Anda di halaman 1dari 10

PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PEMELIHARAAN SECARA

BERTAHAP BANGUNAN KERATON KADARIAH KOTA PONTIANAK


Yong Anwar 1) , Hj.Ir. RR Endang Mulyani, MT 2) , H.Ir. Syahrudin, MT 2)

Abstrak

Pemeliharaan bangunan adalah suatu proses atau tindakan yang bertujuan untuk
mempertahankan atau mengembalikan equipment atau fasilitas pada standar yang telah ditetapkan,
sehingga equipment atau fasilitas tersebut dapat berfungsi dengan baik sesuai rencana. Dimana
fasilitas yang dipelihara secara baik dan teratur akan terhindar dari kerusakan-kerusakan yang
tidak terduga atau gejala kerusakannya dapat terdeteksi sedini mungkin. Pada tulisan ini
menyajikan perhitungan dan perkiraan biaya yang akan dikeluarkan secara bertahap untuk
pemeliharaan bangunan keraton kadariah kota pontianak berdasarkan jenis - jenis kerusakannya.
Kata kunci : Pemeliharaan, Indek kondisi, perhitungan.

Abstract
Maintenance of the building is a process or action that aims to maintain or restore equipment or
facilities on the standards that have been set, so the equipment or the facility to function properly
as planned. Where the facilities are well maintained and regularly will avoid damages unexpected
damage or symptoms can be detected as early as possible. In this paper presents the calculation
and the estimated costs to be incurred in stages for maintenance of Pontianak city kadariah palace
buildings by type - type of damage.
Keywords: Maintenance, condition index, the calculation.

kota Pontianak dari tahun 1778


1. PENDAHULUAN hingga1808. Bangunan tersebut
diperkirakan sudah berumur 239 tahun
dan baru direnovasi pada tahun 1979.
Di kota Pontianak banyak sekali
Mengingat bangunan Keraton Kadariah
bangunan-bangunan yang memiliki nilai
Pontianak sebagai suatu aset sejarah yang
sejarah yang tinggi dan memerlukan
sangat berharga dan perlu dilestarikan
pemeliharaan khusus. Salah satu
supaya tidak punah, maka penulis merasa
bangunan bersejarah itu adalah bangunan
perlu untuk menghitung rencana
Istana Keraton Kadariah Kota Pontianak
anggaran biaya pemeliharaan secara
yang merupakan cagar budaya kota
bertahap bangunan Keraton Kadariah
Pontianak. Istana Keraton Kadariah
Pontianak.
didirikan oleh Sultan Syarif
Abdurrahman Alkadri yang memerintah
1) Alumnus Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
2) Staf pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN

1.1 Adapun pembatasan masalah dalam arti yang luas. Pada masa sekarang tidak
penelitian ini antara lain: hanya sekedar tempat berlindung atau
berteduh tetapi sebagai tempat
1. Penelitian ini dilakukan pada pembinaan. Hal ini mendasari perlu
bangunan Karaton kadariah kota adanya kegiatan pemeliharaan.
Pontianak.
2. Pembahasan mencakup perhitungan Bangunan dapat diklasifikasikan menjadi
indeks kondisi bangunan. 3 (tiga) yaitu:
3. Membuat rencana anggaran biaya a. Bangunan Sederhana.
pemeliharaan serta jadwal b. Bangunan tidak sederhana.
pemeliharaan. c. Bangunan khusus.
4. Jenis pemeliharaan yang akan
dilakukan adalah pemeliharaan rutin.
5. Pemeliharaan yang dilakukan Jenis Kerusakan Kerusakan bangunan
termasuk dalam pemeliharaan dapat digolongkan menjadi tiga tingkatan
terencana. kerusakan,yaitu :
a. Kerusakan Ringan
1.2 Adapun tujuan penelitian yang dapat b. Kerusakan Sedang
di ambil adalah: c. Kerusakan Berat

1. Mengetahui jenis-jenis kerusakan 2.1 Umur bangunan adalah jangka


pada bangunan Keraton Kadariah waktu bangunan dapat tetap
Kota Pontianak. memenuhi fungsi dan keandalan
2. Dapat menghitung dan bangunan, sesuai dengan
memperkirakan biaya yang akan persyaratan yang telah ditetapkan
dikeluarkan secara bertahap untuk (KepMenKimpraswil No.
pemeliharaan bangunan Keraton 332/KPTS/M/2002 tanggal 21
Kadariah Pontianak Agustus 2002). Sehubungan dengan
daur hidup bangunan, terdapat
beberapa kriteria yang digunakan
2. TINJAUAN PUSTAKA untuk memperkirakan rentang usia
bangunan yaitu:
Bangunan adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari hal-hal yang berhubungan 1. Usia fisik adalah waktu perkiraan
dengan perencanaan, pelaksanaan, sampai kapan suatu fasilitas dapat
pembuatan maupun perbaikan bangunan. bertahan sebelum rusak akibat daya
Dalam penyelenggaraan bangunan tahan bangunan tersebut tidak dapat
diusahakan ekonomis dan memenuhi diperpanjang.
persyaratan tentang bahan, Tujuan 2. Usia Fungsional adalah waktu
bangunan tersebut didirikan antara lain perkiraan sampai kapan fasilitas
adalah sebagai rumah tinggal yang dibuat
tersebut dapat memenuhi tuntutan-
untuk kepentingan tempat tinggal dalam
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN

tuntutan kegiatan atau fungsi yang 2.3 Tujuannya dilakukan kegiatan


diharapkan.Biasanya perpanjangan pemeliharaan pada suatu bangunan
usia fisik akan berpengaruh pada adalah :
perpanjangan usia fungsional
bangunan. 1. Kondisi cuaca yang berubah-
3. Usia Ekonomis dapat dilalui apabila ubah sehingga menyebabkan
evaluasi mengisyaratkan bahwa bagian luar dari suatu bangunan
penggunaan bangunan yang baru mengalami perubahan.
akan lebih ekonomis jika 2. Perubahan selera (pemilik) yang
dibandingkan menggunakan dapat membuat perubahan fungsi
bangunan yang ada pemeliharaan secara berulang-ulang, seperti
yang baik dapat memperpanjang perubahan warna cat dan
usia ekonomis suatu bangunan penambahan elemen-elemen
yang dirasa perlu guna
2.2 Pemeliharaan adalah suatu kegiatan memperindah dan menarik
atau tindakan yang dilakukan untuk perhatian (mall, supermarket,
pertahankan keadaan suatu fasilitas hotel, rumah sakit, sekolah,
pada kondisi standar (operasional) universitas,dan bangunan
sehingga usia pemakaiannya agar lainnya).
dapat diperpanjang kegiatan 3. Keinginan untuk memperpanjang
pemeliharaan juga bertujuan untuk: usia bangunan karena faktor
peninggalan sejarah yang sudah
1. Menjamin suatu fasilitas selalu puluhan tahun lamanya.
dalam kondisi optimum.
2. Menekan biaya operasional dan Menurut British Standard (BS.
optimasi investasi yang ditanam 3811) pemeliharaan dapat
pada bangunan(return of terjadi dalam dua kondisi, yaitu :
investment).  Pemeliharaan Terencana
3. Menjamin keselamatan serta  Pemeliharaan Tidak Terencana
kenyamanan orang yang
menggunakannya. 2.4 Penilaian kondisi bangunan ada
beberapa metode penilaian kondisi
bangunan yang lebih sistematis yang
memungkinkan adanya keseragaman
atau standarisasi yang telah
dikembangkan oleh para ahli yaitu
risk management, pengamatan
penurunan kondisi. Pada metode ini
penulis menggunakan metode indeks
kondisi. Metode indeks kondisi
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN

merupakan suatu skala penilaian Tabel 2.3


terhadap tingkat kondisi fisik Prioritas Pemeliharaan
komponen bangunan dengan
menggunakan skala pengukuran
kondisi terhadap waktu berupa
angka yang berkisar antara 0 sampai
dengan 100. Untuk kondisi
bangunan baru skalanya adalah 100,
sedangkan untuk bangunanyang
sudah tidak dapat berfungsi lagi
skalanya 0.

Tabel 2.1
skala indek kondisi dan
langkah penanganannya 2.5 Metode indeks kondisi fisik
bangunan berguna dalam
menganalisis sistem penilaian
kondisi fisik bangunan.. Aplikasi
metode ini menggunakan indeks
kondisi gabungan yaitu suatu
metode dengan menggabungkan dua
nilai kondisi komponen atau lebih,
dengan cara memberikan
pembobotan pada tiap-tiap
komponen sesuai dengan nilai
Tabel 2.2 kondisinya masing-masing (Hudson,
Skala perbandingan pasangan dkk). Penilaian indeks kondisi
bangunan dilakukan secara bertahap
dimulai daritahapan yang paling
bawah yaitu pada sub elemen,
elemen, sub komponen, komponen,
sub bangunan, dan terakhir yaitu
indeks kondisi bangunan.

3. METODE PENELITIAN
3.1 .1 J en i s Pen el i ti an

Penelitian yang dilakukan pada skripsi ini


bersifat deskriptif analisis, dimana semua
informasi dan data-data yang diperoleh
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN

dari lapangan akan dianalisa sesuai harga bangunan per m² serta


dengan keadaan yang sebenarnya aspek lain seperti relief maupun
penelitian ini dilakukan dengan cara ornamen bangunan mengingat
survey atau observasi langsung bangunan termasuk bangunan
kelapangan yaitu di Keraton Kadariah purbakala.
Kota Pontianak dan melakukan d. Wawancara - wawancara yang
wawancara dengan pihak-pihak yang dilakukan pada, penelitian ini
terkait sifatnya informal, dimana pihak-
pihak yang diwawancarai adalah
3.1.2 Prosedur Penelitian
2. Pengamatan dilapangan
Adapun prosedur penelitian yang Kegiatan yang dilakukan pada saat
akan dilakukan pada penelitian ini, pengamatan dilapangan ialah
meliputi: mengamati kondisi langsung
1. Identifikasi kebutuhan meliputi: bangunan Karaton Kadariah Kota
a. Permasalahan, yaitu pembahasan Pontianak pada saat ini, sehingga
masalah yang mungkin terjadi dapat diketahui kerusakan-
dalam menganalisa, anggaran kerusakan yang terjadi. Investasi
biaya pemeliharaan bangunan data meliputi :
Karaton Kadariah Kota  Data primer, adalah
Pontianak. pengumpulan data secara
b. Studi Literatur yaitu langsung pada objek yang
pengumpulan teori-teori yang akan diteliti dan berdasarkan
berhubungan dengan pada situasi nyata dimana
pemeliharaan bangunan antara peristiwa tersebut terjadi.
lain mengenai pengertian  Data Sekunder, adalah
bangunan, jenis kerusakan pengumpulan data yang
bangunan, jenis pemeliharaan, dilakukan dengan
serta biaya pemeliharaan mengadakan studi literatur,
bangunan. juga dengan melakukan
wawancara secara informal
c. Analisa objek penelitian dengan pihak-pihak yang
dilakukan dengan menganalisa terkait
objek sehingga penulis dapat
mengetahui kondisi bangunan
tingkat kerusakan bobot
bangunan jenis konstruksi yang
dipergunakan luasan bangunan
dan perkiraan harga bangunan
Karaton Kadariah Kota
Pontianak sesuai dengan standar
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN

3.1.3 Diagram Alir Penelitian Kayu 8/8, 10/10.


 Struktur atap struktur kuda-
kuda kayu belian 8 / 12
 Rangka atap usuk
menggunakan kayu 5/7 dan
reng 3/4.
2. Komponen Arsitektur
 Penutup atap Atap Sirap
Papan belian.
 Plafond papan uk. 0,2 x 4
meter.
 Dinding papan uk. 0,2 x 4
meter.
 Pintu dan jendela papan
belian.
 Penutup lantai lantai papan
uk. 0,2 X 4 M.
 Tangga tangga kayu papan
belian.
3. Komponen Utilitas
 Sumber listrik PLN
1300 watt, 2200 watt
4. ANALISIS PENELITIAN  Sumber air Sumur dan PDAM

4.1 Pengumpulan Data Tabel 4.1


4.1.1 Data Teknis Keraton Kadariah Luasan bangunan keraton kadariah kota
Kota Pontianak adalah sebagai pontianak
berikut: Berdasarkan hasil
observasi kami dilapangan
didapatlah luas bangunan keraton
kadariah kota pontianak yaitu
sebesar 1030,63 m2 berikut ini
rincian komponen bangunan
Keraton Kadariah Kota
Pontianak sebagai Berikut:

1. Komponen Struktur
 Struktur bawah pondasi tiang
pancang
 Struktur dinding struktur
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN

4.2 Analisa Data 4.2.2 Indeks Kondisi Bangunan


4.2.1 Bobot Fungsi Bangunan Perhitungan Indek kondisi komponen
dimulai dari tahapan paling bawah
Bangunan tersusun dari yaitu Indek Kondisi sub elemen ( IKSE),
komponen-komponen yang menjadi satu Indek Kondisi elemen (IKE), Indek
yaitu komponen struktur, arstiektur dan Kondisi sub komponen (IKSK), Indek
utilitas. Setiap komponen tersebut dapat Kondisi komponen (IKK), dan berakhir
diuraikan lagi menjadi elemen dan sub pada indeks kondisi bangunan ( IKB )
elemen, misal komponen struktur terbagi seperti berikut ini :
menjadi struktur bawah, struktur atas dan p m
struktur atap. Untuk perhitungan kondisi IKSE = C - ∑ ∑ a(Tj, Sj, Dij)F(t, d)
bangunan masing-masing komponen, I = 1 I=1
elemen dan sub elemen harus diketahui C = konstanta ( nilai = 100 )
kondisi dan bobot masing-masing. a = nilai pengurang ( Tj,Sj,Dij )
p = jumlah jenis kerusakan untuk kelompok
sub elemen yang ditinjau
Gambar 4.1
m = tingkat kerusakan untuk jenis kerusakan
Hirarki Bangunan dan nilai
F (t,d) = Faktor Koreksi untuk kerusakan
Pembobotan Bangunan
Berdasarkan perhitungan indek
kondisi Keraton Kadariah Kota
Pontianak pada saat ini adalah sebesar
42,41 % berdasarkan tabel skala indek
kondisi bangunan dan langkah
penanganannya bangunan keraton
kadariah kota pontianak masuk dalam
zona II yaitu nilai indek berkisar antara
40 - 54 termasuk dalam gambaran
kondisi cukup terjadi kerusakan tetapi
bangunan masih dapat berfungsi langkah
penangannya adalah perlu di buat analisis
ekonomi untuk alternatif perbaikan untuk
menetapkan tindakan yang sesuai dan
tepat.

4.2.3 Jadwal Pemeliharaan.


Untuk membuat jadwal pemeliharaan
terlebih dahulu ditentukan komponen
yang menjadi prioritas dalam
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN

pemeliharaan bangunan Keraton pendahuluan, pekerjaan lantai I,


kadariah Kota pontianak pekerjaan pengecetan dan plafond,
pekerjaan atap, pekerjaan instalasi
4.2.4 Prioritas Pemeliharaan listrik, pekerjaan sanitasi. Total biaya
Prioritas pemeliharaan ini ditentukan yang di perlukan adalah sebesar
berdasarkan kerusakan yang terjadi Rp1.226.099.000,00 ( Satu Milyar
pada kondisi eksisting bangunan Dua Ratus Dua Puluh Enam Juta
keraton kadariah kota Pontianak, Sembilan Puluh Sembilan Ribu
berdasarkan hasil observasi di Rupiah ).
lapangan maka dapat ditentukan 2. Pada tahun 2014, rencana pekerjaan
bagian yang menjadi prioritas yang akan dilaksanakan adalah :
pemeliharaan berdasarkan bobot biaya pekerjaan perbaikan balkon lantai II,
pemeliharaan karena keterbatasan dana perbaikan atap balkon, pekerjaan
sehingga pemeliharaan dilakukan secara instalasi listrik. Total biaya perbaikan
bertahap tahun pada I, Tahun II, Tahun sebesar Rp. 913.745.000,00 (
III dari tahun 2013 sampai tahun 2015. Sembilan Ratus Tiga Belas Juta Tujuh
Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah
).
Tabel 4.3
3. Pada tahun 2015, rencana pekerjaan
Jadwal Pemeliharaan Bangunan yang akan dilaksanakan yaitu
Keraton Kadariah Tahun 2013 perbaikan pengecetan bangunan dan
tembok bangunan, pekerjaan
perbaikan jalan masuk keraton. Total
biaya yang perbaikan adalah sebesar
Rp109.108.000,00 ( Seratus
Sembilan Juta Seratus Delapan Ribu
Rupiah ).

5. PENUTUP
4.2.5 Anggaran Biaya Pemeliharaan. 5.1 Kesimpulan

Adapun Rencana anggaran biaya Berdasarkan uraian serta analisa pada


Pemeliharaan ini dibuat berdasarkan bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan
kerusakan yang terjadi pada keraton bahwa :
Kadariah Kota Pontianak secara
bertahap dari tahun I ( 2013) tahun II 1. Pada pondasi bagian belakang
(2014) tahun III (2015) sebagai bangunan mengalami penurunan
berikut : pondasi sehingga perlu dilakukan
1. Pada tahun 2013, rencana pekerjaan perbaikan untuk penambahan
yang dilaksanakan adalah pekerjaan
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN

pondasi umpak dan penambahan melakukan perawatan bangunan


balok gapit. keraton tersebut perlulah
2. Atap bangunan keraton perlulah dilakukan, tetapi dengan tetap
diganti melihat kondisi atap menjaga otentisitas sejarahnya
bangunan keraton yang rusak agar nilai sejarahnya dan
dengan luasan atap di perkirakan arsitekturnya tidak hilang.
sebesar 637,14 m2. b. Perlunya keterlibatan dari pihak
3. Hampir 25 % rangka atap pemerintah setempat,
bangunan haruslah segera diganti masyarakat setempat dan pihak
dikarenakan patah dan juga lapuk, keluarga keraton untuk turut
melihat kondisi rangka atap yang merawat bangunan tersebut.
mengalami basah dan kering c. Pemeliharaan sebaiknya
dengan menggunakan kayu kelas dilakukan secara rutin dan
I. berkala, mengingat bangunan
4. Plafond menggunakan kayu sudah berumur hampir 2,5 abad
banyak mengalami patah dan lebih. Hal ini untuk
lapuk akibat bocor pada atap, menghindari kerusakan yang
sehingga harus segera diganti bertambah parah, dan biaya
dengan menggunakan kayu kelas pemeliharaan menjadi lebih
I. ekonomis.
5. Instalasi listrik termasuk saklar d. Apabila sistem pemeliharaan
dan bola lampu banyak yang terencana sudah ada,
putus sehingga perlu diganti dan diharapkan dapat dilaksanakan
diperbaiki . dengan sebaik-baiknya.
6. Terdapat lantai selasar dan juga
balkon lantai II yang rapuh dan
patah sehingga perlu diganti
dengan kayu kelas I.
7. Dengan melakukan pemeliharaan
yang terencana dengan baik akan
mempercepat pengambilan
keputusan untuk memperbaiki
kerusakan pada bangunan keraton
agar tidak semakin bertambah
parah.

5.2 Saran
a. Bangunan Keraton Kadariah
kota Pontianak merupakan
salah satu bangunan bersejarah
yang harus di lestarikan. Untuk
JURNAL TEKNIK SIPIL UNTAN

6. DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org
/wiki/Kesultanan_Pontianak

Brugess, Roger, A, White, Gorden,


Produksi Bangunan dan
Manajemen Proyek,Penerbit
Andi Offset, Yogjakarta, 1984

Corder, A, S, Teknik Pemeliharaan,


Penerbit Erlangga, Jakarta,
1988

Edison, Emron, Profesional Hotel


Engineering, Penerbit
Alfabeta, Bandung, 2007

Haruna, Ir, Dadan, K, ekonomi teknik,


Penerbit PT. Rosda Jayapura,
Jakarta,1994

Kep. Men. Kimpraswil, Pedoman


Teknis Bangunan Gedung
Negara, Penerbit PT.
Mediatama Saptkarya (PT.
Medisa), Jakarta, 2002

Rizkan, Pendekatan Dalam Menentukan


Perkiraan Biaya
PemeliharaanKomponen
Gedung, Pontianak, 1997

Zuraida, Ida, Sistem Perencanaan Biaya


Pemeliharaan dan
PerawatanGedung Kuliah

Anda mungkin juga menyukai