Anda di halaman 1dari 17

Manajemen Konstruksi 2

Sasaran Belajar :
Setelah membaca uraian ini, Saudara diharapkan dapat :
- Menjelaskan tentang proses pengadaan barang dan jasa Pekerjaan Konstruksi
- Menjelaskan cara-cara pemilihan kontraktor
------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB IV
PENGADAAN BARANG DAN JASA
PEKERJAAN KONSTRUKSI TPJJ 5A 16/9 5B

Pekerjaan pengadaan barang adalah pekerjaan pembelian barang untuk


keperluaan instansi, dengan jenis barang tertentu dan harga bersaing. Sejumlah dana
dengan besaran tertentu akan dianggarkan Pemerintah untuk menambah jumlah peralatan
dan perlengkapan, agar kinerja Pemerintah pun meningkat. Peralatan dan perlengkapan
yang akan dibeli tergantung kebutuhan Instansi Pemerintah yang bersangkutan, mulai
dari alat tulis kantor, kendaraan dinas, alat – alat kesehatan, pupuk, bahkan pengadaan
kapal. Berikut detil barang – barang yang biasa dilelang dalam proses pengadaan barang.

Metode satu sampul dan


PASCAKUALIFIKASI evaluasi sistem gugur

PELELANGAN Metode dua sampul dan evaluasi


UMUM sistem nilai dan sistem penilaian
biaya selama umur ekonomis
PRAKUALIFIKASI
Metode dua tahap dan evaluasi
sistem nilai dan sistem penilaian
biaya selama umur ekonomis

PELELANGAN Metode satu sampul dan


PASCAKUALIFIKASI
PENGADAAN SEDERHANA evaluasi sistem gugur
BARANG/JASA
LAINNYA Penanganan
darurat
PENUNJUKAN
LANGSUNG Bukan
Penanganan
PENGADAAN darurat
LANGSUNG

KONTES

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 5

Seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan


atau pembuatan wujud fisik lainnya. Masih dalam tujuan untuk meningkatkan kinerja

1
Manajemen Konstruksi 2

lembaga Pemerintah agar mampu meningkatkan pelayanan, tentu perlu dukungan


tambahan sarana fisik. Sarana tersebut biasa berada di tengah – tengah hunian
masyarakat, atau di lokasi suatu instansi. Berikut parasarana fisik yang seringkali
dipenuhi melalui proses pengadaan barang dan jasa.

Tabel Contoh Pekerjaan Konstruksi


No Lokasi Jenis Sarana Fisik
1. Kantor Instansi terkait Gedung, sarana air bersih, sarana air
limbah, dan perawatan gedung.
2. Lokasi di tengah masyarakat Bendungan, irigasi, sarana air bersih, jalan
raya.
3. Lokasi di tengah laut Sarana bangunan navigasi

A. SYARAT – SYARAT MENGKIKUTI PELELANGAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

Setiap badan hukum di Republik Indonesia berhak mengikuti proses pengadaan


barang dan jasa.
Ada berberapa syarat yang wajib dipenuhi oleh peserta pengadaan barang dan jasa.
Syarat dasar adalah izin usaha peserta harus resmi. Sementara, syarat – syarat
administrasi yang wajib dipenuhi, dan menjadi penilaian administratif panitia
pengadaan barang dan jasa adalah sebagai berikut :

1. Izin Gangguan (Hinder Ordonantie/HO)


Izin gangguan merupakan izin yang dikeluarkan Oleh Pemerintah Daerah
Tingkat Kabupaten atau Kota. Pada prinsipnya syarat administratif yang satu ini memuat
izin dari warga masyarakat sekitar. Dalam izin tersebut dinyatakan bahwa warga
masyarakat sekitar memperbolehkan kegiatan usaha disuatu tempat tertentu, dengan
beberapa gangguan yang mungkin dapat terjadi saat berlangsungnya usaha. Izin bisa
berupa tanda tangan warga sekitar yang diketahui Ketua RT, Ketua RW, Lurah / Kepala
Desa, Camat yang kemudian diajukan kepada Unit Pelayanan Satu Atap Daerah
Kabupaten / Kota Setempat.
Beberapa gangguan yang mungkin muncul adalah, gangguan parkir,
gangguan polusi suara, gangguan polusi udara, gangguan polusi air. Untuk gangguan
polusi, izin Gangguan ditambah dengan Analisis Dampak Lingkungan yang

2
Manajemen Konstruksi 2

dikeluarkan oleh Dinas / Badan Lingkungan Hidup setempat. Izin Gangguan


memang lebih memprioritaskan gangguan yang berimbas pada lalulintas. Dalam
perhitungan biaya Izin Gangguan, hal – hal yang perlu dicermati adalah letak wilayah
menurut keramain jalan, dan luas bangunan yang akan digunakan untuk kegiatan usaha.

Urutan pengajuan Izin Gangguan dapat dijelaskan dalam tahap – tahap berikut :
Tahap 1. Mencari izin dari warga dan pamong.
Tahap 2. Mengajukan Form Izin HO ke Unit Pelayanan Satu Atap.
Tahap 3. Survei lahan dan lokasi untuk menentukan besaran tarif izin gangguan.
Tahap 4. Pembayaran biaya Izin Gangguan berdasarkan hasil survei.
Tahap 5. Penerbitan Izin Gangguan.

2. Dokumen Pajak
a. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
NPWP pada dasarnya adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak
perserorangan dan badan sebagai indentitas untuk melakukan kewajiban
pelaporan dan pembayaran pajak. Sedangkan, Wajib Pajak adalah

3
Manajemen Konstruksi 2

perseroangan atau badan yang berkewajiban melakukan kewajiban pajak,


termasuk pemotongan pajak kepihak lain.

Pengurusan NPWP dapat dilakukan di Kantor Pajak Pratama (KPP) yang ada
disetiap kabupaten / kota.
Dokumen pendukung yang diperlukan untuk memperoleh NPWP adalah
Fotokopi Akte Pendirian Badan Usaha, Fotokokpi KTP pengelola usaha atau
pemilik usaha, dan fotokopi dokumen izin gangguan. NPWP dapat diperoleh
selama 1 – 2 hari kerja.
Kewajiban pemilik NPWP adalah melakukan pelaporan pajak, walaupun tidak
ada pajak yang dibayarkan. Sementara, pemilik NPWP perusahaan belum dapat
membayara pajak jika hanya membayara pajak, wajib pajak harus mempunyai
Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPKP).

4
Manajemen Konstruksi 2

b. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)


PKP adalah surat keterangan resmi dari Direktorat Jendral Pajak yang
menunjukkan bahwa peusahaan telah menjadi badah usaha yang wajib

membayar pajak. Dalam PKP disebutkan beberapa jenis pajak yang harus
dipenuhi oleh wajib pajak. Syarat pengurusan PKP adalah NPWP Perusahaan dan
NPWP Pribadi Pengelola atau Pemilih Badan Usaha. Sedang, Lama Pengurusan
PKP selama 1 – 2 hari kerja.

3. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK)

5
Manajemen Konstruksi 2

SIUJK adalah surat izin yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten / Kota,
yang direkomendasikan oleh Lembaga Pengawas Jasa Konstruksi Daerah Dan Pusat.
SIUJK wajib memiliki oleh badan usaha yang bergerak dalam bidang konstruksi
seperti badan usaha kontraktor dan konsultan. Syarat pengurusan SIUJK :
- Akte Pendirian Badan Usaha
- Izin Gangguan
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
- Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP)

6
Manajemen Konstruksi 2

- Keanggotaan Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) bagi badan usaha


konsultan.
- Keanggotan Gabungan Pelaksanaan Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI).
- Atau Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional (GAPEKNAS) untuk badan usaha
kontraktor bangunan.
- Keanggotaan Assosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) bagi
badan usaha kontraktor instalasi dan elektrikal.

4. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


SIUP merupakan surat izin usaha resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten
/ Kota. Kepemilikan SIUP diharuskan bagi badan usaha kecil apapun, agar badan
usaha tidak mendapatkan masalah dan terlegitimasi oleh Pemerintah dalam
melakukan hubungan dengan pihak tertentu. SIUP wajib memiliki oleh Perusahaan
yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang.
SIUP dibagi menjadi ti ga jenis, yaitu :
 SIUP Besar diperuntukkan bagi perusahaan
yang mempunyai modal di atas Rp.
500.000.000,00
 SIUP Menengah diperuntukkan bagi perusahaan yang mempunyai modal diatas
Rp. 200.000.000,00 – Rp. 500.000.000,00.
 SIUP Kecil diperuntukkan bagi perusahaan yang mempunyai modal dibawah Rp.
200.000.000,00.
SIUP dapat diurus di Dinas Perindustrian dan Perdagangaan Kabupaten / Kota atau
Kantor Unit Pelayanan Satu Atap disetiap Kabupaten / Kota dengan biaya
pengurusan yang berbeda – beda. Dokumen pendukung yang dilampirkan adalah :
- Akte Pendirian Badan Usaha
- Izin Gangguan
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
- Surat Izin dari asosiasi jenis usaha tertentu, misalnya asosiasi jasa konstruksi,
asosiasi perusahaan obat, asosiasi pengusaha konsultansi hukum, dan Kamar
Dagang dan Industri (KADIN)

7
Manajemen Konstruksi 2

5. Tanda Daftar Perusahaan

8
Manajemen Konstruksi 2

Adanya Daftar Perusahaan bagi Pemerintah sangat penting, karena memudahkan


jika sewaktu – waktu akan mengikuti secara seksama sebagaimana sebenarnya keadaan
dan perkembangan dunia usaha di wilayah Negara Republik Indonesia secara
menyeluruh, termasuk tentang perusahaan asing. Informasi mengenai keadaan dan
perkembangan yang sebenarnya tentang dunia usaha di wilayah Negara Republik
Indonesia, sangat berguna untuk menyusun dan menetapkan kebijakan, dalam rangka
memberikan bimbingan, pembinaan, dan pengawasan atas dunia usaha, serta
menciptakan iklim usaha yang sehat dan tertib.
Daftar perusahaan sekaligus dapat dipergunakan sebagai pengaman pendapatan
Negara. Dengan adanya wajib daftar perusahaan, iklim usaha yang sehat dan tertib
pun dapat lebih terarah dan semakin menuju ke titik nyata.

6. Persyaratan Berupa Keanggotaan Asosiasi Perusahaan


a. Keanggotaan Kamar Dagang Dan Industri (KADIN)
Setiap Badan Usaha harus tergabung dalam asosiasi yang terakreditasi oleh
Kadin. Beberapa asosiasi yang terlah terakreditasi oleh Kadin adalah INKINDO
(Ikatan Nasional Konsultan Indonesia), AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik dan
Mekanikal Indonesia). Data – data asosiasi yang terakreditasi oleh KADIN secara
lebih lengkap disajikan dalam lampiran 2. Daftar Asosiasi Perusahaan Dan
Asosiasi Tenaga Ahli.

Tabel Kualifikasi Badan Usaha Penyedia Barang Dan Jasa


Golongan Kualifikasi Batas Subbidang Nilai Pekerjaan
Kecil K2 Maksiumum 4 s.d 200 juta
K1 Maksiumum 4 200 s.d 500 juta
Mengena M Maksiumum 4 500 s.d 400 juta
h B Maksiumum 4 Diatas 4 miliar
- Keterangan Penggolongan bidangsubbidang dapat dilihat dalam Lampiran 4.
Penetapan Kualifikasi Badan Usaha.

9
Manajemen Konstruksi 2

Bidang kerja keanggotaan Kadin meliputi :

 Pengadaan barang dan jasa pemborong nonkontruksi


Bidang ini dapat diikuti oleh perusahaan perdagangan umum. Bidang kerjanya
mencakup pengadaan barang dan pemborongan, selain bangunan fisik.

10
Manajemen Konstruksi 2

Contoh pemborongan nonkontruksi, yaitu pengadaan dan pemasangan


perangkat jaringan internet.

 Jasa Konsultasi Nonkontruksi


Bidang ini merupakan bidang konsultasi yang berwujud rekomendasi
kebijakan dan pengembalian keputusan. Pada umumnya jasa konsultasi
merupakan bidang yang berkaitan dengan multidisiplin keilmuan. Beberapa
bidang keilmuaan yang serigkali terkait dengan konsultasi nonkontruksi
adalah bidang kerekayasaan ilmu teknik, bidang social budaya, ekonomi,
hukum dan kesehatan.
Setelah menjadi anggota KADIN, maka Badan Usaha akan mendapatkan
tanda keanggotan dan Sertifikat Badan Usaha (SBU). SBU dikelompokkan
menjadi beberapa bidang sesuai dengan kemampuan perusahaan.

b. Keanggotaan pada Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK)


Badan usaha yang bergerak di bidang pelaksana konstruksi wajib menjadi
anggota Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK). Untuk masuk dalam
LPJK, badan usaha harus menjadi anggota asosiasi perusahaan konstruksi yang
terakreditasi oleh LPJK.

Di indonesia terdapat beberapa asosiasi besar pengusaha kontruksi yaitu


Gabungan Pengusaha Jasa Kontruksi Indonesia (GAPENSI) dan Gabungan
Pengusaha Jasa Konstruksi Indonesia (GAPEKNAS). Surat Keanggotaan
GAPENSI dan GAPEKNAS disahkan oleh Lembaga Pengawas Jasa Konstruksi
Pusat Jakarta (LPKJ). Setelah menjadi anggota LPKJ, badan usaha juga akan

Dokumen Sertifikat Badan Usaha Lembar 1

11
Manajemen Konstruksi 2

mendapatkan tanda keanggotaan dan Sertifikat Badan Usaha (SBU).

12
Manajemen Konstruksi 2

SBU sendiri dikelompokkan menjadi beberapa bidang sesuai dengan kemampuan


finasial dan pengalaman perusahaan.

Dokumen Sertifikat Badan Usaha Lembar 2

Catatan : Dasar hokum pemakaian Sertifikat Badan Usaha (SBU) dalam


pelaksanaan pengadaan barang dan jasa masih biasa dan sangat lemah. Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah (LKPP) sebagai Lembaga
Pembinaan Pengadaan Barang Jasa tidak mengharuskan penggunaan SBU dan
seleksi administrasi. SBU malah cenderung dihindari karena membatasi peserta
pengadaan barang dan jasa. SBU akan digunakan jika ada kesepakatan
antarpengguna jasa serta panitia, dan pada umumnya digunakan untuk pengadaan
jasa konstruksi
Bidang jasa konstruksi sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu jasa pelaksana
konstruksi dan jasa konsultan kontruksi.

13
Manajemen Konstruksi 2

1) Bidang Jasa Pelaksana Konstruksi


Tabel Kualifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi
GOLONGAN KUALIFIKASI BATASAN JUMLAH BATAS NILAI

BIDANG SUB PROYEK/PEKER


BIDANG JAAN

BESAR GRED 7 5 Bidang Sesuai 1 miliar s.d tidak


kompetensinya terbatas

GRED 6 5 Bidang 12 sub bidang 1 miliar s.d 25


miliar
MENGENAH GRED 5 5 Bidang 10 sub bidang 1 miliar s.d 10
miliar
KECIL GRED 4 5 Bidang 8 sub bidang 0 s.d 1 miliar

GRED 3 5 Bidang 6 sub bidang 0 s.d 600 juta


GRED 2 4 Bidang 4 sub bidang 0 s.d 300 juta
PERORANGAN GRED 2 2 Bidang 2 sub bidang 0 s.d 50 juta

Tabel Syarat Penetapan Kualifikasi Badan Usaha


TENAGA AHLI PERUSAHAAN
KUALIFI KEKAYAAN PJT (Penanggung PJB (Penanggung KETERAN
KASI BERSIH Jawab Teknik) Jawab Badan) GAN
GRED 1 Perorangan Perorangan Perorangan Perorangan
GRED 2 50.000.000 1 orang tenaga ahli Tidak dipersyaratkan Pengalaman
sampai dengan minimal memiliki SKT kerja tidak
100.000.000 (Sertifikat dipersyaratk
Keterampilan) tingkat an
III boleh dirangkap
oleh PJBU
(Penanggung Jawab
Badan Usaha) atau
Pimpinan Perusahaan
GRED 3 100.000.000 1 orang tenaga ahli Tidak dipersyaratkan Pengalaman
sampai dengan minimal memiliki SKT kerja
800.000.000 Tingkat II Boleh minimal Rp.
dirangkap oleh PJBU 200.000.000
atau Pimpinan ,- dalam
Perusahaan kurun waktu
7 tahun

14
Manajemen Konstruksi 2

Badan usaha
PT / CV / Fa
/ Koperasi

GRED 4 400.000.000 1 orang tenaga ahli Tidak dipersyaratkan Pengalaman


sampai dengan minimal memiliki SKT kerja minimal
1.000.000.000 Tingkat II boleh dirangkap Rp.
oleh PJBU atau Pimpinan 600.000.000,-
Perusahaan dalam kurun
waktu 7 tahun
Badan usaha
PT / CV / Fa /
Koperasi
GRED 5 1.000.000.000 1 orang tenaga ahli 1 Orang perbidang Pengalaman
sampai dengan minimal memiliki SKA minimal memiliki SKA kerja minimal
10.000.000.000 (Sertifikat Keahlian Ahli Ahli Muda Tidak Boleh Rp.
Muda) boleh dirangkap dirangkap oleh PJBU / 2.000.000.000
oleh PJBU atau Pimpinan PJT ,- dalam
Perusahaan kurun waktu 7
tahun
Badan usaha
PT
GRED 6 3.000.000.000 1 orang tenaga ahli 1 Orang perbidang Pengalaman
sampai dengan minimal memiliki SKA minimal memiliki SKA kerja minimal
10.000.000.000 Ahli Madya. Boleh Ahli Muda Tidak Boleh Rp.
dirangkap oleh PJBU atau dirangkap oleh PJBU / 7.000.000.000
Pimpinan Perusahaan PJT ,- dalam
kurun waktu 7
tahun
Badan usaha
PT
GRED 7 10.000.000.000 1 orang tenaga ahli 1 Orang perbidang Pengalaman
sampai dengan minimal memiliki SKA minimal memiliki SKA kerja minimal
tidak terbatas Ahli Madya. Tidak boleh Ahli Muda Rp.
dirangkap PJBU 25.000.000.00
0,- dalam
kurun waktu 7
tahun

Atau pimpinan perusahaan Tidak boleh dirangkap - Badan


oleh PJBU / PJT Usaha PT
/ PMA

15
Manajemen Konstruksi 2

- Memiliki
ISO 9001
- Memiliki
Laporan
Akuntan
Publik

Pengelompokkan juga dilakukan berdasarkan spesialisasi bidang usaha


pelaksanaan. Spesialisasi selanjutnya akan dituangkan oleh asosiasi dalam Sertifikat
Badan Usah (SBU). Beberapa pengelompokkan SBU antara lain bias dilihat dalam
beberap point berikut :
 Spesialisasi bangunan gedung dan arsitektural
 Spesialisasi jalan dan jembatan
 Spesialisasi bangunan air (bendungan, saluran irigasi, drainase)
 Spesialisasi pekerjaan logam.

7. Persyaratan Tenaga Ahli / Sertifikasi Keahlian (SKA)


Beberapa perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi tentu memerlukan tenaga
ahli dalam pelaksanaan pekerjaannya. Tenaga ahli tersebut dinilai berdasarkan
sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh asosiasi keahlian tertentu.
a. Keanggotaan tenaga di Asosiasi Keahlian Pelaksanaan
Sertifikasi keahlian pelaksanaan dikeluarkan oleh beberapa organisasi profesi,
seperti Himpunan Ali Kontruksi Indonesia (HAKI) Asosiasi Profesionalis
Elektrikal Indonesia (APEI), Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi
Indonesia(ATAKI), dan beberapa organisasi lain. Dalam sertifikat disebutkan
keahlian sebagai pelaksana konstruksi.
b. Keanggotaan tenaga ahli di Asosiasi Keahlian Kepengawasan
c. Keanggotaan tenaga ahli di Asosiasi Keahlian Perencana
d. Keanggotaan tenaga ahli di Asosiasi Keahlian Manajemen

16
Manajemen Konstruksi 2

Tabel Rekapitulasi Syarat Administrasi Pengadaan Barang Dan Jasa


Pekerjaan HO NPW PK TD SIUJ SIUP SBU TENAG Keteranga
P P P K P A AHLI n
Jasa V V V V X V X X
Pengadaan
Barang
Jasa V V V V X V X X
Pemboronga
n Non
Konstruksi
Jasa V V V V V V V X Diperlukan
Pemboronga tenaga ahli
n Konstruksi untuk
pekerjaan di
atas 1
milyar
Jasa V V V V V V V V
Konsultasi
Konstruksi
Jasa V V V V V V V V SBU
Konsultasi terkadang
Non diperlukan,
Konstruksi atau tidak
digunakan
V : Wajib menyertakan X : Tidak diperlukan

17

Anda mungkin juga menyukai