Anda di halaman 1dari 29

INSTALASI TATA UDARA

Ditulis Untuk Menyelesaikan Tugas Kelompok


Mata Kuliah Instalasi Bangunan Gedung
Semester V

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3 : 1. Elrich Gratiawan WD.Gulo (1805141013)


2. Muhammad Faiz Mustahdi (1805141014)
3. Nur Sakinah Agustina Siregar (1805141005)
4. Roni Aldesman Sinaga (1805141035)
5. Silvya Helen Br. Purba (1805141043)
6. Sry Devi Rejeki (1805141050)
KELAS : MRKG V-B
Dosen Pengampu : Nofriadi, S.Pd., M.T.

PRODI DIV MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI


GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
T.A. 2020/202
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang Instalasi Tata Udara ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Nofriadi, S.Pd.,M.T Selaku dosen mata
kuliah Instalasi Bangunan Gedung yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai instalasi tata udara. Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan atas laporan yang telah penulis buat dimasa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan kedepannya.

Penyusun

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ...................................................................... 2
D. Batasan Masalah ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 3
A. Pengertian Sistem Instalasi Tata Udara ......................................................... 3
B. Jenis-Jenis Sistem Tata Udara ....................................................................... 4
C. Jenis Tata Udara Menurut Aplikasi/Medianya .............................................. 11
D. Komponen Sistem Tata Udara ...................................................................... 19
E. Cara Kerja Sistem AC .................................................................................. 21
F. Faktor-Faktor Pertimbangan Dalam Pemilihan Sistem Tata Udara .............. 22
G. Sistem Penyegaran Udara Untuk Berbagai Gedung ...................................... 24
BAB III PENUTUP ................................................................................................... 26
A. Kesimpulan ................................................................................................... 26
B. Saran .............................................................................................................. 26

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebuah bangunan dapat digunakan jika sudah dilengkapi dengan sistem
utilitas. Utilitas berasal dari kata utility yang berarti kegunaan, dalam dunia
arsitektur bangunan, utilitas bangunan berarti suatu kelengkapan fasilitas
bangunan yang digunakan untik menunjang tercapainya unsur-unsur
kenyamanan, kesehatan, keselamatan, komunikasi, dan mobilitas dalam
bangunan.

Dalam perencanaan bangunan, utilitas pada bangunan menjadi salah satu


aspek penting yang harus dituntut kesempurnaanya. Untuk itu perlu diketahui
bahwa dalam suatu proses operasional suatu bangunan, khususnya bangunan
bertingkat tidak akan lengkap atau dengan kata lain tidak akan tidak berfungsi
dengan semestinya jika salah satu atau beberapa system utilitas tidak menunjang
atau dengan kata lain system utilitas pada suatu bangunan merupakan rangkaian
item pelengkap yang harus direncanakan sejak awal sebelum gedung beroprasi
dengan semestinya yang merupakan suatu system yang terintegrasi dan
menunjang dalam proses oprasionalnya sesuai dengan fungsi utilitas masing-
masing. System utilitas itu sendiri terdiri dari: sistem plumbing (sistem air
bersih, sistem air panas, sistem air buangan, sistem air hujan), sistem
pencahayaan, sistem tata udara,dan sistem transportasi bangunan.

Sistem instalasi udara penting karena berguna untuk membantu menjaga


suhu ruangan agar tetap konstan, juga bisa meningkatkan kualitas udara dalam
ruangan dan bisa mengurangi gejala asma dan alergi. Salah satu sistem tata
udara yang sangat familiar saat ini adalah AC. AC sekarang telah menjadi
sebuah alat rumah yang sangat diperlukan, terutama untuk mengalahkan hawa
panas terik saat dimusim panas. Tidak hanya merubah hawa panas menjadi
sejuk, tetapi AC juga dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Namun
AC bisa menimbulkan beberapa risiko bagi kesehatan, terutama jika tidak
dirawat dan dibersihkan dengan benar.

1
Jika membahas sistem pengkondisian udara pada suatu bangunan
memang perlu pengkajian secara lebih spesifik terhadap jenis dan fungsi
bangunan yang akan direncanakan, misalnya sistem pengkondisian udara rumah
sakit, apartemen, hotel, perkantoran atau rumah tinggal.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Definisi dan Ruang Lingkup Sistem Instalasi Tata Udara/Pengkondisian
Udara
2. Penjelasan jenis –jenis sistem instalasi tata udara/pendinginan udara serta
penerapannya dalam dunia teknik sipil.
3. Penjelasan tentang penggolongan Sistem Instalasi Tata Udara/Pengkondisian
Udara

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN


1. Untuk memahami apa itu instalasi udara dan pentingnya instalasi udara.
2. Untuk mengetahui jenis sistem tata udara
3. Dapat mengetahui cara kerja nya system tata udara

D. BATASAN MASALAH
Penulis membatasi pembahasan mengenai sistem tata udara dan penerapannya
dalam dunia keteknik-sipilan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM INSTALASI TATA UDARA

Bagi kebanyakan orang pengkondisian udara (air conditioning) hanya berarti


pendinginan udara untuk memberikan rasa sejuk bagi orang yang berada di suatu
tempat bekerja, istirahat atau tempat hiburan.Pengertian tersebut tidak lengkap
bahkan jauh dari mencukupi.
Tata udara meliputi aspek yang lebih luas, sasarannya tidak hanya memberikan
rasa sejuk belaka, tetapi kenyamanan, kebersihan udara serta kondisi tertentu untuk
keperluan proses di industri atau transportasi.
Sistem tata udara atau yang sering disebut dengan HAVC (Heating, Ventilation
and Air Conditioning) atau AHU (Air Handling Unit) adalah suatu sistem
pengkondisian yang dibuat untuk mengatur kualitas udara dalam suatu ruang
tertentu.
Paling sedikit ada enam aspek yang menjadi tanggung jawab ahli tata udara,
yakni :
a. Temperatur udara
b. Kelembaban udara
c. Gerakan aliran udara
d. Kadar oksigen dan gas-gas beracun
e. Debu dan bau di dalam udara
f. Suara (Noise criteria)

Temperatur udara yang diinginkan diatur dengan cara pendinginan atau


pemanasan. Pendinginan dilakukan bila suhu udara berada di atas derajat yang
diinginkan, sebaliknya harus dilakukan pemanasan bila temperatur udara terlalu
dingin.
Di Indonesia yang temperatur rata-ratanya cukup tinggi, sistem tata udara
berfungsi sebagai pendingin. Kelembaban udara diatur dengan menyerap atau
menyemprotkan uap air ke udara tersebut. Peralatan yang menyerap uap air disebut
dehumidifier sedangkan peralatan pelembab udara disebut humidifier.

3
Gerakan udara diatur dengan memilih kapasitas kipas yang tepat atau dengan
mengatur volume dan kecepatan udara suplai. Kadar oksigen, gas-gas beracun dan
bau diatur dengan cara mengatur jumlah udara segar yang diambil dari luar,
merencanakan sistem exhaust dan sebagainya. Debu atau kotoran berbentuk padat
halus dilenyapkan dengan penyaringan, pencucian dan perencanaan system exhaust
yang baik.
Suara bising yang ditimbulkan oleh sistem tata udara dapat berasal dari pusingan
udara di dalam kipas, gesekan udara di dalam saluran dan getaran bantalan (bearing)
yang aus. Suara bising yang bukan disebabkan oleh sistem tata udara tidak termasuk
dalam lingkup tanggung jawab ahli tata udara.
Sistem penyegaran udara pada umumnya dibagi menjadi 2 golongan utama,
yaitu:
a. Penyegaran udara untuk kenyamanan kerja bagi orang yang melakukan
kegiatan tertentu.
b. Penyegaran udara untuk industri; penyegaran udara di ruangan diperlukan
oleh proses, bahan, perlatan atau barang yang ada di dalamnya.

B. JENIS-JENIS SISTEM TATA UDARA


1. SISTEM TATA UDARA LANGSUNG
Dengan sistem ini, pendinginan secara langsung dilakukan oleh
refrigerant yang diekspansikan melalui koil pendingin, sedangkan udara
disirkulasikan dengan cara menghembuskannya dengan menggunakan
blower / fan melintasi koil pendingin tersebut.
Sistem ini biasanya dipergunakan untuk beban pendinginan udara yang
tidak terlalu besar seperti keperluan ruangan di rumah.

4
Jenis system tata udara langsung yaitu :

1. Jenis Jendela (Window Type Unit)


Sistem ini adalah yang paling sederhana, semua komponennya yakni
kompresor, kondensor, evaporator, alat ekspansi dan kipas dikumpulkan
menjadi satu di dalam kotak berukuran 60x40x30 cm. Pemasangannya
mudah, cukup dimasukan ke dalam dinding yang sudah dilubangi, udara
dingin dari evaporator akan ditiupkan ke dalam ruangan dan udara panas dari
kondensor akan ditiupkan keluar ruangan. Jenis jendela mempunyai
kapasitas yang terbatas untuk satu ruangan yang tidak begitu besar. Jika
ruangan cukup besar diperlukan lebih dari satu unit.

2. Jenis Split (Split Type Unit)


Pada jenis ini sistem terbagi ke dalam dua bagian yaitu :
 Bagian yang terpasang di luar ruangan (OutDoor Unit)
 Bagian yang terpasang di dalam ruangan (InDoor Unit)

Outdoor unit terdiri dari kompresor, kondensor dan komponen ekspansi


sedangkan indoor unit terdiri dari evaporator dan kipas.

Jenis split ini dapat mempunyai kapasitas yang lebih besar dari jenis jendela
(window type). Jenis ini telah mulai menggeser minat akan jenis jendela
karena mempunyai keunggulan tidak mengeluarkan suara bising pada
ruangan serta pengaturannya yang lebih bervariasi.

5
Gambar AC Split
3. Jenis Paket (Package Type Unit)
Sistem ini hampir menyerupai jenis jendela. Kompresor, kondensor,
evaporator ekspansi dan kipas dikumpulkan menjadi satu, tetapi mempunyai
kapasitas yang jauh lebih besar, bahkan dapat melayani satu gedung
berukuran kecil. Penempatannya di luar ruangan, udara segar disatu dan
didistribusikan ke dalam ruang-ruang dengan menggunakan sistem saluran
udara (Air duct).

6
2. SISTEM TATA UDARA TIDAK LANGSUNG (PENGKONDISIAN
UDARA SENTRAL )
Secara singkat sistem Central Air Conditioning System ( Sistem
Pengkondisian Udara secara sentral ), yang biasa dirancang pada
bangunan dapat di jelaskan sebagai berikut : Unit pendingin utama
digunakan 2 unit Water Cooled Water Chiller dimana satu unit
beroperasi dan satu unit sebagai cadangan, unit Chiller beroperasi dengan
menggunakan “Primary Refrigerant” berupa refrigerant R123 pada unit
Chiller & R 134A pada unit purging yang sudah ramah lingkungan,
nantinya akan mendinginkan “Secondary Refrigerant” berupa air, dimana
air yang sudah didinginkan ini di sirkulasikan oleh Chilled Water Pump
ke AHU dan FCU di LQB.
Pada unit AHU air dingin akan mengkondisikan / mendinginkan udara
segar dari luar gedung sehingga mencapai temperatur dan kelembaban
yang cukup dan untuk selanjutnya didistribusikan ke koridor – koridor di
ruangan setiap lantainya dan kamar- kamar pada masing-masing lantai.
Pada setiap lantai akan ditangani oleh 2 unit AHU yang memiliki
kapasitas pendinginan yang sama, begitu pula dengan 2 lantai di atasnya
memiliki masing-masing 2 unit AHU yang memiliki kapasitas
pendinginan yang sama dengan lantai dasar. Sedangkan proses
pertukaran kalor yang terjadi di masing-masing kamar akan ditangani
oleh Fan Coil Unit yang telah mendapatkan distribusi udara segar yang
telah didinginkan oleh AHU sehingga kerja FCU tidak terlalu berat.
Dikarenakan lantai dasar, satu dan lantai dua memiliki kapasaitas
pendinginan yang sama dan jenis bangunan yang sama pula, maka
perhitungan luasan sistem ducting akan diwakilkan di salah satu lantai,
yaitu lantai dasar.

7
Bagian-bagian dari AC sentral, yaitu :
a. Water Cooled Water Chiller
Unit Chiller yang digunakan pada sistem ini merupakan jenis Water
Cooled Water Chiller dengan menggunakan kompresor jenis sentrifugal
3 tahap / 3 stage centrifugal compressor ( Kompresor sentrifugal 3
tingkat ), yang diproduksi oleh salah satu pabrikan unit AC yang cukup
terkenal yaitu Trane Company. Unit ini berkapasitas 320 Ton Refrigerant
/ 320 TR, dengan menggunakan sistim negative pressure, dimana jika
terjadi kebocoran pada unit Chiller maka refrigerant yang terdapat
didalamnya tidak akan terbuang ke udara, melainkan udara luar yang
akan masuk ke dalam sistem.
Di dalam sistem Chiller sendiri terdapat satu unit pembuang udara
yang masuk saat terjadi kebocoran tadi yang dinamakan Purging Unit.
cara kerja purging seperti ini : saat Chiller mengalami kebocoran, maka
udara luar akan masuk kedalam sistem chiller sehingga refrigerant atau
freon akan bercampur dengan udara luar yang mengandung uap air,
sensor pada purging unit akan membaca perbedaan tekanan pada sistem
dan kelembaban refrigerant pada sistem sehingga akan mengaktifkan
purging unit tersebut.
Saat purging unit bekerja, Chiller tetap beroperasi sebagaimana
mestinya tanpa terganggu. Udara yang terhisap masuk kedalam sistem
akan di tekan keluar oleh purging unit, sehingga tekanan pada sistim
mengalami kondisi stabil barulah unit Chiller dapat di perbaiki. Untuk
media pendingin yang digunakan oleh unit Chiller yaitu refrigerant jenis
R 123 dan untuk Purging unit berjenis R 134 A, kedua sudah ramah
lingkungan.

8
b. Chilled Water & Condenser Water Pump
Guna keperluan mensirkulasikan air yang sudah didinginkan oleh unit
Chiller ke AHU maupun air yang mendinginkan unit condenser di
Chiller ke Cooling Tower, maka di gunakan masing-masing sistem satu
paket Pompa sirkulasi air dingin dan Pompa sirkulasi air pendingin. Jenis
kedua pompa ini adalah sama, yaitu digunakan jenis End Suction
Centrifugal Pump dengan tekanan kerja pompa adalah 10 kg/cm2.
Pada sistem ini, sistem Chilled Water atau air yang didinginkan
menggunakan 2 buah pompa yang beroperasi sekaligus, hal ini dirancang
agar umur pompa dapat lebih lama. Sedangkan untuk sistem air
pendinginan hanya di gunakan satu buah pompa sirkulasi, mengingat
jarak ruang pompa dan unit Cooling Tower cukup dekat.

Gambar Chilled Water dan Condenser Water Pump


c. Cooling Tower Unit
Unit ini berfungsi sebagai pendingin unit condenser pada unit Chiller
dengan media yang digunakan adalah air, dimana sistem kerja Cooling
Tower dapat dijelaskan sebagai berikut : condenser di unit Chiller akan
memiliki temperatur dan tekanan yang tinggi akibat tekanan kerja dari
Kompresor, sehingga diperlukan media pendingin untuk merubah fase
refrigerant di condenser tersebut, untuk itu dibuat suatu sistem
pendinginan dengan menggunakan media air yang disirkulasikan oleh
pompa ke unit Cooling Tower, dimana air yang disirkulasikan tersebut
akan membawa kalor dari condenser untuk kemudian di lepaskan

9
kalornya ke udara di Cooling Tower, sehingga air akan mengalami
penurunan temperatur dan kembali disirkulasikan kembali ke unit
condenser.
Unit Cooling Tower sendiri terdiri dari : satu unit casing Cooling
Tower, Motor Blower, Basin dan Water Filler atau jika diartikan menjadi
sirip – sirip pendingin air.

d. Air Handling Unit (AHU) dan Fan Coil Unit


Baik Air Handling Unit maupun Fan Coil Unit memiliki kesamaan
fungsi, Air Handling unit difokuskan untuk menangani kapasitas
pendinginan yang lebih besar sedangkan Fan Coil Unit difokuskan untuk
kapasitas pendinginan yang lebih kecil, dalam sistem ini AHU di
gunakan untuk mengkondisikan fresh air (udara segar) dari udara luar
yang akan didistribusikan sebagai tambahan udara segar untuk FCU dan
kamar juga sebagai distribusi suplai udara dingin guna keperluan koridor
di masing-masing lantai. Komponen – komponen dari AHU maupun
FCU sebenarnya cukup sederhana yang terdiri dari : Casing, Koil, Filter
Udara dan Motor Blower.

Sistem sentral ini pada umumnya dipakai di hotel-hotel, perkantoran,


rumah sakit dan gedung-gedung yang berukuran besar. Sistem yang akan
dipakai pada perencanaan ini adalah sistem udara central dengan metoda
udara total.

10
Gambar Air handling unit

Gambar Ilustrasi AC Sentral pada gedung bertingkat

C. Jenis Tata Udara Menurut Aplikasi/Medianya


Dalam aplikasi tata udara hunian, dikenal ada 4 jenis system tata udara, yaitu:
 Sistem udara penuh atau all air system
 Sistem air penuh atau all water system
 Sistem udara air atau air water system

1. Sistem Udara Penuh (All Air System)


Adalah system AC dengan suplai udara olahan yang didistribusikan dari
pendingin sudah berupa udara, bukan cairan pendingin. Peralatan ditempatkan

11
secara memusat pada suatu ruang yang dikondisikan, pemusatan dengan
penyediaan udara dan refrigerant plants memungkinkan operasi dan
pemeliharaan tidak menggangu ruang yang lainnya.
Sistem udara penuh diklasifikasikan menjadi 2 kategori, yaitu saluran
tunggal/ single duct dan saluran ganda/ dual duct.
 Sistem Saluran Tunggal
Sistem ini merupakan system penghantar udara yang paling banyak
dipergunakan. Campuran udara ruangan didinginkan dan dilembabkan,
kemudian dialirkan kembali kedalam ruangan melalui saluran udara.
Keuntungan dari sistem ini adalah :
- Sederhana, mudah perancangannya, pemasangan, pemakaian dan
perawatannnya.
- Biaya awal lebih rendah dan murah.
Kerugian dari sistem ini adalah :
- Saluran utama berukuran besar, sehingga memerlukan tempat yang lebih
besar.
- Kesulitan dalam mengatur temperatur dan kelembaban dari ruangan yang
sedang dikondisikan, karena beban kalor dari ruangan yang berbeda satu
dengan yang lainnya.
Sistem saluran tunggal dapat dibagi lagi menjadi:
 Sistem volume konstan, zona tunggal
 Sistem volume konstan, zona banyak
 Sistem volume variable

 Sistem Dua Saluran


Sistem ini kebanyakan digunakan di gedung-gedung besar, dalam hal
tersebut udarapanas dan udara dingin dihasilkan secara terpisah oleh mesin
penyegar udara yangbersangkutan. Kedua jenis udara itu pun disalurkan
melalui saluran yang terpisah satusama lain. Tetapi kemudian dicampur
sedemikian rupa sehingga tercapai tingkat keadaan yang sesuai dengan
beban kalor dari ruangan yang akan disegarkan. Sesudah itu disalurkan ke
dalam ruangan yang bersangkutan.

12
Gambar Sistem Dua Saluran

Sistem saluran ganda dapat dibagi menjadi:


 Sistem saluran ganda, volume konstan
 Sistem saluran ganda, volume variabel

a. Keunggulan Sistem Udara Penuh


1. Keadaan pada saat beroperasi tenang dan pemeliharaannya terpusat.
Semua peralatan mesin ditempatkan jauh dari ruang yang
dikondisikan, sehingga kebisingan yang disebabkan oleh peralatan
dapat diminimalisir dan memudahkan pada saat pemeliharaan karena
tidak akan mengganggu aktifitas yang ada di ruangan yang
dikondisikan.
2. Sistem ini dapat dengan leluasa memanfaatkan udara luar yang
dingin (pada tanggal dan jam-jam tertentu) untuk menghemat energi.
3. Perubahan dari siklus pendinginan ke pemanasan (pada negara
subtropis) dapat dilakukan dengan mudah.
4. Sistem ini memungkinkan pemberian tekanan positif atau tekanan
negatif pada ruangan – ruangan dalam bangunan.

b. Kelemahan Sistem Udara Penuh


1. Memerlukan tempat atau ruang untuk menempatkan saluran udara,
sehingga mengurangi pemanfaatan ruang secara optimal.
2. Penyeimbangan (balancing) aliran udara, terutama pada sistem-
sistem besar lebih sulit dilakukan.
3. Untuk mendapatkan distribusi udara yang baik, diperlukan kerjasama
yang baik antara arsitek, perancang struktur, dan perancang mekanik/
HVAC.

13
Sistem udara penuh dapat diaplikasikan pada gedung-gedung dengan
area yang besar dan membutuhkan sistem kendali tersendiri dalam
mengkondisikan ruangan-ruangan di dalamnya. Beberapa contoh gedung
yang termasuk dalam aplikasi sistem udara penuh adalah: department store,
supermarkets, hotel, gedung perkantoran, gedung bioskop, dan rumah sakit.
Sistem udara penuh juga bisa digunakan untuk aplikasi khusus, seperti :
ruang bersih (clean rooms), ruang operasi, ruang kontrol/ komputer, dan
pabrik tekstil.

Gambar Sistem Udara Penuh

2. Sistem Air Penuh (All Water System)

Gambar Sistem Air Penuh

14
Suatu sistem yang menggunakan media air atau cairan lain sebagai
pendingin.Pada gambar diatas, air didinginkan oleh chiller. Setelah itu, air
dingin tersebut disirkulasikan ke ruangan melalui FCU (Fan Col Unit). Di dalam
koil FCU, air dingin bertukar kalor dengan udara yang diisap oleh fan dari
ruangan sehingga suhu air akan meningkat akibat penyerapan kalor dari udara
ruangan. Air tersebut lalu didinginkan oleh chiller dan seterusnya siklus ini
berulang-ulang. Udara yang diisap oleh fan tersebut lalu didorong untuk
mendinginkan ruangan.
Dalam hal ini, udara yang diperlukan untuk ventilasi dimasukkan sebagai
infiltran melalui celah-celah pintu atau udara luar yang terisap langsung melalui
lubang masuk pada dinding, disebelah belakang fan coil unit udara yang
bersangkutan. Hal ini akan menyebabkan ventilasi yang kurang baik. Untuk
mengatasi kekurangan tersebut, dalam beberapa hal udara yag diperlukan untuk
ventilasi dimasukkan kedalam ruangan melalui saluran khusus.
a. Keuntungan All Water System :
1. Tempat untuk sistem AC lebih kecil.
2. Lebih hemat listrik, suatu ruangan beban pendinginnya diatasi oleh
satu FCU, jika ruangannya tidak dipakai FCU dapat dimatikan.
b. Kerugian All Water System :
1. Kebocoran pada sistem sulit dideteksi,
2. Rugi-rugi tekananya tinggi.
3. Banyak FCU yang harus dikontrol.

3. Sistem Udara Air (Air-Water System)


Air-water system adalah gabungan dari all water system dan all air system,
dan dimaksudkan untuk melengkapi sistem air penuh dengan udara segar dari
luar ruangan dengan jumlah atau debit tertentu sesuai dengan kebutuhan.
Pengambilan kalor dari dalam ruangan dapat dilakukan oleh air yang dialirkan
pada fan coil unit dan oleh kiriman udara yang telah didinginkan dalam AHU
kecil. Jadi, sistem ini terdiri atas:
 AHU,
 Saluran udara, dan
 FCU

15
Sistem yang telah dibahas dalam subbab sebelumnya, dimana kondisi
ruangan sepenuhnya diatur oleh udara dari sistem penyegaran udara sentral,
termasuk dalam golongan sistem udara-penuh (all air system). Dalam sistem
udara air, fan coil unit atau unit induksi dipasang didalam ruangan yang akan
disegarkan. Air dingin (pendinginan) dialirkan kedalam unit tersebut sehingga
menjadi dingin. Selanjutnya udara tersebut bersirkulasi didalam ruangan,
demikian pula keperluan ventilasi, udara luar yang telah didinginkan dan
dikeringkan dialirkan dari mesin penyegar sentral ke ruangan yang akan
dikondisikan.
a. Keuntungan Sistem Air-Udara :
1. Untuk memindahkan sejumlah panas yang sama, sistem ini
membutuhkan daya pompa dan ukuran pipa yang lebih kecil
dibandingkan terhadap sistem udara penuh. Ini disebabkan air
mempunyai berat jenis dan panas spesifikasi yang lebih besar
daripada udara.
2. Ruang yang diperlukan untuk penempatan saluran udara lebih kecil,
karena untuk mengatasi beban dari ruangan yang akan disegarkan,
kebutuhan udara segar yang mengalir dari mesin penyegar udara
sentral lebih kecil.
3. Ukuran mesin dan daya yang diperlukan lebih kecil daripada sistem
udara penuh.

b. Kerugian Sistem Air-Udara :


1. Biaya awal relatif lebih mahal karena diperlukann saluran khusus
untuk mengalirkan air.
2. Instalasi lebih kompleks

c. Sistem air-udara dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu :


a. Fan-Coil Unit System
Fan-coil unit system (sistem unit koil-kipas udara) paling cocok
digunakan untuk multy room building, seperti : hotel, rumah sakit dan
apartemen.

16
Fan coil unit adalah penyegar udara yang digunakan di dalam
ruangan, terdiri dari : kipas udara, koil pendingin, dan saringan udara
yang terdapat pada satu unit. Air dingin disirkulasikan ke fan coil unit
melalui pipa-pipa, sedangkan udara ruangan bersama-sama udara primer
dihisap masuk oleh fan, kemudian setelah melalui koil pendingin, udara
tersebut dimasukkan kembali kedalam ruangan.
Temperatur ruangan tetap dipertahankan oleh thermostat yang
mengontol aliran air. Kesulitan sistem fan coil unit adalah dalam hal
perawatan dan pemeliharaanya karena kipas, motor penggrak dan
perlengkapan listrik lainnya berada dalaam satu unit tersebut.

Gambar FCU

Gambar Fan coil unit system

b. Induction Unit System

17
Induction unit system (sistem unit induksi) digunakan untuk :
perimeter room of multy-story, multy room buliding seperti gedung
perkantoran, hotel, rumah sakit dan apartemen.
Sistem ini dipasang di dalam ruangan, terdiri dari koil pendingin
(secondary water coil) , saluran udara primer yang terdapat dalam satu
unit.
Air dingin disirkulasikan ke unit induksi melalui pipa-pipa
sedangkan udara primer berkecepatan tinggi dialirkan oleh beberapa
nozzle, karena adanya efek induksi dari pancaran udara koil pendingin
sehingga didinginkan, kemudian dicampur dengan udara primer dan
masuk kedalam ruangan yang akan dikondisikan.
Sistem unit induksi perawatannya lebih mudah, karena tidak terdapat
mesin yang bergerak. Tetapi jika rancagannya kurang sempurna dapat
mengakibatkan menurunya efek induksi

Gambar Air-water Induction unit

18
D. Komponen Sistem Tata Udara
Pada sistem refrigerasi mekanik kompresi uap terdapat rangkaian dari empat
komponen utama, yaitu: evaporator, kompresor, kondenser, dan alat pengontrol
aliran refrigeran. Masing-masing komponen mempunyai ciri dan fungsi sendiri-
sendiri yang berbeda, tetapi secara terintegrasi dan dioperasikan bersama-sama akan
dapat memindahkan energi termal. Dampak dari pengoperasian sebuah sistem
refrigerasi pada sebuah obyek adalah, bila terambil sebagian energi yang terkandung
di dalamnya, suhu obyek tersebut akan menurun. Sebaliknya, karena operasi sistem
refrigerasi itu kemudian sejumlah energi termal terpindahkan ke lingkungan, maka
lingkungan tersebut dapat menjadi lebih hangat.
Berikut ini uraian ringkas tentang komponen-komponen utama sebuah sistem
refrigerasi mekanik:
1. Evaporator (evaporator – EV)
Evaporator adalah komponen di mana cairan refrigeran yang masuk ke dalamnya
akan menguap. Proses penguapan (evaporation) itu terjadi karena cairan refrigeran
menyerap kalor, yaitu yang merupakan beban refrigerasi sistem. Terdapat dua jenis
evaporator yaitu:
a. Evaporator ekspansi langsung (direct/dry expansion type - DX).
Pada evaporator ini terdapat bagian, yaitu di bagian keluarannya, yang dirancang
selalu terjaga „kering‟, artinya di bagian itu refrigeran yang berfasa cair telah habis
menguap sebelum terhisap keluar ke saluran masuk kompresor.

b. Evaporator genangan (flooded/wet expansion type).


Pada evaporator jenis ini seluruh permukaan bagian dalam evaporator selalu
dibanjiri, atau bersentuhan, dengan refrigeran yang berbentuk cair. Terdapat sebuah
tandon (reservoir, low pressure receiver), di mana cairan refrigeran terkumpul, dan
dari bagian atas tandon tersebut uap refrigeran yang terbentuk dalam evaporator
tersebut dihisap masuk ke kompresor.

2. Kompresor (compressor – CP)


Kompresor adalah komponen yang merupakan jantung dari sistem refrigerasi.
Kompresor bekerja menghisap uap refrigeran dari evaporator dan mendorongnya
dengan cara kompresi agar mengalir masuk ke kondenser. Karena kompresor

19
mengalirkan refrigeran sementara piranti ekspansi membatasi alirannya, maka di
antara kedua komponen itu terbangkitkan perbedaan tekanan, yaitu: di kondenser
tekanan refrigeran menjadi tinggi (high pressure – HP), sedangkan di evaporator
tekanan refrigeran menjadi rendah (low pressure – LP).

3. Kondenser (condenser – CD)


Kondenser adalah komponen di mana terjadi proses perubahan fasa
refrigeran, dari fasa uap menjadi fasa cair. Dari proses kondensasi (pengembunan)
yang terjadi di dalamnya itulah maka komponen ini mendapatkan namanya. Proses
kondensasi akan berlangsung apabila refrigeran dapat melepaskan kalor yang
dikandungnya. Kalor tersebut dilepaskan dan dibuang ke lingkungan. Agar kalor
dapat lepas ke lingkungan, maka suhu kondensasi (Tkd) harus lebih tinggi dari suhu
lingkungan (Tling). Karena refrigeran adalah zat yang sangat mudah menguap, maka
agar dapat dia dikondensasikan haruslah dibuat bertekanan tinggi. Maka, kondenser
adalah bagian di mana refrigeran bertekanan tinggi (Pkd = high pressure – HP).
4. Piranti ekspansi (expansion device – EXD)
Piranti ini berfungsi seperti sebuah gerbang yang mengatur banyaknya refrigeran
cair yang boleh mengalir dari kondenser ke evaporator. Oleh sebab itu piranti ini
sering juga dinamakan refrigerant flow controller. Dalam berbagai buku teks
Termodinamika, proses yang berlangsung dalam piranti ini biasanya disebut
throttling process. Besarnya laju aliran refrigeran merupakan salah satu faktor yang
menentukan besarnya kapasitas refrigerasi. Untuk sistem refrigerasi yang kecil, maka
laju aliran refrigeran yang diperlukan juga kecil saja. Sebaliknya unit atau sistem
refrigerasi yang besar akan mempunyai laju aliran refrigeran yang besar pula.
Terdapat beberapa jenis piranti ekspansi. Di bawah ini diterakan beberapa
diantaranya :
a. Pipa kapiler (capillary tube – CT).
Berupa pipa kecil dari tembaga dengan lubang berdiameter sekitar 1 mm,
dengan panjang yang disesuaikan dengan keperluannya hingga beberapa meter. Pada
berbagai unit refrigerasi yang menggunakannya pipa ini biasanya diuntai agar
terlindung dari kerusakan dan ringkas penempatannya. Lubang saluran yang sempit
dan panjangnya pipa kapiler ini merupakan hambatan bagi aliran refrigeran yang

20
melintasinya; hambatan itulah yang membatasi besarnya aliran itu. Pipa kapiler ini
menghasilkan aliran yang konstan.
b. Katup ekspansi tangan (hand/manual expansion valve – HEV).
Adalah pengatur aliran yang berupa katup atau keran biasa, yang dioperasikan
untuk mengatur bukaannya secara manual.
c. Katup ekspansi termostatik (thermostatic expansion valve – TEV).
Pada piranti ini terdapat bagian yang dapat bekerja secara termostatik, yaitu
mempunyai sensor suhu yang dilekatkan pada bagian keluaran evaporator.
Perubahan suhu yang terjadi pada keluaran evaporator itu menjadi indikator besar-
kecilnya beban refrigerasi. Variasi suhu itu dimanfaatkan untuk mengatur bukaan
TEV, sehingga besarnya laju aliran melintasinya juga menjadi terkontrol.
d. Katup pelampung (float valve – FV).
Piranti ekspansi jenis ini biasanya dirangkaikan dengan evaporator jenis
„genangan‟ (flooded evaporator, wet evaporator). Ketinggian muka (level) cairan
dalam tandon (reservoir) cairan evaporator menjadi pendorong pelampung yang
menjadi pengatur besarnya bukaan katup.

E. Cara Kerja Sistem AC Dapat Diuraikan Sebagai Berikut :


Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk
memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor
dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser. Di bagian
kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap
menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan
yang terkandung di dalam refrigent.
Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari
energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaporator dari
substansi yang akan didinginkan.
Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser
relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada
pipa-pipa evaporator. Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor
penguapan dari fase uap ke fase cair, maka refrigent dilewatkan melalui katup

21
ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent
berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di
dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap,
perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa
sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator
tekanannya menjadi sangat turun.

F. FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN SISTEM


TATA UDARA
Sasaran dari pengkondisian udara adalah supaya temperatur, kelembaban,
kebersihan dan distribusi udara dalam ruangan dapat dipertahankan pada tingkat
keadaan yang diinginkan. Untuk mencapai hal tersebut, dapat dirancang dan
digunakan beberapa macam sistem pendinginan, pemanasan dan ventilasi yang
sesuai. Oleh karena itu dalam proses pemilihan system pengkondisian udara,
pemakai dan perancang haruslah bersepakat supaya tingkat keadaan dan persyaratan
yang ditetapkan dapat dipenuhi sebaik-baiknya.
Beberapa faktor pertimbangan dalam pemilihan sistem pengkondisian udara
meliputi :

22
1. Faktor Kenyamanan
Kenyamanan dalam ruangan pada umumnya ditentukan oleh beberapa
parameter tersebut di bawah ini :
 Temperatur bola kering dan bola basah dari udara
 Aliran udara
 Kebersihan udara
 Bau
 Tingkat kebisingan
 Kualitas ventilasi

Tingkat keadaan tersebut dapat dicapai dengan pemilihan peralatan yang


tepat dan teratur dengan sistem pengaturan yang ada pada mesin pengkondisian
udara tersebut dan peralatan komponen pelengkapnya.Namun, perlu
diperhatikan bahwa perbedaan atau kecepatan perubahan besaran pada parameter
tersebut, besar pula pengaruhnya terhadap kenyamanan bagi penghuni yang ada
di dalam ruangan.

2. Faktor Ekonomi
Dalam proses pemasangan, operasi dan perawatan, serta sistem pengaturan
yang akan dipergunakan haruslah diperhitungkan pula segi-segi ekonomisnya.
Oleh karena itu, dalam perencanaan sistem pengkondisian udara haruslah
dipertimbangkan faktor ekonomi tersebut di bawah ini :
a. Biaya Awal
Biaya awal meliputi pembelian bahan, ongkos kerja dan biaya instalasi
tergantung pada investasi yang akan menjadi beban pembeli dan menjadi
faktor penentu dalam pemilihan system pengkondisian udara.

b. Biaya Operasi dan Perawatan


Biaya operasi dan perawatan itu termasuk biaya tetap, seperti depresiasi
peralatan, pengembangan investasi dan bunga ditambah biaya tak tetap,
seperti biaya energi listrik, bahan bakar dan air, biaya perawatan dan
reparasi, serta biaya personel. Dengan demikian system pengkondisian

23
udara yang paling baik adalah sistem yang dapat beroperasi dengan biaya
total yang serendah-rendahnya.

Faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menekan biaya operasi dan


perawatan meliputi:
 Konstruksi yang sederhana
 Tahan lama
 Mudah direparasi jika terjadi kerusakan
 Mudah perawatannya
 Dapat melayani perubahan kondisi operasi
 Efesiensi

G. SISTEM PENYEGARAN UDARA UNTUK BERBAGAI GEDUNG


1. Bangunan kantor
Untuk gedung kantor yang besar, perlu diadakan pembagian zona, yang
terdiri dari daerah pinggir yang banyak dipengaruhi oleh kondisi udara luar
gedung dan daerah interioryang tidak banyak dipengaruhi oleh udara luar.
Biasanya digunakan system penyegaran udara sentral dengan volume udara yang
bervariasi.

2. Bangunan hotel
Hotel terdiri dari beberapa ruangan dan kamar-kamar sehingga harus
menyediakan alat penyegaran udara lebih dari satu system. Dengan demikian,
dapat digunakan system udara sentral untuk hall, dan lobby, serta coil kipas
udara untuk kamar-kamar.

3. Bangunan Rumah Sakit


Dibuat saringan udara yang harus selalu diperiksa dan dirawat supaya tidak
terjadi penularan penyakit. Masing-masing ruangan yang berfungsi sebagai
tempat perawatan dengan penyakit yang berbeda-beda menggunakan system
pendingin udara yang sama seperti pada bangunan hotel.

24
4. Bangunan industri
Dibagi menjadi 2 golongan, yaitu untuk penyegaran karyawan dan untuk
penyegaran industry, dengan mempertimbangkan kelembaban udara yang
digunakan dalam proses indutri.

5. Bangunan rumah tinggal


Rumah-rumah yang besar menggunakan system ruang mesin dengan system
penyegaran udara saluran tunggal sentral dan system unit paket. Untuk
mendinginkan rumah atau apartemen biasanya 1 atau 2 ruangan dilayani oleh 1
alat pendingin atau system saluran tunggal sentral.

25
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat kami tarik kesimpulan bahwa sistem
pengkondisian udara yang terdapat pada objek menggunakan sistem ekspansi
langsung. Sistem ini sangat efektif digunakan pada rumah tinggal dengan
dimensi ruang yang relatif kecil.
Sistem pemipaan untuk air buangan AC tidak merusak estetika pada
hunian tersebut, dikarenakan letaknya yang dibuat tersembunyi atau jauh dari
jangkauan mata, baik penghuni maupun tamu yang berkunjung ke rumah
tersebut. Air buangan AC dialirkan menuju halaman rumah, baik halaman depan
maupun halaman belakang.

B. SARAN

Setelah membaca informasi dari berbagai sumber tentang Instalasi Tata


udara, ternyata sangat penting memperhatikan system tata udara di bangunan
apa saja. Karena dalam pengkondisian udara sangat penting bagi tubuh manusia.
Maka dari itu, sangat penting memperhatikan bagaimana cara kerja system dan
penempatan dalam pengkondisian udara karena itu akan memberi dampak pada
kenyamanan bagi tubuh manusia.

26

Anda mungkin juga menyukai