Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA

Kelas : XI MIPA 2

Nama Anggota Kelompok :


1. Andaru M.K ( 05 )
2. Dyah Ayu Fitriana ( 13 )
3. M.Besari ( 24 )

SMA Negeri 3 Ponorogo


Jalan Laks. Yos Sudarso III/1 telp. (0352) 481525
Tahun Pelajaran 2017/2018
Kata Pengantar

Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga laporan yang berjudul
“Termokimia” dapat selesai pada waktunya. Laporan ini memuat tentang dasar
teori calorimeter, tujuan praktikum, langkah-langkah praktikum, menghitung
jumlah kalor dan perubahan reaksi.

Penulis mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat dan dapat diterima


pembaca dengan senang hati. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak
kekurangan sehingga penulis mengharap kritik dan saran pembaca demi
kesempurnaan laporan ini.

Ponorogo, 13 Oktober 2017

Penulis
DASAR TEORI

Pengukuran dilakukan dengan melangsungkan reaksi calorimeter, kalor reaksi dihitung


dari perubahan temperature larutan yang dilakukan dengan berat larutan dan kalor jenisnya,
dengan rumus

Q = m.c.∆t
Dimana :
Q = kalor reaksi (joule)
M = massa sistem (gram)
∆t = perubahan suhu (K)
C = kalor jenis sistem

Penggunaan calorimeter ini, masih memungkinkan terjadinya pertukaran kalor antara


calorimeter dengan system reaksi didalamnya. Oleh karena itu harus dilakukan koreksi terhadap
kalor yang diserap atau dibebaskan calorimeter (perlu ditentukan besarnya harga air calorimeter).
Bila perbedaan temperature antara calorimeter dan lingkungan cukup besar dan jika isolasi tidak
sempurna, catat temperature kemudian ekstarpolasi grafik yang diperoleh terhadap waktu
pencampuran agar diperoleh perubahan temperature yang tepat.

I. Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan perubahan entalpi pada reaksi endoterm dan
reaksi eksoterm.

II. Alat dan Bahan


A. Alat

1. Gelas stirofoam 200 ml


2. Gelas Kimia 100 ml
3. Thermometer 100˚
4. Batang pengaduk
5. Gelas ukur

B. Bahan

1. Air 600 ml
2. Garam dapur 150
3. Batu Gamping 300 g
4. Diterjen 200 g
5. Urea
III. Langkah-langkah
1. Disiapkan segala alat dan bahan, kemudian dimasukkan 160 ml air dalam gelas
sterofoam, ukur suhunya dengan menggunakan thermometer dan catat hasilnya,
kemuadian dimasukkan pupuk urea 15 gram ditunggu beberapa saat dan ukur
kembali suhu tertinggi atau terendah dan catat hasilnya

2. Dibersihkan kembali gelas sterofoam dan dimasukkan 160 ml air kedalam gelas
sterofoam tersebut, kemudian ukur suhunya dengan menggunakan thermometer
kemudian catat hasilnya. Lalu dimasukkan deterjen 15 gram ditunggu beberapa
saat dan ukur kembali suhu tertinggi atau terendah dan catat hasilnya

3. Dibersihkan kembali gelas sterofoam dan dimasukkan 160 ml air kedalam gelas
sterofoam tersebut, kemudian ukur suhunya dengan menggunakan thermometer
kemudian catat hasilnya. Lalu dimasukkan garam 15 gram ditunggu beberapa saat
dan ukur kembali suhu tertinggi atau terendah dan catat hasilnya

4. Dibersihkan kembali gelas sterofoam dan dimasukkan 160 ml air kedalam gelas
sterofoam tersebut, kemudian ukur suhunya dengan menggunakan thermometer
kemudian catat hasilnya. Lalu dimasukkan gamping 16 gram ditunggu beberapa
saat dan ukur kembali suhu tertinggi atau terendah dan catat hasilnya.

Rangkaian alat

Susunlah alat untuk percobaan seperti gambar di bawah ini!

Gambar Rangkaian Alat Untuk Percobaan

IV. Tabel Pengamatan

Suhu air Suhu akhir


No Zat Perubahan suhu
T1 T2

1 Air + gamping 27˚ 54˚ 27˚

2 Air + garam 27˚ 27˚ 0˚

3 Air + Urea 27˚ 25˚ -2˚

4 Air + diterjen 27˚ 29˚ 2˚


V. Pertanyaan dan Bahan Diskusi

1. Hitunglah jumlah kalor yang diperlukan atau dilepas untuk menaikkan atau menurunkan
suhu jika kalor jenis larutan dianggap 4,2 J g-1K-1).
2. Tentukan berapa harga perubahan entalpi reaksi (dalam satuan kJ mol -1) untuk 1 mol zat
tersebut!

Jawab :

1. Jumlah kalor yang diperlukan atau dilepas untuk menaikkan atau menurunkan suhu
jika kalor jenis larutan dianggap 4,2 J g-1K-1),jika diketahui :
A. Urea
murea = 15 gram
c = 4,2 J g-1K-1
ΔT = -2oC
Q = m.c. ΔT
= 15 g . 4,2 J g-1K-1 . -2oC
= -126 kJ

Jadi, jumlah kalor yang diperlukan 15 gram urea untuk menurunkan suhu
adalah -126 kJ

B. Deterjen
mdeterjen = 15 gram
c = 4,2 J g-1K-1
ΔT = 2oC
Q = m.c. ΔT
= 15 g . 4,2 J g-1K-1. 2oC
= 126 kJ

Jadi, jumlah kalor yang diperlukan 15 gram deterjen untuk menaikkan suhu
adalah 126 kJ

C. Gamping
mgamping = 16 gram
c = 4,2 J g-1K-1
ΔT = 27oC
Q = m.c. ΔT
= 16 g . 4,2 J g-1K-1. 27oC
= 1,814 kJ

Jadi, jumlah kalor yang diperlukan 16 gram deterjen untuk menaikkan suhu
adalah 1,814 kJ
D. Garam
mgaram = 15 gram
c = 4,2 J g-1K-1
ΔT = 0oC
Q = m.c. ΔT
= 15 g . 4,2 J g-1K-1. 0oC
= 0 kJ

Jadi, jumlah kalor yang diperlukan 15 gram deterjen untuk menaikkan suhu
adalah 0 kJ

2. Perubahan Entalpi untuk 1 mol


Untuk setiap 1 mol air yang bereaksi dengan 1 mol gamping akan terjadi perubahan
kalor sebesar :
1,814 kJ
= 18,14 Kj/mol
0,1 𝑚𝑜𝑙

Oleh karena itu, pada saat reaksi suhu naik, maka reaksi berlangsung secara eksoterm
dan perubahan entalpinya bernilai negatif.

∆𝐻 = -18,14 Kj/mol

VI. Kesimpulan

1. Berdasarkan data hasil pengamatan tersebut yang mengalami kenaikan suhu paling tinggi
adalah gamping, sedangkan penurunan suhu paling tinggi adalah urea. Oleh karena itu,
semakin tinggi perubahan suhu( ∆𝑇 )antara suhu awal dan akhir, maka perubahan kalor
yang menyebabkan kalor mengalami kenaikan dan penurunan juga semakin besar serta
semakin tinggi pula perubahan entalpi( ∆𝐻 ), maka arah perbandingannya adalah
berbanding lurus.
2. Perubahan kalor pada suatu zat atas sistem yang ditentukan oleh perubahan suhu, massa
zat dan kalor jenis, kalor jenis adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1gram
zat setinggi 1k.
3. Perubahan energi pada reaksi terdapat dua jenis reaksi yang terjadi, yaitu reaksi eksoterm,
reaksi yang melepas kalor sistem ke lingkungan dan reaksi endoterm, yaitu reaksi yang
menyerap kalor dari lingkungan ke sistem.

Anda mungkin juga menyukai