Terjadi krisis politik di wilayah koloni Portugis (Timor Timur)
yang berbatasan langsung dengan wilayah Indonesia. krisis tersebut sebgai dampak adanya revolusi / perubahan politik di portugal pada tahun 1974 dimana Jendral Antonio de Spinola melakukan perubahan dan berusaha mengembalikan hak-hak sipil, termasuk hak demokrasi masyrakatnya bahkan dekolonisasi. Adanya perubahan tersebut membuka kesempatan Timor Timur yang pada saat itu merupakan wilayah koloni Portugal untu menentukan masa depanya . Timor timur boleh mendirikan partai politik. PARTAI POLITIK YANG DIBENTUK TIMOR TIMUR 1. UDT(Persatuan Demokratik Rakyat Timur. UDT ingin merdeka secara ber tahap. Untuk tahap awal UDT menginginkan Timor Timur menjadi negara bagian Por tugal. Adapun keinginan untuk tetap di bawah Por tugis tersebut karena Timor Timur belum dapat berdiri sendiri atas dasar ekonomi yang masih lemah dan rakyatnya secara pendidikan masih ter tinggal. 2. Fretilin (Front Revolusioner KemerdekaanTimor Timur) Salah satu tokohnya adalah Francisco Xavier do Amaral. Par tai ini ingin Timor Timur menjadnegara merdeka yang berdiri sendiri. 3. Apodeti (lkatan Demokratik Populer Rakyat Timor) par tai ini ingin Timor Timur bergabung dengan negara Indonesia. 4. Par tai Kota ingin Timor timur bergabung dengan Indonesia. 5. Par tai Trabalista ingin Timor timur bergabung dengan Indonesia PROSES INTEGRASI TIMOR TIMUR
Adanya perbedaan kepentingan ketiga par tai mengakibatkan munculnya
perang saudara. Perang saudara tersebut di menangkan oleh Fretilin. Fretilin pada 28 November 1975 memproklamasikan berdirinya Republik Demokrasi Timor Timur. Pada tanggal 30 November 1975 par tai lainya menandingi Fretilin dengan menyatakan Proklamasi Balibo yang berisi tentang keinginan untuk berintegrasi dengan Negara Indonesia. Fretilin dapat dikalahkan oleh par tai-par tai yang lainya karena mendapat bantuan dari pasukan Indonesia yang dikenal dengan Oprasi seroja. Selain itu penyatuan Timor Timur juga mendapat dukungan dari Internasional yaitu dari Amerika Serikat dan Australia. Pemerintah Indonesia dengan cepat mengeluarka UU No. 7 Tahun 1976 tentang pengesahan penyatuan Timor Timur kedalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. pengesahan diperkuat dengan dikeluarkanya TAP. MPR IV/1978 secraa resmi Timor Timur menjadi provinsi ke 27 dengan ibu kota Dili.