup Atap Berlubang, Lapuk 60 m2
27 Ruang PD II 12 m² 6 Penutup Lantai Patah, Lapuk 9 m²
28 Ruang PD III 12 m² 7 List Lantai Patah, lapuk 8 buah
29 Ruang Kemahasiswaan 9 m² Utilitas
30 Ruang Akademik 63 m² 8 Panel Distribusi Lepas, Konslet 4 buah
31 Ruang Tata Usaha 36 m²
32 Ruang PUMK/BPP 12 m²
33 Ruang Sekber 54 m² 4.3. Analisa Data
34 Ruang Perlengkapan 12 m²
35 Ruang Penjamin Mutu 24 m² Bangunan tersusun dari komponen-
36 Ruang Photo Copy 12 m²
37 Ruang Jurnal 12 m² komponen yang menjadi satu yaitu
38 Ruang Mushola 70 m² komponen struktur, arsitektur dan utilitas.
39 Ruang UKM Forestry 9 m²
40 Ruang UKM Kosulata 9 m² Setiap komponen tersebut dapat diuraikan
41 Ruang Gudang 4 m²
42 Ruang Gudang 8 m² lagi menjadi elemen dan sub elemen,
43 Ruang Gudang Stensil 3 m²
44 Ruang Dapur 6 m²
misalnya komponen struktur terbagi menjadi
45 Ruang WC 8 m² struktur bawah, struktur atas dan struktur
46 Ruang WC Putra 9 m²
47 Ruang WC Putri 9 m² atap. Untuk perhitungan kondisi bangunan
48 Ruang WC Putra/Putri 8 m²
49 Ruang WC Putra 9 m²
masing-masing komponen, elemen dan sub
50 Ruang WC Putri 9 m² elemen harus diketahui kondisi dan bobot
Total Luas Kampus Lama 1871 m²
masing-masing.

5
berput
58.33
Berdasarkan indeks kondisi Bangunan
panel distribusi air kotor saluran

utilitas listrik
58.33 38.89 41.67 Fakultas Kehutanan pada saat ini adalah
55,35 % berdasarkan tabel skala indeks
11.24 28.13 jaringan air bersih bak penampung
41.67 61.11 62.50
sanitasi
71.88
pintu
11.63
kunci
55.05
saluran
37.50 kondisi bangunan dan langkah
komp ruang penutup lantai engsel penanganannya, bangunan Fakultas
37.50 14.87 12.28

plafond handel kunci Kehutanan Universitas Tanjungpura


6.54 13.16 38.30
bangunan
100
arsitektur
50.56 dinding kusen engsel
pontianak masuk dalam zona II yaitu nilai
44.10 19.51 13.36

jendela handel
indeks berkisar antara 55 - 69 termasuk
22.86 10.03
cat kayu
44.44 kusen
dalam gambaran kondisi sedang (mulai
28.16
warna cat
61.75
cat tembok
55.56 kait angin
terjadi kerusakan, tetapi tidak
komp estetika

mempengaruhi fungsi struktur bangunan


10.26
62.50 reng
penutup atap 16.70
29.69
usuk
17.81
secara keseluruhan). Langkah penangannya
list lantai
8.56 lisplank adalah perlu di buat analisis ekonomi untuk
14.42

rangka atap jurai alternatif perbaikan agar dapat menetapkan


16.67 14.60

nok
tindakan yang sesuai dan tepat.
16.98

gording
Sedangkan berdasarkan tabel prioritas
19.49

struktur atas talang air


pemeliharaan bangunan gedung Fakultas
22.34 39.18

kuda-kuda rangka kuda2


Kehutanan termasuk dalam prioritas
struktur 83.33 38.97
38.20
balok tarik ikat angin
pemeliharaan ke-6 dengan nilai kondisi 50-
rangka bangunan
41.49

tiang bangunan
21.85
60 %. Dari prioritas kerusakan tersebut
30.35

lantai
41.07 keep
71.53 dapat diketahui tingkat kerusakan bangunan
17.44 gelegar
28.47 gedung Fakultas Kehutanan dengan
tongkat pondasi
62.50 1. ( IKSE ) INDEK KONDISI SUB ELEMEN
mengacu pada tabel penggolongan tingkat
struktur bawah
47.31
laci & alas pondasi
2. ( IKE ) INDEK KONDISI ELEMEN
kerusakan, dimana dengan prioritas
37.50 3. ( IKSK ) INDEK KONDISI SUP KOMPONEN BANGUNAN

4. ( IKKB ) INDEK KONDISI KOMPONEN BA


pemeliharaan ke-6 bangunan gedung
HIRARKI BANGUNAN
5. ( IKB ) INDEK KONDISI BANGUNAN Fakultas Kehutanan dapat digolongkan
dalam tingkat kerusakan sedang dengan nilai
prioritas 4-7.
Gambar 2. Indek Kondisi
Prioritas pemeliharaan ditentukan
Indek kondisi bangunan berdasarkan kerusakan yang terjadi pada
perhitungannya dimulai dari tahapan paling kondisi eksisting bangunan dengan melihat
bawah yaitu Indeks Kondisi sub elemen ( bobot pada hirarki bangunan Fakultas
IKSE), Indeks Kondisi elemen (IKE), Indeks Kehutanan Universitas Tanjungpura
Kondisi sub komponen (IKSK), Indeks Pontianak, berdasarkan hasil observasi di
Kondisi komponen (IKK), dan berakhir pada lapangan maka dapat ditentukan bagian yang
indeks kondisi bangunan ( IKB ) seperti menjadi prioritas pemeliharaan yang harus
berikut ini : dilakukan pada tahun 2016 karena
keterbatasan dana, adalah sebagai berikut:
p m
IKSE = C - ∑ ∑ a(Tj, Sj, Dij)F(t, d)
I=1 1=1

6
Pekerjaan dinding, terjadi kerusakan
arsitektur komp estetika warna cat cat tembok
50.56 62.5 61.75 55.56
pada bagian pelapis dinding, akibat di
penutup atap
29.69 makan rayap dan kondisi dinding yang
list lantai
8.56 memang sudah lapuk. Pelapis dinding
komp ruang
37.5
dinding
44.10
menggunakan kayu triplek uk. 6 mm.
bangunan penutup lantai Penggantian hanya dilakukan pada bagian
100 14.87

pintu kunci
yang mengalami kerusakan saja.
11.63 55.05
Pekerjaan penutup lantai, dari hasil
plafond handel
6.54 13.16
observasi terdapat beberapa kerusakan
engsel
12.28 seperti lantai yang berlubang, lantai yang
struktur
38.20
struktur atas
22.34
rangka atap
16.67
lisplank
14.42 patah, maupun lapuk. Sehingga dirasakan
utilitas
11.24
listrik
28.13
panel distribusi
58.33
perlu untuk dilakukan perbaikan, demi
menunjang kenyamanan serta keindahan
pada bangunan tersebut. Pada elemen lantai
BREAKDOWN HIRARKI BANGUNAN
yang rusak menggunakan papan kayu belian
Gambar 3. Hirarki bangunan uk. 1/15 – 2 m.
Pekerjaan pintu meliputi penggantian
Pekerjaan pengecatan meliputi daun pintu yang sudah lapuk, handle pintu,
pengecatan dinding bangunan, list lantai, kunci pintu, dan engsel pintu. Untuk
lisplank, plafond, pintu dan jendela. Untuk penggantian tersebut haruslah menggunakan
pekerjaan pengecatan haruslah bahan yang baik agar dapat bertahan dalam
menggunakan cat yang berkualitas baik, jangka waktu yang lama.
tahan terhadap cuaca apapun, agar warna cat Pekerjaan Plafond dilakukan dimana
tidak terkelupas dan tidak cepat kusam. terdapat bagian plafond yang rusak akibat
Pekerjaan penutup atap, terjadi dimakan rayap dan akibat atap yang bocor.
kerusakan yang cukup parah pada bagian Plafond menggunankan list kayu profil dan
penutup atap di selasar kampus. Sehingga papan GRC. Pemasangan list kayu profil
menjadi prioritas utama untuk segera haru dilakukan dengan rapi dan teliti, agar
dilakukan perbaikan agar tidak terjadi tidak mudah lepas.
kerusakan yang serius, yaitu dengan Anggaran biaya pemeliharaan
melakukan penggantian penutup atap yang Rencana anggaran biaya Pemeliharaan ini
rusak memakai genteng metal, pemasangan dibuat berdasarkan kerusakan yang terjadi
harus rapi dan penuh ketelitian agar tidak pada Fakultas kehutanan Universitas
bocor dan merembes. Tanjungpura Pontianak saat ini. Adapun
Pekerjaan list lantai, banyak data kerusakan diperoleh dari hasil observasi
ditemukan list lantai (tutup kolong) yang lapangan dimana kerusakan yang ditinjau
patah, lapuk, bahkan lepas. Sehingga terlihat adalah pekerjaan penggantian penutup atap,
sangat tidak rapi, dan dapat mengurangi pekerjaan pengecatan, pekerjaan
daya dukung pada elemen lantai. penggantian list lantai, pekerjaan
Penggantian list lantai menggunakan papan penggantian rangka atap, pekerjaan
kayu kelas II uk. 1/15 – 4 m, pemasangan penggantian plafond, pekerjaan penggantian
list lantai harus dipasang dengan rapi dan penutup dinding, pekerjaan penutup lantai
benar, agar list lantai tersebut tidak mudah dan lain – lain, berikut ini adalah analisa
lepas. harga satuan serta rencana anggaran biaya

7
pemeliharaan bangunan Fakultas Kehutanan e. Dinding (lapuk, berlubang dan
Universitas Tanjungpura Pontianak pada kusam)
tahun 2016 dapat dilihat pada lampiran f. Plafond (bocor dan rusak)
skripsi ini. g. Pintu (pintu lapuk, handle pintu
lepas, dan engsel pintu berkarat)
Tabel 4. RAB pemeliharan

RENCANA ANGGARAN BIAYA 2. Dengan melakukan kegiatan


pemeliharaan yang terencana dengan
PEKERJAAN : PRMELIHARAAN GEDUNG FAKULTAS KEHUTANAN UNTAN
LOKASI KEGIATAN : KOTA PONTIANAK baik, maka dapat membantu dalam
TAHUN ANGGARAN : 2016
TAHUN 2016
PERKIRAAN BIAYA
pengambilan suatu keputusan untuk
NO URAIAN PEKERJAAN KODE UNIT HARGA JUMLAH
ANALISA SATUAN VOLUME BIAYA menentukan apa yang harus dilakukan
( Rp. ) ( Rp. )
1 2 3 4 5 6 7 bila terjadi kerusakan pada komponen
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Pembongkaran Area Yang Dikerjakan - Lsm 5,000,000.00 1.00 5,000,000.00
bangunan.
2 Pemasangan Bowplank, Pengukuran & Pembersihan Lokasi - Lsm 1,000,000.00 1.00 1,000,000.00
3. Dalam menentukan bobot fungsionl
Sub Jumlah I 6,000,000.00

II. PEKERJAAN PEMELIHARAAN


setiap komponen bangunan harus
1 Penutup Atap Metal P.PA. 01 M² 163,322.70 60.00 9,799,362.00
2 Pek. Pintu diperhatikan fungsi komponen tersebut
Engsel - Bh 18,300.00 5.00 91,500.00
handle
kunci
-
P.KK. 01
Bh
Bh
9,900.00
240,482.50
2.00
3.00
19,800.00
721,447.50
terhadap bangunan. Misalnya pada
3
Daun Pintu
Pek. Plafond
P.K. 14 M² 928,257.00 3.20 2,970,422.40
pembagian bobot fungsi sub bangunan,
Tripleks P.Pf. 01 M² 46,021.10 5.60 257,718.16

4
Kayu
Dinding Triplek
P.Pf. 06
P.Pf. 01


313,331.90
46,021.10
120.00
2.98
37,599,828.00
136,995.61
yang terbagi atas tiga komponen
5 Pek. Pengecatan
cat tembok P.Ct. 11 M² 63,621.50 1,000.00 63,621,500.00
bangunan yaitu: struktur (38,20%),
6 Pek. Lantai
Penutup Lantai P.K. 50 M² 607,640.20 9.00 5,468,761.80 arsitektur (50,60%), dan utilitas
List Lantai P.K. 51 M² 555,804.20 6.40 3,557,146.88
Sub Jumlah II
Sub Jumlah Total I + II
91,662,300.99 124,244,482.35
130,244,482.35
(11,20%). Dapat dilihat pembagian
bobot yang terbesar terdapat pada
Dari perhitungan rencana anggaran komponen arsitektur, karena fungsi dari
biaya pemeliharaan terencana diatas komponen arsitektur dianggap sangat
diketahui bahwa besar biaya yang penting dari pada struktur dan utilitas,
diperlukan untuk kegiatan pemeliharaan demi menunjang aspek keindahan dan
pada bangunan gedung Fakultas Kehutanan kenyaman bagi pengguna bangunan
saat ini adalah sebesar Rp. 124,244,482.35. tersebut.
4. Setelah dilakukan analisa dengan
menggunakan metode indeks kondisi
5. PENUTUP bangunan maka diketahui bahwa
5.1 Kesimpulan diketahui bahwa indeks kondisi
Dari uraian serta analisa yang telah bangunan gedung Fakultas Kehutanan
dilakukan pada pembahasan sebelumnya Universitas Tanjungpura Pontianak saat
maka dapat disimpulkan bahwa: ini adalah sebesar 55,35 %, dimana
1. Komponen-komponen bangunan yang dengan nilai tersebut bangunan gedung
mengalami kerusakan pada tahun 2016 Fakultas Kehutanan termasuk dalam
adalah sebagai berikut : kategori kondisi sedang (mulai terjadi
a. Penutup Atap (bocor dan lapuk) kerusakan, tetapi tidak mempengaruhi
b. Lisplank (patah dan lapuk) fungsi struktur bangunan secara
c. List Lantai (patah dan lapuk) keseluruhan).
d. Lantai (patah dan lapuk) 5. Tindakan pemeliharaan yang harus
dilakukan adalah pemeliharaan yang

8
bersifat segera untuk diperbaiki agar
tidak terjadi kerusakan parah yang dapat
mempengaruhi fungsi dari struktur
bangunan tersebut.
6. Dari perhitungan rencana anggaran
biaya pemeliharaan terencana untuk
bangunan gedung Fakultas Kehutanan
Universitas Tanjungpura Pontianak
adalah sebesar Rp. 124,244,482.35.

5.2. Saran
1. Untuk mendapatkan hasil yang
maksimal diperlukan data yang lengkap
seperti dokumen kontrak pembangunan
awal gedung, data-data pemeliharaan
gedung yang sudah pernah dilakukan
pada tahun-tahun sebelumnya.
2. Perlu adanya kesadaran dari pemilik
bangunan tersebut untuk membuat suatu
sistem perencanaan pemeliharaan
gedung, agar masa operasional
ekonomis bangunan dapat diperpanjang
dan sesuai dengan rencana.

9
5. DAFTAR PUSTAKA (Studi Kasus: Gedung
Anwar, Yong, Pehitungan Rencana Laboratorium Struktur JTS
Anggaran Biaya Pemeliharaan Fakultas Teknik UGM), Sekolah
Secara Bertahap Bangunan Pascasarjana Universitas Gajah
Keraton Kadariah Kota Pontianak, Mada, Yogyakarta, 2005
Pontianak, 2013
Kep. Men. Kimpraswil, Pedoman Teknis
Brugess, Roger, A, White, Gordon, Bangunan Gedung Negara,
Produksi Bangunan dan Penerbit PT. Mediatama Saptakarya
Manajemen Proyek, Penerbit Andi (PT. Medisa), Jakarta, 2002
Offset, Yogyakarta, 1984
Rizkan, Pendekatan Dalam Menentukan
Corder, A, S, Teknik Pemeliharaan, Perkiraan Biaya Pemeliharaan
Penerbit Erlangga, Jakarta, 1988 Komponen Gedung, Pontianak,
1997
Departemen Pemukiman dan Prasarana
Wilayah, 2002, Surat Keputusan Suprijadi, Manajemen Pemeliharaan
Menteri Pemukiman dan Prasarana Dan Perawatan Gedung Rumah
Wilayah Nomor: 332/KPTS/M/2002 Sakit Umum Daerah Dr. Soeroto
Tentang Pedoman Teknis Kabupaten Ngawi, Surakarta,
Pembangunan Bangunan Gedung 2006
Negara, Penerbit PT. Mediatama
Saptakarya (PT. Medisa), Jakarta,
2002
Syafrida, Perhitungan Rencana
Anggaran Biaya Pemeliharaan
Djojowirono, Soegeng, Manajemen Bangunan Gedung Fakultas
Konstruksi I, Penerbit Erlangga, Teknik Universitas Tanjungpura
Yogyakarta, 1984 Pontianak, Pontianak, 2009

Edison, Emron, Profesional Hotel Zuraida, Ida, Sistem Perencanaan Biaya


Engineering, Penerbit Alfabeta, Pemeliharaan dan Perawatan
Bandung, 2007 Gedung Kuliah Politeknik Negeri
Pontianak, Pontianak, 2007
Harunan, Dadan, K, Ekonomi Teknik,
Penerbit PT. Rosda Jayapura,
Jakarta, 1994
Mulyani, Endang, Alternatif Model
Pemeliharaan Prasarana Gedung

10

Anda mungkin juga menyukai