Anda di halaman 1dari 2

Pasal 31 ayat (1) UUD 1945.

(1) Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan

Konteks hak yang dimaksud adalah hak untuk mendapat pendidikan secara umum. Berarti,
negara memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan bagi setiap warga negara.

Pendidikan di Indonesia belumlah seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945 pasal 31,
terutama pendidikan yang diselenggarakan di pelosok, pedesaan, maupun daerah
kepulauan. Selain masih banyak anak yang belum bisa mengenyam pendidikan wajib, angka
putus sekolah di Indonesia masih tinggi.

Diperparah lagi, di beberapa tempat, kebanyakan guru hanya mengajar beberapa hari saja
dalam sepekan. Hal itu tentu saja akan berpengaruh pada mutu pendidikan. Karena
pendidikan merupakan hak asasi, maka tidak diperbolehkan adanya pembatasan kepada
setiap warga negara untuk mendapatkannya.

Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 belum berhasil dilaksanakan secara keseluruhan.

Yang dilanggar : Anak bangsa


Yang melanggar : Pemerintah setempat

Solusi : – Pemerataan pendidikan serta sarana dan prasarana di seluruh


Indonesia.
– Melakukan perbaikan mutu pendidikan dan peningkatan
kompetensi guru.

Pasal 31 ayat (2) UUD 1945.

(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.

Konteks pendidikan dasar yang dimaksud, tidak sekedar lulus dari SD/sederajat saja. Di
Indonesia terdapat gerakan wajib belajar yang dimana rentang waktu lamanya belajar
berkembang dari yang awalnya 6 tahun (lampiran Inpres Nomor 2 Tahun 1994, nomor 1), 9
tahun (PP Nomor 47 tahun 2008), hingga rintisan 12 tahun (Permendikbud Nomor 19 Tahun
2016 Pasal 2 huruf a). Tujuannya agar, setidak-tidaknya, setiap warga negara memiliki
kualifikasi minimum agar dapat terlibat dalam proses kehidupan negara.

Masih ada anak bangsa yang tidak dapat mengenyam pendidikan wajib. Ada banyak kasus
putus sekolah di Indonesia. Salah satu penyimpangan persepsi yang kebanyakan terjadi di
daerah pedesaan adalah lebih baik seorang anak bekerja dari pada sekolah.
Ayat 2 ini mewajibkan pemerintah untuk membiayai pendidikan khususnya pada pendidikan
dasar. Membiayai pendidikan artinya negara harus menyediakan dana/anggaran agar
kegiatan belajar-mengajar yang melibatkan pendidik, sekolah, sarana dan prasarana bisa
terealisasi. Hal-hal yang menjadi pertanyaan, adalah biaya apa saja yang ditanggung oleh
pemerintah. Apakah masih terbatas pada biaya gaji, pemeliharaan serta penyelenggaraan
sekolah, ataukah juga meliputi uang sekolah yang harus dibayarkan. Seperti biaya buku-
buku pelajaran, alat-alat tulis, dan pakaian seragam. Pemerintah harus membantu
meringankan biaya siswa terutama dari kalangan yang tidak mampu.

Kondisi pendidikan di Indonesia masih membutuhkan penopang dari negara dengan


maksimal karena ini merupakan amanah Undang-undang sebagai kewajiban negara untuk
mencerdaskan warganya. Tidak boleh lagi ada alasan bahwa seorang anak tidak bersekolah
karena ia tidak ingin bersekolah atau keluarganya tidak mampu membiayainya karena
pemerintah wajib membiayainya.

Pasal 31 ayat (2) UUD 1945. Belum berhasil dilaksanakan secara keseluruhan.

Yang dilanggar : Anak bangsa


Yang melanggar : – Pemerintah setempat
– Penyimpangan persepsi dan kurangnya kontribusi sebagian
masyarakat di daerah.

Solusi : – Negara mengalokasikan anggaran untuk melakukan pemerataan


pendidikan serta membantu biaya sekolah bagi siswa yang tidak
mampu.
– Melakukan perbaikan mutu pendidikan dan peningkatan
kompetensi guru.
– Melibatkan setiap elemen masyarakat untuk berkontribusi pada
pendidikan nasional.

Anda mungkin juga menyukai