DISUSUN OLEH:
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang Instalasi Tata Udara ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan juga kami berterima kasih pada Bapak Nofriadi, S.Pd.,M.T Selaku dosen mata
kuliah Instalasi Bangunan Gedung yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai instalasi tata udara. Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan atas laporan yang telah penulis buat dimasa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan kedepannya.
Penyusun
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sebuah bangunan dapat digunakan jika sudah dilengkapi dengan sistem
utilitas. Utilitas berasal dari kata utility yang berarti kegunaan, dalam dunia
arsitektur bangunan, utilitas bangunan berarti suatu kelengkapan fasilitas
bangunan yang digunakan untik menunjang tercapainya unsur-unsur
kenyamanan, kesehatan, keselamatan, komunikasi, dan mobilitas dalam
bangunan.
1
Jika membahas sistem pengkondisian udara pada suatu bangunan
memang perlu pengkajian secara lebih spesifik terhadap jenis dan fungsi
bangunan yang akan direncanakan, misalnya sistem pengkondisian udara rumah
sakit, apartemen, hotel, perkantoran atau rumah tinggal.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Definisi dan Ruang Lingkup Sistem Instalasi Tata Udara/Pengkondisian
Udara
2. Penjelasan jenis –jenis sistem instalasi tata udara/pendinginan udara serta
penerapannya dalam dunia teknik sipil.
3. Penjelasan tentang penggolongan Sistem Instalasi Tata Udara/Pengkondisian
Udara
D. BATASAN MASALAH
Penulis membatasi pembahasan mengenai sistem tata udara dan penerapannya
dalam dunia keteknik-sipilan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Gerakan udara diatur dengan memilih kapasitas kipas yang tepat atau dengan
mengatur volume dan kecepatan udara suplai. Kadar oksigen, gas-gas beracun dan
bau diatur dengan cara mengatur jumlah udara segar yang diambil dari luar,
merencanakan sistem exhaust dan sebagainya. Debu atau kotoran berbentuk padat
halus dilenyapkan dengan penyaringan, pencucian dan perencanaan system exhaust
yang baik.
Suara bising yang ditimbulkan oleh sistem tata udara dapat berasal dari pusingan
udara di dalam kipas, gesekan udara di dalam saluran dan getaran bantalan (bearing)
yang aus. Suara bising yang bukan disebabkan oleh sistem tata udara tidak termasuk
dalam lingkup tanggung jawab ahli tata udara.
Sistem penyegaran udara pada umumnya dibagi menjadi 2 golongan utama,
yaitu:
a. Penyegaran udara untuk kenyamanan kerja bagi orang yang melakukan
kegiatan tertentu.
b. Penyegaran udara untuk industri; penyegaran udara di ruangan diperlukan
oleh proses, bahan, perlatan atau barang yang ada di dalamnya.
4
Jenis system tata udara langsung yaitu :
Jenis split ini dapat mempunyai kapasitas yang lebih besar dari jenis jendela
(window type). Jenis ini telah mulai menggeser minat akan jenis jendela
karena mempunyai keunggulan tidak mengeluarkan suara bising pada
ruangan serta pengaturannya yang lebih bervariasi.
5
Gambar AC Split
3. Jenis Paket (Package Type Unit)
Sistem ini hampir menyerupai jenis jendela. Kompresor, kondensor,
evaporator ekspansi dan kipas dikumpulkan menjadi satu, tetapi mempunyai
kapasitas yang jauh lebih besar, bahkan dapat melayani satu gedung
berukuran kecil. Penempatannya di luar ruangan, udara segar disatu dan
didistribusikan ke dalam ruang-ruang dengan menggunakan sistem saluran
udara (Air duct).
6
2. SISTEM TATA UDARA TIDAK LANGSUNG (PENGKONDISIAN
UDARA SENTRAL )
Secara singkat sistem Central Air Conditioning System ( Sistem
Pengkondisian Udara secara sentral ), yang biasa dirancang pada
bangunan dapat di jelaskan sebagai berikut : Unit pendingin utama
digunakan 2 unit Water Cooled Water Chiller dimana satu unit
beroperasi dan satu unit sebagai cadangan, unit Chiller beroperasi dengan
menggunakan “Primary Refrigerant” berupa refrigerant R123 pada unit
Chiller & R 134A pada unit purging yang sudah ramah lingkungan,
nantinya akan mendinginkan “Secondary Refrigerant” berupa air, dimana
air yang sudah didinginkan ini di sirkulasikan oleh Chilled Water Pump
ke AHU dan FCU di LQB.
Pada unit AHU air dingin akan mengkondisikan / mendinginkan udara
segar dari luar gedung sehingga mencapai temperatur dan kelembaban
yang cukup dan untuk selanjutnya didistribusikan ke koridor – koridor di
ruangan setiap lantainya dan kamar- kamar pada masing-masing lantai.
Pada setiap lantai akan ditangani oleh 2 unit AHU yang memiliki
kapasitas pendinginan yang sama, begitu pula dengan 2 lantai di atasnya
memiliki masing-masing 2 unit AHU yang memiliki kapasitas
pendinginan yang sama dengan lantai dasar. Sedangkan proses
pertukaran kalor yang terjadi di masing-masing kamar akan ditangani
oleh Fan Coil Unit yang telah mendapatkan distribusi udara segar yang
telah didinginkan oleh AHU sehingga kerja FCU tidak terlalu berat.
Dikarenakan lantai dasar, satu dan lantai dua memiliki kapasaitas
pendinginan yang sama dan jenis bangunan yang sama pula, maka
perhitungan luasan sistem ducting akan diwakilkan di salah satu lantai,
yaitu lantai dasar.
7
Bagian-bagian dari AC sentral, yaitu :
a. Water Cooled Water Chiller
Unit Chiller yang digunakan pada sistem ini merupakan jenis Water
Cooled Water Chiller dengan menggunakan kompresor jenis sentrifugal
3 tahap / 3 stage centrifugal compressor ( Kompresor sentrifugal 3
tingkat ), yang diproduksi oleh salah satu pabrikan unit AC yang cukup
terkenal yaitu Trane Company. Unit ini berkapasitas 320 Ton Refrigerant
/ 320 TR, dengan menggunakan sistim negative pressure, dimana jika
terjadi kebocoran pada unit Chiller maka refrigerant yang terdapat
didalamnya tidak akan terbuang ke udara, melainkan udara luar yang
akan masuk ke dalam sistem.
Di dalam sistem Chiller sendiri terdapat satu unit pembuang udara
yang masuk saat terjadi kebocoran tadi yang dinamakan Purging Unit.
cara kerja purging seperti ini : saat Chiller mengalami kebocoran, maka
udara luar akan masuk kedalam sistem chiller sehingga refrigerant atau
freon akan bercampur dengan udara luar yang mengandung uap air,
sensor pada purging unit akan membaca perbedaan tekanan pada sistem
dan kelembaban refrigerant pada sistem sehingga akan mengaktifkan
purging unit tersebut.
Saat purging unit bekerja, Chiller tetap beroperasi sebagaimana
mestinya tanpa terganggu. Udara yang terhisap masuk kedalam sistem
akan di tekan keluar oleh purging unit, sehingga tekanan pada sistim
mengalami kondisi stabil barulah unit Chiller dapat di perbaiki. Untuk
media pendingin yang digunakan oleh unit Chiller yaitu refrigerant jenis
R 123 dan untuk Purging unit berjenis R 134 A, kedua sudah ramah
lingkungan.
8
b. Chilled Water & Condenser Water Pump
Guna keperluan mensirkulasikan air yang sudah didinginkan oleh unit
Chiller ke AHU maupun air yang mendinginkan unit condenser di
Chiller ke Cooling Tower, maka di gunakan masing-masing sistem satu
paket Pompa sirkulasi air dingin dan Pompa sirkulasi air pendingin. Jenis
kedua pompa ini adalah sama, yaitu digunakan jenis End Suction
Centrifugal Pump dengan tekanan kerja pompa adalah 10 kg/cm2.
Pada sistem ini, sistem Chilled Water atau air yang didinginkan
menggunakan 2 buah pompa yang beroperasi sekaligus, hal ini dirancang
agar umur pompa dapat lebih lama. Sedangkan untuk sistem air
pendinginan hanya di gunakan satu buah pompa sirkulasi, mengingat
jarak ruang pompa dan unit Cooling Tower cukup dekat.
9
kalornya ke udara di Cooling Tower, sehingga air akan mengalami
penurunan temperatur dan kembali disirkulasikan kembali ke unit
condenser.
Unit Cooling Tower sendiri terdiri dari : satu unit casing Cooling
Tower, Motor Blower, Basin dan Water Filler atau jika diartikan menjadi
sirip – sirip pendingin air.
10
Gambar Air handling unit
11
secara memusat pada suatu ruang yang dikondisikan, pemusatan dengan
penyediaan udara dan refrigerant plants memungkinkan operasi dan
pemeliharaan tidak menggangu ruang yang lainnya.
Sistem udara penuh diklasifikasikan menjadi 2 kategori, yaitu saluran
tunggal/ single duct dan saluran ganda/ dual duct.
Sistem Saluran Tunggal
Sistem ini merupakan system penghantar udara yang paling banyak
dipergunakan. Campuran udara ruangan didinginkan dan dilembabkan,
kemudian dialirkan kembali kedalam ruangan melalui saluran udara.
Keuntungan dari sistem ini adalah :
- Sederhana, mudah perancangannya, pemasangan, pemakaian dan
perawatannnya.
- Biaya awal lebih rendah dan murah.
Kerugian dari sistem ini adalah :
- Saluran utama berukuran besar, sehingga memerlukan tempat yang lebih
besar.
- Kesulitan dalam mengatur temperatur dan kelembaban dari ruangan yang
sedang dikondisikan, karena beban kalor dari ruangan yang berbeda satu
dengan yang lainnya.
Sistem saluran tunggal dapat dibagi lagi menjadi:
Sistem volume konstan, zona tunggal
Sistem volume konstan, zona banyak
Sistem volume variable
12
Gambar Sistem Dua Saluran
13
Sistem udara penuh dapat diaplikasikan pada gedung-gedung dengan
area yang besar dan membutuhkan sistem kendali tersendiri dalam
mengkondisikan ruangan-ruangan di dalamnya. Beberapa contoh gedung
yang termasuk dalam aplikasi sistem udara penuh adalah: department store,
supermarkets, hotel, gedung perkantoran, gedung bioskop, dan rumah sakit.
Sistem udara penuh juga bisa digunakan untuk aplikasi khusus, seperti :
ruang bersih (clean rooms), ruang operasi, ruang kontrol/ komputer, dan
pabrik tekstil.
14
Suatu sistem yang menggunakan media air atau cairan lain sebagai
pendingin.Pada gambar diatas, air didinginkan oleh chiller. Setelah itu, air
dingin tersebut disirkulasikan ke ruangan melalui FCU (Fan Col Unit). Di dalam
koil FCU, air dingin bertukar kalor dengan udara yang diisap oleh fan dari
ruangan sehingga suhu air akan meningkat akibat penyerapan kalor dari udara
ruangan. Air tersebut lalu didinginkan oleh chiller dan seterusnya siklus ini
berulang-ulang. Udara yang diisap oleh fan tersebut lalu didorong untuk
mendinginkan ruangan.
Dalam hal ini, udara yang diperlukan untuk ventilasi dimasukkan sebagai
infiltran melalui celah-celah pintu atau udara luar yang terisap langsung melalui
lubang masuk pada dinding, disebelah belakang fan coil unit udara yang
bersangkutan. Hal ini akan menyebabkan ventilasi yang kurang baik. Untuk
mengatasi kekurangan tersebut, dalam beberapa hal udara yag diperlukan untuk
ventilasi dimasukkan kedalam ruangan melalui saluran khusus.
a. Keuntungan All Water System :
1. Tempat untuk sistem AC lebih kecil.
2. Lebih hemat listrik, suatu ruangan beban pendinginnya diatasi oleh
satu FCU, jika ruangannya tidak dipakai FCU dapat dimatikan.
b. Kerugian All Water System :
1. Kebocoran pada sistem sulit dideteksi,
2. Rugi-rugi tekananya tinggi.
3. Banyak FCU yang harus dikontrol.
15
Sistem yang telah dibahas dalam subbab sebelumnya, dimana kondisi
ruangan sepenuhnya diatur oleh udara dari sistem penyegaran udara sentral,
termasuk dalam golongan sistem udara-penuh (all air system). Dalam sistem
udara air, fan coil unit atau unit induksi dipasang didalam ruangan yang akan
disegarkan. Air dingin (pendinginan) dialirkan kedalam unit tersebut sehingga
menjadi dingin. Selanjutnya udara tersebut bersirkulasi didalam ruangan,
demikian pula keperluan ventilasi, udara luar yang telah didinginkan dan
dikeringkan dialirkan dari mesin penyegar sentral ke ruangan yang akan
dikondisikan.
a. Keuntungan Sistem Air-Udara :
1. Untuk memindahkan sejumlah panas yang sama, sistem ini
membutuhkan daya pompa dan ukuran pipa yang lebih kecil
dibandingkan terhadap sistem udara penuh. Ini disebabkan air
mempunyai berat jenis dan panas spesifikasi yang lebih besar
daripada udara.
2. Ruang yang diperlukan untuk penempatan saluran udara lebih kecil,
karena untuk mengatasi beban dari ruangan yang akan disegarkan,
kebutuhan udara segar yang mengalir dari mesin penyegar udara
sentral lebih kecil.
3. Ukuran mesin dan daya yang diperlukan lebih kecil daripada sistem
udara penuh.
16
Fan coil unit adalah penyegar udara yang digunakan di dalam
ruangan, terdiri dari : kipas udara, koil pendingin, dan saringan udara
yang terdapat pada satu unit. Air dingin disirkulasikan ke fan coil unit
melalui pipa-pipa, sedangkan udara ruangan bersama-sama udara primer
dihisap masuk oleh fan, kemudian setelah melalui koil pendingin, udara
tersebut dimasukkan kembali kedalam ruangan.
Temperatur ruangan tetap dipertahankan oleh thermostat yang
mengontol aliran air. Kesulitan sistem fan coil unit adalah dalam hal
perawatan dan pemeliharaanya karena kipas, motor penggrak dan
perlengkapan listrik lainnya berada dalaam satu unit tersebut.
Gambar FCU
17
Induction unit system (sistem unit induksi) digunakan untuk :
perimeter room of multy-story, multy room buliding seperti gedung
perkantoran, hotel, rumah sakit dan apartemen.
Sistem ini dipasang di dalam ruangan, terdiri dari koil pendingin
(secondary water coil) , saluran udara primer yang terdapat dalam satu
unit.
Air dingin disirkulasikan ke unit induksi melalui pipa-pipa
sedangkan udara primer berkecepatan tinggi dialirkan oleh beberapa
nozzle, karena adanya efek induksi dari pancaran udara koil pendingin
sehingga didinginkan, kemudian dicampur dengan udara primer dan
masuk kedalam ruangan yang akan dikondisikan.
Sistem unit induksi perawatannya lebih mudah, karena tidak terdapat
mesin yang bergerak. Tetapi jika rancagannya kurang sempurna dapat
mengakibatkan menurunya efek induksi
18
D. Komponen Sistem Tata Udara
Pada sistem refrigerasi mekanik kompresi uap terdapat rangkaian dari empat
komponen utama, yaitu: evaporator, kompresor, kondenser, dan alat pengontrol
aliran refrigeran. Masing-masing komponen mempunyai ciri dan fungsi sendiri-
sendiri yang berbeda, tetapi secara terintegrasi dan dioperasikan bersama-sama akan
dapat memindahkan energi termal. Dampak dari pengoperasian sebuah sistem
refrigerasi pada sebuah obyek adalah, bila terambil sebagian energi yang terkandung
di dalamnya, suhu obyek tersebut akan menurun. Sebaliknya, karena operasi sistem
refrigerasi itu kemudian sejumlah energi termal terpindahkan ke lingkungan, maka
lingkungan tersebut dapat menjadi lebih hangat.
Berikut ini uraian ringkas tentang komponen-komponen utama sebuah sistem
refrigerasi mekanik:
1. Evaporator (evaporator – EV)
Evaporator adalah komponen di mana cairan refrigeran yang masuk ke dalamnya
akan menguap. Proses penguapan (evaporation) itu terjadi karena cairan refrigeran
menyerap kalor, yaitu yang merupakan beban refrigerasi sistem. Terdapat dua jenis
evaporator yaitu:
a. Evaporator ekspansi langsung (direct/dry expansion type - DX).
Pada evaporator ini terdapat bagian, yaitu di bagian keluarannya, yang dirancang
selalu terjaga „kering‟, artinya di bagian itu refrigeran yang berfasa cair telah habis
menguap sebelum terhisap keluar ke saluran masuk kompresor.
19
mengalirkan refrigeran sementara piranti ekspansi membatasi alirannya, maka di
antara kedua komponen itu terbangkitkan perbedaan tekanan, yaitu: di kondenser
tekanan refrigeran menjadi tinggi (high pressure – HP), sedangkan di evaporator
tekanan refrigeran menjadi rendah (low pressure – LP).
20
melintasinya; hambatan itulah yang membatasi besarnya aliran itu. Pipa kapiler ini
menghasilkan aliran yang konstan.
b. Katup ekspansi tangan (hand/manual expansion valve – HEV).
Adalah pengatur aliran yang berupa katup atau keran biasa, yang dioperasikan
untuk mengatur bukaannya secara manual.
c. Katup ekspansi termostatik (thermostatic expansion valve – TEV).
Pada piranti ini terdapat bagian yang dapat bekerja secara termostatik, yaitu
mempunyai sensor suhu yang dilekatkan pada bagian keluaran evaporator.
Perubahan suhu yang terjadi pada keluaran evaporator itu menjadi indikator besar-
kecilnya beban refrigerasi. Variasi suhu itu dimanfaatkan untuk mengatur bukaan
TEV, sehingga besarnya laju aliran melintasinya juga menjadi terkontrol.
d. Katup pelampung (float valve – FV).
Piranti ekspansi jenis ini biasanya dirangkaikan dengan evaporator jenis
„genangan‟ (flooded evaporator, wet evaporator). Ketinggian muka (level) cairan
dalam tandon (reservoir) cairan evaporator menjadi pendorong pelampung yang
menjadi pengatur besarnya bukaan katup.
21
ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent
berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di
dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap,
perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa
sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator
tekanannya menjadi sangat turun.
22
1. Faktor Kenyamanan
Kenyamanan dalam ruangan pada umumnya ditentukan oleh beberapa
parameter tersebut di bawah ini :
Temperatur bola kering dan bola basah dari udara
Aliran udara
Kebersihan udara
Bau
Tingkat kebisingan
Kualitas ventilasi
2. Faktor Ekonomi
Dalam proses pemasangan, operasi dan perawatan, serta sistem pengaturan
yang akan dipergunakan haruslah diperhitungkan pula segi-segi ekonomisnya.
Oleh karena itu, dalam perencanaan sistem pengkondisian udara haruslah
dipertimbangkan faktor ekonomi tersebut di bawah ini :
a. Biaya Awal
Biaya awal meliputi pembelian bahan, ongkos kerja dan biaya instalasi
tergantung pada investasi yang akan menjadi beban pembeli dan menjadi
faktor penentu dalam pemilihan system pengkondisian udara.
23
udara yang paling baik adalah sistem yang dapat beroperasi dengan biaya
total yang serendah-rendahnya.
2. Bangunan hotel
Hotel terdiri dari beberapa ruangan dan kamar-kamar sehingga harus
menyediakan alat penyegaran udara lebih dari satu system. Dengan demikian,
dapat digunakan system udara sentral untuk hall, dan lobby, serta coil kipas
udara untuk kamar-kamar.
24
4. Bangunan industri
Dibagi menjadi 2 golongan, yaitu untuk penyegaran karyawan dan untuk
penyegaran industry, dengan mempertimbangkan kelembaban udara yang
digunakan dalam proses indutri.
25
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat kami tarik kesimpulan bahwa sistem
pengkondisian udara yang terdapat pada objek menggunakan sistem ekspansi
langsung. Sistem ini sangat efektif digunakan pada rumah tinggal dengan
dimensi ruang yang relatif kecil.
Sistem pemipaan untuk air buangan AC tidak merusak estetika pada
hunian tersebut, dikarenakan letaknya yang dibuat tersembunyi atau jauh dari
jangkauan mata, baik penghuni maupun tamu yang berkunjung ke rumah
tersebut. Air buangan AC dialirkan menuju halaman rumah, baik halaman depan
maupun halaman belakang.
B. SARAN
26