PERKEMBANGAN HEWAN
SISTEM REPRODUKSI BETINA
OLEH :
LABORATORIUM BIOSISTEMATIKA
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2021
BAB 1
PENDAHULUAN
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Sriwijaya
konsepsi, tempat terjadinya konsepsi, dan terakhir sebagai tempat pertumbuhan
serta perkembangan hasil zigot sampai mencapai bentuk blastula yang siap
melakukan implanta (Kusmiyati et al., 2018).
Sistem reproduksi wanita diperlukan untuk penerimaan sel telur yang telah
dibuahi, untuk nutrisi, dan untuk perlindungan janin. Uterus terdiri dari tiga
lapisan, yaitu Lapisan perimetrium, Lapisan myometrium, dan Lapisan
endometrium. Pada umumnya uterus hewan terdiri dari sebuah korpus uteri dan
dua buah kornua uteri serta sebuah serviks. (Novita et al., 2018).
Rahim bergantung pada ligamen latum atau mesometrium yang menempel
pada dinding rongga perut dan pada panggul. Ketebalan dinding rahim bervariasi
dan fase pengeluaran lendir endometrium akan ditentukan oleh perubahan
hormonal pada siklus menstruasi. Perubahan ketebalan dinding rahim dapat terjadi
karena beberapa faktor yaitu Menjelang ovulasi, karena pengaruh hormon
estrogen. Setelah ovulasi, makin menebal karena pengaruh dari hormon
progesteron (Ihsan, 2020).
Serviks adalah sfingter yang terletak di antara rahim dan vagina. Struktur
serviks pada mamalia bervariasi, tetapi umumnya ditandai dengan benjolan di
dinding. Pada ruminansia, tonjolan ini berupa lereng melintang dan saling
bersilangan. lainnya, yang disebut cincin cincin. Vagina ialah saluran akhir dari
saluran kelamin dalam betina, terdapat didalam vulva. Fungsi utama dari vagina
yaitu sebagai agen untuk mngeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi,
hubungan seks. Jalan lahir pada waktu persalinan (partus). Vagina merupakan
saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8 sampai 10 cm dan berakhir pada rahim.
Alat kelamin luar terdiri atas klitoris, vulva dan beberapa kelenjar yang berada
pada vestibulum vulvae (Pratiwi et al., 2018).
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODOLOGI PRAKTIKUM
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Berdasarkan praktikum mengenai sistem reproduksi jantan pada hewan
vertebrata didapatkan hasil sebagai berikut :
4.1.1. Sistem Reproduksi Pisces Betina
Keterangan :
1. Ovarium
2. Oviduk
3. Saluran urogenital
Keterangan :
1. Ovarium
2. Oviduk
3. Kloaka
Keterangan :
1. Ovarium
2. Oviduk
3. Kloaka
4. Uterus
5. Oviduk
Universitas Sriwijaya
4.1.4. Sistem Reproduksi Aves Betina
Keterangan :
1. Ovarium kiri
2. Oviduk
3. Kloaka
4. Oviduk yang menyusut
Keterangan
1. Ovarium
2. Oviduk
3. Uterus
4. Serviks
5. Vagina
Universitas Sriwijaya
4.2. Pembahasan
Hewan amfibi, yaitu jenis hewan yang tergolong ovipar. Memiliki organ
reproduksi yang hampir sama dengan pisces. Memiliki dua jenis organ reproduksi
yaitu internal dan eksternal. Menurut Hayati (2020), menyatakan bahwa organ
reproduksi eksternal pada amphibi yaitu kloaka, sedangkan organ reproduksi
internal seperti gonad dan saluran reproduksi.
Sistem organ reproduksi pada hewan aves betina adalah ovarium. Menurut
Campbell (2004), menyatakan bahwa ovarium aves yang berkembang hanya
bagian kiri, terletak di bagian dorsal rongga abdomen. Ovarium kanan tidak
tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Aves termasuk hewan
ovipar yang proses pembuahannya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal).
Fertilisasi aves akan terjadi di daerah ujung oviduk, ditandai dengan masuknya sel
sperma ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi tersebut akan bergerak
mendekati kloaka.
Mamalia betina, bentuk anatomi ovarium kurang lebih sama, namun variasi
terjadi tergantung pada siklus estrus. Menurut Samuelson (2007), menyatakan
bahwa contohnya pada kuda, kuda tidak mengenal musim, sehingga perkawinan
mengubah bentuk ovarium menjadi lebih dinamis. Selama masa folikular dan
pasca ovulasi fase, bentuk ovarium terlihat jelas, sedangkan pada fase luteal ginjal
tidak muncul. Ovulasi hanya terjadi melalui fossa ovulasi dengan pembentukan
korpus luteum ke arah medial ovarium. Dinamika pertumbuhan folikel dan korpus
luteum pada kuda dapat diamati dengan presisi melalui USG.
Reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan yang
pembuahannya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Reptil umumnya
ovipar, tetapi ada juga yang ovovivipar Organ reproduksi reptil betina terdiri dari
sepasang ovarium sebagai organ reproduksi utama dan sistem reproduksi (oviduk).
Menurut Hayati (2020), menyatakan bahwa ovarium pada reptil berbentuk oval
dengan permukaan tidak beraturan (besar) dengan adanya folikel matang.
Ovarium terletak tepat di depan tulang belakang dan terpisah atau tidak menyatu
dengan saluran telur.
Ovarium memiliki hormon yang mempunyai peranan besar terhadap
reproduksi ialah estrogen dan progesteron. Menurut Hayati (2020), menyatakan
Universitas Sriwijaya
bahwa progesteron adalah nama umum untuk grup steroid yang terdiri dari 21
atom karbon. Progesteron merupakan salah satu hormon penting yang
berhubungan dengan reproduksi yang disekresikan oleh sel-sel luteal korpus
luteum. Progesteron merupakan hormon reproduksi yang bekerja sinergis dengan
estradiol sejak pubertas untuk menstimulasi terjadinya ovulasi dengan jalan
menggertak pelepasan LH.
Menurut praktikum yang dilakukan dan hasil yang diperoleh, perbedaan
antara sistem reproduksi jantan dan betina adalah sistem reproduksi jantan pada
dasarnya terdiri dari testis, yang merupakan tempat produksi sperma dan
testosteron. Tubulus seminiferus membawa sperma ke vesikula seminalis
sedangkan sperma sebelum didistribusikan. Penis berfungsi sebagai organ yang
menyalurkan sperma ke tubuh betina yaitu sebagai alat kopulasi. Sedangkan,
sistem reproduksi betina secara garis besar terdiri dari ovarium sebagai penghasil
sel telur (ovum) dan juga tempat produksi hormon. Tuba fallopi adalah tempat
pembuahan dan pembentukan zigot. Uterus merupakan tempat berkembangnya
calon bayi. Vagina sebagai organ kopulasi dan jalan lahir.
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Ismudiono., Pudji, S., Husni, A., Sri ,P., Abdul, S., dan Erma, S. 2010. Buku ajar
fisiologi reproduksi pada ternak. Surabaya : Airlangga University Press.
Susetyarini, E., Roimil, L., Siti ,Z., dan Endrik . 2020. Embriologi dan Reproduksi
Hewan (Bahasan Reproduksi Hewan). Malang : UMM Press.
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
Universitas Sriwijaya
Plagiarsm BAB 1 PENDAHULUAN
(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2021)
Universitas Sriwijaya