Anda di halaman 1dari 10

INTEGRASI TIMORlepasnya

TIMUR tim-tim
kelompok 8
1.andra sugih bachtiar
2.Dwie labiba munira septiani putri
3.exsel m.rifaldi
4.melina noviani
12 IPA 1
LATAR BELAKANG KONDISI TIMOR-TIMUR
1. Sejak 1769, bangsa Portugis, mulai berkuasa di Timor-Timur. (1769)

2. Pulau Timor dibagi menjadi dua bagian, wilayah barat dikuasai oleh
Belanda, sedangkan wilayah timur dikuasai oleh Portugis. (1914)

3. Terjadi Revolusi Bunga di Portugal. Kudeta tersebut menumbangkan


Presiden Americo Tomas serta Perdana Menteri Marcelo Caetano dan
digantikan dengan pemerintahan militer yang demokratis, Pemerintahan
baru Portugal akhirnya memerdekakan negara jajahannya yang masih
tersisa di dunia, seperti Angola,Mozambik, dan Timor-Timur. (1974)
KRONOLOGI INTEGRASI TIMOR-TIMUR
Gejolak politik yang terjadi diPortugal dimanfaatkan
olehsebagian tokoh politik Timor-Timur untuk segera
memerdekakan bangsa mereka dengan membentuk suatu
pemerintahan yang berdaulat.
Partai Apodeti dan Partai UDTmenginginkan agar Timor Timur
bergabung dengan Indonesia karena alasan politik, sosial,
budaya, dan ras.
Partai Fretilin yang menginginkan kemerdekaan Timor-Timur
berdaulat diatas kaki sendiri.
-Partai Fretilin berusaha menekan lawan-lawan politiknya
menggunakankekuatan bersenjata hingga terjadi perang
saudara di Timor-Timur,
- Tekanan Fretilin tersebut menyebabkan terjadinya
pengungsian 50.000 wargaTimor-Timur ke Indonesia pada
pertengahan 1975.
PENYELESAIAN KONFLIK TIMOR-TIMUR
Keadaan Timor-Timur semakin memburuk, Fretilin
mengumumkan proklamasinya berdirinya Republik,
Demokrasi Timor-Timur di Kota Dili dengan Xavier do Amaral
sebagai Presiden. 28 November 1975
Proklamasi Fretilin tersebut ditandingi oleh Apodeti dan UDT
dengan pernyataan integrasi Timor-Timur dengan Indonesia.
30 November 1975
Apodeti dan UDT menggelar sidang dengan permerintahan
sementara dan membahas Integrasi Timor-Timur. Keputusan
sidang tersebut antara lain :
1. Menyampaikan petisi integrasi kepada pemerintahan
indonesia,
2. Pembentukan komisi rumusan petisi integrasi,
3. Mempercayakan ketua sidang untuk menentukan delegasi.
31 Mei 1976
PENGESAHAN TIMOR-TIMUR MENJADI BAGIAN INDONESIA
Permerintah Indonesia menyambut baik petisi integrasi
Timor- Timur dan langsung mengirim 36 delegasi dan
11perwakilan negara asing ke Timor-Timur. Proses integrasi
berjalan dengan dibuatnya Rancangan Undang-
UndangIntegrasi Timor-Timur. 7 Juni 1976
RUU tersebut disahkan oleh DPR dalam UU no. 7 tahun 1976
tentang pengesahan Timor Timur sebagai provinsi ke-27
Indonesia. 17 Juli 1976
Keputusan Integrasi Timor-Timur diperkuat dengan Tap. No
6 Tahun 1978, dalam sidang umum MPR tahun 1978. Sesuai
dengan undang-undang tersebut, Timor-Timur resmi
ditetapkan statusnya sebagai provinsi Indonesia.
LATAR BELAKANG REFERENDUM TIMOR-TIMUR (1999)
Faktor utama yang menjadi alasan bagi rakyat Timor-Timur
pada masa itu adalah berjuang demi kemerdekaannya.
Selain itu yaitu kemiskinan, keragaman etnis, sistem politik
yang represif, degradasi sumber daya, kesenjangan sosial,
dan pelanggaran HAM
KRONOLOGI REFERENDUM TIMOR-TIMUR (1999)

27 Januari 1999, Habibie meminta sekjen


PBB, yaitu Kofi Annan menjembatani
perundingan antara Indonesia dengan
Portugal mengenai Timor-Timur.
5 Mei 1999, dibuatlah New York Agreement
antara Indonesia dengan Portugal untuk
melaksanakan Referendum di Timor-Timur.
Pemerintah menawarkan dua opsi untuk
penyelesaian masalah Timor-Timur, yaitu
menerima otonomi khusus untuk Timor-
Timur di dalam NKRI atau menolak otonomi
khusus tersebut lalu memisahkan diri dari
Indonesia.
HASIL REFERENDUM TIMOR-TIMUR (1999)
30 Agustus 1999 dilaksanakan Referendum yang
diikuti sekitar 451 ribu pemilih.
3 September 1999, Sekjen PBB menyampaikan hasil
Referendum kepada Dewan Keamanan PBB.
Hasilnya 78,5% suara menolak otonomi, 21,5% suara
mendukung otonomi, Hasil Referendum tersebut
kemudian diumumkan secara resmi di Dili, pada 4
September 1999.
MPR dalam Sidang Umum pada 1999 mencabut Tap
MPR No.VI Tahun 1978 dan mengembalikan Timor-
Timur seperti tahun 1975.
TERIMA
KASIH !

Anda mungkin juga menyukai