Anda di halaman 1dari 8

“ KALOR PEMBAKARAN MINYAK TANAH DAN SOLAR “

 Tujuan

Untuk mengetahui perbedaan suhu antara pembakaran


menggunakan minyak tanah dan solar.

 Dasar teori

Kalor pembakaran adalah kalor yang dilepaskan atau diserap oleh


pembakaran 1 mol unsure atau senyawa diberi symbol Hc
(C=Combustion).
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda
yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud
bentuknya. Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran
dalam satuan derajat panas. Kalor merupakan suatu kuantitas atau
jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu benda.
Kalor didefinisikan sebagai energi panas yang dimiliki oleh suatu zat.
Secara umum untuk mendektesi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu
benda yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya
tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda sangat besar. Begitu juga
sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandungnya sedikit.
Dari hasil percobaan yang sering dilakukan besar kecilnya suatu kalor
yang dibutuhkan suatu benda (zat), jenis zat (kalor jenis), dan
perubahan suhu. (Purnomo 2008)
Reaksi suatu zat dengan oksigen disebut reaksi pembakaran. Zat
yang mudah terbakar adalah unsur karbon, hidrogen, belerang, dan
berbagai senyawa dari unsur tertentu.

 Alat dan Bahan

1. Timbangan
2. Gelas kimia
3. Spirtus
4. Kaki tiga
5. Termometer
6. Aquades
7. Minyak tanah

1|Laporan praktikum kimia


8. Solar
9. Gelas ukur

 Cara Kerja

1. Timbang air,lalu dimasukkan ke dalam gelas ukur. Setelah itu


ukur dan catat suhu airnya.
2. Lalu pembakar spiritus yang kosong di timbang.
3. Pembakar spiritus tersebut di isi dengan minyak tanah.
4. Setelah itu di timbang dan di catat massa pembakaran spiritus
dan minyak tanah.
5. Setelah selesai ditimbang alat-alat tersebut di timbang.
6. Pembakar spiritus yang berisi minyak tanah kemudian
dinyalakan.
7. Air dipanaskan sambil di aduk menggunakan batang pengaduk.
8. Pembakaran dihentikan dan mematikan pembakar tersebut tepat
sebelum airnya mendidih atau suhunya mendekaati 100OC. Lalu
di ukur dan di catat suhu airnya.
9. Setelah selesai melakukan pembakaran, pembakar spiritus dan
sisa minyak tanah tadi yang telah digunakan di timbang kembali.
10. Setelah selasai melakukan percobaan dengan menggunakan
minyak tanah, maka dilakukan lagi percobaan dengan
menggunakan solar, dan hasil percobaan dengan menggunakan
solar tersebut di catat dan dimasukkan dalam data hasil
pengamatan.

2|Laporan praktikum kimia


 Data Pengamatan

a. Bahan bakar minyak tanah

NO PENGAMATAN HASIL PENGAMATAN


1 Massa air (M) 98,4 gram
2 Massa pembakaran spiritus 122,6 gram
3 Suhu air mula-mula (T1) 30OC
4 Massa minyak tanah dalam pembakar 39,5 gram
spiritus mula-mula
5 Massa minyak tanah dalam pembakar 27,6 gram
spiritus setelah pemanasan
6 Suhu air setelah di panaskan (T2) 85OC
7 Volume minyak tanah setelah 28 ml
pembakaran

b. Bahan bakar solar

NO PENGAMATAN HASIL PENGAMATAN


1 Massa air (M) 11,7 gram
2 Massa pembakar spiritus 123, 6 gram
3 Suhu air mula-mula (T1) 27OC
4 Massa solar dan pembakaran spiritus 37 gram
setelah pemanasan
5 Massa solar dalam pembakar spiritus 46 gram
mula-mula
6 Suhu air dipanaskan (T2) 76OC
7 Volume solar setelah pembakaran 46 ml

3|Laporan praktikum kimia


 Perhitungan

Pengolahan data
Air
 Volume air = 100 ml
 Massa air = 98,4 gram
 Suhu air (T1) =30OC

Minyak tanah

 Volume minyak tanah = 50 ml


 Massa pembakaran spiritus = 122,6 gram
 Massa minyak tanah dalam pembakar spiritus = 162,1 gram
 Massa minyak tanah mula-mula (M1)
= massa minyak tanah dalam pembakar spiritus – massa spiritus
= (39,5 gram – 122,6 gram) = - 83,1 gram
 Suhu air setelah di panaskan (T2) = 76OC
 Massa minyak tanah setelah di panaskan (M2)
= massa minyak tanah dalam pembakar spiritus setelah
dipanaskan – massa pembakar spiritus
= (27,6 gram – 122,6 gram) = - 95 gram
 Mr minyak tanah (C14H30) = 198 gram/mol

Solar

 Volume solar = 50 ml
 Massa pembakar spiritus = 123,6 gram
 Massa solar dalam pembakar spiritus = 169,6 gram
 Massa solar mula-mula (M1)
= massa solar dalam pembakar spiritus – massa spiritus
= (46 gram – 123,6 gram) = - 77,6 gram
 Suhu air setelah di panaskan (T2) = 85OC
 Massa solar dalam spiritus setelah dipanaskan =37 gram
 Massa solar setelah di panaskan (M2)
= Massa solar dalam pembakar spiritus setelah di panaskan –
massa pembakar spiritus
= ( 37 gram -123,6 gram) = - 86,6 gram
 Mr solar (C12H26) = 167 gram/mol

4|Laporan praktikum kimia


Perhitungan :

Q minyak tanah

Qair = Mair × C × T

= 98,4 × 4,2 J/gramOC × (30-85)OC

= 61, 1328 KJ

Harga H minyak tanah tiap mol adalah

Q minyak tanah = Q minyak tanah

Mol minyak tanah massa minyak tanah / mr minyak tanah

= 61, 1328

- 83,1 / 198 gram/mol

= 0,0037154

Q solar

Qair = Mair × C × T

= 11.7 × 42 J/gram × (27 – 76)OC

= - 2.402,86

Harga H solar tiap mol adalah

Q solar = Q solar

Mol solar massa solar/mr solar

= - 2.407,86

-77.6/ 167 gram/mol

= - 0,0001858

5|Laporan praktikum kimia


 Pembahasan

Kalor pembakaran merupakan salah satu konsep dari termokimia


yang di kategorikan sebagai jenis-jenis kalor reaksi. Kalor pembakaran
adalah kalor yang dilepaskan atau diserap oleh pembakaran 1 mol
unsur atau senyawa dan diberi symbol Hc.
Kalor pembakaran yang digunakan pada percobaan ini adalah
minyak tanah dan bensin. Rumus kimia dari minyak tanah adalah
C14H30 dan rumus kimia dari solar adalah C12H26.
Untuk menentukan kalor pembakaran minyak tanah dan solar
dilakukan melalui pemanasan air. Sebelum memanaskan air, minyak
tanah dan solar yang digunakan untuk memanaskan air ditimbang
terlebih dahulu menggunakan neraca ohaus.
Dari hasil analisis data, kalor reaksi yang dilepaskan dalam
pemanasan air menggunakan minyak tanah adalah 61,1328 KJ dan
kalor reaksi yang dilepaskan dalam pemanasan air menggunakan solar
adalah -2,407,86 KJ.
Hasil pratikum diatas sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
kalor pembakaran standar adalah kalor yang dilepaskan atau diserap
pada proses pembakaran 1 mol unsur atau senyawa dalam keadaan
standar.
Dalam setiap proses pembakaran akan selalu terjadi pelepasan kalor
dan menghasilkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O) sebagai
produk reaksi.

6|Laporan praktikum kimia


 Kesimpulan

Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa pada proses


pembakaran minyak tanah dan solar berlangsunng reaksi eksoterm (
pelepasan kalor dari sistem ke lingkungan) dan akan melibatkan O2 dari
udara serta akan dihasilkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O)
sebagai produk reaksi.
Kalor yang dilepaskan pada pembakaran menggunakan minyak tanh
adalah 61,1328 Kj sedangkan kalor yang dilepaskan pada pembakaran
menggunakan solar adalah -2,407,86 Kj.
Dengan demikian maka besar kalor yang diberikan pada masing-
masing media adalah berbeda, perbedaan tersebut tergantung dari
energi yang di miliki oleh setiap zat.

7|Laporan praktikum kimia


DAFTAR PUSTAKA

 Karyadi, Benny. 1994. Kimia 2. Jakarta : PT. ERESCO


 http://nursajadi-nanu.blogspot.com/2012/04/kalor-
pembakaran.html?m=1
 http://ari-irawan4.blogspot.com/2014/05/kalor-
pembakaran.html?=1
 http://id.scribd.com/doc/212970584/KALOR-PEMBAKARAN
 http://kimiatmtkc.blogspot.com/2016/03/laporan-praktikum-
kalor-pembakaran.html?m=1

8|Laporan praktikum kimia

Anda mungkin juga menyukai