1
lebih, sistem pengamanan yang handal sehingga tidak terjadi gangguan saat
menjalankan aktifitasnya.
Hotel Wara Wiri memerlukan perancangan instalasi listrik yang baik dan
handal. Untuk mensuplai tenaga listrik di Hotel Wara Wiri disuplai dengan dua
sistem, yaitu dari PLN dan Genset (generator set). Sehingga jika PLN padam maka
suplai tenaga listrik tetap ada yang disuplai oleh Genset. Oleh karena itu seluruh
sistem peralatan masih tetap beroperasi dan aktifitas konsumen tidak akan terganggu.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan tugas ini antara lain :
1. Membuat dan merencanakan sistem kelistrikan pada hotel wara wiri.
2. Merencanakan sistem penerangan pada hotel wara wiri.
1.3 Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan tugas ini antara lain :
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam hal perencanaan tentang
kelayakan instalasi listrik.
2. Mengetahui kebutuhan sistem kelistrikan yang direncanakan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. Mengetahui kebutuhan pencahayaan tiap – tiap ruangan yang telah
diperhitungkan sesuai dengan ketentuan.
4. Mengetahui dan memahami pembagian sumber listrik untuk beban tenaga dari
hasil perencanaan yang telah dirancang.
5. Mengetahui kebutuhan Daya Listrik keseluruhan pada sistem penerangan yang
telah diperhitungkan.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM OBYEK
3
Hotel wara wiri memiliki tiga tingkat gedung dengan dua gedung untuk
kamar hotel dan yang satu tingkat dikhususkan untuk lobby, restaurant dan kolam
renang.
Dalam penulisan ini hanya menitikberatkan satu gedung, yaitu gedung
pertama yang memperlihatkan keindahan suasana lobby hotel, restaurant serta kolam
renang yang dapat digunakan sebagai fasilitias umum.
4
BAB III
PERANCANGAN SISTEM PENERANGAN
Dalam hal ini hotel wara wiri memerlukan lampu untuk penerangan yang
sesuai dengan standar intensitas penerangan (lux) yang dipersyaratkan, sehingga akan
membuat nyaman dalam bekerja. Jenis kegiatan yang dilakukan di dalam suatu
ruangan akan menentukan tingkat intensitas penerangan yang dibutuhkan, karena jenis
kegiatan yang berbeda akan memerlukan tingkat intensitas penerangan yang berbeda
pula.
Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam perancangan
bangunan maupun ruangan, hal ini berguna untuk menunjang kenyamanan dalam
beraktivitas dan keselamatan jika terjadi keadaan darurat. Pencahayaan dibagi menjadi
dua jenis yaitu pencahayaan alami dengan memanfaatkan sinar matahari dan
pencahayaan buatan yang menggunakan cahaya buatan (lampu). Aspek lain dari
merancang sistem pencahayaan adalah konsumsi daya untuk pencahayaan. Pemilihan
dan penempatan dari lampu yang digunakan akan mempengaruhi jumlah lampu yang
digunakan, secara otomatis juga dapat menghemat konsumsi daya yang digunakan.
5
Tabel 3.1 Tabel Beban Penerangan
6
pembagian flux cahayanya oleh sumber cahaya dan armature yang digunakan sistem
penerangan.
Dimana:
Daya nyata atau real power meliliki satuan dasar daya rata – rata berupa watt,
daya semu merupakan perkalian antara arus dan tegangan yang dinyatakan dalam
satuan VA (Volt Ampere).
7
BAB IV
PERENCANAAN BEBAN DAN DAYA
1 Toilet 1 7 4 28 2 -
2 Toilet 2 7 4 28 2 -
3 Restaurant 11.5 12 138 6 -
4 Kolam Renang 7 13.5 94.5 3 -
5 Personalia 7 7.5 52.5 4 -
8
6 Lobby 14 18 252 10 -
7 Receptionist 5 5.5 27.5 3 -
8 Gudang dan Laundry 9 6.75 60.75 4 -
Panel Control dan
9 9 6.75 60.75 4 -
Ruang CCTV
Jumlah 38 -
Exhaust fan adalah sejenis kipas angin yang berfungsi menghisap udara dari
dalam ruangan dan mengeluarkan udara tersebut ke luar ruangan atau bangunan.
9
Dalam waktu yang bersamaan, kipas angin ini juga menyerap udara segar dari luar
bangunan ke dalam ruangan, sehingga ruangan akan memiliki udara yang segar
sepanjang hari. Karena fungsinya untuk mengeluarkan udara ke luar ruangan dan
membawa udara segar ke dalam ruangan, maka pemasangan kipas angin ini terbagi
menjadi dua, yakni area indoor dan area outdoor. Exhaust fan adalah sejenis kipas
angin yang berfungsi menghisap udara dari dalam ruangan dan mengeluarkan udara
tersebut ke luar ruangan atau bangunan. Dalam waktu yang bersamaan, kipas angin
ini juga menyerap udara segar dari luar bangunan ke dalam ruangan, sehingga
ruangan akan memiliki udara yang segar sepanjang hari. Karena fungsinya untuk
mengeluarkan udara ke luar ruangan dan membawa udara segar ke dalam ruangan,
maka pemasangan kipas angin ini terbagi menjadi dua, yakni area indoor dan area
outdoor.
Pilihlah exhaust fan yang memiliki konsumsi listrik yang sesuai dengan
jumlah daya yang kita miliki. Jika kita memilih produk dengan konsumsi listrik yang
terlalu besar, maka bisa menimbulkan kerusakan pada kipas. Selanjutnya adalah
tentang RPM atau rotation per minute (putaran kipas per menit). Jika RPM semakin
tinggi, maka exhaust fan akan semakin cepat menarik atau mengeluarkan udara.
Artinya, sirkulasi udara akan tetap terjaga dengan baik. Dalam perancangan Air
Conditioner dan Exhaust Fan seperti ditunjukkan pada tabel 4.2.2 di bawah ini.
Tabel 4.2.2. Tabel Perencanaan AC & Exhaust Fan
Air Conditioner Exhaust Fan
No Ruang (220 V, 50 Hz) (220 V, 50 Hz)
Kapasistas Watt Jumlah Watt Jumlah
1 Toilet 1 - - - 88 1
2 Toilet 2 - - - 88 1
3 Restaurant 1 PK 840 4 - -
4 Kolam Renang - - - - -
5 Personalia ¾ PK 600 2 - -
6 Lobby 1 PK 840 6 88 3
7 Receptionist 1 PK 840 1 - -
8 Gudang dan Laundry ¾ PK 600 2 88 1
10
Panel Control dan
9 ¾ PK 600 2 - -
Ruang CCTV
11
BAB V
PERHITUNGAN ARUS NOMINAL
12
BAB VI
SUMBER DAYA LISTRIK
13
lebih buruk (jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda-beda). Pada pengukuran
daya, ada juga yang dikenal dengan faktor daya, yaitu perbandingan antara daya
aktif (Watt) dengan daya semu (VA), atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya
semu. cosφ=P/S[2].
Faktor daya atau faktor kerja adalah perbandingan antara daya aktif (watt)
dengan daya semu/daya total (VA), atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya
semu/daya total (lihat gambar 6.1). Daya reaktif yang tinggi akan meningkatkan
sudut ini dan sebagai hasilnya faktor daya akan menjadi lebih rendah. Faktor daya
selalu lebih kecil atau sama dengan satu. Secara teoritis, jika seluruh beban daya
yang dipasok oleh perusahaan listrik memiliki faktor daya satu, maka daya
maksimum yang ditransfer setara dengan kapasitas sistim pendistribusian.
Sehingga, dengan beban yang terinduksi dan jika faktor daya berkisar dari 0,2
hingga 0,5, maka kapasitas jaringan distribusi listrik menjadi tertekan. Jadi, daya
reaktif (VAR) harus serendah mungkin untuk keluaran kW yang sama dalam rangka
meminimalkan kebutuhan daya total (VA). Faktor Daya / Faktor kerja
menggambarkan sudut phasa antara daya aktif dan daya semu. Faktor daya yang
rendah merugikan karena mengakibatkan arus beban tinggi. Perbaikan faktor daya
ini menggunakan kapasitor. Daya Listrik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan
Electrical Power adalah jumlah energi yang diserap atau dihasilkan dalam sebuah
sirkuit/rangkaian. Sumber Energi seperti Tegangan listrik akan menghasilkan daya
listrik sedangkan beban yang terhubung dengannya akan menyerap daya listrik
tersebut. Dengan kata lain, Daya listrik adalah tingkat konsumsi energi dalam
sebuah sirkuit atau rangkaian listrik. Kita mengambil contoh Lampu Pijar dan Air
Conditioner. Lampu menyerap daya listrik yang diterimanya dan mengubahnya
menjadi cahaya sedangkan Air Conditioner mengubah serapan daya listrik tersebut
menjadi udara dingin atau sejuk. Semakin tinggi nilai Wattnya semakin tinggi pula
daya listrik yang dikonsumsinya.
Daya listrik adalah laju hantaran energi listrik yang ada dalam sebuah
rangkaian listrik. Dalam arus bolak-balik atau arus AC , terdapat 3 jenis daya listrik
dengan persamaan tegangan 3 fasa yaitu :
14
1. Daya listrik semu dengan rumus = √3. .
Dimana, S = Daya Semu (Volt Ampere)
√3 = Konstanta 3 fasa nilainya = 1,73
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
2. Daya listrik aktif dengan rumus = √3. . .
√3 = Konstanta 3 fasa nilainya = 1,73
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
3. Daya listrik reaktif dengan rumus = √3. . .
Dimana, Q = Daya Reaktif (Volt Ampere Reaktif)
√3 = Konstanta 3 fasa nilainya = 1,73
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
15
Sedangkan untuk kebutuhan rumah tangga, perkantoran dan industri kecil,
PLN memasoknya melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20KV ke gardu
distribusi Sekunder yang dibangun pada lokasi-lokasi tertentu. Dan disalurkan
kembali ke trafo tiang step down didekat pusat-pusat pelanggan, untuk selanjutnya
penyaluran distribusi daya listrik tersebut diteruskan melalui Jaringan Tegangan
Rendah (JTR) 380/220 Volt ke meter-meter pelanggan. Adapun urutan daya listrik
PLN ke meter-meter pelanggan dari rumah tangga (250 VA, 1 Phasa), perkantoran
dan industri kecil sampai industri menengah (630 KVA, 3 Phasa) dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 6.2. Urutan daya listrik
Urutan daya listrik untuk konsumen menengah dan besar, tergantung pada
kapasitas trafo dan beban yang digunakan di Gardu Induk (GI) konsumen. Mulai
dari 20 KVA sampai 30.000 KVA. Pada umumnya trafo yang digunakan di banyak
kawasan Industri menengah dan besar tersebut, adalah menggunakan
Transformator seperti berikut:
Transformator 3 Phasa 25 kVA 20kV/ 400V
16
Transformator 3 Phasa 50 kVA 20kV/ 400V
Transformator 3 Phasa 100 kVA 20kV/ 400V
Transformator 3 Phasa 160 kVA 20kV/ 400V
Transformator 3 Phasa 200 kVA 20kV/ 400V
Transformator 3 Phasa 400 kVA 20kV/ 400V
Transformator 3 Phasa 500 kVA 20kV/ 400V
Transformator 3 Phasa 630 kVA 20kV/ 400V
Transformator 3 Phasa 1000 kVA 20kV/ 400V
Transformator 3 Phasa 1250 kVA; 20kV/400V
Transformator 3 Phasa 1500 kVA; 20kV/400V
Transformator 3 Phasa 1750 kVA; 20kV/400V
Transformator 3 Phasa 2000 kVA; 20kV/400V
Transformator 3 Phasa 2500 kVA; 20kV/400V
Transformator 3 Phasa 3150 kVA; 20kV/400V
17
2. Faktor Kebutuhan (KB) dimana beban digunakan sesuai kebutuhan
dilapangan saja. Untuk itu dalam perencanaan Hotel Wara Wiri besaran
faktor kebutuhan di asumsikan 70%.
3. Faktor Pengembangan (KP) dimana perencanaan Pabrik pengolahan air
minum dalam kemasan perlu dipikirkan target produksi semakin
meningkat berdasarkan kebutuhan pasar. Untuk itu dalam perencanaan
Hotel Wara Wiri besaran faktor pengembangan diasumsikan meningkat
150%.
19