Anda di halaman 1dari 60

MATA KULIAH : UTILITAS BANGUNAN II

DOSEN PENGAMPUH : APRIDUS K. LAPENANGGA, ST.MT

FREDERIKUS JENTIUS LOGO DUE

22 11 80 11

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA

FAKULTAS TEKNIK-PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

KUPANG

2021
BAB I pencahayaan, fire protection, sound system, telepon, dan CCTV,
sehingga terjadi sincronisasi antara sarana bangunan dengan penghuni
PENDAHULUAN
bangunan. Oleh karena itu, semakin baik dalam merencankan sarana
LATAR BELAKANG pengamanan dalam bangunan gedung, maka segala aktivitas dan kenyamanan

Dengan bertambahnya kebutuhan manusia, maka penggunaan teknologi juga dalam suatu bangunan dapat terjaga dengan baik.

semakin berkembang. Dalam dunia arsitektur hal utama yang perlu di perhatikan
adalah keamanan dalam suatu bangunan tinggi untuk menunjang suatu aktivitas.
RUMUSAN MASALAH
Seiring dengan pesatnya perkembangan jaman, pembangunan di berbagai sektor
juga ikut mengalami kemajuan, salah satunya yang kita jumpai adalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalahnya adalah sebagai
pembangunan gedung-gedung fasilitas umum seperti Hotel. Selain itu, dalam berikut :
bangunan gedung hotel juga harus memperhatikan satu kesatuan sistem dan
1. Bagaimana merancang instalasi sarana pengamanan dalam bangunan
merupakan keharusan dalam konsep perencanaan bangunan tinggi, ini di
gedung sesuai standar?
wujudkan dalam pemasangan sarana dalam menunjang aktivitas penghuni di
2. Bagaimana meletakkan sarana utilitas bangunan yang tepat?
dalamnya serta menjaga keamanan dalam bangunan jika suatu saat terjadi
3. Apa saja yang perlu di wujudkan dalam menjaga keamanan dalam
bahaya.
bangunan hotel ?
Dalam merancang suatu bangunan tinggi seorang arsitek harus memperhatikan 4. Apa saja yang perlu di perhatikan dalam merancang utilitas bangunan
aspek-aspek keamanan dalam suatu bangunan gedung, tidak harus berfokus hotel?
pada estetika bangunannya saja. Jika suatu bangunan yang di rencanakan hanya 5. Saranan apa saja yang di butuhkan dalam upaya pencegahan bahaya
mementingkan estetika, maka suatu saat jika terjadi bahaya yang menimpa dalam bangunan hotel?
bangunan penghuni bangunan akan kesulitan menghindari bahaya tersebut
dengan alasan tidak adanya sarana pengamanan dalam suatu bangunan, maka IDENTIFIKASI MASALAH
seorang arsitek gagal dalam merencanakan bangunan gedung tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut maka identifikasi masalah adalah
sebagai berikut :
Pentingnya sarana dan teknologi yang diterapkan pada suatu bangunan tinggi
1. Merencanakan sistem utilitas pada bangunan hotel sesuai standar
sangat berpengaruh pada keamanan penghuni bangunan, oleh karena itu
2. Merencanakan perletakan sarana utilitas bangunan yang baik dan benar
merencanakan bangunan gedung kita harus mengetahui tata letak sarana
3. Alat yang di butuhkan dalam utilitas bangunan hotel
penunjang yang akan di pasang seperti power suply, penghawaan,
4. Keamanan dalam bangunan tinggi
TUJUAN DAN MANFAAT

1. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana merancang saranan keamanan


dalam bangunan
2. Agar mahasiswa mengetahui perletakan sarana utilitas bangunan yang
tepat
3. Agar mahasiswa mengetahui apa saja yang di wujudkan dalam menjaga
keamanan dalam bangunan tinggi
4. Agar mahasiswa mengetahui sarana utilitas apa saja yang di terapkan
dalam bangunan tinggi

BATASAN STUDI

Batasan studi dalam tugas ini adalah hanya membahas mengenai rencana utilitas
pada bangunan gedung yang akan di rencanakan, seperti power supply,
penghawaan, pencahayaan, fire protection, sound system, telepon, dan
CCTV.
BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN HOTEL

Secara harfiah, kata hotel berasal dari bahasa Latin yaitu hospitium, yang artinya
ruang tamu. Kata ini kemudian mengalami proses perubahan pengertian dan
untuk membedakan guest house dengan mansion house yang berkembang saat
itu, maka rumah besar disebut hostel. Hostel disewakan pada masyarakat umum
untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, dan dikoordinir oleh seorang
host. Seiring perkembangan dan adanya tuntutan terhadap kepuasan, di mana
orang tidak menyukai peraturan yang terlalu banyak pada hostel, maka kata
hostel kemudian mengalami perubahan, yakni penghilangan huruf “s” pada kata
hostel sehingga menjadi hotel.

Definisi hotel menurut SK Menparpostel Nomor KM 94/ HK 103/MPPT 1987


adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum
serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.

Hotel adalah sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan
pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan
syarat pembayaran (Lawson,1976:27).

Hotel adalah suatu bangunan atau suatu lembaga yang menyediakan kamar
untuk menginap, makan dan minum serta pelayanan lainnya untuk umum
(kamus Webster). Jadi, dapat disimpulkan pengertian hotel adalah suatu
bangunan yang menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman, serta
jasa lainnya yang diperuntukan bagi umum dan dikelola secara komersial.
 Penzoningan Hotel  Karakter Pengunjung Hotel

Diagram 1. Penzoningan Area Privat, Publik dan Semipublik pada Hotel

Diagram 2. Penzoningan Area Servis pada Hotel


PENGERTIAN UTILITAS BANGUNAN Dibagi menjadi 3 sistem :
1. Pembangkit Tenaga Listrik
Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan
2. Penyaluran Tenaga Listrik
untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan,
3. Distribusi Tenaga Listrik
keselamatan, kemudahan komunikasi, dan mobilitas dalam bangunan. Jenis
perancangan utilitas bangunan tinggi adalah sebagai berikut :
Pembangkit Tenaga Listrik adalah salah satu bagian dari sistem tenaga
1. POWER SUPLY ( CATU DAYA ) listrik, terdapat peralatan elektrikal, mekanikal, dan bangunan kerja.
Bagian-bagian Pembangkit Tenaga Listrik
– Penggerak utama (prime mover)
– Komponen listrik
– Komponen sipil
– komponen mekanis

Sumber tenaga listrik antaralain : PLN ( sumber utama ), generator


( cadangan ) dan batrei ( cadangan )

Pada dasarnya power supply termasuk dari bagian power conversion.


Power conversion terdiri dari tiga macam :
a. AC/DC power supply
b. DC/DC converter
c. DC/AC inverter
Power supply untuk PC sering juga disebut PSU (Power Supply Unit) PSU
termasuk power conversion AC/DC. Fungsi utamanya mengubah listrik arus
bolak balik (AC) yang tersedia dari aliran listrik ( di Indonesia, PLN)
menjadi arus listrik searah (DC)yang dibutuhkan oleh komponen pada PC.
Catu daya merupakan sumber energi untuk menjalankan suatu perangkat
yang membutuhkan energi listrik, contohnya televisi.
Jenis-jenis pembangkit listrik Fungsi Pendistribusian Tenaga Listrik
Fungsi distribusi tenaga listrik adalah:
• Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
• pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan)
• Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
• merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan
• Pembangkit Litrik Tenaga Uap (PLTU)
pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani
• Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
langsung melalui jaringan distribusi
• Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)
• Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
• Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Fungsi Power Suply
• Pembangkit Litrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Power supply diharapkan dapat melakukan fungsi berikut ini :

 Rectification : konversi input listrik AC menjadi DC


Penyaluran tenaga listrik  Voltage Transformation : memberikan keluaran tegangan / voltage DC
yang sesuai dengan yang dibutuhkan
 Filtering : menghasilkan arus listrik DC yang lebih "bersih", bebas dari
ripple ataupun noise listrik yang lain
 Regulation : mengendalikan tegangan keluaran agar tetap terjaga,
tergantung pada tingkatan yang diinginkan, beban daya, dan perubahan
kenaikan temperatur kerja juga toleransi perubahan tegangan daya input
 Isolation : memisahkan secara elektrik output yang dihasilkan dari sumber
input

 Protection : mencegah lonjakan tegangan listrik (jika terjadi), sehingga


tidak terjadi pada output, biasanya dengan tersedianya sekering untuk
auto shutdown jika hal terjadi.
Cara kerja Power Suply  jenis power supply ATX

Ketika kita menekan tombol power pada casing, yang terjadi adalah langkah
berikut. Power supply akan melakukan cek dan tes sebelum membiarkan sistem
start. Jika tes telah sukses, power supply mengirim sinyal khusus pada
Motherboard, Yang Disebut Power Good.

Jenis-Jenis Power Suply

 Jenis power suply AT

Power Supply ATX (Advanced Technology Extended) adalah jenis power


supply jenis terbaru dan paling banyak digunakan saat ini. Perbedaan yang
mendasar pada PSU jenis AT dan ATX yaitu pada tombol powernya, jika
power supply AT menggunakan Switch dan ATX menggunakan tombol
untuk mengirikan sinyal ke motherboard seperti tombol power pada

Power supply yang memiliki kabel power yang dihubungkan ke keyboard. Power supply jenis ini memiliki 20/24 pin konektor, berbeda

motherboard terpisah menjadi dua konektor power (P8 dan P9). Kabel dengan power supply berjenis AT

yang berwarna hitam dari konektor P8 dan P9 harus bertemu di tengah jika
disatukan. Pada power supply jenis AT ini, tombol ON/OFF dihubungkan
langsung pada tombol casing. Untuk menghidupkan dan mematikan
komputer, kita harus menekan tombol power yang ada pada bagian depan
casing. Power supply jenis AT ini hanya digunakan sebatas pada era
komputer pentium II. Pada era pentium III keatas atau hingga sekarang,
sudah tidak ada komputer yang menggunakan Power supply jenis AT.
Powe supply jenis ini memiliki 12 pin konektor.
2. PENGHAWAAN BUATAN

Bila Penghawaan alami sudah tidak memenuhi kriteria, maka alternatif lain yang
 Penghawaan buatan adalah suatu sistem penghawaan yang di buat oleh
dapat digunakan adalah menggunakan penghwaan buatan.
manusia dengan menggunakan alat yang telah di rancang sedemikian rupa.
 Penghawaan buatan (AC) adalah suatu proses mendinginkan udara Penghawaan buatan dapat dibagi menjadi :

sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan 1. Mekanik
yang dipersyaratkan terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu.
2. Non Mekanik
 Proses perlakuan terhadap udara didalam bangunan yang meliputi suhu,
Mekanik biasanya menggunakan kipas angina, exhaust fan, inhaust fan
kelembaban, kecepatan dan arah angin, kebersihan, bau, serta
distribusinya untuk menciptakan kenyamanan bagi penghuninya.

Keuntungan penghawaan buatani adalah :

• Suhu udara mudah diatur


• Kecepatan dan arah angin mudah diatur
• Kelembaban mudah diatur
• Kebersihan udara dapat terjaga
• Bau/aroma dapat didiatur

Non Mekanik biasanya menggunakan AC (Air Conditioner atau pengkondisian


udara).
Kekurangan penghawaan buatan adalah :

Menggunakan energi listrik sehingga terjadi


pemborosan jika terlalu banyak menggunakan alat
penghawaan buatan
Apa itu Air conditioner ??? Komponen Air Conditioner Yang Dilalui Sirkulasi Udara

Air Conditioner adalah suatu mesin yang menyatukan ketiga alat penyusun • Fan (Kipas) Menggerakkan Udara Dari Atau Ke Dalam Ruangan
mesin pendingin yang meliputi (evaporator, kompresor, kondensor) dalam
• Supply Duct (Saluran Udara Keluar) Untuk Saluran Udara Dingin Dari Fan
datu kotak kecil.
Ke Dalam Ruangan

• Supply Outlet (Lubang Keluar) Mengatur Arah Aliran Udara Agar Udara
Dapat Menyebar Dengan Baik

• Return Outlet (Lubang Hisap) Biasanya Terletak Berlawanan Dengan


Supply Outlet

• Filter (Saringan Udara) Membersihkan Udara Dari Debu Dan Kotoran


Apa fungsi Air conditioner ???
• Cooling Coil (Koil Pendingin) proses pendinginan udara
 Mengatur suhu udara
 Mengatur sirkulasi udara
 Mengatur kelembapan udara
Jenis-jenis air conditioner
 Mengatur kebersihan udara
 Self Contained Unit. Digunakan pada ruang kecil atau terbatas, semua unit
Prinsip kerja air conditioner
berada pada satu bagian.
Udara dingin digerakkan oleh fan masuk ke reducting (saluran udara) dan  Split (terpisah). Digunakan pada ruang-ruang yang terpisah lokasinya atau
melalui outlet (lubang keluar) udara masuk ke ruangan. Udara dari dalam mempunyai lokasi penghunian terpisah. Dapat terdiri dari dua bagian atau
ruangan kembali ke return lebih (kondensor unit atau sisi panas terpisah dengan evaporator unit atau
outlet (saluran kembali) dan sisi dalam).
melalui filter untuk pembersihan  Central. Digunakan untuk ruang besar atau bangunan tinggi dan bangunan
udara masuk melewati celah- yang memerlukan pengkondisian udara dalam jumlah besar. Kapasitas
celah / permukaan coil mesin lebih besar dari 3 pk, terdiri dari: mesin pendingin (refrigerator
evaporator (koil unit)/chiller; unit pengolah udara (A.H.U.); cerobong udara (ducting); dan
pendinginan) dan kembali diffuser.
digerakkan fan
1. Unitary System (Pachage Unit)  Single Pachage Unit

 Window AC (Room AC)

a. Single Pachage – air cooled


Kapasitas dari 5000-32000 BTU (0,4-2,7) TR = 1,4 – 0,5 KW
• Evaporator dan condenser satu unit
Keuntungan : • Instalasinya di atap rumah dgn dihubungkan dengan ducting ke dalam

1. Temperatur ruangan dapat dikontrol tersendiri dari masing-masing unit ruangan

2. Tidak memerlukan ducting b. Sigle pachage AC water cooled

3. Tidak memerlukan pemipaan • Evaporator dan condenser satu unit

4. Instalasinya sangat sederhana • Colling tower terpisah


• Instalasinya dapat menggunakan ducting atau tanpa ducting
Kerugian:

1. Memerlukan space pada dinding dan jendela


2. Umumnya distribusi udara tetap kapasitasnya
3. Pemasangan pada dinding luar sehingga kelihatan kurang baik.
4. Noise
5. Umur pendek ( 4 - 5 tahun)
6. Power consumtion pendek
a. Air cooled split system AC Sistem pendistribusian dengan :
• Condenser terpisah di luar dan evaporator dalam ruangan
All Air System
• Condenser ditempatkan di atap atau di pekarangan
• Condensor, Evaporator Dan AHU Ditempatkan Dalam Satu Tempat
• Instalasinya dapat menggunakan ducting atau tanpa ducting
• Condenser didinginkan dengan udara • Udara Dingin Dari Pusat Dialirkan Ke Seluruh Ruangan Dengan Ducting
b. Water cooled split system AC • Menggunakan Central AHU Yang Dilengkapi Dengan Central Direct
• Condenser terpisah di luar dan evaporator dalam ruangan Expantion Coil
• Condenser ditempatkan di atap atau di pekarangan
• Instalasinya dapat menggunakan ducting atau tanpa ducting
• Condenser didinginkan dengan air

Central station system

Keuntungan dan kekurangan :

• Lebih sederhana (mudah dipasang)


Ciri – ciri dari Central Station System :
• Distribusi udara lebih baik
• Blower,evaporator, condensor dan compresor ditempatkan pada satu tempat
• Pendinginan seluruh bangunan di sentralisir pada satu tempat • Pemeliharaan di sentralisir operation

• Usia AC kisaran 18 – 20 tahun • Initial cost tinggi (biaya ducting dan isolasi tinggi)
• Tipe ac seperti ini digunakan untuk mendinginkan ruang-ruang di bangunan
• Ukuran shaft dan ducting sama besar
besar dan bertingkat tinggi
All Water System Jenis AC yang sering digunakan

• AHU di tempatkan di setiap ruangan per lantai 1. AC split

• Setiap AHU dihubungkan ke sentral melalui pipa air dingin

2. AC Window

Keuntungan dan kekurangan :

• Lebih sederhana (mudah dipasang)

• Distribusi udara lebih baik

• Pemeliharaan di sentralisir operation

• Ukuran shaft pipa kecil

• Initial cost tinggi (biaya ducting dan isolasi tinggi)


 AHU ( Air Handling Unit )
3. AC Cassette 5. AC standing floor

4. AC portable

AC CENTRAL UNIT

 Chiller
COOLING TOWER Cara kerja

EXHAUST FAN

 Exhaust fan adalah sebuah alat yang membantu proses pergantian udara.
Menarik udara segar dari luar bangunan dan membuang udara kotor dan
panas yang ada di dalam ruangan.
 Exhaust fan dapat menurunkan suhu maksimal 2 derajat.
 Meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan.

Asap dari ruang dapur akibat proses memasak, bau di kamar mandi,asap rokok,
kelembapan dalam ruang yang kurang pencahayaan dapat diatasi
Jenis-jenis Exhaust Fan berdasarkan tempat peletakannya  Dipasang pada dinding rumah atau ruangan. Posisi dinding terletak pada
bagian belakang atau tepi rumah, yang berhubungan langsung dengan
1. Exhaust fan jenis ceiling mount
udara di luar ruangan
 Bertujuan udara kotor yang berasal dari dalam ruangan dapat langsung
dibuang keluar

Spesifikasi Exhaust Fan


 Setiap Exhaust Fan dilengkapi oleh kisi-kisi pelindung baling kipas.
 Motor exhaust fan dilengkapi sekring pengaman. Jika ketika bekerja terlalu
 Hanya berfungsi melepaskan udara dari dalam ruangan ke luar ruangan
lama sekring nya yang akan putus, motor tidak rusak.
 Terdapat ventilating fan yang menggunakan kelengkapan pipa sebagai
 Konsumsi listrik exhaust fan untuk rumah tinggal antara 15-45 watt.
penyalur udara ke luar

2. Exhaust fan jenis window mount

 Dipasang pada bagian jendela kaca dengan ketebalan 3-7 millimeter


3. Exhaust fan jenis wall mount
Kinerja Exhaust Fan TURBIN VENTILATOR/ROOF VENTILATOR

 Turbine Ventilator adalah alat sejenis exhaust fan yang berfungsi


menghisap udara panas, debu, dan juga berfungsi sebagai alat ventilasi
dan sirkulasi udara.
 Tidak memakai tenaga listrik dan dapat bekerja selama 24 jam sehingga
lebih efisien.
 Biasanya dipakai di pabrik, gedung olahraga, serta ruang-ruang dengan
fungsi berat lainnya.

1. Di dalam ruangan dipastikan terdapat ventilasi/lubang udara yang lain.


2. Exhaust fan akan berfungsi pada mode ‘exhaust’ atau menghisap, bukan
Spesifikasi Turbin Ventilator
 Rongga pada hembusan angin yang lewat
pada mode ‘fan’ sepeti kipas angin biasa.
 Model sirip dibentuk sedemikian rupa dengan tujuan menghalangi
3. Saat exhaust fan diaktifkan maka akan menghisap udara kotor dari dalam
masuknya air hujan.
ruangan dan membuangnya keluar ruangan.
 Pemasangan turbin dapat
4. Volume/jumlah udara kotor di dalam ruangan akan berkurang.
mengikuti kemiringan
5. Setiap udara kotor terhisap keluar maka udara bersih dari luar akan masuk
atap hingga 45 derajat
ke ruangan melalui lubang ventilasi.
sirip-sirip turbin didesain
6. Akan terus berulang selama exhaust fan dalam keadaan ON.
untuk menangkap setiap
Kinerja Turbin Ventilator 3. PENCAHAYAAN BUATAN

1. Hembusan angin akan mendorong sirip-sirip turbin dan membuatnya


berputar sehingga udara di dalam ruangan yang bertekanan tinggi akan  Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh
terbuang keluar. sumber cahaya selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat
2. Ketika udara ditarik keluar, sebuah wilayah bertekanan rendah tercipta di diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan
dalam. alami atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi.
3. Dengan terciptanya perbedaan udara, tekanan udara yang lebih tinggi akan  Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh
mengalir secara alami bergerak menuju daerah yang bertekanan lebih sumber cahaya selain cahaya alami, secara umum cahaya tersebut
rendah. berasal dari hasil karya manusia berupa lampu yang yang berfungsi
4. Udara panas ditarik keluar oleh turbin ventilator dan digantikan dengan menyinari ruangan sebagai pengganti jika sinar matahar tidak ada.
udara segar dari luar.

Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri


maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai
berikut:

a. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara


detail serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudah dan
tepat
b. Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman Ruang makan : Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX

c. Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat Ruang kerja : Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX
kerja
Kamar tidur : Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX
d. Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara
Kamar mandi : Standar pencahayannya adalah 250 LUX
merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-
bayang. Dapur : Standar pencahayannya adalah 250 LUX

e. Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi. Garasi : Standar pencahayannya adalah 60 LUX

Standar Pencahayaan

 Ruangan yang ada di dalam perkantoran

 Ruangan yang ada di dalam Rumah Tinggal

Ruang direktur : Standar pencahayannya adalah 350 LUX

Teras : Standar pencahayannya adalah 60 LUX Ruang kerja : Standar pencahayannya adalah 350 LUX

Ruang tamu : Standar pencahayannya adalah 120 – 150 LUX Ruang komputer : Standar pencahayannya adalah 350 LUX

Ruang rapat : Standar pencahayannya adalah 300 LUX


Ruang gambar : Standar pencahayannya adalah 750 LUX
Lobby & koridor : Standar pencahayannya adalah 100 LUX
Gudang arsip : Standar pencahayannya adalah 150 LUX
Ruang serba guna : Standar pencahayannya adalah 200 LUX
Ruangan arsip aktif : Standar pencahayannya adalah 300 LUX
Ruang makan : Standar pencahayannya adalah 250 LUX

Kafetaria : Standar pencahayannya adalah 250 LUX


 Ruangan yang ada di dalam Sekolahan
Kamar tidur : Standar pencahayannya adalah 150 LUX

Dapur : Standar pencahayannya adalah 300 LUX

Tabel Estimasi Beban Listrik Suatu Bangunan

Ruang kelas : Standar pencahayannya adalah 250 LUX

Perpustakaan : Standar pencahayannya adalah 300 LUX

Laboratorium : Standar pencahayannya adalah 500 LUX

Ruang gambar : Standar pencahayannya adalah 750 LUX

Kantin :Standar pencahayannya adalah 200 LUX

 Ruangan yang ada di dalam Hotel dan Restoran


1. Sistem Pencahayaan Merata

Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh


ruangan. Sistem pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang tidak
dipergunakan untuk melakukan tugas visual khusus. Pada sistem ini
sejumlah armatur ditempatkan secara teratur di seluruh langi-langit.

2. Sistem Pencahayaan Terarah

Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari salah satu
arah tertentu. Sistem ini cocok untuk pameran atau penonjolan suatu objek
karena akan tampak lebih jelas. Lebih dari itu, pencahayaan terarah yang
menyoroti satu objek tersebut berperan sebagai sumber cahaya sekunder
Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum dapat untuk ruangan sekitar, yakni melalui mekanisme pemantulan cahaya.
dibedakan atas 3 macam yakni : Sistem ini dapat juga digabungkan dengan sistem pencahayaan merata
karena bermanfaat mengurangi efek menjemukan yang mungkin Pencahayaan setempat diperoleh dengan memasang sumber pencahayaan di
ditimbulkan oleh pencahayaan merata. langit-langityang spektrum cahaya terlokalisir (localized lighting) atau dengan
memasang sumber cahaya langsung ditempat kerja (local lighting)
3. Sistem Pencahayaan Setempat
Jenis-Jenis Alat Penerangan

Berbicara soal system pencahayaan pada bangunan tidak bisa dipisahkan dengan
jenis penerangan yang biasa digunakan pada sebuah bangunan, berikut adalah
macam-macam jenis-jenis alat penerangan yang biasa digunakan dalam
bangunan :

1. Lampu Pijar (GLS)

Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu misalnya
Lampu pijar menghasilkan cahayanya dengan
tempat kerja yang memerlukan tugas visual. Sistem pencahayaan ini sangat
pemanasan listrik dari kawat filamennya pada temperatur
bermanfaat untuk:
yang tinggi. Temperatur ini memberi radiasi dalam

- memperlancar tugas yang memerlukan visualisasi teliti daerah tampak dari spektrum radiasi yang dihasilkan.

- mengamati bentuk dan susunan benda yang memerlukan cahaya dari


arah tertentu.
- Melengkapi pencahayaan umum yang terhalang mencapai ruangan
khusus yang ingin diterangi
- Membantu pekerja yang sudah tua atau telah berkurang daya
penglihatannya.
- Menunjang tugas visual yang pada mulanya tidak direncanakan untuk
ruangan tersebut.
Komponen utama lampu pijar terdiri dari : Warna gelap bola lampu dikarenakan tungsten yang teruapkan mengembun pada
permukaan lampu yang relatif dingin. Dengan adanya gas inert, akan menekan
 Filamen
terjadinya penguapan, dan semakin besar berat molekulnya akan makin mudah
Makin tinggi temperatur filamen, makin besar energi yang jatuh pada spectrum menekan terjadinya penguapan. Untuk lampu biasa dengan harga yang murah,
radiasi tampak dan makin besar efikasi dari lampu. Pada saat ini jenis filament digunakan campuran argon nitrogen dengan perbandingan 9/1. Kripton atau
yang dipakai adalah tungsten. Xenon hanya digunakan dalam penerapan khusus seperti lampu sepeda dimana

 Bola lampu bola lampunya berukuran kecil, untuk mengimbangi kenaikan harga, dan jika
penampilan merupakan hal yang penting.
Filamen suatu lampu pijar ditutup rapat dengan selubung gelas yang dinamakan
bola lampu. Bentuk bola lampu bermacam-macam dan juga warna gelasnya. Gas yang terdapat dalam bola pijar dapat menyalurkan panas dari kawat pijar,

Bentuk bola (bentuk A), jamur (bentuk E), bentuk lilin dan lustre dengan bola sehingga daya hantar yang rendah menjadi penting. Lampu yang berisi gas

lampu bening, susu atau buram dan dengan warna merah, hijau, biru atau biasanya memadukan sekering dalam kawat timah. Gangguan kecil dapat

kuning menyebabkan pemutusan arus listrik, yang dapat menarik arus yang sangat
tinggi. Jika patahnya kawat pijar merupakan akhir dari umur lampu, tetapi untuk
 Gas pengisi
kerusakan sekering tidak begitu halnya.
Penguapan filamen dikurangi dengan diisinya bola lampu dengan gas inert. Gas
Ciri-ciri :
yang umumnya dipakai adalah Nitrogen dan Argon.
 Efficacy (12 lumens/Watt)
 Kaki lampu
 Indeks Perubahan Warna (1A)
Untuk pemakaian umum, tersedia dua jenis yaitu : kaki lampu berulir dan kaki  Suhu Warna - Hangat (2.500K – 2.700K)
lampu bayonet, yang diindentifikasikan dengan huruf E (edison) dan B (Bayonet),  Umur Lampu (1-2.000 jam)
selanjutnya diikuti dengan angka yang menyatakan diameter kaki lampu dalam
milimeter (E27, E14dan lain-lain). Bahan kaki lampu dari alumunium atau
kuningan. 2. Lampu Tungsten—Halogen

Lampu pijar bertindak sebagai ‘badan abu-abu’ yang secara selektif


memancarkan radiasi, dan hampir seluruhnya terjadi pada daerah nampak. Bola Lampu halogen adalah sejenis lampu pijar. Lampu ini
lampu terdiri dari hampa udara atau berisi gas, yang dapat menghentikan memiliki kawat pijar tungsten seperti lampu pijar biasa
oksidasi dari kawat pijar tungsten, namun tidak akan menghentikan penguapan.
yang digunakan di rumah, tetapi bola lampunya diisi dengan gas halogen. Atom
tungsten menguap dari kawat pijar panas dan bergerak naik ke dinding 3. Lampu Neon
pendingin bola lampu. Atom tungsten, oksigen dan halogen bergabung pada
dinding bola lampu membentuk molekul oksihalida tungsten. Suhu dinding bola
lampu menjaga molekul oksihalida tungsten dalam keadaan uap. Molekul Lampu neon, 3 hingga 5 kali lebih efisien dari pada
bergerak kearah kawat pijar panas dimana suhu tinggi memecahnya menjadi lampu pijar standar dan dapat bertahan 10 hingga 20
terpisah-pisah. Atom tungsten disimpan kembali pada daerah pendinginan dari kali lebih awet. Dengan melewatkan listrik melalui uap
kawat pijar – bukan ditempat yang sama dimana atom diuapkan. Pemecahan gas atau logam akan menyebabkan radiasi
biasanya terjadi dekat sambungan antara kawat pijar tungsten dan kawat timah elektromagnetik pada panjang gelombang tertentu
molibdenum dimana suhu turun secara tajam. sesuai dengan komposisi kimia dan tekanan gasnya.
Tabung neon memiliki uap merkuri bertekanan rendah, dan akan memancarkan
Ciri-ciri:
sejumlah kecil radiasi biru/ hijau, namun kebanyakan akan berupa UV pad
 Efficacy (18 lumens/Watt) 253,7nm dan 185nm.
 Indeks Perubahan Warna (1A)
Bagian dalam dinding kaca memiliki pelapis tipis fospor, hal ini dipilih untuk
 Suhu Warna – Hangat (3.000K-3.200K)
menyerap radiasi UV dan meneruskannya ke daerah nampak. Proses ini memiliki
 Umur Lampu (2-4.000 jam)
efisiensi sekitar 50%. Tabung neon merupakan lampu ‘katode panas’, sebab
Kelebihan: katode dipanaskan sebagai bagian dari proses awal. Katodenya berupa kawat

 Lebih kompak pijar tungsten dengan sebuah lapisan barium karbonat. Jika dipanaskan, lapisan

 Umur lebih panjang ini akan mengeluarkan elektron tambahan untuk membantu pelepasan. Lapisan

 Lebih banyak cahaya ini tidak boleh diberi pemanasan berlebih sebab umur lampu akan berkurang.

 Cahaya lebih putih (suhu warna lebih tinggi) Lampu menggunakan kaca soda kapur yang merupakan pemancar UV yang
buruk. Jumlah merkurinya sangat kecil, biasanya 12 mg. Lampu yang terbaru
Kekurangan :
menggunakan amalgam merkuri, yang kandungannya sekitar 5 mg. Hal ini
 Lebih mahal memungkinkan tekanan merkuri optimum berada pada kisaran suhu yang lebih
 IR meningkat luas. Lampu ini sangat berguna bagi pencahayaan luar ruangan karena memiliki
 UV meningkat fitting yang kompak.
 Masalah handling
Lampu neon kompak yang tersedia saat ini membuka seluruh pasar bagi lampu
neon. Lampu-lampu ini dirancang dengan bentuk yang lebih kecil yang dapat
Pengaruh suhu
bersaing dengan lampu pijar dan uap merkuri di pasaran lampu dan memiliki
Operasi lampu yang paling efisien dicapai bila suhu ambien berada antara 20 dan bentuk bulat atau segi empat. Produk di pasaran tersedia dengan gir pengontrol
30°C untuk lampu neon. Suhu yang lebih rendah menyebabkan penurunan yang sudah terpasang (GFG) atau terpisah (CFN).
tekanan merkuri, yang berarti bahwa energi UV yang diproduksi menjadi semakin
Ciri-ciri:
sedikit; oleh karena itu, lebih sedikit energy UV yang berlaku sebagai fospor
sehingga sebagai hasilnya cahaya yang dihasilkan menjadi sedikit. Suhu yang  Efficacy (60 lumens/Watt)
tinggi menyebabkan pergeseran dalam panjang gelombang UV yang dihasilkan  Indeks Perubahan Warna (1B)
sehingga akan lebih dekat ke spektrum tampak. Makin panjang panjang  Suhu Warna (Hangat, Menengah)
gelombang UV akan makin sedikit pengaruhnya terhadap fospor, dan oleh karena  Umur Lampu (7-10.000 jam)
itu keluaran cahaya pun akan berkurang. Pengaruh keseluruhannya adalah
bahwa keluaran cahayanya jatuh diatas dan dibawah kisaran suhu ambien yang 4. Lampu Sodium
optimal.  Lampu Sodium Tekanan Tinggi

Ciri-ciri: Lampu sodium tekanan tinggi (HPS) banyak


digunakan untuk penerapan di luar ruangan dan
 Halofosfat
industri. Efficacy nya yang tinggi membuatnya
 Efficacy (80 lumens/Watt (gir HF menaikan nilai ini sebesar 10%))
menjadi pilihan yang lebih baik daripada metal halida,
 Indeks Perubahan Warna (2-3)
terutama bila perubahan warna yang baik bukan
 Suhu Warna (apa saja)
menjadi prioritas. Lampu HPS berbeda dari lampu merkuri dan metal halida
 Umur Lampu (7-15.000 jam)
karena tidak memiliki starter elektroda; sirkuit balas dan starter elektronik
 Tri-fosfor
tegangan tinggi. Tabung pemancar listrik terbuat dari bahan keramik, yang dapat
 Efficacy (90 lumens/Watt)
menahan suhu hingga 2372F.
 Indeks Perubahan Warna (1A-1B)
 Suhu Warna (apa saja) Didalamnya diisi dengan xenon untuk membantu menyalakan pemancar listrik,
 Umur Lampu (7-15.000 jam) juga campuran gas sodium – merkuri.

Ciri-ciri:
 Efficacy (50 - 90 lumens/Watt) demikian, karena perubahan warnanya sangat buruk, beberapa daerah tidak
 Indeks Perubahan Warna (1 – 2) mengijinkan penggunaan lampu tersebut untuk penerangan jalan raya.
 Suhu Warna (Hangat)
 Umur Lampu (24.000 jam, perawatan lumen yang luar biasa)
 Pemanasan (10 menit), pencapaian panas (dalam waktu 60 detik) Ciri-ciri:

 Mengoperasikan sodium pada suhu dan tekanan yang lebih tinggi  Efficacy (100 – 200 lumens/Watt)
menjadikan sangat reaktif.  Indeks Perubahan Warna (3)
 Mengandung 1-6 mg sodium dan 20 mg merkuri  Suhu Warna (Kuning (2.200K))
 Gas pengisinya adalah Xenon. Dengan meningkatkan jumlah gas akan  Umur Lampu (16.000 jam)
menurunkan merkuri, namun membuat lampu jadi sulit dinyalakan.  Pemanasan (10 menit), pencapaian panas (sampai 3 Menit)
 Arc tube (tabung pemacar cahaya) didalam bola lampu mempunyai lapisan
pendifusi untuk mengurangi silau.
 Makin tinggi tekanannya, panjang gelombangnya lebih luas, dan CRI nya
lebih baik, efficacy nya lebih rendah.
5. Lampu Uap Merkuri

 Lampu Sodium Tekanan Rendah


Lampu uap merkuri merupakan model tertua lampu
Walaupun lampu sodium tekanan rendah (LPS) serupa dengan sistim neon HID. Walaupun mereka memiliki umur yang
(sebab keduanya menggunakan sistim tekanan rendah), mereka umumnya panjang dan biaya awal yang rendah, lampu ini
dimasukkan kedalam keluarga HID. Lampu LPS adalah sumber cahaya yang memiliki efficacy yang buruk (30 hingga 65 lumens
paling sukses, namun produksi semua jenis lampunya berkualitas sangat jelek. per watt, tidak termasuk kerugian balas) dan
Sebagai sumber cahaya monokromatis, semua warna nampak hitam, putih, atau memancarkan warna hijau pucat. Isu paling penting tentang lampu uap merkuri
berbayang abu-abu. Lampu LPS tersedia dalam kisaran 18-180 watt. Penggunaan adalah bagaimana caranya supaya digunakan jenis sumber HID atau neon
lampu LPS umumnya hanya untuk penggunaan luar ruang seperti penerangan lainnya yang memiliki efficacy dan perubahan warna yang lebih baik. Lampu uap
keamanan atau jalanan dan jalan dalam gedung, penggunaan watt nya rendah merkuri yang bening, yang menghasilkan cahaya biru-hijau, terdiri dari tabung
dimana kualitas warnanya tidak penting (seperti ruangan tangga). Walau pemancar uap merkuri dengan elektroda tungsten di kedua ujungnya. Lampu
tersebut memiliki efficacy terendah dari keluarga HID, penurunan lumen yang
cepat, dan indeks perubahan warna yang rendah. Disebabkan karakteristik 6. Lampu Metal Halida
tersebut, lampu jenis HID yang lain telah menggantikan lampu uap merkuri
dalam banyak penggunaannya. Walau begitu, lampu uap merkuri masih
Halida bertindak sama halnya dengan siklus halogen
merupakan sumber yang populer untuk penerangan taman sebab umur
tungsten. Manakala suhu bertambah maka terjadi
lampunya yang mencapai 24.000 jam dan bayangan taman yang hijaunya
pemecahan senyawa halida melepaskan logam ke
terlihat seperti gambaran hidup. Pemancar disimpan di bagian dalam bola lampu
pemancar. Halida mencegah dinding kuarsa diserang
yang disebut tabung pemancar. Tabung pemancar diisi dengan gas merkuri dan
oleh logam-logam alkali.
argon murni. Tabung pemancar tertutup di dalam bola lampu yang berada
diluarnya, yang diisi dengan nitrogen.

Ciri-ciri: Ciri-ciri :

 Efficacy (50 - 60 lumens/Watt)  Efficacy (80 lumens/Watt)

 Indeks Perubahan Warna (3)  Indeks Perubahan Warna (1A – 2) tergantung pada campuran halide

 Suhu Warna (Menengah)  Suhu Warna (3.000K – 6.000K)

 Umur Lampu (16.000 – 24.000 jam)  Umur Lampu (6.000 – 20.000 jam)
 Pemanasan (2-3 menit), pencapaian panas (dalam waktu 10-20 menit)
Gir pengendali alat elektroda ketiga lebih sederhana dan lebih mudah dibuat.
 Pemilihan warna, ukuran, dan nilainya lebih besar untuk MBI daripada jenis
Beberapa negara telah menggunakan MBF untuk penerangan jalan dimana
lampu lainnya.Jenis ini merupakan versi yang dikembangkan dari dua
lampu kuning SOX dianggap tidak pantas.
lampu pelepas dengan intensitas tinggi, dan cenderung memiliki efficacy
Tabung pemancar mengandung 100 mg gas Merkur dan argon. Pembungkusnya yang lebih baik
adalah pasir kwarsa.  Dengan menambahkan logam lain ke merkuri, spektrum yang berbeda
dapat dipancarkan
Tidak terdapat pemanas awal katoda, elektroda ketiga dengan celah yang lebih
 Beberapa lampu SBI menggunakan elektroda ketiga untuk memulai
pendek untuk memulai pelepasan
penyalaan, namun untuk yang lainnya, terutama lampu peraga yang lebih
Bola lampu bagian luar dilapisi fospor. Hal ini akan memberi cahaya merah kecil, memerlukan denyut penyalaan tegangan tinggi
tambahan dengan menggunakan UV, untuk mengkoreksi bias pelepasan merkuri.

Pembungkus kaca bagian luar mencegah lepasnya radiasi UV


7. Lampu Kombinasi 8. Lampu LED

Lampu kombinasi kadang disebut sebagai lampu two-in- Lampu LED merupakan lampu terbaru
one. Lampu ini mengkombinasikan dua sumber cahaya yang merupakan sumber cahaya yang
yang tertutup dalam satu lampu yang diisi gas. Salah efisien energinya. Ketika lampu LED
satu sumbernya adalah tabung pelepas merkuri kuarsa memancarkan cahaya nampak pada
(seperti sebuah lampu merkuri) dan sumber lainnya gelombang spektrum yang sangat sempit,
adalah kawat pijar tungsten yang disambungkan secara mereka dapat memproduksi “cahaya putih”. Hal ini sesuai dengan kesatuan
seri. Kawat pijar ini bertindak sebagai balas untuk tabung pelepasan yang susunan merah-biru hijau atau lampu LED biru berlapis fospor. Lampu LED
menstabilkan arus, jadi tidak diperlukan balas yang lain. bertahan dari 40.000 hingga 100.000 jam tergantung pada warna. Lampu LED
digunakan untuk banyak penerapan pencahayaan seperti tanda keluar, sinyal lalu
Kawat pijar tungsten digulung dengan susunan melingkar pada tabung pelepasan
lintas, cahaya dibawah lemari, dan berbagai penerapan dekoratif.
dan dihubungkan dalam susunan seri. Lapisan bubuk fluorescent diletakkan ke
bagian dalam dinding lampu untuk mengubah sinar UV yang dipancarkan dari Walaupun masih dalam masa perkembangan, teknologi lampu LED sangat cepat
tabung pelepas ke cahaya nampak. Pada penyalaan, lampu hanya memancarkan mengalami kemajuan dan menjanjikan untuk masa depan. Pada cahaya sinyal
cahaya dari kawat pijar tungsten, dan selama perjalanan sekitar 3 menit, lalu lintas, pasar yang kuat untuk LED, sinyal lalu lintas warna merah
pemancar didalam tabung pelepas melesat mencapai keluaran cahaya penuh. menggunakan lampu 10W yang setara dengan 196 LEDs, menggantikan lampu
Lampu ini cocok untuk area anti nyala dan dapat disesuaikan dengan pijar yang menggunakan 150W. Berbagai perkiraan potensi penghematan energi
perlengkapan lampu pijar tanpa modifikasi. berkisar dari 82% hingga 93%. Produk pengganti LED, diproduksi dalam
berbagai bentuk termasuk batang ringan, panel dan sekrup dalam lampu LED,
Ciri-ciri
biasanya memiliki kekuatan 2-5W masing-masing, memberikan penghematan
 Nilainya biasanya 160 W yang cukup berarti dibanding lampu pijar dengan bonus keuntungan masa pakai
 Efficacy 20 hingga 30 Lm/W yang lebih lama, yang pada gilirannya mengurangi perawatan
 Faktor daya tinggi 0,95
 Umur 8000 jam
c. Bahaya Kebakaran Rendah Kelompok II, nilai kemudahan terbakar sedang,

4. FIRE PROTECTION ( PEMADAM KEBAKARAN ) penimbunan bahan mudah terbakar dengan tinggi <4 m dan bila terjadi
kebakaran melepaskan panas sedang, kecepatan penjalaran sedang.
Contoh: bangunan komersial dan industri yang berisi bahan yang dapat
terbakar.
d. Bahaya Kebakaran Rendah Kelompok III, nilai kemudahan terbakar tinggi
dan apabila terjadi kebakaran, melepaskan panas yang tinggi, sehinnga
menjalarnya api cepat.
e. Bahaya Kebakaran Berat, nilai kemudahan terbakar tinggi dan apabila

 Kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan oleh adanya ancaman potensial terjadi kebakaran, melepaskan panas yang tinggi, sehingga menjalarnya

dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi kebakaran hingga api cepat. Contoh : bangunan komersil dan bangunan industri yang berisi

penjalaran api, asap dan gas yang ditimbulkan (SNI 03 -1736 -2000) bahan yang mudah terbakar, seperti karet rusak, cat, spiritus dan bahan

 Aspek pencegahan&penanggulanganya terhadap kebakaran pada bakar lainnya.

bangunan tinggi adalah sangat vital, sehingga harus memiliki sistem yang
kompleks dimana unsur kemandirian gedung terhadap pengamanannya Ada dua macam sistem proteksi kebakaran, yaitu :
termasuk pengamanan terhadap kebakaran sangat diutamakan.
1. Sistem proteksi aktif : kemampuan peralatan dalam mendeteksi dan
memadamkan kebakaran, pengendalian asap, dan sarana penyelamatan
Klasifikasi bangunan terhadap kemungkinan bahaya kebakaran : kebakaran.

a. Bahaya Kebakaran Ringan, nilai kemudahan terbakar rendah dan apabila 2. Sistem proteksi pasif : kemampuan stabilitas struktur dan elemennya,

terjadi kebakaran melepaskan panas rendah, dan kecepatan menjalar api konstruksi tahan api kompartemenisasi dan pemisahan, serta proteksi pada

lambat bukaan yang ada untuk menahan dan membatasi kecepatan menjalarnya

b. Bahaya Kebakaran Rendah Kelompok I, nilai kemudahan terbakar rendah, api dan asap kebakaran.

penimbunan bahan mudah terbakar sedang dengan tinggi tidak lebih dari
2,5 m dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang, kecepatan SISTEM PROTEKSI PASIF
penjalaran sedang. Contoh: bangunan bukan industri dan memiliki ruangan
Sistem pencegahan secara pasif bertumpu pada rancangan bangunan yang
terbesar tidak melebihi 125m².
memungkinkan orang keluar dari bangunan dengan selamat pada saat terjadi
kebakaran atau kondisi darurat lainnya. SNI 03-1736-2000, bangunan harus  Pada ketinggian berbeda, dipasang 1 buah detektor untuk setiap 92 m²
mempunyai bagian/elemen yang pada tingkat tertentu bisa mempertahankan luas lantai.
stabilitas struktur selama terjadi kebakaran, sesuai dengan fungsi bangunan  Dipuncak lekukan atap ruangan tersembunyi, dipasang sebuah detektor
untuk setiap jarak memanjang 9 m.
1. Beban Api
2. Intensitas Kebakaran
3. Potensi Bahaya Kebakaran
4. Ketinggian Bangunan
5. Kedekatan Dengan Bangunan Lain
6. Sistem Proteksi Aktifyang Terpasang Dalam Bangunan
7. Ukuran Kompartemen Kebakaran
8. Tindakan Petugas Pemadam Kebakaran
9. Elemen Bangunan Lainnya Yang Mendukung Evakuasi Penghuni

Sistem Deteksi dan Tanda Bahaya 1. Konstruksi Tahan Api


 Konsep KTA : kemampuan dinding luar, lantai, dan atap untuk dapat
Pengoperasian tanda bahaya dapat dilakukan secara manual dengan cara
menahan api di dalam bangunan atau kompartemen.
memecahkan kaca tombol saklar tanda kebakaran atau bekerja secara otomatis,
 Dahulu, sistem yang mengukur ketahanan terhadap kebakaran dihitung
dimana tanda bahaya dihubungkan dengan sistem detektor (detektor asap
dalam jumlah jam, dan kandungan bahan struktur tahan api. Namun
/panas) atau sistem sprinkler.
sekarang, hal ini dianggap tidak cukup, dan spesifikasi praktis yang
Persyaratan pemasangan detektor panas : digunakan adalah suatu konstruksi yang mempunyai tingkat kemampuan

 Dipasang 15-100mm di bawah permukaan langit-langit. untuk bertahan terhadap api.

 Pada 1 kelompok tidak boleh dipasang> 40 buah.  Definisi ini menyatakan beberapa ketentuan yang terkait pada kemampuan

 Setiap luas lantai 46 m² dengan tinggi langit-langit 3m struktur untuk tahan terhadap api tanpa mengalami tanpa mengalami

 Jarak antar detektor <7m untuk ruang aktif, dan <10m untuk ruang perubahan bentuk (deformasi) yang berarti, dan mencegah menjalarnya

sirkulasi. api keseluruh bangunan.

 Jarak detektor dengan dinding min. 30 cm.


Berdasarkan ketahanannya terhadap api, terdapat 3 (tiga) tipe konstruksi (SNI
03 –1736 –2000), yaitu:

 Tipe A : Unsur struktur pembentuknya tahan api dan menahan struktural


beban bangunan. Terdapat komponen pemisah pembentuk kompartemen
untuk mencegah penjalaran api ke/dari ruangan bersebelahan dan dinding
mencegah penjalaran panas pada dinding bangunan yang bersebelahan. 3. Koridor Dan Jalan Keluar
 Tipe B : Struktur pembentuk kompartemen penahan api mencegah
penjalaran kebakaran ke ruang2 bersebelahan dalam bangunan dan
dinding luar mencegah penjalaran kebakaran dari luar bangunan.
 Tipe C : Komponen struktur bangunan dari bahan yang dapat terbakar
serta tidak dimaksudkan untuk mampu menahan secara struktural terhadap
kebakaran.

2. Pintu Keluar

Syarat pintu keluar adalah: Koridor dan jalur keluar harus dilengkapi dengan tanda yang menunjukan arah

 Material tahan api sekurangnya 2 jam dan lokasi pintu keluar. Tanda ’EXIT’ atau ’KELUAR’ dengan anak panah

 Dilengkapi dengan minimal tiga engsel. menunjukkan arah menuju pintu keluar atau tangga kebekaran/darurat, dan

 Dilengkapi dengan door closer. harus ditempatkan pada setiap lokasi di mana pintu keluar terdekat tidak dapat

 Dilengkapi tuas pembuka di luar rg. tangga (kecuali tangga di lantai dasar, langsung terlihat.

berada di dalam rg tangga), sebaiknya menggunakan tuas pembuka yang 4. Kompartement Darurat
memudahkan saat panik
 Dilengkapi tanda peringatan: TANGGA DARURAT TUTUP KEMBALI”.
 Dilengkapi kaca tahan api dengan luas maks.1 m2,diletakkan di setengah
bagian atas dari daun pintu.
 Dicat dengan warna merah.
Pada bangunan tinggi di mana mengevakuasi seluruh orang dalam gedung Tangga Darurat/Tangga Kebakaran
dengan cepat adalah suatu hal yang mustahil, kompartemen dapat menyediakan
Pada gedung yang sangat tinggi perlu ditempatkan
penampungan sementara bagi penghuni atau pengguna bangunan untuk
beberapa kipas udara (blower) untuk memastikan
menunggu sampai api dipadamkan atau jalur menuju pintu keluar sudah aman.
bahwa udara segar yang masuk ke dalam ruang tangga
jauh dari kemungkinan masuknya asap. Di samping itu,
bangunan yang sangat tinggi perlu dilengkapi dengan
5. Evakuasi Darurat
lift kebakaran
Tangga Darurat/Tangga Kebakaran

 Saat kebakaran/kondisi darurat, tangga kedap api/asap ad/ tempat yang


paling aman dan harus bebas dari gas panas dan beracun.
 Ruang tangga yang bertekanan (presurized stair well) diaktifkan secara 6. Evakuasi Darurat
otomatis
Teknologi Evakuasi
 Pengisian ruang tangga dengan udara segar bertekanan positif mencegah
menjalarnya asap dari lokasi yang terbakar ke dalam ruang tangga.
 Tekanan udara dalam ruang tangga tidak boleh melampaui batas aman,
karena jika tekanan udara ruang tangga terlalu tinggi, justru menyebabkan
pintu tangga sulit/tidak dapat dibuka.

 Suatu sistem yang dikembangkan baru-baru ini di Amerika Serikat


merupakan fasilitas evakuasi sebagai upaya yang terakhir jika orang
terperangkap pada bangunan tinggi.
 Teknologi ini bergantung pada tahanan udara dinamik.
 Pada saat evakuasi darurat, dimana tangga dan lif tidak lagi berfungsi, 7. Pengendalian asap
maka penghuni/pengguna bangunan akan menggunakan sejenis sabuk
pengaman yang dikaitkan pada gulungan kabel.
 Begitu gulungan ini terkunci pada sistem inti, yang merupakan perangkat
kipas udara yang kokoh dan diangkur pada bangunan, maka orang dapat
melompat dan mendarat di tanah dengan selamat.
 Tahanan dari bilah baling-baling kipas udara akan berputar pada saat
gulungan kabel terurai pada kecepatan di bawah 3,7 meter/detik.
 Chute system : Evakuasi darurat menggunakan kantong peluncur yang
ditempatkan pada ruang tangga.
 Chute system ini dapat digunakan dengan aman oleh orang cacat untuk  Asap menjalar akibat perbedaan tekanan yang disebabkan oleh adanya
mencapai lantai dasar dengan aman dan cepat. perbedaan suhu ruangan.
 Perambatan asap disebabkan oleh dampak timbunan asap yang yang
mencari jalan keluar dan dapat tersedot melalui lubang vertikal yang ada,
seperti ruang tangga, ruang luncur lift, ruang saluran vertikal (shaft) atau
atrium.
 Perambatan ini dapat pula terjadi melalui saluran tata udara yang ada
dalam bangunan.

Media pengendali asap tergantung fungsi dan luas bangunan, di antaranya :

 Jendela, pintu, dinding/partisi yang dapat di buka sebanding dngn 10%


luas lantai.
 Saluran ventilasi udara /sistem pengendalian asap otomatis., berupa bagian Dalam hal disyaratkan oleh persyaratan teknis ini atau persyaratan teknis lain
dari sistem tata udara atau ventilasi dengan peralatan mekanis (exhaust yang dicantumkan pada Lampiran Acuan, Sistem pipa tegak harus dipasang
fan atau blower). sesuai ketentuan butir 5.2 pada Permen_26_2008.
 Ventilasi di atap gedung dapat secara permanen terbuka atau dibuka
dengan alat bantu tertentu atau terbuka secara otomatis.
 Sistem penyedotan asap melalui saluran kipas udara di atas bangunan.

SISTEM PROTEKSI AKTIF

Sistem Proteksi Aktif merupakan sistem perlindungan terhadap kebakaran melalui Gedung baru harus dilengkapi dengan
sarana aktif yang terdapat pada bangunan atau sistem perlindungan dengan Sistem Pipa Tegak Kelas I sesuai dengan ketentuan dalam butir 5.2 bila salah
menangani api/kebakaran secara langsung. satu kondisi berikut ini ada:

Sistem Proteksi Aktif terdiri dari :  Lebih dari tiga tingkat diatas tanah.
 Lebih dari 15 m di atas tanah dan ada lantai antara atau balkon.
 Sistem Pipa Tegak
 Lebih dari satu tingkat di bawah tanah.
 Sistem Sprinkler Otomatiis
 Lebih dari 6 m di bawah tanah
 Pompa pemadam kebakaran
 Penyediaan Air
 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 2. Sistem Sprinkler
 Alat Penginderaan/Peringatan Dini

Springkler otomatik harus dipasang dan


1. Sistem Pipa Tegak sepenuhnya siap beroperasi dalam jenis

Perancangan dan pemasangan sistem pipa tegak harus sesuai dengan SNI 03- hunian yang dimaksud dalam persyaratan

1745-2000, atau edisi terbaru, Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem teknis ini atau dalam persyaratan teknis/

Pipa Tegak dan Slang Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan standar yang dirujuk pada Permen_26_2008.

gedung. Bangunan gedung yang disyaratkan. Pemasangan harus sesuai dengan SNI 03-
3989-2000, atau edisi terbaru. Standar Instalasi Springkler untuk Hunian 5. APAR
Residential sampai dengan ketinggian empat lantai2, atau Standar Instalasi
Sistem Springkler
Terdiri Dari Hydrant Halaman Dan Box Hydrant
3. Pompa Pemadam Kebakaran

4. Penyediaan Air

6. Alat Peringatan Dini

Terdiri Dari Alarm Dan Detector Asap

Tangki air yang dipasang di tempat yang tinggi sehingga diharapkan akan
memberikan tekanan yang cukup untuk mengalir sendiri tanpa bantuan pompa
pemadam. Menggunakan bak air di lantai dasar dengan bantuan pompa
pemadam untuk mengalirkan air ke lokasi kebakaran.
5. SOUND SYSTEM ( TATA SUARA )

Sistem tata suara biasanya


diintegrasikan dengan sistem
tanda bahaya, sehingga bila
terjadi kondisi darurat
(kebakaran dsb), sistem tanda
bahaya mendapatkan prioritas
sinyal dari sistem tata suara untuk membunyikan tanda bahaya (sirine)
atau program panduan evakuasi ke seluruh bangunan.
Sistem tata suara daerah lobi, koridor, area parkir, dan ruang
administrasi selain di gunakan untuk panduan evakuasi, digunakan pula
untuk pemanggilan (‘paging’) atau keperluan program musik
(background music).
Komponen Tata Suara

1. Background Music
Adalah penyebaran musik dari ruang operator ke ruang yang memerlukan.
Pada bangunan hotel, biasanya yang mendapat distribusi back ground music
adalah lobby, selasar, restoran, dan kamar.

Sistem pendistribusiannya menggunakan alat sbb:


 Input Diperoleh Dari Player ( Komputer, Disc Player, Radio, Atau Peralatan
Musik Lainnya)
 Proses Dengan Amplifier Dan Equalizer
Amplifier Untuk Memperkuat Sinyal Elektrik Equalizer Untuk Mengatur
Kualitas Suara
 Loud Speaker Diletakkan Pada Ruang Yang Hendak Diberi Back Ground
Musik
Pengumuman Dan Panggilan
a. Input Dan Processing Unit 2. Kabel Distribusi
Adalah penyebaran suara dari ruang operator/ruang
informasi ke ruang lain pada bangunan atau di luar
bangunan. Sistem pendistribusiannya menggunakan
peralatan sbb:
 mikrofon
 amplifier
 loud speaker diletakkan pada ruang yang
diperlukan 3. Equalizer
b. Ceiling Loud Speaker

4. Ceiling Loud Speaker


Pada Hotel & Apartemen Sejahtera, back ground
music, pengumuman, dan alarm diintegrasikan
c. Panel Control dalam satu jaringan sehingga lebih efisien secara
ekonomi

Alat–Alat Yang Di Butuhkan Dalam Sistem


Tata Suara
1. Wall Loud Speaker 5. Amplifier
Perkembangan Telepon Kabel
Dalam perencanaan jaringan tata suara pada hotel agar dapat berfungsi secara
optimal, mudah dalam perbaikan, serta memenuhi nilai estetika perlu dilakukan Berikut ini terdapat beberapa perkembangan telepon dari masa ke masa, terdiri

secara matang dengan mempertimbangkan beberapa hal sbb : atas :

 Alokasi ruang untuk peralatan input dan processing  1871, Antonio Meucci mematenkan penemuannya yang disebut sound

 Penempatan kabel distribusi vertikal dan horizontal Telegraph. Penemuannya ini memungkinkan adanya komunikasi dalam

 Jenis loud speaker yang dipergunakan bentuk suara antara dua orang dengan menggunakan perantara kabel.
 1875, perusahaan telekomunikasi The Bell mendapatkan hak paten atas
 Penempatan loud speaker diusahakan tidak mengganggu estetika
penemuan Meucci yang disebut transmitters and Receivers for Electric
Telegraphs. Sistem ini menggunakan getaran multiple baja untuk
memberikan jeda pada sirkuit.
 1876, perusahaan Bell mematenkan Improvement in Telegraphy. Sistem ini
memberikan metode untuk mentransmisikan suara secara telegraf. Telepon
ini pertama kali dibuat oleh Alexander Graham Bell di mana saat sedang itu
dipamerkan di Pameran Centennial di Philadelphia. Produk ini merupakan
percobaan laboratorium. Jarum transmisi dan asam sulfat menghasilkan
getaran suara ke penerima gelombang elektromagnetik
6. JARINGAN TELEPON
 1877, The Charles Williams Shop merupakan tempat dimana telepon
Telepon adalah alat komunikasi dengan listrik dan kawat yang digunakan untuk
pertama kali dibuat dengan pengawasan Watson, yang selanjutnya menjadi
menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan) antara
departemen riset dan pengembangan dari perusahaan telekomunikasi
dua orang yang berjauhan tempatnya.
tersebut. Alexander Graham Bell terus memantau produktivitas perusahaan
Kebanyakan telepon beroperasi dengan
tersebut sehingga pada akhir tahun sebanyak tiga ratus telepon dapat
menggunakan transmisi sinyal listrik dalam
digunakan. Perusahaan Bell juga telah mematenkan telepon electro-
jaringan telepon sehingga memungkinkan
magnetic yang menggunakan magnet permanen, diafragma besi, dan
pengguna telepon untuk berkomunikasi dengan
dering panggilan.
pengguna lainnya.
 1878, papan pengganti secara manual ditemukan sehingga memungkinkan
banyak telepon terhubung melalui sebuah saluran pertukaran. dibawah
kepemimpinan Theodore N. Vail, perusahaan Bell mempunyai 10.000
telepon yang dapat digunakan.
Prinsip Kerja Telepon Kabel
 1880, sirkuit metalic pertama dipasang. Sirkuit ini merupakan perbaharuan
dari sirkuit one-wire menjadi two-wire. Perbaharuan ini membantu Ketika gagang telepon diangkat, posisi telepon disebut off hook. Lalu sirkuit

mengurangi gangguan yang seringkali dirasakan dengan penggunaan terbagi menjadi dua jalur di mana bagian positifnya akan berfungsi sebagai Tip

jalur one-wire. yang menunjukkan angka nol sedangkan pada bagian negatif akan berfungsi

 1890, pada telepon sebelumnya mendengar dan berbicara dilakukan di sebagai Ring yang menunjukkan angka -48V DC. Kedua jalur ini yang nantinya

perangkat yang sama, sedangkan pada telepon ini, penelepon harus akan memproses pesan dari sender untuk sampai ke receiver. Agar dapat

menggunakan perangkat yang berbeda menghasilkan suara pada telepon, sinyal elektrik ditransmisikan melalui kabel

 1937, Western Electric 302, Operator Amerika Serikat (AS), AT&T telepon yang kemudian diubah menjadi sinyal yang dapat didengar oleh

mengeluarkan model telepon dengan model rotary dial dan gagang telepon telepon receiver.

tersambung kabel. Lewat telepon ini, AT&T memonopoli sistem telepon di Untuk teknologi analog, transmisi sinyal analog yang dikirimkan dari central
negaranya. Telepon ini dirancang dibuat oleh desainer terkenal Henry office (CO) akan diubah menjadi transmisi digital. Angka-angka sebagai nomor
Dreyfuss. telepon merupakan penggabungan antara nada-nada dan frekuensi tertentu
 1965, Ini adalah model terakhir yang dikeluarkan AT&T. Pada rancangan yang kemudian dinamakan Dual-tone multi-frequency DTMF dan memiliki
ini, tombol nomor disematkan langsung ke telepon tersebut. Sebelumnya, satuan Hertz. Hubungan utama yang ada dalam sirkuit akan menjadi on
telepon biasanya diletakkan di dapur karena memiliki kabel hook ketika dibuka, lalu akan muncul getaran. Bunyi yang muncul di telepon
panjang. Perubahan signifikan ini terjadi karena penambahan tombol penerima menandakan telepon telah siap digunakan.
bintang (*), tagar (#), dan tombol dial untuk pengulangan telepon ke
Sederhananya, telepon kabel menggunakan sistem wirteline, sehingga
nomor sama. Selain itu, tombol angka juga bertambah menjadi 12 digit
membutuhkan kabel agar dapat berfungsi, maka:

 Suara dari pengirim diterima oleh alat yang disebut microphone.


 Microphone mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik kemudian
disalurkan oleh perangkat telepon.
 Sinyal tersebut disalurkan melalui kabel ke pusat telekomunikasi.
 Dari pusat telekomunikasi sinyal tersebut diteruskan kepada penerima.
 Setelah sampai ke penerima, maka sinyal tersebut diubah lagi menjadi
gelombang suara oleh alat yang disebut speaker.

Telepon kabel bekerja dengan cara mengirimkan gelombang suara melalui arus
listrik dalam jaringan telepon sehingga kita bisa berkomunikasi dengan pengguna
telepon lainnya. Penerima telepon akan menangkap getaran elektrik suara kita
 Panel incoming-outgoing, Titik input Kotak Terminal Batas (KTB) dari
sebagaimana suara yang didengarnya.
jaringan Telkom menuju panel MDF.
Macam Macam Sistem Telekomunikasi Dalam Gedung

Ada dua macam Sistem telekomunikasi dalam gedung yang perlu kita perhatikan,
yakni:

Sistem Hubungan Telepon


Sistem hubungan telepon ada dua, yaitu eksternal dan internal.
 MDF, Main Distribution Frame yaitu panel atau kotak pembagi
a. Eksternal, berhubungan dengan nomor diluar yang tidak dalam ruang
terminal utama/ induk jaringan telepon dalam gedung baik dari SST
lingkup lingkunan sistem PABX sebagai sentral telepon dalam gedung baik
telkom menuju PABX atau pendistribusian jaringan extension ke
panggilan masuk (incoming) atau panggilan keluar, seperti hubungan lokal,
ruangan-ruangan.
SLJJ, dan SLI.
b. Internal, berhubungan masih dalam lingkungan sistem PABX sebagai
sentral telepon antar sambungan cabang/ nomor extension yang satu
dengan sambungan cabang/ nomor extension yang lain. Perangkat atau
peralatan-peralatan yang digunakan dalam jaringan telepon dalam
gedungyaitu :
 Junction Box, Kotak pembagi jaringan telepon yang berfungsi sebagai
 PABX, Private Automatic Branch Exchange yaitu perangkat untuk
terminal telepon dari Telkom ke jaringan dalam gedung milik pribadi.
memperbanyak atau menambah nomor SST Telkom menjadi nomor
extension, sebagai sentral telepon dalam gedung yang mengatur lalu
lintas komunikasi suara.
 UPS, Unit Power Supply yaitu catu daya listrik cadangan apabila daya
listrik PLN mengalami pemadaman dan agar tegangan PABX tetap
stabil 48 VDC.  Operator Console, alat operator telepon yang merupakan pintu
gerbang dalam melakukan komunikasi suara dapat mengatur lalu-
lintas komunikasi suara, menghubungkan ke nomor yang akan dituju
baik telepon masuk (Incoming) maupun telepon keluar (Outgoing)
dan dalam lingkungan telepon intern.
 Jaringan/ instalasi, merupakan rangkaian penghubung peralatan-
peralatan telepon yang membawa sinyal komunikasi seperti terminal-
terminal, PABX, operator console, pesawat telepon, dll. Berupa pair-
 Batere, Sumber listrik cadangan yang menggantikan sumber listrik kabel atau sepasang kabel (1 pair berisi 2 kawat tembaga
PLN 48 VDC. penghubung).
 Roset, adalah alat untuk menghubungkan jaringan/ instalasi telepon
dengan kabel pesawat telepon. Berupa terminal penghubung Out
Bow (OB) yang tidak ditanam di dinding dan terminal penghubung In
Bow (IB) yang ditanam didinding.

 Arrester, Alat untuk melindungi peralatan telepon dari kerusakan


akibat kejutan tegangan berlebih, terkena petir, short circuit.
 Pesawat Telepon, adalah alat yang digunakan untuk merubah suara ceiling, kemudian kabel pembagi didistribusikan ke individu telepon.
menjadi sinyal komunikasi

Perletakan sistem jaringan

Peletakan jaringan komunikasi pada bangunan pada prinsipnya dibedakan


menjadi :
Instalasi Jaringan Telepon Kabel
1. Perletakan secara vertical

Secara umum instalasi jaringan telepon kabel pada bangunan di mulai dari
2. Perletakan secara horizontal
perangkat yang dinamakan 'kotak terminal batas' atau sering disingkat
Perletakan kabel telekomunikasi dibedakan atas :
dengan 'KTB', perangkat ini dapat dijumpai ditempel di dinding gedung jika
 Kabel induk melalui saluran vertikal
berlangganan layanan telepon dengan PT. Telkom. Dan perlu diketahui bahwa
 Kabel
tanggung jawab petugas PT. Telkom hanya sampai ke perangkat ini apabila
pembagi atau
terjadi kerusakan, sementara perangkat-perangkat lainnya yang menuju ke
distribusi melalui
pesawat telepon setelah perangkat ktb ini merupakan tanggung jawab pelanggan
saluran-saluran
apabila terjadi kerusakan.
horisontal di atas
Kelebihan dan Kekurangan Telepon Kabel Sinyal Video adalah sinyal yang menghasilkan gambar yang
Kelebihan Telepon Kabel dibangkitkan oleh sensor kamera. Di Amerika Utara, standar sinyal
 Kualitas suara lebih jelas video disebut dengan NTSC (National Television Standards
 Sinyal lebih terjamin karena menggunakan kabel. Committee), di Eropa disebut dengan PAL atau SECAM. Monitor dan
 Bisa membantu device/PC untuk terkoneksi dengan internet memlalui kamera CCTV harus beroperasi pada standar sinyal video yang sama.
hotspot kabel.
 Pencahayaan
Kekurangan Telepon
Untuk sistem pemantauan CCTV yang baik, pencahayaan harus
 Tidak dapat dibawa kemana-mana. cukup. Untuk pengamatan dalam kondisi ada cahaya
 Mahal. (matahari/lampu) dapat digunakan kamera standar. Untuk
7. CCTV (CLOSED CIRCUIT TELEVISION ) pengamatan dengan kondisi sedikit cahaya/gelap atau di malam hari,
kamera yang dipergunakan haruslha kamera NIGHT VISION (kamera
CCTV yang bisa melihat dalam gelap/malam hari).
 Sensitivitas
Kamera dengan Lux Rating paling rendah, semakin baik pula kamera
tersebut dapat melihat pada sedikit cahaya. Lux adalah satuan
intensitas cahaya.Semakin rendah Lux number dari suatu kamera

CCTV atau kepanjangan dari Closed Circuit Television artinya adalah sinyal CCTV semakin baik pula kamera tersebut dapat melihat dalam gelap.

yang didapat dari kamera tidak disiarkan (dibroadcast) melalui udara atau Untuk melihat dalam kondisi gelap total, diperlukan kamera CCTV

saluran kabel publik, melainkan langsung disalurkan ke suatu monitor Night Vision, yaitu kamera CCTV Infra Red.

privat. Performa CCTV sangat bergantung cahaya yang dipantulkan dari  Resolusi

objek yang diamati dan juga pada kualitas dan sensitivitas imager dari Resolusi pada suatu kamera CCTV (sebagaimana resolusi pada

suatu kamera. Berikut adalah hal yang sangat mempengaruhi kualitas dari monitor dan recorder), biasanya disebut dengan nama garis resolusi /

suatu sistem CCTV yaitu : Sinyal Video, Pencahayaan, Sensitivitas, dan TVL atau TV lines. Jumlah TV line yang dihasilkan dari kamera CCTV

Resolusi. menunjukkan resolusi (ketajaman) gambar, semakin banyak TVL


suatu kamera CCTV, semakin baik kualitas gambarnya.
 Sinyal Video
Manfaat CCTV 6. CCTV Camera, merupakan kamera yang diperlukan sistem CCTV dalam
menerima signal video pada lokasi yang ingin dipantau. Pada umumnya
1. Keamanan : Bank, supermarket, toko, ATM, tempat-tempat umum
CCTV Camera memerlukan adapter untuk mendapat aliran listrik yang
2. Industri : di tempat-tempat yang tidak nyaman ditempati oleh operator sesuai.
seperti industri kimia, nuklir, dsb

3. Keselamatan : di tempat-tempat yang tidak mungkin di awasi secara


langsung oleh manusia karena ada kemungkinan terluka oleh operasi
mesin, seperti CCTV di belakang mobil untuk memundurkan mobil atau di
industri yang rawan kebakaran seperti migas dan petrokimia

4. Lalu lintas : Untuk memonitor dan mengontrol traffic Light.

Komponen CCTV
7. Hard Disk, merupakan media penyimpanan data rekaman. Hard disk ini
5. DVR ( Digital Video Recording ), merupakan alat yang berfungsi sebagai
dipasang didalam DVR, semakin besar kapasitas hard disk membuat anda
"otak" dari sistem CCTV. DVR menerima signal video dari setiap kamera
dapat menyimpan rekaman lebih lama
CCTV, melakukan rekaman dan mengeluarkan output signal video yang
dapat diteruskan ke Monitor. DVR yang beredar saat ini terus berkembang
dan mengalami banyak perbaikan pada sistem kompresi dan dilengkapi
dengan banyak fitur-fitur terkini. Salah satunya yaitu: DVR yang dilengkapi
dengan teknologi IP-Based (Internet Protocol Based), dengan fitur ini anda
dapat memantau kamera CCTV dimanapun anda berada

8. Coaxial Cable, merupakan kabel yang menghantarkan signal video dari


kamera CCTV ke DVR, atau dari DVR ke monitor Power Cable, diperlukan
apabila kabel kamera CCTV yang disertakan tidak cukup panjang untuk
mencapai sumber listrik terdekat. BNC Connector, connector yang
dipasang pada kabel coaxial Aksesoris instalasi seperti : electric stop
contact ( male dan female ), kabel tease, klem dan solatip.

Contoh Beberapa Kamera Yang Dihubungkan Dengan Network Switch Sebelum


Gambar Ditampilkan Dimonitor

Cara Kerja CCTV

Kamera Analog dihubungkan ke Video Streamer atau DVR yang berfungsi


Network Switch
sebagai encoder/decoder dari Analog ke Digital
Kamera Video
Digital

Video

Kabel

Network
Kamera Switch

Jenis – Jenis CCTV

Berdasarkan cara penyampaian data, kamera cctv dibagi atas :

a) Kamera Analog : mengirimkan sinyal analog ke Video Streamer atau


Digital Video Recorder melalui kabel coaxial. Untuk pengendalian kamera
(PTZ), menggunakan kabel serial (RS485/422/232)
b) Kamera Digital : mengirimkan sinyal digital ke jaringan melalui kabel Kamera Indoor dan Outdoor. Kamera Outdoor biasanya mempunyai
ethernet dengan protokol TCP/IP. IP Address kamera bisa didefinisikan. pelindung khusus terhadap lingkungan dan cuaca. Di lingkungan migas,
ada beberapa standard yang diterapkan untuk pelindung seperti Ingress
c) Kamera berdiri sendiri (stand alone) : kamera yang mengirimkan
Protection (terhadap air) dan Explosion Proof
sinyal ke video streamer/recorder atau langsung ke PC untuk monitor.

a) Kamera Video – cont’d

c) Kamera Video– cont’d

Kamera arah tetap (fixed angle) : sekali terpasang, sudut pandang dari kamera
akan tetap.

 Kamera Jaringan : secara umum tipe kamera ini adalah bagian dari suatu
jaringan CCTV.
 Ada beberapa kamera yang bisa langsung terhubung dengan jaringan
karena mempunyai IP Address dan tidak harus terhubung ke server.
 Tetapi, untuk kamera analog tetap memerlukan encoder, baru terhubung
ke jaringan d) Kamera Video –cont’d
 Kamera dengan kemampuan PTZ secara mekanikal, pandangannya

b) Kamera Video _ cont’d dapat dikendalikan dari jauh (remote), baik dikontrol untuk Pan, Tilt,
ataupun Zoom.
 Dome Camera: Kamera dengan pelindung berbentuk kubah yang  Kemampuan pantauan tilt ( kemiringan ) pada kamera tipe kuba
transparan. Kemampuan pan bisa mencapai 360 º, kemampuan tilt (dome kamera) hanya mencapai 1800.
bisa mencapai 180 º  Untuk kamera tipe standar membutuhkan pencahayaan yang cukup.
 Pemasangan CCTV membutuhkan biaya yang cukup mahal.
 Bekerja dalam sistem, sehingga apabila salah satu sistem rusak maka
sistem lain juga ikut terganggu.
 Untuk CCTV yang menggunakan signal, pengambilan akan terganggu
jika signal terganggu.
 Kaca kamera CCTV mudah pecah jika terkena benda keras, sehingga
dibutuhkan pengaman.
 CCTV yang berada diluar bangunan harus menggunakan pengaman
Syarat Perletakkan Dalam Bangunan
agar terhindar dari pengaruh cuaca yakni panas dan hujan.
Penempatan CCTV baik dalam maupun luar bangunan
harus diperhatikan kerena sangat berkaitan dengan kwalitas gambar yang
akan dihasilkan.

Syarat perletakan CCTV dalam bangunan diantaranya:

 Perletakan cctv disesuaikan dengan fungsi bangunan. Contohnya


Bank, Jln Raya, dan tempat industri.
 Ditempatkan pada tempat yang bisa menjangkau seluruh area yang
ingin dipantau.
 Jarak lampu dan kamera harus diperhatikan, karena sangat
berpengaruh pada kualitas gambar yang dihasilkan.
 Diletakan pada tempat yang sulit dijangkau.

Kelemahan CCTV, antara lain :

 Membutuhkan supply energi untuk dapat beroperasi dengan baik.


BAB III yang menggunakan Power supply jenis AT. Powe supply jenis ini
memiliki 12 pin konektor.
ANALISA DAN KONSEP
 Power Supply ATX (Advanced Technology Extended) adalah jenis
1) ANALISA
A. POWER SUPLAY
Power suplay merupakan suatu perangkat listrik yang digunakan untuk
mensuplai arus listrik ke perangkat tertentu yang membutuhkan suplai
listrik sperti Televisi atau Komputer.
power supply jenis terbaru dan paling banyak digunakan saat ini.
 Kelebihan : Menstabilkan arus listrik yang ada di dalam CPU komputer
Perbedaan yang mendasar pada PSU jenis AT dan ATX yaitu pada
serta mencegah terjadinya arus listrik yang tersangkut yang
tombol powernya, jika power supply AT menggunakan Switch dan
menyebabkan kerusakan komponen di komputer.
ATX menggunakan tombol untuk mengirikan sinyal ke motherboard
 Kekurangan : tidak dapat menyimpan arus listrik.
seperti tombol power pada keyboard. Power supply jenis ini memiliki
Berikut terdapat dua alternative penggunaan power supay
20/24 pin konektor, berbeda dengan power supply berjenis AT
 Power supply yang memiliki kabel power yang dihubungkan ke
motherboard terpisah menjadi dua konektor power (P8 dan P9).
B. PENGHAWAAN BUATAN
Kabel yang berwarna hitam dari konektor P8 dan P9 harus bertemu di
Penghawaan buatan (AC) adalah suatu proses mendinginkan udara
tengah jika disatukan. Pada power supply jenis AT ini, tombol
sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan
ON/OFF dihubungkan langsung pada tombol casing. Untuk
yang dipersyaratkan terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu.
Keuntungan penghawaan buatani adalah :
• Suhu udara mudah diatur
• Kecepatan dan arah angin mudah diatur
• Kelembaban mudah diatur
• Kebersihan udara dapat terjaga
menghidupkan dan mematikan komputer, kita harus menekan tombol
• Bau/aroma dapat didiatur
power yang ada pada bagian depan casing. Power supply jenis AT ini
Kekurangan penghawaan buatan adalah :
hanya digunakan sebatas pada era komputer pentium II. Pada era
• Menggunakan energi listrik sehingga terjadi pemborosan jika terlalu banyak
pentium III keatas atau hingga sekarang, sudah tidak ada komputer
menggunakan alat penghawaan buatan
Beberapa alternative pengunaan AC : Kekurangan :
 Alternativ 1  Harganya terbilang mahal
 Biaya operasional dan perawatan juga tinggi
 Apabila ada suatu bagian yang bermasalah, maka seluruh
AC yang ada di dalam gedung atau bangunan juga ikut
terganggu

Menggunakan Kipas Angin  AC split


Kelebihan : pengkondisian udara mudah dan bisa di atur
Kekurangn :
 Cepat panas bila di gunakan terlalu lama
 Mudah Rusak
Kelebihan :
 Alternativ 2  Memiliki Bentuk Sederhana
Menggunakan AC ( air conditioner ) :  Lebih Hemat Dibandingkan Jenis yang Lain
 AC Central  Lebih Cepat Mendinginkan Suhu Ruangan
 Bisa Dikendalikan Jarak Jauh
Kekurangan :
 Listrik yang Besar Saat Pertama Kali Dihidupkan
 Tidak Boleh Sering Hidup-Mati

Kelebihan :  Sulit Mempertahankan Suhu

 Tidak berisik sama sekali karena AC central memiliki suara


yang lebih halus ketimbang AC split  Alternative 3

 Udara yang dikeluarkan dinilai lebih sejuk Menggunakan exhaust Fan

 Desain minimalis sehingga ruangan terlihat lebih rapih.


Sebab, instalasi atau sambungan kabel-kabelnya tidak
terlihat dari luar
Kelebihan :
 Meningkatkan Kualitas Udara di Dalam Ruangan
 Alternativ 4
 Menghilangkan Aroma Tidak Sedap
Menggunakan Turbin Ventilator
 Menghilangkan Kelembaban Udara
 Mengurangi Kontaminasi Udara
Kekurangan :
 Hampir semua exhaust fan yang dijual di pasaran
menggunakan daya berupa listrik, sehingga apabila
terjadi pemadaman listrik tentu exhaust fan tidak dapat Kelebihan :
bekerja.  Sirkulasi Udara Ruangan
 Beberapa jenis exhaust fan harus terpasang di dalam  Ramah Lingkungan
dinding atau bahkan menjadi satu dengan langit-langit  Hemat Biaya
rumah atau plafon. Dengan kata lain exhaust fan tidak  Harga murah
dapat dipindah ke sembarangan tempat. Kekurangan :
 Apabila dalam pemasangannya tidak dilakukan dengan  Tergantung pada Tekanan Udara
benar, ada kemungkinan udara panas dan lembab dapat  Butuh Tenaga Ahli
keluar ke area lain di dalam rumah. Tidak hanya itu saja,  Kurang Efektif pada Jenis Atap Tertentu
exhaust fan yang tidak terisolasi dengan benar, ketika
udara ditarik dari interior, bisa jadi hilang di loteng rumah
dan justru dapat menimbulkan masalah lain yakni C. PENCAHAYAAN BUATAN
genteng menjadi lembab. Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber

 Pemasangan exhaust fan yang tidak tepat dapat cahaya selain cahaya alami, secara umum cahaya tersebut berasal dari

menimbulkan suara ketika kipas berputar. Suara yang hasil karya manusia berupa lampu yang yang berfungsi menyinari ruangan

dihasilkan sangat mengganggu penghuni rumah, sehingga sebagai pengganti jika sinar matahar tidak ada.

besar kemungkinan exhaust fan tidak akan dioperasikan.


 Exhaust fan hanya difungsikan untuk membuang udara
dari dalam menuju luar ruangan saja atau satu arah.
Jenis – jenis alat pencahayaan buatan :  Alterntiv 2
 Alternative 1

Menggunakan lampu pijar ( GLS ) Menggunakan lampu halogen


Kelebihan : Kelebihan :
 Ukuran filamen kecil, maka sumber cahaya dapat sebagai titik  Harga Yang Lebih Murah Dibanding Led.
sehingga pengaturan distribusi cahaya mudah.  Kemudian Memiliki Intensitas Cahaya Yang Lebih Kuat.
 Perlengkapan sangat sederhana sehingga dapat ditangani  Selain itu, halogen pun cukup mudah dalam urusan
dengan sederhana pula. pemasangan.
 Pemakaian sangat luwes. Kekurangan :
 Biaya awal rendah.  memiliki daya dan suhu tinggi
 Pengaturan intensitas cahaya dengan bantuan dimmer bisa  pemakaian halogen juga boros energi.
redup sampai terang.
 Mudah menyala.  Alternative 3
 Tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembaban.
Kekurangan :
 Lumen per watt rendah.
 Umur lampu pendek (750-1000) jam, makin rendah watt makin
pendek umurnya.
 Untuk negara tropis, panas dari lampu akan menambah beban
pendingin AC. Menggunakan lampu neon
 Warna cenderung memberikan kesan hangat dan kurang sejuk. Kelebihan :
 Hanya cocok untuk kebutuhan pencahayaan rendah.
 cahaya yang dihasilkan lebih terang bila dibandingkan dengan  Tahan lama
lampu bohlamtahan lama  Tidak mengandung bahan berbahaya
 Daya listrik yang diperlukan lebih hemat  Temperature lampu yang lebih dingin dibandingkan jenis lampu
 bentuk tabung dapat divariasikan menjadi tulisan ataupun lain sehingga tidak merusak rumah lampu atau area disekitar
gambar lampu.
Kekurangan : Kekurangan :
 Harga Mahal Hampir tidak ada kekurangan yang berarti yang dimiliki oleh lampu
 Instalasi Rumit LED, oleh karena itu, dengan harga lampu LED yang semakin
kompetitif dan penggunaannya yang semakin beragam dan meluas,
maka jenis lampu ini amat laris di pasaran.
 Alternative 4

D. FIRE PROTECTION
Kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan oleh adanya ancaman
potensial dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi
kebakaran hingga penjalaran api, asap dan gas yang ditimbulkan (SNI 03 -
1736 -2000)
Menggunakan lampu LED
Kelebihan :
 Lampu LED tidak memerlukan waktu warm-up (pemanasan)
untuk mendapatkan terang yang maksimal
 Efisiensi listrik yang paling tinggi diantara jenis-jenis lampu
lainnya. Energi yang dibutuhkan hanya sekitar 10% dari lampu
pijar.  Alternative 1

 Dapat disetel untuk berubah warna Menggunakan sistem proteksi pasif

 Dikarenakan bentuknya hanya merupakan dioda kecil, maka - Menggunakan Konstruksi Tahan Api

volume lampu jauh lebih kecil, dan dapat diletakkan - Menggunakan Jalur Pintu darurat

dimanapun. - Koridor Dan Jalan Keluar

 Fleksibilitas lampu. - Kompartement Darurat


- Evakuasi Darurat 2) KONSEP
- Pengendalian asap A. POWER SUPLY
 Alternative 2 Pada bangunan hotel yang akan di rancang penempatan dan perletakan
Menggunakan sistem proteksi aktif power supply hanya berada pada ruang-ruang yang menbutuhkan catu
- Sistem pipa tegak yang terdapat alat elektronik seperti komputer maupun televise. Karena
- Menggunakan sprinkler power supply membutuhkan daya lsitrik maka perencanaan langsung pada
- Menggunakan pompa pemadamkebakaran tahap instalasi listrik.
- Menggunakan APAR
- Menggunakan alat peringatan dini Rauang seperti kamar
tidur membuthkan catu
daya karena pada ruang
ini terdapat alat
elektronik seperti TV

Pada bangunan hotel ini sumber pasokan listrik bersumber dari PLN lalu
menuju Gardu kemudian menuju ATS ( Automatic transfer switch ) menuju
main distribusi panel, menuju sub distribution panel kemudian menuju
panel pembagi dan terakhir menuju bangunan. Sedangkan genset
digunakan sebagai alternative saat terjadi pemadaman listrik agar semua
alat elektronik pada bangunan tidak mengalami kerusakan.

PLN GARDU ATS MDP SDP PP BANGUNAN

GENSET
B. PENCAHAYAAN BUATAN C. PENGHAWAAN BUATAN
Pada bangunan hotel penempatan lampu pada bangunan direncanakan Pada Bangunan Hotel Ini,Rencana Penempatan AC Hanya Terdapat Pada
pada setiap ruangan yang membutuhkan cahaya. Sama seperti pada Ruangan Tertentu Seperti Lobby,Koridor,Ruang Tidur.
instalasi power supply pasokan energy listrik bersumber dari PLN. Jenis AC Yang Akan Digunakan Pada Bangunan Hotel Ini Adalah AC Split,
Jenis lampu yang akan digunakan dalam bangunan hotel ini adalah lampu Dengan Alasan AC Split Memiliki Kelebihan Tetentu Yang Tidak Terdapat
LED, dimana terdapat banyak kelebihan yang terdapat pada lampu ini Pada AC Lainnya
salah satunya adalah Tahan Lama dalam waktu yang lama.

Kelebihan :
 Memiliki Bentuk Sederhana
 Lebih Hemat Dibandingkan Jenis yang Lain
PLN
 Lebih Cepat Mendinginkan Suhu Ruangan
 Bisa Dikendalikan Jarak Jauh
GARDU
Kekurangan :
 Listrik yang Besar Saat Pertama Kali Dihidupkan
ATS GENSET
 Tidak Boleh Sering Hidup-Mati

MDP  Sulit Mempertahankan Suhu

SDP

BANGUNAN LAMPU
D. PEMADAM KEBAKARAN E. SOUND SYSTEM
Pada bangunan hotel ini, alat pemadam kebakaran alat pemadam
Pada bangunan hotel ini Sistem tata suara diintegrasikan dengan sistem
kebakaran ditempatkan pada setiap sisi bangunan yang rawan terjadi
tanda bahaya, sehingga bila terjadi kondisi darurat (kebakaran dsb),
kebakaran dan tempat yang aman untuk memadamkan, serta diberikan
sistem tanda bahaya mendapatkan prioritas sinyal dari sistem tata suara
penanda jalur evakuasi untuk segala sesuatu yang terjadi pada bangunan
untuk membunyikan tanda bahaya (sirine) atau program panduan
hotel ini.
evakuasi ke seluruh bangunan.
Sistem tata suara daerah lobi, koridor, area parkir, dan ruang
Menggunakan pintu /tangga administrasi selain di gunakan untuk panduan evakuasi, digunakan pula
darurat sebagai jalur untuk pemanggilan (‘paging’) atau keperluan program musik
evakuasi (background music). Alat yang digunakan dalam system tata suara dalah
menggunakan speaker dengan di dukung oleh alat penunjang lainnya.

Menggunakan fire protection

F. JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Menggunakan sprinkler

Menggunakan hydrant
Pada bangunan hotel yang akan direncanakan Sistem ini merupakan
suatu perangkat instalasi yang berfungsi dalam memberikan kemudahan
dalam mengakses informasi baik yang bersifat internal maupun global G. CCTV
bagi para penggunanya dalam sistem gedung bertingkat, misalnya
Instalasi CCTV Dalam Bangunan Diperlukan Sebagai Alat Pengawasan Keamanan
instalasi PABX telepon, jaringan WIFI internet, TV Cable, instalasi
Baik Di Dalam Bangunan Maupun Di Sekitar Bangunan. Komponen – Komponen
Fax, sound system/loud speaker dsb.
Dalam Sistem CCTV Terdiri Dari pada bangunan hotel antaralain :
Penempatan sistem jaringan telekomunikasi diaplikasikan pada ruangan
- Kamera Pengawas, Yang Diletakkan Di Titik Tertentu Yang Dianggap
tertentu yang membutuhkan jaringan telekomunikasi seperti Lobby dan
Strategis Dan Memiliki Jangkauan Jarak Pandang Yang Luas.
Ruang Tidur.
- Digital Video Recording (DVR), Sebagai Alat Perekam Dari Tiap – Tiap
Sumber jaringan pada bangunan ini yaitu dari TELKOM, kemudian
Kamera Yang Ada Dan Diletakkan Pada Control Room.
menuju SPLITTER, kemudian menuju CENTRAL PABX, dan terakhir
- Monitor CCTV, Yaitu Monitor Yang Menampilkan Gambar Dari Setiap
menuju pesawat telepon yang ada pada bangunan hotel.
Kamera Yang Ada Untuk Diawasi Oleh Para Pengawas Di Control Room
- Jaringan Kabel, Yang Menjadi Penghubung Antara Kamera, DVR Unit, Dan
TELKOM SPLITTER CENTRAL PABX PESAWAT
Monitor CCTV.
TELEPON

Pada bangunan hotel ini penempatan kamera CCTV diletakkan pada area
tertentu untuk menjamin keamanan dalam bangunan hotel sperti KORIDOR
dan TEMPAT PARKIR yang di kontrol melalui Ruang Kontrol
GSB / GSJ
B B B B
200 430 220 200 430 220 200 430 220 200 430 220

925

NK NK NK

180

180

180
LIFT LIFT LIFT
300

300

300

300
R.MESIN

400
±000 LIFT
TR TR TR

120
+1600

220
SR

320
TERAS HALL
DAK
200

200

200

200

200
KM/WC KM/WC

100
R.MAKAN

300

300
PANTRY +1200
500

500

500

500
K.TIDUR K.TIDUR

200
BIDANG TANAH YANG TERKENA RENCANA JALAN
DAPUR
K.TIDUR

950
DAK

400
KM/WC
2400
450

450

450

450

450
K.TIDUR K.TIDUR K.TIDUR
KM/WC
PARKIR 7 MOBIL
2730

2730

2730

2730

2000
400
LT.2,+400
LT.3,+800
3000

K.TIDUR

KM/WC

KM/WC
500

500

500

500

500

500
R.KELUARGA
K.TIDUR +1200
KM/WC

400
KM/WC

KM/WC
A A

K.TIDUR
450

450

450

450

450

450
K.TIDUR R.TAMU K.TIDUR

400
KM/WC
TERAS

490
TR TR
±000
DAK
330

330

330

330

330

330

330

330
NK NK
600

GSB
270

270

270

270
SR

500
440
BIDANG TANAH YANG DISARANKAN
230

230

230

230
UNTUK DIBEBASKAN GUNA
GSJ MENYEMPURNAKAN PERPETAKAN

440 80 330 440 80 330 440 80 330 440 410

850 850 850 850

B B B B

DENAH LT.1 DENAH LT.2 & 3 DENAH LT.4 DENAH ATAP


SKALA 1 : 100 SKALA 1 : 100 SKALA 1 : 100 SKALA 1 : 100
RANGKA ATAP BAJA RINGAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN

+1850 +1850

+1600 +1600

400

400
R.TAMU K.TIDUR +1200 R.TAMU R.KELUARGA +1200
400

400
K.TIDUR K.TIDUR +800 KORIDOR HALL +800
400

400
K.TIDUR K.TIDUR +400 KORIDOR HALL +400
400

400
150

±000 ±000
PARKIR PARKIR 7 MOBIL

330 190 330 270 330 450 500 450 500 200 300

POTONGAN A - A POTONGAN B - B
SKALA 1 : 100 SKALA 1 : 100
TAMPAK 1 TAMPAK 2
SKALA 1 : 100 SKALA 1 : 100

Anda mungkin juga menyukai