BAB I
PENDAHULUAN
Pada pembangunan gedung kuliah umum 2 (dua) pada kampus Institut Teknologi
Sumatera terdapat beberapa aspek yang perlu diperhatikan yaitu dari segi
arsitektural, struktural dan pemanfaatan bangunan. Pada perencanaan gedung,
baik bertingkat ataupun tidak, harus memperhatikan kekuatan, kenyamanan,
keekonomisan, dan pengaruh terhadap lingkungan. Aspek-aspek tersebut harus
direncanakan dan diperhitungkan secara matang. Faktor yang mempengaruhi
kekuatan konstruksi adalah beban-beban yang akan dipikul seperti beban mati,
beban hidup, beban angin, dan beban gempa. Optimasi merupakan suatu proses
merancang sesuatu secara optimal dapat juga diartikan sebagai bentuk
mengoptimalkan sesuatu hal yang sudah ada sehingga mencapai nilai efektif.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pada laporan ini sebagai berikut:
Ruang lingkup pada laporan pembangunan gedung Kuliah Umum 2 (dua) Institut
Teknologi Sumatera, Lampung Selatan yaitu melakukan optimasi bangunan
gedung berupa kolom, mutu beton dan mutu baja beton dengan memodelkan
struktur gedung dengan bantuan program SAP 2000 V 21.0.
1.5 Sasaran
Adapun sasaran dari optimasi bangunan gedung kuliah umum 2 (dua) yaitu
merancang suatu bangunan sehingga memilki nilai efektif yang dicapai sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Pada bab II berisi tentang referensi dan spesifikasi yang dipakai pada
laporan tugas besar perancangan bangunan gedung.
3. BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN
Pada bab III berisi tentang diagram alir proses pengerjaan laporan tugas
besar perancangan bangunan gedung.
4. BAB IV PEMBAHASAN
Pada bab IV berisi tentang pembahasan pengerjaan laporan tugas besar
perancangan bangunan gedung.
5. BAB V PENUTUP
Pada bab V berisikan kesimpulan dan saran laporan tugas besar perancangan
bangunan gedung.
SI-4115 Perancangan Bangunan Gedung
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu gedung terbentuk dan terdiri dari berbagai macam dan jenis material, bisa
berupa material alami atau material buatan, sehingga kualitas akhir dari suatu
gedung akan sangat ditentukan oleh kualitas dari masing-masing material yang
digunakan. Pemilihan kualitas material gedung yang dipakai harus
ditentukan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu apakah gedung dengan
bangunan sementara atau permanen, atau bangunan gedung dengan tujuan
spesifik tertentu seperti tahan terhadap zat reaktif, tahan terhadap kebakaran,
tahan radiasi dan lain sebagainya.
SI-4115 Perancangan Bangunan Gedung
Faktor Hujan
Menurut hasil penelitian bahwa air adalah musuh utama terhadap kerusakan
gedung. Air bisa berasal dari hujan atau air instalasi gedung. Bagian gedung yang
sering rusak karena air hujan adalah kebocoran atap dan talang, rembesan atap
plat betob, dindinf luar kotor dan ambang bawah kusen luar lapuk karena air hujan
dll.
Faktor Angin
Angin adalah gaya yang ditimbulkan karena perbedaan tekanan udara. Pengaruh
angina terhadap gedung bisa berupa gaya tekan atau gaya tarik. Secara umum di
Indonesia tidak terjadi gaya angina yang sangat besar karena terjadinya taufan
atau tornado. Angina dengan teknan tinggi hanya terjadi secara sporatis
dibeberapa daerah seperti angina claret tahun, angin bahorok, angin kumbang, dan
angin puyuh. Pengaruh angin kencang terhadap bangunan gedung seperti
menerbangkan gentung atau atap seng. Pada serangan angin yang tidak terlalu
kencang dalam jangka panjang sering menimbulkan pembesaran lubang pengikat
hingga terjadi pelepasan
Faktor Gempa
Besar kecilnya energy gempa yang diterima bangunan sangat tergantung pada
kedalaman pusat gempa, media tanah yang dilalui, jarak pusat gempa terhadap
bangunan. Getaran gelombang gempa yang sangat berbahaya adalah gelombang
pendek, gaya gempa diasumsikan akan bekerja mendatar pada setiap elevasi lantai
bangunan, dan biasa disebut gaya lateral. Secara teknis getaran gempa yang
sampai pada bangunan diterjemahkan sebagai parameter waktu getar, kecepatan
dan percepatan. Besarnya parameter gempa yang diterima bangunan ditentukan
oleh kondisi tanah dan kualitas bangunan itu sendiri.
Faktor Tanah
Tanah memiliki sifat yang dapat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, dan
tidak jarang bahkan di situs kecil, perilaku tanah bisa berbeda. Perbedaan sifat
SI-4115 Perancangan Bangunan Gedung
Beban Mati
Beban mati merupakan beban yang berasal dari berat sendiri yang bersifat tetap,
termasuk dinding dan sekat pemisah, kolom, balok, lantai, atap, penyelesaian,
mesin dan peralatan yamg merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari gedung.
Terdapat 2 jenis beban mati, antara lain:
Beban mati utama adalah seluruh beban yang diterima oleh bangunan dalam
jangka waktu panjang, sehingga secara dominan dipengaruhi oleh gaya tarik-
menarik bumi (gravitasi). Besaran beban gravitasi ditentukan oleh berat spesifik
bahan bangunan yang digunakan.
Beban mati tambahan adalah beban yang diakibatkan oleh penutup lantai seperti
plesteran, keramik, marmer, plafond, dan lain-lain
Beban Hidup
Beban hidup merupakan beban yang berasal dari manusia dan berbagai barang
peralatan. Beban hidup ini akan berbeda pada setiap ruangan, dan ditentukan
berdasarkan fungsi ruangan itu. Namun dalam perencanaan, dengan alasan
penyederhanaan, besaran beban hidup ditentukan berdasarkan fungsi dominan
bangunan yang dibedakan antara lain sebagai berikut :
SI-4115 Perancangan Bangunan Gedung
1. Bangunan hunian
2. Bangunan sekolah
3. Bangunan perkantoran
4. Bangunan ruang pertemuan
Beban hidup nominal yang bekerja pada struktur gedung merupakan beban yang
terjadi akibat penghunian atau penggunaan gedung tersebut, baik akibat beban
yang berasal dari orang maupun dari barang yang dipindahkan atau mesin dan
peralatan serta komponen yang tidak merupakan bagian yang tetap dari gedung,
yang nilai seluruhnya adalah rupa. Pada umumnya probabilitas beban tersebut
untuk dilampaui adalah dalam kurun waktu umur gedung 50 tahun dan ditetapkan
sebesar 10%. Namun demikian, beban hidup rencana yang biasa ditetapkan dalam
standar pembebanan struktur gedung, dapat dianggap sebagai beban hidup
nominal (SNI-1726-2002).
Beban Angin
Beban angin yaitu semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung
yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara (kg/m2). Struktur yang ada
pada lintasan angin akan menyebabkan angin berbelok atau dapat berhenti.
Sebagai akibatnya, energi kinetik angin akan berubah bentuk menjadi energi
potensial yang berupa tekanan atau isapan pada struktur. Beban Angin ditentukan
dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan negatif (hisapan), yang
bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau. Besarnya tekanan positif dan
negatif yang dinyatakan dalam kg/m2 ini ditentukan dengan mengalikan tekanan
tiup dengan koefisien-koefisien angin.
Beban Gempa
Beban Gempa yaitu segala beban statik ekivalen yang bekerja pada gedung yang
menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa tersebut. Pada saat
bangunan bergetar, timbul gaya-gaya pada struktur bangunan karena adanya
kecenderungan massa bangunan untuk mempertahankan dirinya dari gerakan.
Gaya yang timbul ini disebut inersia. Besar gaya-gaya tersebut bergantung pada
banyak faktor. Massa bangunan merupakan faktor yang paling utama karena gaya
SI-4115 Perancangan Bangunan Gedung
Klasifikasi struktur berdasarkan geometri dan bentuk dasarnya terdiri dari elemen
garis dan elemen permukaan.
a. Elemen garis adalah elemen yang panjang dan langsing dengan potongan
melintang nya lebih kecil dibandingkan ukuran panjangnya. Elemen garis dapat
dibedakan menjadi elemen lurus dan elemen lengkung.
b. Elemen permukaan adalah elemen yang ketebalannya lebih kecil dari pada
ukuran panjangnya. Elemen datar dapat berupa datar atau lengkung.Elemen
lengkung bisa berupa lengkung tunggal atau lengkung ganda.
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Berikut merupakan diagram alir dari metode pelaksanaan laporan tugas besar
perancangan bangunan gedung yang dapat dilihat pada gambar 3.1 diagram alir
metoda pelaksanaa tugas besar.
Mulai
Menganalisa
Optimasi
Pemodelan Akhir
Selesai
Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Pelaksanaan Tugas Besar
SI-4115 Perancangan Bangunan Gedung
Berikut merupakan denah gedung kuliah umum 2 (dua) diantaranya yaitu denah
gedung lantai 1, lantai 2, lantai 3, lantai 4, denah rooftopdan denah atap.
Berikut merupakan denah kolom dan balok pada gedung kuliah umum 2 (dua)
diantaranya yaitu denah balok lantai 2,3,4 dan denah kolom lantai 1,2,3.