DISUSUN OLEH :
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 3
Permasalahan dalam pemeliharaan bangunan .............................................................................. 3
BAB 2 ..................................................................................................................................................... 5
DAUR HIDUP BANGUNAN ........................................................................................................... 5
BAB 3 ..................................................................................................................................................... 6
DETAIL DALAM SUATU BANGUNAN ....................................................................................... 6
BAB 4 ..................................................................................................................................................... 8
PENTINGNYA AKSES PERAWATAN BANGUNAN ................................................................... 8
KESIMPULAN ..................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 10
BAB 1
Permasalahan dalam pemeliharaan bangunan
Terdapat dua sistem untuk memelihara bangunan yaitu system in-source serta out-
source. Pada system in-source aktivitas mengelola dan memelihara bangunan dilaksanakan
secara independent oleh pemegang hak bangunan (pemilik/pengguna) disertai dengan orang
yang memiliki ketrampilan dan pengetahuan yang sejalan dengan kemampuannya. Pada system
out-source melaksanakan aktivitas memelihara yang diberikan kepada perusahaan yang
menggenapi kriteria sesuai keahliannya dan mempunyai tanggung jawab beserta risikonya.
a) Aktivitas pekerjaan yang telah terstruktur secara baik serta disusun rencananya
sampai matang disebut dengan planned maintenance.
b) Memelihara dengan rencana yang muncul diluar rencana awal disebut dengan
unplanned maintenance.
c) Aktivitas memelihara yang dilaksanakan secara rutin dan dilaksanakan sebelum
komponen rusak disebut dengan preventive maintenance.
d) Kegiatan yang dilaksanakan setelah terjadinya kegagalan pada alat yang
menyebabkan terhambatnya kegunaan alat tersebut dengan corrective maintenance.
e) Condition-based maintenance merupakan aktivitas memelihara yang berpatokan
kepada keadaan alat dengan memantau parameter pokok dari peralatan alat yang
digunakan.
CONTOH PERMASALAHAN KAMAR MANDI
- Ventilasi kamar mandi buruk sehingga tidak berfungsi maksimal untuk mengurangi
kelembaban
- Jika kamar mandi terlalu lembab maka akan ada jamur dan lumut yang
menyebabkan kamar mandi menjadi licin dan bisa menyebabkan alergi pada tubuh.
- Keran shower air bocor
- saluran pembuangan yang mampet
- toilet tersumbat
- saluran pembuangan bau.
Contoh saluran pembuangan tersumbat
Daur hidup bangunan adalah konsep yang menggambarkan siklus atau tahapan yang
dialami oleh sebuah bangunan sepanjang masa pakainya, mulai dari perencanaan dan
pembangunan hingga penggunaan, pemeliharaan, dan akhirnya pembongkaran atau daur ulang.
Konsep ini menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek lingkungan, ekonomi, dan
sosial dalam siklus hidup bangunan.
Daur hidup pada ruangan kamar mandi juga melibatkan siklus atau tahapan yang sama
seperti pada bangunan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa tahapan dalam daur hidup
ruangan kamar mandi:
1. Perencanaan dan Desain: Tahap ini melibatkan perencanaan dan desain kamar
mandi dengan mempertimbangkan aspek fungsional, estetika, dan efisiensi
penggunaan sumber daya.
2. Konstruksi: Tahap ini melibatkan pembangunan fisik kamar mandi sesuai dengan
rencana dan desain yang telah ditetapkan.
3. Penggunaan dan Pemeliharaan: Setelah selesai dibangun, kamar mandi digunakan
untuk keperluan sehari-hari. Pemeliharaan rutin seperti pembersihan, perawatan
sanitasi, dan perbaikan kecil seperti pergantian seal atau keran yang bocor dapat
dilakukan untuk menjaga kualitas dan kinerja kamar mandi.
4. Renovasi dan Peningkatan: Pada suatu saat, kamar mandi mungkin perlu
mengalami renovasi atau peningkatan. Hal ini bisa disebabkan oleh perubahan
kebutuhan pengguna, perbaikan sistem, atau peningkatan efisiensi energi dan air.
Renovasi dapat melibatkan penggantian perlengkapan, peningkatan isolasi termal,
atau pembaruan teknologi penghemat air.
5. Pembongkaran dan Daur Ulang: Ketika kamar mandi tidak lagi diperlukan atau
membutuhkan perbaikan yang signifikan, tahap pembongkaran dapat dilakukan. Di
sini, upaya dapat dilakukan untuk mendaur ulang atau menggunakan kembali
material yang ada jika memungkinkan.
Contoh kontruksi kamar mandi
BAB 3
DETAIL DALAM SUATU BANGUNAN
Dalam pemeliharaan bangunan, pemeliharaan kamar mandi adalah salah satu aspek
yang penting. Beberapa detail yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan kamar mandi dalam
konteks pemeliharaan bangunan adalah sebagai berikut:
1. Perawatan Pipa dan Saluran Air: Detail ini mencakup pemeriksaan, pembersihan,
dan perbaikan pipa dan saluran air di kamar mandi.
2. Sanitasi dan Kebersihan: Detail ini mencakup pembersihan rutin, desinfeksi, dan
perawatan sanitasi di kamar mandi.
3. Pengecekan Kerusakan dan Kebocoran: Detail ini melibatkan pemeriksaan secara
rutin terhadap kerusakan atau kebocoran di kamar mandi. Hal ini mencakup
pemeriksaan grouting atau sealant yang rusak, retakan pada keramik, kerusakan
pada perlengkapan sanitasi, dan masalah kebocoran pada pipa air atau saluran
pembuangan.
4. Perawatan Fittings dan Perlengkapan: Detail ini berkaitan dengan perawatan
fittings dan perlengkapan kamar mandi seperti keran, showerhead, toilet flush, dan
perlengkapan lainnya.
5. Ventilasi: Detail ventilasi berkaitan dengan pemeliharaan sistem ventilasi di kamar
mandi.
6. Penanganan Kebocoran atau Kerusakan Darurat: Detail ini melibatkan penanganan
kebocoran atau kerusakan darurat yang mungkin terjadi di kamar mandi, seperti
kebocoran pipa atau masalah dengan sistem sanitasi. Mengetahui lokasi katup
pemutus air dan prosedur penanganan darurat dapat membantu mengurangi
kerusakan lebih lanjut atau dampak negatif pada bangunan secara keseluruhan.
Contoh perawatan ruangan kamar mandi menggunakan sealant untuk menutup celah
pada sekitar dinding
Beberapa jenis material dan perlengkapan kamar mandi yang umum digunakan dan
pengaruhnya terhadap kualitas kamar mandi:
Akses perawatan bangunan memiliki banyak manfaat dan penting dalam menjaga
kondisi, keberlanjutan, dan nilai properti bangunan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa
akses perawatan bangunan sangat penting:
https://berita.99.co/material-kamar-mandi/
https://www.rumah.com/berita-properti/2020/9/192331/8-masalah-kamar-mandi-yang-harus-
segera-diperbaiki
https://www.archify.com/id/archifynow/6-masalah-di-kamar-mandi-dan-cara-menghindarinya
https://www.pinhome.id/kamus-istilah-properti/kamar-mandi/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kamar_mandi
https://trijurnal.trisakti.ac.id/index.php/sim/article/download/14578/8374