22 11 80 11
KUPANG
2021
BAB I pencahayaan, fire protection, sound system, telepon, dan CCTV,
sehingga terjadi sincronisasi antara sarana bangunan dengan penghuni
PENDAHULUAN
bangunan. Oleh karena itu, semakin baik dalam merencankan sarana
LATAR BELAKANG pengamanan dalam bangunan gedung, maka segala aktivitas dan kenyamanan
Dengan bertambahnya kebutuhan manusia, maka penggunaan teknologi juga dalam suatu bangunan dapat terjaga dengan baik.
semakin berkembang. Dalam dunia arsitektur hal utama yang perlu di perhatikan
adalah keamanan dalam suatu bangunan tinggi untuk menunjang suatu aktivitas.
RUMUSAN MASALAH
Seiring dengan pesatnya perkembangan jaman, pembangunan di berbagai sektor
juga ikut mengalami kemajuan, salah satunya yang kita jumpai adalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalahnya adalah sebagai
pembangunan gedung-gedung fasilitas umum seperti Hotel. Selain itu, dalam berikut :
bangunan gedung hotel juga harus memperhatikan satu kesatuan sistem dan
1. Bagaimana merancang instalasi sarana pengamanan dalam bangunan
merupakan keharusan dalam konsep perencanaan bangunan tinggi, ini di
gedung sesuai standar?
wujudkan dalam pemasangan sarana dalam menunjang aktivitas penghuni di
2. Bagaimana meletakkan sarana utilitas bangunan yang tepat?
dalamnya serta menjaga keamanan dalam bangunan jika suatu saat terjadi
3. Apa saja yang perlu di wujudkan dalam menjaga keamanan dalam
bahaya.
bangunan hotel ?
Dalam merancang suatu bangunan tinggi seorang arsitek harus memperhatikan 4. Apa saja yang perlu di perhatikan dalam merancang utilitas bangunan
aspek-aspek keamanan dalam suatu bangunan gedung, tidak harus berfokus hotel?
pada estetika bangunannya saja. Jika suatu bangunan yang di rencanakan hanya 5. Saranan apa saja yang di butuhkan dalam upaya pencegahan bahaya
mementingkan estetika, maka suatu saat jika terjadi bahaya yang menimpa dalam bangunan hotel?
bangunan penghuni bangunan akan kesulitan menghindari bahaya tersebut
dengan alasan tidak adanya sarana pengamanan dalam suatu bangunan, maka IDENTIFIKASI MASALAH
seorang arsitek gagal dalam merencanakan bangunan gedung tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut maka identifikasi masalah adalah
sebagai berikut :
Pentingnya sarana dan teknologi yang diterapkan pada suatu bangunan tinggi
1. Merencanakan sistem utilitas pada bangunan hotel sesuai standar
sangat berpengaruh pada keamanan penghuni bangunan, oleh karena itu
2. Merencanakan perletakan sarana utilitas bangunan yang baik dan benar
merencanakan bangunan gedung kita harus mengetahui tata letak sarana
3. Alat yang di butuhkan dalam utilitas bangunan hotel
penunjang yang akan di pasang seperti power suply, penghawaan,
4. Keamanan dalam bangunan tinggi
TUJUAN DAN MANFAAT
BATASAN STUDI
Batasan studi dalam tugas ini adalah hanya membahas mengenai rencana utilitas
pada bangunan gedung yang akan di rencanakan, seperti power supply,
penghawaan, pencahayaan, fire protection, sound system, telepon, dan
CCTV.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN HOTEL
Secara harfiah, kata hotel berasal dari bahasa Latin yaitu hospitium, yang artinya
ruang tamu. Kata ini kemudian mengalami proses perubahan pengertian dan
untuk membedakan guest house dengan mansion house yang berkembang saat
itu, maka rumah besar disebut hostel. Hostel disewakan pada masyarakat umum
untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, dan dikoordinir oleh seorang
host. Seiring perkembangan dan adanya tuntutan terhadap kepuasan, di mana
orang tidak menyukai peraturan yang terlalu banyak pada hostel, maka kata
hostel kemudian mengalami perubahan, yakni penghilangan huruf “s” pada kata
hostel sehingga menjadi hotel.
Hotel adalah sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan memberikan
pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman serta akomodasi dengan
syarat pembayaran (Lawson,1976:27).
Hotel adalah suatu bangunan atau suatu lembaga yang menyediakan kamar
untuk menginap, makan dan minum serta pelayanan lainnya untuk umum
(kamus Webster). Jadi, dapat disimpulkan pengertian hotel adalah suatu
bangunan yang menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman, serta
jasa lainnya yang diperuntukan bagi umum dan dikelola secara komersial.
Penzoningan Hotel Karakter Pengunjung Hotel
Ketika kita menekan tombol power pada casing, yang terjadi adalah langkah
berikut. Power supply akan melakukan cek dan tes sebelum membiarkan sistem
start. Jika tes telah sukses, power supply mengirim sinyal khusus pada
Motherboard, Yang Disebut Power Good.
Power supply yang memiliki kabel power yang dihubungkan ke keyboard. Power supply jenis ini memiliki 20/24 pin konektor, berbeda
motherboard terpisah menjadi dua konektor power (P8 dan P9). Kabel dengan power supply berjenis AT
yang berwarna hitam dari konektor P8 dan P9 harus bertemu di tengah jika
disatukan. Pada power supply jenis AT ini, tombol ON/OFF dihubungkan
langsung pada tombol casing. Untuk menghidupkan dan mematikan
komputer, kita harus menekan tombol power yang ada pada bagian depan
casing. Power supply jenis AT ini hanya digunakan sebatas pada era
komputer pentium II. Pada era pentium III keatas atau hingga sekarang,
sudah tidak ada komputer yang menggunakan Power supply jenis AT.
Powe supply jenis ini memiliki 12 pin konektor.
2. PENGHAWAAN BUATAN
Bila Penghawaan alami sudah tidak memenuhi kriteria, maka alternatif lain yang
Penghawaan buatan adalah suatu sistem penghawaan yang di buat oleh
dapat digunakan adalah menggunakan penghwaan buatan.
manusia dengan menggunakan alat yang telah di rancang sedemikian rupa.
Penghawaan buatan (AC) adalah suatu proses mendinginkan udara Penghawaan buatan dapat dibagi menjadi :
sehingga dapat mencapai temperatur dan kelembaban yang sesuai dengan 1. Mekanik
yang dipersyaratkan terhadap kondisi udara dari suatu ruangan tertentu.
2. Non Mekanik
Proses perlakuan terhadap udara didalam bangunan yang meliputi suhu,
Mekanik biasanya menggunakan kipas angina, exhaust fan, inhaust fan
kelembaban, kecepatan dan arah angin, kebersihan, bau, serta
distribusinya untuk menciptakan kenyamanan bagi penghuninya.
Air Conditioner adalah suatu mesin yang menyatukan ketiga alat penyusun • Fan (Kipas) Menggerakkan Udara Dari Atau Ke Dalam Ruangan
mesin pendingin yang meliputi (evaporator, kompresor, kondensor) dalam
• Supply Duct (Saluran Udara Keluar) Untuk Saluran Udara Dingin Dari Fan
datu kotak kecil.
Ke Dalam Ruangan
• Supply Outlet (Lubang Keluar) Mengatur Arah Aliran Udara Agar Udara
Dapat Menyebar Dengan Baik
• Usia AC kisaran 18 – 20 tahun • Initial cost tinggi (biaya ducting dan isolasi tinggi)
• Tipe ac seperti ini digunakan untuk mendinginkan ruang-ruang di bangunan
• Ukuran shaft dan ducting sama besar
besar dan bertingkat tinggi
All Water System Jenis AC yang sering digunakan
2. AC Window
4. AC portable
AC CENTRAL UNIT
Chiller
COOLING TOWER Cara kerja
EXHAUST FAN
Exhaust fan adalah sebuah alat yang membantu proses pergantian udara.
Menarik udara segar dari luar bangunan dan membuang udara kotor dan
panas yang ada di dalam ruangan.
Exhaust fan dapat menurunkan suhu maksimal 2 derajat.
Meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan.
Asap dari ruang dapur akibat proses memasak, bau di kamar mandi,asap rokok,
kelembapan dalam ruang yang kurang pencahayaan dapat diatasi
Jenis-jenis Exhaust Fan berdasarkan tempat peletakannya Dipasang pada dinding rumah atau ruangan. Posisi dinding terletak pada
bagian belakang atau tepi rumah, yang berhubungan langsung dengan
1. Exhaust fan jenis ceiling mount
udara di luar ruangan
Bertujuan udara kotor yang berasal dari dalam ruangan dapat langsung
dibuang keluar
c. Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat Ruang kerja : Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX
kerja
Kamar tidur : Standar pencahayannya adalah 120 – 250 LUX
d. Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara
Kamar mandi : Standar pencahayannya adalah 250 LUX
merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-
bayang. Dapur : Standar pencahayannya adalah 250 LUX
e. Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan prestasi. Garasi : Standar pencahayannya adalah 60 LUX
Standar Pencahayaan
Teras : Standar pencahayannya adalah 60 LUX Ruang kerja : Standar pencahayannya adalah 350 LUX
Ruang tamu : Standar pencahayannya adalah 120 – 150 LUX Ruang komputer : Standar pencahayannya adalah 350 LUX
Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari salah satu
arah tertentu. Sistem ini cocok untuk pameran atau penonjolan suatu objek
karena akan tampak lebih jelas. Lebih dari itu, pencahayaan terarah yang
menyoroti satu objek tersebut berperan sebagai sumber cahaya sekunder
Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum dapat untuk ruangan sekitar, yakni melalui mekanisme pemantulan cahaya.
dibedakan atas 3 macam yakni : Sistem ini dapat juga digabungkan dengan sistem pencahayaan merata
karena bermanfaat mengurangi efek menjemukan yang mungkin Pencahayaan setempat diperoleh dengan memasang sumber pencahayaan di
ditimbulkan oleh pencahayaan merata. langit-langityang spektrum cahaya terlokalisir (localized lighting) atau dengan
memasang sumber cahaya langsung ditempat kerja (local lighting)
3. Sistem Pencahayaan Setempat
Jenis-Jenis Alat Penerangan
Berbicara soal system pencahayaan pada bangunan tidak bisa dipisahkan dengan
jenis penerangan yang biasa digunakan pada sebuah bangunan, berikut adalah
macam-macam jenis-jenis alat penerangan yang biasa digunakan dalam
bangunan :
Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu misalnya
Lampu pijar menghasilkan cahayanya dengan
tempat kerja yang memerlukan tugas visual. Sistem pencahayaan ini sangat
pemanasan listrik dari kawat filamennya pada temperatur
bermanfaat untuk:
yang tinggi. Temperatur ini memberi radiasi dalam
- memperlancar tugas yang memerlukan visualisasi teliti daerah tampak dari spektrum radiasi yang dihasilkan.
Bola lampu bola lampunya berukuran kecil, untuk mengimbangi kenaikan harga, dan jika
penampilan merupakan hal yang penting.
Filamen suatu lampu pijar ditutup rapat dengan selubung gelas yang dinamakan
bola lampu. Bentuk bola lampu bermacam-macam dan juga warna gelasnya. Gas yang terdapat dalam bola pijar dapat menyalurkan panas dari kawat pijar,
Bentuk bola (bentuk A), jamur (bentuk E), bentuk lilin dan lustre dengan bola sehingga daya hantar yang rendah menjadi penting. Lampu yang berisi gas
lampu bening, susu atau buram dan dengan warna merah, hijau, biru atau biasanya memadukan sekering dalam kawat timah. Gangguan kecil dapat
kuning menyebabkan pemutusan arus listrik, yang dapat menarik arus yang sangat
tinggi. Jika patahnya kawat pijar merupakan akhir dari umur lampu, tetapi untuk
Gas pengisi
kerusakan sekering tidak begitu halnya.
Penguapan filamen dikurangi dengan diisinya bola lampu dengan gas inert. Gas
Ciri-ciri :
yang umumnya dipakai adalah Nitrogen dan Argon.
Efficacy (12 lumens/Watt)
Kaki lampu
Indeks Perubahan Warna (1A)
Untuk pemakaian umum, tersedia dua jenis yaitu : kaki lampu berulir dan kaki Suhu Warna - Hangat (2.500K – 2.700K)
lampu bayonet, yang diindentifikasikan dengan huruf E (edison) dan B (Bayonet), Umur Lampu (1-2.000 jam)
selanjutnya diikuti dengan angka yang menyatakan diameter kaki lampu dalam
milimeter (E27, E14dan lain-lain). Bahan kaki lampu dari alumunium atau
kuningan. 2. Lampu Tungsten—Halogen
Lebih kompak pijar tungsten dengan sebuah lapisan barium karbonat. Jika dipanaskan, lapisan
Umur lebih panjang ini akan mengeluarkan elektron tambahan untuk membantu pelepasan. Lapisan
Lebih banyak cahaya ini tidak boleh diberi pemanasan berlebih sebab umur lampu akan berkurang.
Cahaya lebih putih (suhu warna lebih tinggi) Lampu menggunakan kaca soda kapur yang merupakan pemancar UV yang
buruk. Jumlah merkurinya sangat kecil, biasanya 12 mg. Lampu yang terbaru
Kekurangan :
menggunakan amalgam merkuri, yang kandungannya sekitar 5 mg. Hal ini
Lebih mahal memungkinkan tekanan merkuri optimum berada pada kisaran suhu yang lebih
IR meningkat luas. Lampu ini sangat berguna bagi pencahayaan luar ruangan karena memiliki
UV meningkat fitting yang kompak.
Masalah handling
Lampu neon kompak yang tersedia saat ini membuka seluruh pasar bagi lampu
neon. Lampu-lampu ini dirancang dengan bentuk yang lebih kecil yang dapat
Pengaruh suhu
bersaing dengan lampu pijar dan uap merkuri di pasaran lampu dan memiliki
Operasi lampu yang paling efisien dicapai bila suhu ambien berada antara 20 dan bentuk bulat atau segi empat. Produk di pasaran tersedia dengan gir pengontrol
30°C untuk lampu neon. Suhu yang lebih rendah menyebabkan penurunan yang sudah terpasang (GFG) atau terpisah (CFN).
tekanan merkuri, yang berarti bahwa energi UV yang diproduksi menjadi semakin
Ciri-ciri:
sedikit; oleh karena itu, lebih sedikit energy UV yang berlaku sebagai fospor
sehingga sebagai hasilnya cahaya yang dihasilkan menjadi sedikit. Suhu yang Efficacy (60 lumens/Watt)
tinggi menyebabkan pergeseran dalam panjang gelombang UV yang dihasilkan Indeks Perubahan Warna (1B)
sehingga akan lebih dekat ke spektrum tampak. Makin panjang panjang Suhu Warna (Hangat, Menengah)
gelombang UV akan makin sedikit pengaruhnya terhadap fospor, dan oleh karena Umur Lampu (7-10.000 jam)
itu keluaran cahaya pun akan berkurang. Pengaruh keseluruhannya adalah
bahwa keluaran cahayanya jatuh diatas dan dibawah kisaran suhu ambien yang 4. Lampu Sodium
optimal. Lampu Sodium Tekanan Tinggi
Ciri-ciri:
Efficacy (50 - 90 lumens/Watt) demikian, karena perubahan warnanya sangat buruk, beberapa daerah tidak
Indeks Perubahan Warna (1 – 2) mengijinkan penggunaan lampu tersebut untuk penerangan jalan raya.
Suhu Warna (Hangat)
Umur Lampu (24.000 jam, perawatan lumen yang luar biasa)
Pemanasan (10 menit), pencapaian panas (dalam waktu 60 detik) Ciri-ciri:
Mengoperasikan sodium pada suhu dan tekanan yang lebih tinggi Efficacy (100 – 200 lumens/Watt)
menjadikan sangat reaktif. Indeks Perubahan Warna (3)
Mengandung 1-6 mg sodium dan 20 mg merkuri Suhu Warna (Kuning (2.200K))
Gas pengisinya adalah Xenon. Dengan meningkatkan jumlah gas akan Umur Lampu (16.000 jam)
menurunkan merkuri, namun membuat lampu jadi sulit dinyalakan. Pemanasan (10 menit), pencapaian panas (sampai 3 Menit)
Arc tube (tabung pemacar cahaya) didalam bola lampu mempunyai lapisan
pendifusi untuk mengurangi silau.
Makin tinggi tekanannya, panjang gelombangnya lebih luas, dan CRI nya
lebih baik, efficacy nya lebih rendah.
5. Lampu Uap Merkuri
Ciri-ciri: Ciri-ciri :
Indeks Perubahan Warna (3) Indeks Perubahan Warna (1A – 2) tergantung pada campuran halide
Umur Lampu (16.000 – 24.000 jam) Umur Lampu (6.000 – 20.000 jam)
Pemanasan (2-3 menit), pencapaian panas (dalam waktu 10-20 menit)
Gir pengendali alat elektroda ketiga lebih sederhana dan lebih mudah dibuat.
Pemilihan warna, ukuran, dan nilainya lebih besar untuk MBI daripada jenis
Beberapa negara telah menggunakan MBF untuk penerangan jalan dimana
lampu lainnya.Jenis ini merupakan versi yang dikembangkan dari dua
lampu kuning SOX dianggap tidak pantas.
lampu pelepas dengan intensitas tinggi, dan cenderung memiliki efficacy
Tabung pemancar mengandung 100 mg gas Merkur dan argon. Pembungkusnya yang lebih baik
adalah pasir kwarsa. Dengan menambahkan logam lain ke merkuri, spektrum yang berbeda
dapat dipancarkan
Tidak terdapat pemanas awal katoda, elektroda ketiga dengan celah yang lebih
Beberapa lampu SBI menggunakan elektroda ketiga untuk memulai
pendek untuk memulai pelepasan
penyalaan, namun untuk yang lainnya, terutama lampu peraga yang lebih
Bola lampu bagian luar dilapisi fospor. Hal ini akan memberi cahaya merah kecil, memerlukan denyut penyalaan tegangan tinggi
tambahan dengan menggunakan UV, untuk mengkoreksi bias pelepasan merkuri.
Lampu kombinasi kadang disebut sebagai lampu two-in- Lampu LED merupakan lampu terbaru
one. Lampu ini mengkombinasikan dua sumber cahaya yang merupakan sumber cahaya yang
yang tertutup dalam satu lampu yang diisi gas. Salah efisien energinya. Ketika lampu LED
satu sumbernya adalah tabung pelepas merkuri kuarsa memancarkan cahaya nampak pada
(seperti sebuah lampu merkuri) dan sumber lainnya gelombang spektrum yang sangat sempit,
adalah kawat pijar tungsten yang disambungkan secara mereka dapat memproduksi “cahaya putih”. Hal ini sesuai dengan kesatuan
seri. Kawat pijar ini bertindak sebagai balas untuk tabung pelepasan yang susunan merah-biru hijau atau lampu LED biru berlapis fospor. Lampu LED
menstabilkan arus, jadi tidak diperlukan balas yang lain. bertahan dari 40.000 hingga 100.000 jam tergantung pada warna. Lampu LED
digunakan untuk banyak penerapan pencahayaan seperti tanda keluar, sinyal lalu
Kawat pijar tungsten digulung dengan susunan melingkar pada tabung pelepasan
lintas, cahaya dibawah lemari, dan berbagai penerapan dekoratif.
dan dihubungkan dalam susunan seri. Lapisan bubuk fluorescent diletakkan ke
bagian dalam dinding lampu untuk mengubah sinar UV yang dipancarkan dari Walaupun masih dalam masa perkembangan, teknologi lampu LED sangat cepat
tabung pelepas ke cahaya nampak. Pada penyalaan, lampu hanya memancarkan mengalami kemajuan dan menjanjikan untuk masa depan. Pada cahaya sinyal
cahaya dari kawat pijar tungsten, dan selama perjalanan sekitar 3 menit, lalu lintas, pasar yang kuat untuk LED, sinyal lalu lintas warna merah
pemancar didalam tabung pelepas melesat mencapai keluaran cahaya penuh. menggunakan lampu 10W yang setara dengan 196 LEDs, menggantikan lampu
Lampu ini cocok untuk area anti nyala dan dapat disesuaikan dengan pijar yang menggunakan 150W. Berbagai perkiraan potensi penghematan energi
perlengkapan lampu pijar tanpa modifikasi. berkisar dari 82% hingga 93%. Produk pengganti LED, diproduksi dalam
berbagai bentuk termasuk batang ringan, panel dan sekrup dalam lampu LED,
Ciri-ciri
biasanya memiliki kekuatan 2-5W masing-masing, memberikan penghematan
Nilainya biasanya 160 W yang cukup berarti dibanding lampu pijar dengan bonus keuntungan masa pakai
Efficacy 20 hingga 30 Lm/W yang lebih lama, yang pada gilirannya mengurangi perawatan
Faktor daya tinggi 0,95
Umur 8000 jam
c. Bahaya Kebakaran Rendah Kelompok II, nilai kemudahan terbakar sedang,
4. FIRE PROTECTION ( PEMADAM KEBAKARAN ) penimbunan bahan mudah terbakar dengan tinggi <4 m dan bila terjadi
kebakaran melepaskan panas sedang, kecepatan penjalaran sedang.
Contoh: bangunan komersial dan industri yang berisi bahan yang dapat
terbakar.
d. Bahaya Kebakaran Rendah Kelompok III, nilai kemudahan terbakar tinggi
dan apabila terjadi kebakaran, melepaskan panas yang tinggi, sehinnga
menjalarnya api cepat.
e. Bahaya Kebakaran Berat, nilai kemudahan terbakar tinggi dan apabila
Kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan oleh adanya ancaman potensial terjadi kebakaran, melepaskan panas yang tinggi, sehingga menjalarnya
dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi kebakaran hingga api cepat. Contoh : bangunan komersil dan bangunan industri yang berisi
penjalaran api, asap dan gas yang ditimbulkan (SNI 03 -1736 -2000) bahan yang mudah terbakar, seperti karet rusak, cat, spiritus dan bahan
bangunan tinggi adalah sangat vital, sehingga harus memiliki sistem yang
kompleks dimana unsur kemandirian gedung terhadap pengamanannya Ada dua macam sistem proteksi kebakaran, yaitu :
termasuk pengamanan terhadap kebakaran sangat diutamakan.
1. Sistem proteksi aktif : kemampuan peralatan dalam mendeteksi dan
memadamkan kebakaran, pengendalian asap, dan sarana penyelamatan
Klasifikasi bangunan terhadap kemungkinan bahaya kebakaran : kebakaran.
a. Bahaya Kebakaran Ringan, nilai kemudahan terbakar rendah dan apabila 2. Sistem proteksi pasif : kemampuan stabilitas struktur dan elemennya,
terjadi kebakaran melepaskan panas rendah, dan kecepatan menjalar api konstruksi tahan api kompartemenisasi dan pemisahan, serta proteksi pada
lambat bukaan yang ada untuk menahan dan membatasi kecepatan menjalarnya
b. Bahaya Kebakaran Rendah Kelompok I, nilai kemudahan terbakar rendah, api dan asap kebakaran.
penimbunan bahan mudah terbakar sedang dengan tinggi tidak lebih dari
2,5 m dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang, kecepatan SISTEM PROTEKSI PASIF
penjalaran sedang. Contoh: bangunan bukan industri dan memiliki ruangan
Sistem pencegahan secara pasif bertumpu pada rancangan bangunan yang
terbesar tidak melebihi 125m².
memungkinkan orang keluar dari bangunan dengan selamat pada saat terjadi
kebakaran atau kondisi darurat lainnya. SNI 03-1736-2000, bangunan harus Pada ketinggian berbeda, dipasang 1 buah detektor untuk setiap 92 m²
mempunyai bagian/elemen yang pada tingkat tertentu bisa mempertahankan luas lantai.
stabilitas struktur selama terjadi kebakaran, sesuai dengan fungsi bangunan Dipuncak lekukan atap ruangan tersembunyi, dipasang sebuah detektor
untuk setiap jarak memanjang 9 m.
1. Beban Api
2. Intensitas Kebakaran
3. Potensi Bahaya Kebakaran
4. Ketinggian Bangunan
5. Kedekatan Dengan Bangunan Lain
6. Sistem Proteksi Aktifyang Terpasang Dalam Bangunan
7. Ukuran Kompartemen Kebakaran
8. Tindakan Petugas Pemadam Kebakaran
9. Elemen Bangunan Lainnya Yang Mendukung Evakuasi Penghuni
Pada 1 kelompok tidak boleh dipasang> 40 buah. Definisi ini menyatakan beberapa ketentuan yang terkait pada kemampuan
Setiap luas lantai 46 m² dengan tinggi langit-langit 3m struktur untuk tahan terhadap api tanpa mengalami tanpa mengalami
Jarak antar detektor <7m untuk ruang aktif, dan <10m untuk ruang perubahan bentuk (deformasi) yang berarti, dan mencegah menjalarnya
2. Pintu Keluar
Syarat pintu keluar adalah: Koridor dan jalur keluar harus dilengkapi dengan tanda yang menunjukan arah
Material tahan api sekurangnya 2 jam dan lokasi pintu keluar. Tanda ’EXIT’ atau ’KELUAR’ dengan anak panah
Dilengkapi dengan minimal tiga engsel. menunjukkan arah menuju pintu keluar atau tangga kebekaran/darurat, dan
Dilengkapi dengan door closer. harus ditempatkan pada setiap lokasi di mana pintu keluar terdekat tidak dapat
Dilengkapi tuas pembuka di luar rg. tangga (kecuali tangga di lantai dasar, langsung terlihat.
berada di dalam rg tangga), sebaiknya menggunakan tuas pembuka yang 4. Kompartement Darurat
memudahkan saat panik
Dilengkapi tanda peringatan: TANGGA DARURAT TUTUP KEMBALI”.
Dilengkapi kaca tahan api dengan luas maks.1 m2,diletakkan di setengah
bagian atas dari daun pintu.
Dicat dengan warna merah.
Pada bangunan tinggi di mana mengevakuasi seluruh orang dalam gedung Tangga Darurat/Tangga Kebakaran
dengan cepat adalah suatu hal yang mustahil, kompartemen dapat menyediakan
Pada gedung yang sangat tinggi perlu ditempatkan
penampungan sementara bagi penghuni atau pengguna bangunan untuk
beberapa kipas udara (blower) untuk memastikan
menunggu sampai api dipadamkan atau jalur menuju pintu keluar sudah aman.
bahwa udara segar yang masuk ke dalam ruang tangga
jauh dari kemungkinan masuknya asap. Di samping itu,
bangunan yang sangat tinggi perlu dilengkapi dengan
5. Evakuasi Darurat
lift kebakaran
Tangga Darurat/Tangga Kebakaran
Sistem Proteksi Aktif merupakan sistem perlindungan terhadap kebakaran melalui Gedung baru harus dilengkapi dengan
sarana aktif yang terdapat pada bangunan atau sistem perlindungan dengan Sistem Pipa Tegak Kelas I sesuai dengan ketentuan dalam butir 5.2 bila salah
menangani api/kebakaran secara langsung. satu kondisi berikut ini ada:
Sistem Proteksi Aktif terdiri dari : Lebih dari tiga tingkat diatas tanah.
Lebih dari 15 m di atas tanah dan ada lantai antara atau balkon.
Sistem Pipa Tegak
Lebih dari satu tingkat di bawah tanah.
Sistem Sprinkler Otomatiis
Lebih dari 6 m di bawah tanah
Pompa pemadam kebakaran
Penyediaan Air
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 2. Sistem Sprinkler
Alat Penginderaan/Peringatan Dini
Perancangan dan pemasangan sistem pipa tegak harus sesuai dengan SNI 03- hunian yang dimaksud dalam persyaratan
1745-2000, atau edisi terbaru, Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem teknis ini atau dalam persyaratan teknis/
Pipa Tegak dan Slang Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Pada Bangunan standar yang dirujuk pada Permen_26_2008.
gedung. Bangunan gedung yang disyaratkan. Pemasangan harus sesuai dengan SNI 03-
3989-2000, atau edisi terbaru. Standar Instalasi Springkler untuk Hunian 5. APAR
Residential sampai dengan ketinggian empat lantai2, atau Standar Instalasi
Sistem Springkler
Terdiri Dari Hydrant Halaman Dan Box Hydrant
3. Pompa Pemadam Kebakaran
4. Penyediaan Air
Tangki air yang dipasang di tempat yang tinggi sehingga diharapkan akan
memberikan tekanan yang cukup untuk mengalir sendiri tanpa bantuan pompa
pemadam. Menggunakan bak air di lantai dasar dengan bantuan pompa
pemadam untuk mengalirkan air ke lokasi kebakaran.
5. SOUND SYSTEM ( TATA SUARA )
1. Background Music
Adalah penyebaran musik dari ruang operator ke ruang yang memerlukan.
Pada bangunan hotel, biasanya yang mendapat distribusi back ground music
adalah lobby, selasar, restoran, dan kamar.
Alokasi ruang untuk peralatan input dan processing 1871, Antonio Meucci mematenkan penemuannya yang disebut sound
Penempatan kabel distribusi vertikal dan horizontal Telegraph. Penemuannya ini memungkinkan adanya komunikasi dalam
Jenis loud speaker yang dipergunakan bentuk suara antara dua orang dengan menggunakan perantara kabel.
1875, perusahaan telekomunikasi The Bell mendapatkan hak paten atas
Penempatan loud speaker diusahakan tidak mengganggu estetika
penemuan Meucci yang disebut transmitters and Receivers for Electric
Telegraphs. Sistem ini menggunakan getaran multiple baja untuk
memberikan jeda pada sirkuit.
1876, perusahaan Bell mematenkan Improvement in Telegraphy. Sistem ini
memberikan metode untuk mentransmisikan suara secara telegraf. Telepon
ini pertama kali dibuat oleh Alexander Graham Bell di mana saat sedang itu
dipamerkan di Pameran Centennial di Philadelphia. Produk ini merupakan
percobaan laboratorium. Jarum transmisi dan asam sulfat menghasilkan
getaran suara ke penerima gelombang elektromagnetik
6. JARINGAN TELEPON
1877, The Charles Williams Shop merupakan tempat dimana telepon
Telepon adalah alat komunikasi dengan listrik dan kawat yang digunakan untuk
pertama kali dibuat dengan pengawasan Watson, yang selanjutnya menjadi
menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan) antara
departemen riset dan pengembangan dari perusahaan telekomunikasi
dua orang yang berjauhan tempatnya.
tersebut. Alexander Graham Bell terus memantau produktivitas perusahaan
Kebanyakan telepon beroperasi dengan
tersebut sehingga pada akhir tahun sebanyak tiga ratus telepon dapat
menggunakan transmisi sinyal listrik dalam
digunakan. Perusahaan Bell juga telah mematenkan telepon electro-
jaringan telepon sehingga memungkinkan
magnetic yang menggunakan magnet permanen, diafragma besi, dan
pengguna telepon untuk berkomunikasi dengan
dering panggilan.
pengguna lainnya.
1878, papan pengganti secara manual ditemukan sehingga memungkinkan
banyak telepon terhubung melalui sebuah saluran pertukaran. dibawah
kepemimpinan Theodore N. Vail, perusahaan Bell mempunyai 10.000
telepon yang dapat digunakan.
Prinsip Kerja Telepon Kabel
1880, sirkuit metalic pertama dipasang. Sirkuit ini merupakan perbaharuan
dari sirkuit one-wire menjadi two-wire. Perbaharuan ini membantu Ketika gagang telepon diangkat, posisi telepon disebut off hook. Lalu sirkuit
mengurangi gangguan yang seringkali dirasakan dengan penggunaan terbagi menjadi dua jalur di mana bagian positifnya akan berfungsi sebagai Tip
jalur one-wire. yang menunjukkan angka nol sedangkan pada bagian negatif akan berfungsi
1890, pada telepon sebelumnya mendengar dan berbicara dilakukan di sebagai Ring yang menunjukkan angka -48V DC. Kedua jalur ini yang nantinya
perangkat yang sama, sedangkan pada telepon ini, penelepon harus akan memproses pesan dari sender untuk sampai ke receiver. Agar dapat
menggunakan perangkat yang berbeda menghasilkan suara pada telepon, sinyal elektrik ditransmisikan melalui kabel
1937, Western Electric 302, Operator Amerika Serikat (AS), AT&T telepon yang kemudian diubah menjadi sinyal yang dapat didengar oleh
mengeluarkan model telepon dengan model rotary dial dan gagang telepon telepon receiver.
tersambung kabel. Lewat telepon ini, AT&T memonopoli sistem telepon di Untuk teknologi analog, transmisi sinyal analog yang dikirimkan dari central
negaranya. Telepon ini dirancang dibuat oleh desainer terkenal Henry office (CO) akan diubah menjadi transmisi digital. Angka-angka sebagai nomor
Dreyfuss. telepon merupakan penggabungan antara nada-nada dan frekuensi tertentu
1965, Ini adalah model terakhir yang dikeluarkan AT&T. Pada rancangan yang kemudian dinamakan Dual-tone multi-frequency DTMF dan memiliki
ini, tombol nomor disematkan langsung ke telepon tersebut. Sebelumnya, satuan Hertz. Hubungan utama yang ada dalam sirkuit akan menjadi on
telepon biasanya diletakkan di dapur karena memiliki kabel hook ketika dibuka, lalu akan muncul getaran. Bunyi yang muncul di telepon
panjang. Perubahan signifikan ini terjadi karena penambahan tombol penerima menandakan telepon telah siap digunakan.
bintang (*), tagar (#), dan tombol dial untuk pengulangan telepon ke
Sederhananya, telepon kabel menggunakan sistem wirteline, sehingga
nomor sama. Selain itu, tombol angka juga bertambah menjadi 12 digit
membutuhkan kabel agar dapat berfungsi, maka:
Telepon kabel bekerja dengan cara mengirimkan gelombang suara melalui arus
listrik dalam jaringan telepon sehingga kita bisa berkomunikasi dengan pengguna
telepon lainnya. Penerima telepon akan menangkap getaran elektrik suara kita
Panel incoming-outgoing, Titik input Kotak Terminal Batas (KTB) dari
sebagaimana suara yang didengarnya.
jaringan Telkom menuju panel MDF.
Macam Macam Sistem Telekomunikasi Dalam Gedung
Ada dua macam Sistem telekomunikasi dalam gedung yang perlu kita perhatikan,
yakni:
Secara umum instalasi jaringan telepon kabel pada bangunan di mulai dari
2. Perletakan secara horizontal
perangkat yang dinamakan 'kotak terminal batas' atau sering disingkat
Perletakan kabel telekomunikasi dibedakan atas :
dengan 'KTB', perangkat ini dapat dijumpai ditempel di dinding gedung jika
Kabel induk melalui saluran vertikal
berlangganan layanan telepon dengan PT. Telkom. Dan perlu diketahui bahwa
Kabel
tanggung jawab petugas PT. Telkom hanya sampai ke perangkat ini apabila
pembagi atau
terjadi kerusakan, sementara perangkat-perangkat lainnya yang menuju ke
distribusi melalui
pesawat telepon setelah perangkat ktb ini merupakan tanggung jawab pelanggan
saluran-saluran
apabila terjadi kerusakan.
horisontal di atas
Kelebihan dan Kekurangan Telepon Kabel Sinyal Video adalah sinyal yang menghasilkan gambar yang
Kelebihan Telepon Kabel dibangkitkan oleh sensor kamera. Di Amerika Utara, standar sinyal
Kualitas suara lebih jelas video disebut dengan NTSC (National Television Standards
Sinyal lebih terjamin karena menggunakan kabel. Committee), di Eropa disebut dengan PAL atau SECAM. Monitor dan
Bisa membantu device/PC untuk terkoneksi dengan internet memlalui kamera CCTV harus beroperasi pada standar sinyal video yang sama.
hotspot kabel.
Pencahayaan
Kekurangan Telepon
Untuk sistem pemantauan CCTV yang baik, pencahayaan harus
Tidak dapat dibawa kemana-mana. cukup. Untuk pengamatan dalam kondisi ada cahaya
Mahal. (matahari/lampu) dapat digunakan kamera standar. Untuk
7. CCTV (CLOSED CIRCUIT TELEVISION ) pengamatan dengan kondisi sedikit cahaya/gelap atau di malam hari,
kamera yang dipergunakan haruslha kamera NIGHT VISION (kamera
CCTV yang bisa melihat dalam gelap/malam hari).
Sensitivitas
Kamera dengan Lux Rating paling rendah, semakin baik pula kamera
tersebut dapat melihat pada sedikit cahaya. Lux adalah satuan
intensitas cahaya.Semakin rendah Lux number dari suatu kamera
CCTV atau kepanjangan dari Closed Circuit Television artinya adalah sinyal CCTV semakin baik pula kamera tersebut dapat melihat dalam gelap.
yang didapat dari kamera tidak disiarkan (dibroadcast) melalui udara atau Untuk melihat dalam kondisi gelap total, diperlukan kamera CCTV
saluran kabel publik, melainkan langsung disalurkan ke suatu monitor Night Vision, yaitu kamera CCTV Infra Red.
privat. Performa CCTV sangat bergantung cahaya yang dipantulkan dari Resolusi
objek yang diamati dan juga pada kualitas dan sensitivitas imager dari Resolusi pada suatu kamera CCTV (sebagaimana resolusi pada
suatu kamera. Berikut adalah hal yang sangat mempengaruhi kualitas dari monitor dan recorder), biasanya disebut dengan nama garis resolusi /
suatu sistem CCTV yaitu : Sinyal Video, Pencahayaan, Sensitivitas, dan TVL atau TV lines. Jumlah TV line yang dihasilkan dari kamera CCTV
Komponen CCTV
7. Hard Disk, merupakan media penyimpanan data rekaman. Hard disk ini
5. DVR ( Digital Video Recording ), merupakan alat yang berfungsi sebagai
dipasang didalam DVR, semakin besar kapasitas hard disk membuat anda
"otak" dari sistem CCTV. DVR menerima signal video dari setiap kamera
dapat menyimpan rekaman lebih lama
CCTV, melakukan rekaman dan mengeluarkan output signal video yang
dapat diteruskan ke Monitor. DVR yang beredar saat ini terus berkembang
dan mengalami banyak perbaikan pada sistem kompresi dan dilengkapi
dengan banyak fitur-fitur terkini. Salah satunya yaitu: DVR yang dilengkapi
dengan teknologi IP-Based (Internet Protocol Based), dengan fitur ini anda
dapat memantau kamera CCTV dimanapun anda berada
Video
Kabel
Network
Kamera Switch
Kamera arah tetap (fixed angle) : sekali terpasang, sudut pandang dari kamera
akan tetap.
Kamera Jaringan : secara umum tipe kamera ini adalah bagian dari suatu
jaringan CCTV.
Ada beberapa kamera yang bisa langsung terhubung dengan jaringan
karena mempunyai IP Address dan tidak harus terhubung ke server.
Tetapi, untuk kamera analog tetap memerlukan encoder, baru terhubung
ke jaringan d) Kamera Video –cont’d
Kamera dengan kemampuan PTZ secara mekanikal, pandangannya
b) Kamera Video _ cont’d dapat dikendalikan dari jauh (remote), baik dikontrol untuk Pan, Tilt,
ataupun Zoom.
Dome Camera: Kamera dengan pelindung berbentuk kubah yang Kemampuan pantauan tilt ( kemiringan ) pada kamera tipe kuba
transparan. Kemampuan pan bisa mencapai 360 º, kemampuan tilt (dome kamera) hanya mencapai 1800.
bisa mencapai 180 º Untuk kamera tipe standar membutuhkan pencahayaan yang cukup.
Pemasangan CCTV membutuhkan biaya yang cukup mahal.
Bekerja dalam sistem, sehingga apabila salah satu sistem rusak maka
sistem lain juga ikut terganggu.
Untuk CCTV yang menggunakan signal, pengambilan akan terganggu
jika signal terganggu.
Kaca kamera CCTV mudah pecah jika terkena benda keras, sehingga
dibutuhkan pengaman.
CCTV yang berada diluar bangunan harus menggunakan pengaman
Syarat Perletakkan Dalam Bangunan
agar terhindar dari pengaruh cuaca yakni panas dan hujan.
Penempatan CCTV baik dalam maupun luar bangunan
harus diperhatikan kerena sangat berkaitan dengan kwalitas gambar yang
akan dihasilkan.
Pemasangan exhaust fan yang tidak tepat dapat cahaya selain cahaya alami, secara umum cahaya tersebut berasal dari
menimbulkan suara ketika kipas berputar. Suara yang hasil karya manusia berupa lampu yang yang berfungsi menyinari ruangan
dihasilkan sangat mengganggu penghuni rumah, sehingga sebagai pengganti jika sinar matahar tidak ada.
D. FIRE PROTECTION
Kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan oleh adanya ancaman
potensial dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi
kebakaran hingga penjalaran api, asap dan gas yang ditimbulkan (SNI 03 -
1736 -2000)
Menggunakan lampu LED
Kelebihan :
Lampu LED tidak memerlukan waktu warm-up (pemanasan)
untuk mendapatkan terang yang maksimal
Efisiensi listrik yang paling tinggi diantara jenis-jenis lampu
lainnya. Energi yang dibutuhkan hanya sekitar 10% dari lampu
pijar. Alternative 1
Dikarenakan bentuknya hanya merupakan dioda kecil, maka - Menggunakan Konstruksi Tahan Api
volume lampu jauh lebih kecil, dan dapat diletakkan - Menggunakan Jalur Pintu darurat
Pada bangunan hotel ini sumber pasokan listrik bersumber dari PLN lalu
menuju Gardu kemudian menuju ATS ( Automatic transfer switch ) menuju
main distribusi panel, menuju sub distribution panel kemudian menuju
panel pembagi dan terakhir menuju bangunan. Sedangkan genset
digunakan sebagai alternative saat terjadi pemadaman listrik agar semua
alat elektronik pada bangunan tidak mengalami kerusakan.
GENSET
B. PENCAHAYAAN BUATAN C. PENGHAWAAN BUATAN
Pada bangunan hotel penempatan lampu pada bangunan direncanakan Pada Bangunan Hotel Ini,Rencana Penempatan AC Hanya Terdapat Pada
pada setiap ruangan yang membutuhkan cahaya. Sama seperti pada Ruangan Tertentu Seperti Lobby,Koridor,Ruang Tidur.
instalasi power supply pasokan energy listrik bersumber dari PLN. Jenis AC Yang Akan Digunakan Pada Bangunan Hotel Ini Adalah AC Split,
Jenis lampu yang akan digunakan dalam bangunan hotel ini adalah lampu Dengan Alasan AC Split Memiliki Kelebihan Tetentu Yang Tidak Terdapat
LED, dimana terdapat banyak kelebihan yang terdapat pada lampu ini Pada AC Lainnya
salah satunya adalah Tahan Lama dalam waktu yang lama.
Kelebihan :
Memiliki Bentuk Sederhana
Lebih Hemat Dibandingkan Jenis yang Lain
PLN
Lebih Cepat Mendinginkan Suhu Ruangan
Bisa Dikendalikan Jarak Jauh
GARDU
Kekurangan :
Listrik yang Besar Saat Pertama Kali Dihidupkan
ATS GENSET
Tidak Boleh Sering Hidup-Mati
SDP
BANGUNAN LAMPU
D. PEMADAM KEBAKARAN E. SOUND SYSTEM
Pada bangunan hotel ini, alat pemadam kebakaran alat pemadam
Pada bangunan hotel ini Sistem tata suara diintegrasikan dengan sistem
kebakaran ditempatkan pada setiap sisi bangunan yang rawan terjadi
tanda bahaya, sehingga bila terjadi kondisi darurat (kebakaran dsb),
kebakaran dan tempat yang aman untuk memadamkan, serta diberikan
sistem tanda bahaya mendapatkan prioritas sinyal dari sistem tata suara
penanda jalur evakuasi untuk segala sesuatu yang terjadi pada bangunan
untuk membunyikan tanda bahaya (sirine) atau program panduan
hotel ini.
evakuasi ke seluruh bangunan.
Sistem tata suara daerah lobi, koridor, area parkir, dan ruang
Menggunakan pintu /tangga administrasi selain di gunakan untuk panduan evakuasi, digunakan pula
darurat sebagai jalur untuk pemanggilan (‘paging’) atau keperluan program musik
evakuasi (background music). Alat yang digunakan dalam system tata suara dalah
menggunakan speaker dengan di dukung oleh alat penunjang lainnya.
F. JARINGAN TELEKOMUNIKASI
Menggunakan sprinkler
Menggunakan hydrant
Pada bangunan hotel yang akan direncanakan Sistem ini merupakan
suatu perangkat instalasi yang berfungsi dalam memberikan kemudahan
dalam mengakses informasi baik yang bersifat internal maupun global G. CCTV
bagi para penggunanya dalam sistem gedung bertingkat, misalnya
Instalasi CCTV Dalam Bangunan Diperlukan Sebagai Alat Pengawasan Keamanan
instalasi PABX telepon, jaringan WIFI internet, TV Cable, instalasi
Baik Di Dalam Bangunan Maupun Di Sekitar Bangunan. Komponen – Komponen
Fax, sound system/loud speaker dsb.
Dalam Sistem CCTV Terdiri Dari pada bangunan hotel antaralain :
Penempatan sistem jaringan telekomunikasi diaplikasikan pada ruangan
- Kamera Pengawas, Yang Diletakkan Di Titik Tertentu Yang Dianggap
tertentu yang membutuhkan jaringan telekomunikasi seperti Lobby dan
Strategis Dan Memiliki Jangkauan Jarak Pandang Yang Luas.
Ruang Tidur.
- Digital Video Recording (DVR), Sebagai Alat Perekam Dari Tiap – Tiap
Sumber jaringan pada bangunan ini yaitu dari TELKOM, kemudian
Kamera Yang Ada Dan Diletakkan Pada Control Room.
menuju SPLITTER, kemudian menuju CENTRAL PABX, dan terakhir
- Monitor CCTV, Yaitu Monitor Yang Menampilkan Gambar Dari Setiap
menuju pesawat telepon yang ada pada bangunan hotel.
Kamera Yang Ada Untuk Diawasi Oleh Para Pengawas Di Control Room
- Jaringan Kabel, Yang Menjadi Penghubung Antara Kamera, DVR Unit, Dan
TELKOM SPLITTER CENTRAL PABX PESAWAT
Monitor CCTV.
TELEPON
Pada bangunan hotel ini penempatan kamera CCTV diletakkan pada area
tertentu untuk menjamin keamanan dalam bangunan hotel sperti KORIDOR
dan TEMPAT PARKIR yang di kontrol melalui Ruang Kontrol
GSB / GSJ
B B B B
200 430 220 200 430 220 200 430 220 200 430 220
925
NK NK NK
180
180
180
LIFT LIFT LIFT
300
300
300
300
R.MESIN
400
±000 LIFT
TR TR TR
120
+1600
220
SR
320
TERAS HALL
DAK
200
200
200
200
200
KM/WC KM/WC
100
R.MAKAN
300
300
PANTRY +1200
500
500
500
500
K.TIDUR K.TIDUR
200
BIDANG TANAH YANG TERKENA RENCANA JALAN
DAPUR
K.TIDUR
950
DAK
400
KM/WC
2400
450
450
450
450
450
K.TIDUR K.TIDUR K.TIDUR
KM/WC
PARKIR 7 MOBIL
2730
2730
2730
2730
2000
400
LT.2,+400
LT.3,+800
3000
K.TIDUR
KM/WC
KM/WC
500
500
500
500
500
500
R.KELUARGA
K.TIDUR +1200
KM/WC
400
KM/WC
KM/WC
A A
K.TIDUR
450
450
450
450
450
450
K.TIDUR R.TAMU K.TIDUR
400
KM/WC
TERAS
490
TR TR
±000
DAK
330
330
330
330
330
330
330
330
NK NK
600
GSB
270
270
270
270
SR
500
440
BIDANG TANAH YANG DISARANKAN
230
230
230
230
UNTUK DIBEBASKAN GUNA
GSJ MENYEMPURNAKAN PERPETAKAN
B B B B
+1850 +1850
+1600 +1600
400
400
R.TAMU K.TIDUR +1200 R.TAMU R.KELUARGA +1200
400
400
K.TIDUR K.TIDUR +800 KORIDOR HALL +800
400
400
K.TIDUR K.TIDUR +400 KORIDOR HALL +400
400
400
150
±000 ±000
PARKIR PARKIR 7 MOBIL
330 190 330 270 330 450 500 450 500 200 300
POTONGAN A - A POTONGAN B - B
SKALA 1 : 100 SKALA 1 : 100
TAMPAK 1 TAMPAK 2
SKALA 1 : 100 SKALA 1 : 100