Gedung Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru
Provinsi Riau
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.2 Perawatan dan Perbaikan Bangunan Gedung
1. Untuk memperpanjang usia bangunan.
ini bertujuan untuk mempertahankan keutuhan fisik rencana dasar
2.2.2.5 Jadwal Prosedur Pelaksanaan Perawatan dan Pemiliharaan
Bangunan
Apabila ditinjau dari segi jadwal pelaksannaan perawatan dan
pemeliharaan adalah sebagai berikut :
1. Perawatan Tahunan/Year to year maintenance (Periodic
Maintenance).
Adalah perawatan bangunan gedung yang sifatnya tidak rutin
ada setiap tahun, dapat direncanakan jauh sebelumnya dan tidak
mendesak untuk diperbaiki segera. Kegiatan ini dapat disebut
sebagai rehabilitasi, contohnya perbaikan yang dilakukan karena
adanya:
2.2.2.6 Program Perawatan dan Pemeliharaan Bangunan
a. Penentuan jadwal pekerjaan yang disesuaikan dengan
tenderkan
d. Pembagian biaya sesuai dengan pekerjaan agar
pengendalian lebih mudah dilakukan.
3. Program Jangka Panjang
Program jangka panjang atau program lima tahunan ini
berisikan pekerjaan-pekerjaan yang tidak terinci, hanya sebagai
kerangka kebijakan dalam menentukan besaran anggaran biaya
yang direncanakan, dan perawatan jangka panjang ini biasanya
dibuat kedalam grafik Maintenance profil dengan maksud
untuk mengetahui tingkat kerusakan bangunan gedung serta
dapat diprediksi kerusakan-kerusakannya sampai umur
ekonomis bangunan. Tujuan dari program jangka panjang
adalah :
a. Menentukan anggaran perawatan pada tingkat yang
masih umum untuk mencapai bangunan dalam kondisi
standar.
b. Mencegah besarnya fluktuasi pada anggaran tahunan
dengan cara perataan item-item besar pekerjaan dan
sisa dari pekerjaan yang tidak dapat ditangani pada saat
itu akan dikerjakan pada periode berikutnya.
c. Menentukan waktu yang tepat dan optimum untuk
pelaksanaan pekerjaaan perbaikan sehingga tidak
mengganggu penghuni.
d. Menentukan struktur dan staf organisasi pemeliharaan
Tabel 2.1 : Perawatan elemen elemen bangunan
1. Sarana jalan keluar
1. Pondasi
1. Instalasi tata udara
2. Struktur bangunan
2. Dinding 2. Instalasi listrik
baja 1. Peralatan sanitair
3. Penutup atap 3. Instalasi proteksi
3. Struktur bangunan 2. Saluran air bersih
4. Plafon kebakaran
beton 3. Saluran air kotor
5. Kusen, Jendela, 4. Instalasi transportasi
4. Struktur bangunan
Pintu vertikal
komposit
Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum (PERMEN) No. 24/PRT/M/2008
pembangunan bangunan gedung baru yang berlaku, untuk
Tabel 2.2 Perkiraan umur komponen gedung
Sumber : Udi Rahardjo (Bahan Ajar Perencanaan & Perbaikan Bangunan, 2011)
Faktor suhu
terutama penutup atap adalah bagian yang paling banyak menerima
pengaruh suhu. Bahan yang digunakan untuk penutup atap harus betul-
betul tahan terhadap pengaruh suhu, selama ini penggunaan penutup atap
dari genting tanah, genting beton dan logam /seng cukup dapat menahan
pengaruh suhu. Beberapa komponen gedung yang sering terkena
pengaruh suhu sehingga perlu perawatan intensif adalah lapisan water
proofing diatas atap plat beton, cat pada lisplank kayu, coating pada
sambungan-sambungan talang dari plat logam/seng, cat ekterior pada
dinding yang tinggi yang sering terkena panas matahari langsung.
Faktor Hujan
Faktor Angin
Faktor Gempa
bekerja mendatar pada setiap elevasi lantai bangunan, dan biasa disebut
gaya lateral. Secara teknis getaran gempa yang sampai pada bangunan
diterjemahkan sebagai parameter waktu getar, kecepatan dan percepatan.
Besarnya parameter gempa yang diterima bangunan ditentukan oleh
kondisi tanah dan kualitas bangunan itu sendiri.
Faktor petir
Faktor hama
2.2.2.10 Sifat Kerusakan
Sumber : Udi Rahardjo (Bahan Ajar Perencanaan & Perbaikan Bangunan, 2011)
yang memadahi ke tahap operasional. Sebaiknya pada saat selesai
Schedule Contingency
Up-Date
Annual Inspection NO
Preview
NO
Contingency
Budget Necy
Allowance
YES
NO
YES
YES
Prepare Contract
Weekly Program Urgent
Document
Tendering
Daily Program Emergency
Procedure
Perawatan terjadwal direncanakan dengan mengelompokkan
e. Jika diperlukan, menyediakan rencana khusus untuk perlengkapan
Tabel 2.4. Prosentase biaya kegiatan perawatan pada bangunan gedung
pemerintah
Prosentase Biaya Kegiatan Perawatan
Jumlah
Lantai Biaya Pemeliharaan Biaya Perbaikan
Jumlah (%)
(%) Kecil (%)
2.2.2.14 Harga Satuan Tertinggi Bangunan
Gedung
Bertingkat Gedung Tidak Bertingkat Rumah Dinas
Kelas Kelas Tidak Kelas Kelas Tidak
Tipe A Tipe B Tipe C
Sederhana Sederhana Sederhana Sederhana
SEDERHANA - Bangunan rumah tipe A dan B atau rumah dinas tipe C, D dan E yang
bertingkat
- Gedung rumah sakit keslas A, B, C dan D
- Gedung pendidikan tinggi universitas/ akademi atau gedung pendidikan
dasar/ lanjutan bertingkat di atas 2 lantai
Sumber : Direktorat Jendral Cipta Karya (2007)
2.2.2.16 Koefisien / Faktor Pengali Untuk Jumlah Lantai
Menurut Direktorat Jendral Cipta Karya (2007) Tentang
Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Negara bahwa harga
satuan tertinggi rata-rata per m2 bangunan gedung bertingkat adalah
didasarkan pada harga satuan lantai dasar tertinggi per m2 untuk
bangunan gedung bertingkat, kemudian dikalikan dengan
koefisien/faktor pengali untuk jumlah lantai yang bersangkutan,
seperti Tabel 2.7.
2.2.3 Rencana Anggaran Biaya
Dari analisa sumber daya ini, bisa dientukan tentang waktu yang di
butuhkan. Dari total waktu yang dibutuhkan dan pemakaian sumber daya
lainnya bisa ditentukan biaya proyek. Biaya proyek di tambah dengan
keuntungan akan didapatkan harga proyek.
Kemampuan membuat WBS sangat menentukan ketepatan pekerja
tingkatan.
Menjadi alat kontrol pelaksanaan proyek, karena penyimpanan biaya
dan jadwal paket kerja tentu dapat dibandingkan dengan WBS.
Harga satuan upah pekerja ini berada dalam sebuah daftar yang
berisi penetapan besarnya upah bagi pekerja yang akan digunakan sebagai
dasar pemberian kontraprestasi bagi buruh. Besarnya upah sangat bergantung
dari lokasi proyek, dimana standar penggajiannya berdasarkan Upah
Minimum Regional/Provinsi (UMR/P) daerah tersebut.
2.2.3.4 Harga Satuan Bahan/Material
Daftar ini berisi seluruh isi jenis material yang akan digunakan dalam
proyek. Harga dari setiap material disiapkan berdasarkan data terbaru.Lokasi
proyek juga berpengaruh terhadap harga material, sehingga disarankan agar
material yang dicantumkan dalam daftar adalah harga sampai di proyek
(termasuk biaya transportasi).
Daftar ini nantinya akan digunakan sebagai basis perhitungan
besarnya harga satuan pekerjaan. Jadi untuk kebutuhan ini diperlukan data
yang senyata-nyatanya agar diperoleh rencana anggaran biaya yang akurat
dan realistis.
Dalam analisa harga satuan ini terdapat angka koefisien baik itu untuk
tenaga kerja maupun bahan/material. Penentuan koefisien analisa harga
satuan pekerjaan bisa dilakukan dangan berbagai cara, antara lain:
Pada perusahaan konstruksi/konsultan biasanya menentukan koefisien analisa
Cara ini dilakukan oleh orang yang ahli dan berpengalaman. Hasilnya akan
mendekati ketepatan karena diambil langsung dari pengalaman kita
2.2.4.1 Arsitektural
a) Pemeliharaan
- Untuk menjaga kebersihan dari debudan kotoran pada permukaan
Lantai Vinyl
pengepelan dengan air bersih dan pembersih lantai. Pembersihan
membuat kusam.
- Hindarkan menyapu/mengepel dengan campuran yang mengandung
minyak, karena bekas minyak akan tertinggal sehingga membentuk lapisan
tempat menempel debu dan kotoran.
- Hindarkan geseran furnitur, karena permukaan dan sifat lunak dari bahan
tersebut akanmudah rusak.
Dinding
- Bila telah mengering lanjutkan ke arah horizontal selanjutnya.
- Bila telah selesai satu sisi dinding, lakukan pada sisi yang lain hal
serupa.
- Kemudian plester kembali dinding dengan campuran yang sesuai.
b. Dinding retak
Diperiksa terlebih dahulu, apakah keretakan disebabkan oleh faktor
- Kupas/kupaslah lapisan cat yang menggelembung dan haluskan
Cara perbaikannya :
Cara perbaikannya :
Cara perbaikannya :
- Encerkan cat sesuai anjuran, aduk cat sehingga merata.
Kusen
1. Alumunium
Pemeliharaan dan perbaikan terhadap kusen alumunium yang dilakukan
antara lain (menurut Hestin, 2011) :
- Pembersihan dilakukan setiap hari untuk menghilangkan debu-debu yang
menempel.
- Kusen alumunium harus juga dipelihara pada bagian penjepit kaca
(sealant).
- Kusen alumunium harus dibersihkan setiap 1 bulan sekali atau lebih
optimal dilakukan setiap hari atau 3 hari sekali untuk tempat - tempat
yang menghasilkan debu.
- Jangan menggunakan bahan pembersih yang korosif.
- Gunakan sabun/deterjen.
- Keringkan dengan kain bersih.
2. Plastik
Pemeliharaan dan perbaikan terhadap kusen plastik yang dilakukan antara
lain (menurut Permen PU No.24 2008) :
a. Bersihkan kusen dari debu atau kotoran yang menempel setiap hari.
b. Lakukan secara periodik, bersihkan terutama di bagian bawah yang dekat
dengan lantai.
c. Gunakan deterjen dengan bantuan spon/kain lap serta bilas dengan air
bersih.
2. Plafon Gypsum
Pemeliharaan dan perbaikan kecilterhadap plafon gypsumyang dilakukan
antara lain :
Pemeliharaan
- Musuh utama material plafon gypsum adalah air, sehingga gypsum
hanya digunakan pada bagian dalam atau interior (Hestin, 2011).
- Pada dasarnya pemeliharaan yang dilakukan hanya dari masalah debu
atau sarang laba-laba yang dapat dibersihkan dengan peralatan sapu
atau kamoceng.
- Ratakan dengan menggunakan kape atau plastik keras hingga rata dengan
permukaan di sekitarnya.
- Tunggu hingga kering, kemudian ampelas.
- Tutup dengan plamir tembok dan cat kembali sesuai dengan warna yang
dikehendaki.
2011)
- Periksa apakah pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, daun
pintu tidak bergesekan dengan lantai, serta pegangan pintu, kunci dan
grendel berfungsi dengan baik.
- Perbaiki, ganti, atau cat ulang daun pintu sesuai kebutuhan.
- Pegangan pintu dengan kualitas rendah cenderung mudah patah. Oleh
sebab itu, gunakan pegangan pintu dengan kualitas.
- Permasalahan khusus yang sering terjadi pada pintu masuk kelas berdaun
ganda adalah sekrup engsel pintu cenderung mengalami kelonggaran
seiring pemakain. Akibatnya, pintu tidak dapat ditutup dan dikunci dengan
baik. Untuk mengatasi permasalahan demikian, kencangkan sekrup apabila
mulai terlihat longgar dan pastikan posisi sekrup sudah pada tempatnya.
- Sewaktu - waktu lubang grendel yang menahan daun pintu pada bagian
lantai membesar lubangnya sehingga daun pintu masih mengayun saat
digrendel. Jika hal demikian terjadi, potonglah bagian plesteran pada lantai
dan tanamkan pipa besi sedalam 50 mm pada posisi grendel. Kemudian
plester kembali lantai dengan menggunakan campuran semen dan pasir.
- Masalah lain yang sering terjadi pada daun pintu yang tidak dipasang
dengan baik adalah daun pintu mengalami kemiringan karena kurang
kuatnya pegangan daun pintu. Akibatnya, daun pintu menggeser mengenai
lantai saat dibuka.
- Hal ini terjadi lepaskan daun pintu dan kencangkan sekrup - sekrup engsel
yang memegang daun pintu. Jika daun pintu masih longgar, diperkuat
dengan penguat yang terbuat dari besi dengan dengan ukuran 30 mm x 30
mm dan ketebalan besi 2 mm berbentuk siku - siku. Kemudian, berilah
penguatan kayu yang disekrup pada keempat sisinya.
1. Jendela dan Pintu Kaca
Pemeliharaan meliputi pembersihan sampah dan organisme botani seperti
2.2.4.2 Elektrikal
Saklar
Stop Kontak
Listrik
Panel
Pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan terhadap Panel Listrik adalah
:(Dirjen Pelayanan Medik Depkes RI, 1995)
2.2.4.3 Mekanikal
- Rumah unit dilakukan pembersihan menggunakan kain pembersih dan
angin.
- Lakukan pengisian refrigran dengan cara memasukan refrigran ke
dalam pipa unit melalui lubang pengisian yang telah ada. Jenis refrigran
yang digunakan adalah Freon, R-12, R-22 atau fluida lain yang
ditentukan oleh pabrik pembuatnya. Pengisian dilakukan bila dianggap
perlu.
b. Perbaikan Kecil
Dilakukan penggantian isolasi pipa tembaga atau kuningan atau jenis lain
bila ditemui adanya bagian isolasi yang rusak tersebut sekeliling pipa
kemudian diganti dengan isolasi dari salah satu bahan yang tersebut
dibawah ini :
1) Asbestos, serat gelas kemudian dilapisi bahan yang tahan air.
2) Magnesium Karbida, Kalsium silikat, Busa polietilen kemudian dilapisi
bahan tahan air. Ketebalan bahan isolasi disesuaikan dengan ketentuan
pabrik pembuat AC ini atau minimal 20mm.
Pompa
- Pelumasan dilakukan pada poros yang berputar dengan menggunakan
Plumbing
a. Saluran air bersih yang memerlukan pengamatan adalah saluran PVC yang
- Lem kembali dengan lem PVC sejenis dengan pipa atau balut dengan
karet bekas ban dalam motor untuk kondisi darurat (bersifat
sementara) sehingga kebocoran dapat dihentikan.
- Jalankan kembali aliran air bersih yang ada.
d. Kebocoran pada pipa air merupakan hal yang wajar, tetapi untuk
menghindari kerusakan yang lebih parah, sebaiknya kerusakan segera
diatasi sebelum menjadi lebih parah. Perbaikannya umumnya memerlukan
keahlian tukang ledeng.
3. Peralatan washtafel, shower, dan kloset duduk
Pemeliharaan dan perbaikan yangdapat dilakukan dengan cara : (menurut
Hestin, 2011)
- Periksa wastafel dan saluran pembuangan air di toilet/WC, berfungsi
dengan baik atau tidak.
- Periksa bagian tersebut dari penyumbatan, kebocoran dan sebagainya.
- Periksa pula apakah kran-kran air sudah berfungsi dengan baik dan tidak
menetes serta panel pelindung taha air pada dinding toilet/WC tidak rusak,
lalu perbaiki atau ganti. Kencangkanlah bagian-bagian yang rusak atau
longgar.
- Periksa kloset jika berfungsi dan dalam keadaan baik atau tidak tersumbat.
Jika ada tempat penampung air di atas kloset untuk membilas, pastikan
alat-alat mekaniknya berfungsi dengan baik.
- Periksa pipa-pipanya dari kebocoran. Perbaiki atau ganti bagian-bagian
yang bocor atau rusak.
- Periksa bak penampung air bersih dari kebocoran. Bersihkan bagian
- Alat kebersihan dapat menggunakan sabun atau bahan pembersih lain yang
tidak korosif dan dilakukan setiap hari.
- Gosok dengan spon atau gunakan yang lembut. Bilas dengan air bersih.
Kemudian, keringkan dengan kain lap yang bersih.
- Lengkapi dengan tempat sampah ruangan kamar mandi yang tersedia.
4. Saringan air lantai
Pemeliharaan dan perbaikan dapat dilakukan dengan cara :(menurut
Hestin, 2011)
- Periksa setiap hari saringan air yang terdapat pada lantai kamar mandi atau
WC.
- Usahakan selalu terdapat air pada saringan tersebut untuk mencegah
masuknya hawa yang tidak sedap dalam ruangan (kamar mandi).
- Perbaiki atau ganti tutup saringan bila telah rusak.
5. Reservoir
Pemeliharaan yang dapat dilakukan pada reservoir yaitu dengan cara :
(menurut Hestin, 2011)
- Agar kualitas air bersih tetap baik, maka reservoir penyediaan air bersih
harus dilakukan pengurasan dengancara membuang benda-benda yang
kotor dalam reservoir. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan sikat
ijuk, sikat plastik yang halus dan kainpembersih.
2.2.5 Penjadwalan/Scheduling
Rencana kerja yang paling sering dan banyak digunakan adalah diagram
batang (Bar Chart). Bar Chart digunakan secara luas dalam proyek konstruksi
karena sederhana, mudah dalam pembuatannya dan mudah dimengerti oleh
pemakaiannya. (Wulfram,2005)
- Daftar item kegiatan, yang berisi seluruh jenis kegiatan pekerjaan yang ada
dalam rencana pelaksanaan pembangunan.
- Urutan Pekerjaan, dari dafftar item kegiatan tersebut di atas, disusun urutan
pelaksanaan pekerjaan berdasarkan prioritas item kegiatan yang akan
dilaksanakan lebih dahulu dan item kegiatan yang akan dilaksanakan
kemudian dan tidak mengesampingkan kemungkinan pelaksanaan pekerjaan
secara bersamaan.