KIMIA
Kelas : XI MIPA 2
Penulis
DASAR TEORI
Q = m.c.∆t
Dimana :
Q = kalor reaksi (joule)
M = massa sistem (gram)
∆t = perubahan suhu (K)
C = kalor jenis sistem
I. Tujuan Percobaan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan perubahan entalpi pada reaksi endoterm dan
reaksi eksoterm.
B. Bahan
1. Air 600 ml
2. Garam dapur 150
3. Batu Gamping 300 g
4. Diterjen 200 g
5. Urea
III. Langkah-langkah
1. Disiapkan segala alat dan bahan, kemudian dimasukkan 160 ml air dalam gelas
sterofoam, ukur suhunya dengan menggunakan thermometer dan catat hasilnya,
kemuadian dimasukkan pupuk urea 15 gram ditunggu beberapa saat dan ukur
kembali suhu tertinggi atau terendah dan catat hasilnya
2. Dibersihkan kembali gelas sterofoam dan dimasukkan 160 ml air kedalam gelas
sterofoam tersebut, kemudian ukur suhunya dengan menggunakan thermometer
kemudian catat hasilnya. Lalu dimasukkan deterjen 15 gram ditunggu beberapa
saat dan ukur kembali suhu tertinggi atau terendah dan catat hasilnya
3. Dibersihkan kembali gelas sterofoam dan dimasukkan 160 ml air kedalam gelas
sterofoam tersebut, kemudian ukur suhunya dengan menggunakan thermometer
kemudian catat hasilnya. Lalu dimasukkan garam 15 gram ditunggu beberapa saat
dan ukur kembali suhu tertinggi atau terendah dan catat hasilnya
4. Dibersihkan kembali gelas sterofoam dan dimasukkan 160 ml air kedalam gelas
sterofoam tersebut, kemudian ukur suhunya dengan menggunakan thermometer
kemudian catat hasilnya. Lalu dimasukkan gamping 16 gram ditunggu beberapa
saat dan ukur kembali suhu tertinggi atau terendah dan catat hasilnya.
Rangkaian alat
1. Hitunglah jumlah kalor yang diperlukan atau dilepas untuk menaikkan atau menurunkan
suhu jika kalor jenis larutan dianggap 4,2 J g-1K-1).
2. Tentukan berapa harga perubahan entalpi reaksi (dalam satuan kJ mol -1) untuk 1 mol zat
tersebut!
Jawab :
1. Jumlah kalor yang diperlukan atau dilepas untuk menaikkan atau menurunkan suhu
jika kalor jenis larutan dianggap 4,2 J g-1K-1),jika diketahui :
A. Urea
murea = 15 gram
c = 4,2 J g-1K-1
ΔT = -2oC
Q = m.c. ΔT
= 15 g . 4,2 J g-1K-1 . -2oC
= -126 kJ
Jadi, jumlah kalor yang diperlukan 15 gram urea untuk menurunkan suhu
adalah -126 kJ
B. Deterjen
mdeterjen = 15 gram
c = 4,2 J g-1K-1
ΔT = 2oC
Q = m.c. ΔT
= 15 g . 4,2 J g-1K-1. 2oC
= 126 kJ
Jadi, jumlah kalor yang diperlukan 15 gram deterjen untuk menaikkan suhu
adalah 126 kJ
C. Gamping
mgamping = 16 gram
c = 4,2 J g-1K-1
ΔT = 27oC
Q = m.c. ΔT
= 16 g . 4,2 J g-1K-1. 27oC
= 1,814 kJ
Jadi, jumlah kalor yang diperlukan 16 gram deterjen untuk menaikkan suhu
adalah 1,814 kJ
D. Garam
mgaram = 15 gram
c = 4,2 J g-1K-1
ΔT = 0oC
Q = m.c. ΔT
= 15 g . 4,2 J g-1K-1. 0oC
= 0 kJ
Jadi, jumlah kalor yang diperlukan 15 gram deterjen untuk menaikkan suhu
adalah 0 kJ
Oleh karena itu, pada saat reaksi suhu naik, maka reaksi berlangsung secara eksoterm
dan perubahan entalpinya bernilai negatif.
∆𝐻 = -18,14 Kj/mol
VI. Kesimpulan
1. Berdasarkan data hasil pengamatan tersebut yang mengalami kenaikan suhu paling tinggi
adalah gamping, sedangkan penurunan suhu paling tinggi adalah urea. Oleh karena itu,
semakin tinggi perubahan suhu( ∆𝑇 )antara suhu awal dan akhir, maka perubahan kalor
yang menyebabkan kalor mengalami kenaikan dan penurunan juga semakin besar serta
semakin tinggi pula perubahan entalpi( ∆𝐻 ), maka arah perbandingannya adalah
berbanding lurus.
2. Perubahan kalor pada suatu zat atas sistem yang ditentukan oleh perubahan suhu, massa
zat dan kalor jenis, kalor jenis adalah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1gram
zat setinggi 1k.
3. Perubahan energi pada reaksi terdapat dua jenis reaksi yang terjadi, yaitu reaksi eksoterm,
reaksi yang melepas kalor sistem ke lingkungan dan reaksi endoterm, yaitu reaksi yang
menyerap kalor dari lingkungan ke sistem.