Andrian Rohmat
dapat terkorelasi ke lokasi yang menjadi acuan, seperti yang Jika uang sejumlah P diinvestasikan saat ini (t=0)
ada pada persamaan berikut ini: dengan tingkat Bungan efektif per periode dan
IB dimajemukkan tiap periode maka jumlah uang tersebut pada
CB=CL …………………………………………(1) akhir periode 1 akan menjadi :
IL
F1 = P + bunga dari P
Dengan:
= P + P1
CB = Biaya menurut lokasi acuan
= P (1+i)
CL = Biaya dari suatu lokasi yang diketahui
Pada akhir periode 2 akan menjadi :
IB = Indeks Harga Konsumen (IHK) menurut lokasi acuan
F2 = F1 + bunga dari F1
IL = Indeks Harga Konsumen dari suatu lokasi yang
= P (1+i) + P (1+i)i
diketahui
= P (1+i)(1+i)
Demikian juga halnya adanya perbedaan waktu di
= P (1+i)2
masa lampau yang dikenal juga dengan Future Value yaitu
Dengan analogi di atas maka pada akhir tahun ke n, jumlah
nilai yang akan datang, dimana dapat diterjemahkan suatu
uang tersebut akan menjadi :
rumusan sebagai berikut:
Biayasekarang = Biayalalu x (1 + i/100)n ……………………(2) F = P(1+i)n………………………………………………(3).
Dengan :
i = Angka inflasi tahunan yang diperoleh dari Biro Pusat Dimana:
Statistik (BPS) F= Nilai mendatang (future value), nilai ekuivalen dari satu
n = Jumlah tahun dari tahun sebelumnya ke tahun-n atau lebih aliran kas pada suatu titik yang didefinisikan
sebagai waktu mendatang
P= Nilai Sekarang (present value) atau nilai ekuivalen dari
satu titik atau lebih aliran kas pada suatu titik yang
2.10 Harga Satuan Tertinggi Rata-Rata Per-M2
didefinisikan sebagai waktu saat ini
Bangunan Bertingkat untuk Bangunan Gedung
i = Tingkat bunga efektif per periode
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
n= Jumlah periode pemajemukkan
45/ PRT/ M/ 2007 tentang Pedoman Teknik Pembangunan
Bangunan Gedung Negara (2007), harga satuan tertinggi
rata-rata per-m2 untuk bangunan gedung bertingkat, BAB III
kemudian dikalikan dengan koefisien atau factor pengali METODE PENELITIAN
untuk jumlah lantai yang bersangkutan. Adapun nilai 3.1 Diagram Alir Penelitian
koefisien pengali dalam penentuan harga tertinggi gedung Tahapan-tahapan dalam penelitian ini dapat
untuk hunian menurut Peraturan Kementrian PU Nomor: 45/ dibuat menjadi diagram alir kerja sebagai berikut :
PRT/ M/ 2007 tersebut adalah: MULAI
Tabel 2.7 Koefisien faktor pengali bangunan gedung
bertingkat
Jumlah STUDI PUSTAKA PERMEN PU
NO: 24/ PRT/ M/ 2008
Lantai Harga Satuan per-m2 Tertinggi
Bangunan
2 Lantai 1,090 standard harga tertinggi gedung
PENENTUAN OBJEK
bertingkat PENELITIAN
3 Lantai 1,120 standard harga tertinggi gedung Gd. D, E, dan F Universitas
Muhammadiyah Sukabumi
bertingkat
4 Lantai 1,135 standard harga tertinggi gedung
bertingkat
5 Lantai 1,162 standard harga tertinggi gedung
bertingkat
6 Lantai 1,187 standard harga tertinggi gedung
bertingkat PENGUMPULAN DATA
7 Lantai 1,236 standard harga tertinggi gedung
bertingkat
8 Lantai 1,265 standard harga tertinggi gedung
bertingkat
(Sumber: Direktorat Jendral Cipta Karya, 2007)
2.11 Prediksi Biaya Pemeliharaan Bangunan
Untuk memprediksikan besaran biaya
TIDAK
pemeliharaan pada tahun yang akan datang digunakan
DATA
rumus bunga untuk pembayaran tunggal (mencari F jika CUKUP
diketahui P), adapun penurunan rumusnya adalah sebagai
berikut: YA
PENGOLAHAN DATA
Analisa Biaya Pemeliharaan Per-tahun
dari website resmi Bank Indonesia. Selanjutnya dicari Gambar 4.12. Grafik pekerjaan perbaikan Gedung F
besarnya inflasi tahunan dengan cara membentuk (Sumber: Analisis Penulis, 2020)
persamaan regresi. Kemudian dihitung menggunakan
rumus suku bunga pembayaran tunggal (mencari F jika
diketahui P) berdasarkan pengaruh inflasi yang telah
dihitung sebelumnya. Tabel 4. 17 Rekap Biaya Perbaikan Komponen Gedung
Rumus : Gedung Harga Perbaikan (Rp)
F = P ( F/P, i%, N )…………………………………….
(5) Gd. D 52.298.007,93
Gd. E 60.687.306,60
Adapun komponen pemeliharaan dipilih
Gd. F 68.473.468,16
berdasarkan keadaan dilapangan yang kemudian
(Sumber: Analisis Penulis, 2020)
disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor: 24/PRT/M/2008.
BIAYA PERBAIKAN GEDUNG
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.1 Perbaikan Komponen Gedung 68,473,468.16
Metode perbaikan kerusakan pada komponen 60,687,306.60
yang mengalami kerusakan yang mengacu pada 52,298,007.93
pedoman Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
24/ PRT/ M/ 2008 tentang pedoman pemeliharaan dan
perawatan bangunan gedung. Berikut tabel hasil
perhitungan estimasi biaya perbaikan dan pembangunan
komponen gedung:
Tabel 4. 15 Estimasi Biaya Perbaikan Komponen Gedung D Gedung E Gedung F
Gedung D, E, dan F Universitas Muhammadiyah
Sukabumi Gambar 4.13. Rekap Biaya Perbaikan Komponen
Gedung D, E, dan F
Gedung D :
Biayasekarang = 7.800.000.000 x (1+3,944)^8
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S-1
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
Jl. R. Syamsudin S.H. No. 50 Sukabumi 43113 Telp/fax : (0266) 218342.
Email: sipil@ummi.ac.id
Biayasekarang = 10.628.941.241,81
Perbandingan Harga Proyek Gedung
20
Gedung E : 16
Biayasekarang = 5.768.244.297,57 x (1+3,278)^6
Rp Milyar
12
Biayasekarang = 6.999.676.112,39
8
Gedung F : 4
Biayasekarang = 2.912.456.268,63 x (1+3,278)^6
0
Biayasekarang = 3.534.221.076,68 Gedung D Gedung E Gedung F
Berdasarkan nilai inflasi year on year yang
diperoleh dari Pusat Badan Statistik Provinsi Jawa Barat, Berdasarkan Normalisasi
maka didapatkanlah nilai proyek yang telah di Berdasarkan Harga Tertinggi per-m2
normalisasi untuk ketiga gedung terlihat pada tabel
dibawah ini: Gambar 4.16. Grafik perbandingan harga proyek dari dua
Tabel 4.22. Nilai Proyek Gedung yang telah di metode
normalisasi ke tahun 2020
Dari hasil analisis di atas, maka penulis memilih
No Nama Gedung Normalisasi (2020) biaya proyek dengan harga terendah yaitu hasil dari
1 Gedung D 10.628.736.730,69 metode normalisasi dimana biaya proyek untuk Gedung
2 Gedung E 6.999.676.112,39 D sebesar Rp 10.628.736.730,69-, untuk Gedung E
sebesar Rp 6.999.676.112,39-, dan untuk Gedung F
3 Gedung F 3.534.221.076,68 sebesar Rp 3.534.221.076,68
(Sumber: Analisis Penulis, 2020)
B. Metode Pendekatan Harga Tertinggi Bangunan 4.1.3 Analisa Tingkat Kerusakan (%)
Menghitung biaya bangun baru gedung yang Menentukan tingkat kerusakan gedung
mengalami kerusakan berdasarkan pada peraturan berdasarkan tiga kategori yaitu tingkat kerusakan ringan,
Gubernur Jawa Barat tahun 2019 mengenai pedoman tingkat kerusakan sedang, maupun tingkat kerusakan
harga satuan per-m2 tertinggi (HST) bangunan gedung berat mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Negara (Bangunan Gedung dan Rumah Dinas) untuk Nomor 24/ PRT/ M/ 2008.
gedung bertingkat kelas tidak sederhana adalah sebesar Contoh Perhitungan :
Rp 6.672.000,00 per m2 untuk wilayah Kabupaten Persentase Kerusakan
Sukabumi. Daftar pedoman harga satuan bangunan = Harga Perbaikan x 100%
gedung Negara dapat dilihat pada lampiran. Nilai Proyek
Biaya pembangunan gedung baru pada
bangunan Gedung D, E, dan F Universitas = 51.803.749,77 x 100%
Muhammadiyah Sukabumi adalah luas total bangunan 10.628.736.730,6
dikalikan harga satuan tertinggi per-m2. 9
Tabel 4.26. Biaya pembangunan gedung baru pada = 0,49 %
bangunan Gedung E dan F Universitas Muhammadiyah
Sukabumi. Berikut hasil perhitungan tingkat kerusakan dapat dilihat
Approximate Estimate pada tabel 4.26 dibawah ini:
N Nama Berdasarkan Tabel 4.25. Persentase Tingkat Kerusakan pada Gedung
o Gedung Berdasarkan D, E, dan F Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Harga Tertinggi
Normalisasi
per-m2
14.991.984.000,0
1 Gedung D 10.628.736.730,69 0 No Gedung Kerusakan
18.090.529.855,2
2 Gedung E 6.999.676.112,39 0 1 Gedung D 0,49%
10.958.159.520,0
3 Gedung F 3.534.221.076,68 0 2 Gedung E 0,87%
(Sumber: Analisis Penulis, 2020) 3 Gedung F 1,94%
(Sumber: Analisis Penulis, 2020)
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S-1
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
Jl. R. Syamsudin S.H. No. 50 Sukabumi 43113 Telp/fax : (0266) 218342.
Email: sipil@ummi.ac.id
4.1.4 Estimasi Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung Gambar 4.21 Pemeliharaan 15 Tahun Mendatang pada
Tabel 4.32 Rekap Biaya Pemeliharaan Gedung D, E, Gedung E
dan F Universitas Muhammadiyah Sukabumi
140.70
Gra f ik B ia y a Pem eli h a ra a n Per - T a h u n Ged u n g f
136.63
132.66
128.78
124.98
121.37
117.85
Biaya Pemeliharaan
114.42
111.08
No Nama Gedung
107.83
Biaya (rp PULUH JUTA)
104.67
101.69
Pertahun (Rp)
98.71
95.82
93.02
90.31
1 Gedung D 111.023.543,40
2 Gedung E 136.293.221,67
3 Gedung F 90.306.707,14
(Sumber: Analisis Penulis, 2020)
128.68
162.73
68.473.468,16-,.
157.96
153.47
148.97
144.61
140.38
136.29