Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT DAN BAHAN

BIOKIMIA PERAIRAN
TAHUN 2019
Rizka Nurfadillah
Kelas B, Kelompok 3

ABSTRACT

Biochemistry lab work done with the waters of the tools and materials contained in
the laboratory. Practical introduction of tools and materials is intended that the practitioner
to identify the tools and materials to be used in each lab. In addition, the practitioner can
understand the description, function, working principle, ways of working, Standard
Operational Procedures (SOP) of the tools used, as well as Material Safety Data Sheets
(MSDS) from the materials used. It can minimize accidents during the practicum takes place.
The laboratory equipment includes, spectrophotometer which serves to absorbance of the
solution agent, an incubator that serves as a tool to stabilize the temperature, the refrigerator
which serves as a tool to prevent denaturation of the enzymes, hot plate that serves as a
means of homogenizing the mixture of substances or solvents. Tools other laboratory
equipment is like a test tube, flask erlenyer, petri dish funnels, glass beaker, burette,
volumetric pipette, flask, autoklap, and much more equipment with laboratory scale. The
materials used in biochemistry lab waters are Sodium Hydroxide, Hydrochloric Acid, Acetic
Acid, Aquades, and others.

Keywords : Tools, Materials, Lab, Biochemistry

PENDAHULUAN reaksi. Di samping peralatan gelas


Praktikum biokimia tidak dapat tersebut, pada praktikum biokimia
dipisahkan dengan alat-alat laboratorium perikanan ini terdapat spektofotometri
dan bahan-bahan kimia di dalamnya. yang digunakan untuk mengetahui
Peralatan yang digunakan pada seberapa besar kandungan absorban dalam
laboratorium biokimia hampir sama suatu zat, inkubator untuk membiakan
dengan peralatan-peralatan yang umumnya mikroorganisme dengan suhu tertentu yang
digunakan di laboratorium kimia, yaitu konstan, magnetik stirrer untuk mengaduk,
berupa alat-alat gelas antara lain tabung dan waterbath untuk memanaskan air
reaksi, cawan petri, pipet ukur, dan pipet sesuai suhu diinginkan.
volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, Praktikum biokimia juga
gelas piala, pH meter, gelas arloji, menggunakan bahan-bahan kimia dalam
termometer, botol tetes, dan rak tabung setiap praktikumnya. Bahan-bahan kimia
yang digunakan misalnya Natrium Peralatan praktikum yang
Hidroksida, Asam Klorida, Asam Asetat, dipresentasikan pada praktikum
Akuades, yang masing-masing bahan Pengenalan Alat dan Bahan Praktikum
memiliki sifat dan bahaya yang berbeda- Biokimia adalah spektofotometet,
beda. Perlu adanya pemahaman cara inkubator, lemari pendingin dan hotplate,
pemakaian bahan-bahan kimia ini agar waterbath, Lemari pendingin, autoklaf,
tdak terjadi kecelakaan yang tidak laminar air flow. dan masih banyak lagi
diinginkan. peralatan yang terdapat didalam
Tujuan diadakannya laboratorium ini laboratorium. Dalam praktikum ini
adalah agar setiap praktikan mampu dijelaskan deskripsi alat, fungsi alat,
mengenal dan memahami fungsi serta cara prinsip kerja, cara kerja, dan Standar
penggunaan berbagai alat yang ada Operasional Prosedur (SOP) dari alat-alat
dilaboratorium. Selain itu memahami tersebut.
tentang sifat-sifat dari bahan yang Bahan-bahan praktikum biokimia yang
digunakan agar tidak terjadi kecelakaan dipresentasikan diantaranya H2SO4 (Asam
pada saat praktikum. Apabila terjadi hal Sulfat), (Amonia), NaOH
yang tidak diinginkan, praktikan (Natrium Hidroksida), CH3COOH (Asam
diharapkan dapat melakukan penanganan Asetat). Aquades. Dalam praktikum ini
yang tepat. Setelah praktikum pengenalan dijelaskan mengenai Material Safety Data
alat dan bahan praktikum biokimia juga Sheets (MSDS) dari bahan tersebut yaitu
diharapkan dapat melakukan praktikum meliputi sifat bahan, sifat bahaya,
dengan lancar tanpa suatu kesulitan pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan,
apapun akibat ketidakpahaman dan penanganan jika terjadi kecelakaan
penggunaan alat dan bahan tersebut. akibat bahan kimia tersebut.

METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN


Praktikum Biokimia Perairan ini Adapun alat-alat laboratorium
dilaksanakan di Gedung 2 pada beserta deksripsi, fungsi, prinsip kerja,
Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan cara kerja, dan standar operasionalnya
THP, Fakultas Perikanan dan Ilmu meliputi :
kelautan Universitas Padjadjaran. Waktu A. Spektofotometer
dan Tempat Praktikum ini adalah Hari Spektofotometer merupakan alat
Kamis, tanggal 28 Maret 2019 pada pukul dengan metode analisa yang didasarkan
13.00 – 15.00 WIB. pada pengukuran serapan sinar
monokromatis oleh suatu lajur larutan
berwarna pada panjang gelombang spesifik
dengan menggunakan monokromator
prisma atau kisi difraksi dengan detector
Fototube. Dalam analisis cara
spektrofotometri terdapat tiga daerah
panjang gelombang elektromagnetik yang
digunakan, yaitu daerah UV (200-380 nm),
Gambar 1. Spektofotometer
daerah Visible (380-700 nm), daerah
Sumber: Common.wikimedia.org
Inframerah (700-3000 nm).
Prinsip kerja dari spektofotorometer ini
Menurut Cairns (2009),
berdasarkan hokum Lambert-Beer, bila
Spektrofotometer adalah alat untuk
cahaya monokromatik (I0), melalui suatu
mengukur transmitan atau absorban suatu
media (larutan), maka sebagian cahaya
sampel sebagai fungsi panjang gelombang.
tersebut diserap (Ia), sebagian dipantulkan
Tiap media akan menyerap cahaya pada
(Ir), dan sebagian lagi dipancarkan (It).
panjang gelombang tertentu tergantung
Transmitans adalah perbandingan
pada senyawa atau warna yang terbentuk.
intensitas cahaya yang di transmisikan
Senyawa yang menyerap cahaya dalam
ketika melewati sampel (It) dengan
daerah tampak (senyawa berwarna)
intensitas cahaya mula-mula sebelum
mempunyai elektron yang lebih mudah
melewati sampel (Io). Persyaratan hokum
ditunjukkan dari pada senyawa yang
Lambert-Beer antara lain: Radiasi yang
menyerap pada panjang gelombang lebih
digunakan harus monokromatik, energi
pendek (Herliani 2008).
radiasi yang di absorpsi oleh sampel tidak
Fungsi dari penggunaan menimbulkan reaksi kimia, sampel
spektofotometer ini adalah menghitunng (larutan) yang mengabsorpsi harus
ada melihat absorbansi pada larutan, homogeny, tidak terjadi flouresensi atau
sehingga dapat diketahui kandungan yang phosphoresensi, dan indeks refraksi tidak
zat yang terdapat dalam larutan tersebut, berpengaruh terhadap konsentrasi, jadi
dengan cara menyinari larutan tersebut larutan harus pekat (tidak encer).
dengan gelombang cahaya dengan Cara kerja dan standar operasional
frekuensi dan panjang gelombang tertentu. spektofotometer adalah memasukan cairan
yang akan diuji kedalam autoklap, cara
mamasukannya yaitu dengan menyentu
bagian buram dari autoklap dengan tujuan
agar sidik jari kitatidak menutupi
penyinaran gelombang cahaya, kemudian
memasukan autoklap kedalam
spektofotometer, namun sbelumnya
spektofotometer tersebut harus
dikalibrasikn terlebih dahulu, dan
menyetel alat tersebut harus seuai prosedur
dan harus melihat literatur terhadap
Gambar 2. Inkubator
panjang gelombang yang diterima pada zat
Sumber: Dokumentasi Pribadi
atau larutan tersebut.sampel berwarna
dibaca monokromator menguraikan cahaya
Inkubator berfungsi sebagai lemari
polikromatis menjadi beberapa komponen
steril tempat inkubasi untuk menumbuhkan
panjang gelombang tertentu
kultur sel maupun jaringan pada suhu
(monokromatis) yang berbeda
tertentu (Aurora 2013). Prinsip kerja alat
(terdispersi). Detektor akan mengubah
ini adalah tempat sterilisasi dengan suhu
cahaya menjadi sinyal listrik yang
terkontrol (0˚C - 450˚C kecepatan 0-1200
selanjutnya akan ditampilkan oleh
rpm).
penampil data dalam bentuk jarum
Cara kerja dan standar operasional dari
penunjuk atau angka digital.
alat ini adalah sampel yang akan
B. Inkubator diinkubasi dimasukkan ke dalam ruang
Inkubator merupakan suatu alat yang inkubator kemudian ditutup. Setelah itu,
digunakan untuk menstabilkan suhu, setiap diatur waktu dan suhu inkubasi agar
zat memilki kestabilan suhu yang berbeda, terkontrol. Suhu yang diatur adalah suhu
suhu suatu zat harus berada dalam keadaan optimum yang dibutuhkan zat tersebut.
stabil, untuk itu suhu harus distabilkan Dalam inkubator yang telah modern
menggunakan alat yang dinamakan biasanya larutan atau zat didalam
inkubator. inkubator bergerak-gerak didalamnya,
namun ada juga yang bersifat diam.

C. Lemari Pendingin
Lemari pendingin merupakan suatu
alat yang digunakan untuk mencegah
terjadinya pembusukan atau juga kerjanya tersebut adalah menghambat
mencegah terjadinya denaturasi pada kerja bakteri pembusuk dan juga
enzim. Lemari pendingin berfungsi mencegah terjadinya denaturasi pada
sebagai tempat penyimpanan, tempat enzim.
pendingan bahanatau sampel, dan untuk
D. Hot Plate Stirrer
menjaga kesegaran bahan yang ada di
Hot Plate Stirrer merupakan alat yang
dalamnya.
memiliki fungsi ganda dimana selain untuk
memanaskan suatu zat atau larutan
hotplate stirrer juga bisa digunakan untuk
menghomogenkan suatu larutan. Prinsip
kerja hotplate adalah mengocok media cair
sambil dipanasi. Setelah dihubungkan
dengan arus listrik, alat ini akan
menghomogenkan sekaligus memanaskan.

Gambar 3. Lemari Pendingin


Sumber: Dokumentasi Pribadi

Prisip kerja dari lemari pendingin


adalah menyedot panas keluar dan
mengubah fase operasi dengan sebuah
putaran refrigerator. Alat ini menggunakan
suhu yang dingin. Hal ini berhubungan
dengan hukum carnot.Pendinginan ini Gambar 4. Hot Plate Stirrer

dimaksudkan agar tidak terjadi Sumber: Dokumentasi Pribadi

pembusukan makanan, sebab suhu dingin


Cara kerja dan standar operasional
dapat menghambat laju pertumbuhan
Hotplate Stirrer ini adalah dengan
mikroba pembusuk.
menyetel hot plate lalu menyimpan zat
Cara kerja dan standar operasional
berupa larutan diatas Piringan, Kemudian
adalah memasukkan zat, baik berupa
disimpan diatas hot plate lalu dipasang
enzim ataupun zat lainnya kedalam lemari
berdasarkan suhu dalam literatur, dan aduk
tersebut. Biasanya suhu dibawah 0o C
menggunakan pelat. Pada sebagian hot
diatur pada lemari tersebut, kemudian
plate, pengadukan dapat dilakukan secara
otomatis, atau bisa juga digunakan secara Gambar 5. Waterbath
manual. Hal yang harus diperhatikan Sumber: Dokumentasi Pribadi
adalah pada saat pengaturan suhu tidak F. Laminar Air Flow
boleh terlalu, sebab akan hal tersebut dapat
menyebabkan kecelakaan kerja.
Pengaturan suhu harus disesuaikan jenis
zat yang akan dihomogenkan.

Gambar.6 laminar Air Flow

E. Waterbath (Sumber: Gentaurpromo.com)

Waterbath atau penangas air adalah Laminar Air Flow adalah meja kerja steril

alat untuk memanaskan bahan-bahan kimia untuk melakukan kegiatan inokulasi/

sample serta zat-zat pada suhu tertentu penanaman.

atau inkubasi pada suhu tertentu (Aurora Fungsi Laminar Air Flow : Untuk kultur

2013). Prinsip kerja dari alat ini adalah sel maupun jaringan yang dilakukan secara

memanaskan air pada bagian bawah steril dan aseptis dan Untuk preparasi

waterbath sampai mencapai titik didih air sampel yang membutuhkan kondisi steril

100˚C kemudian larutan yang akan dan aseptis.

dipanaskan disimpan di atasnya. Prinsip Kerja Laminar Air Flow

Cara kerja alat ini adalah diisi : meniupkan udara steril secara kontinue

waterbath dengan akuades sampai batas melewati tempat kerja sehingga tempat

tertentu, dinyalakan waterbath, diset pada kerja bebas dari, debu dan spora-spora

suhu 15-20 menit, dimasukkan zat kimia yang mungkin jatuh kedalam media, waktu

yang akan dipanaskan dan ditutup. Setelah pelaksanaan penanaman. Aliran udara

selesai alat ini dimatikan. berasal dari udara ruangan yang ditarik ke
dalam alat melalui filter pertama (pre-
filter), yang kemudian ditiupkan keluar
melalui filter yang sangat halus yang
disebut HEPA (High efficiency Particulate
Air FilterI), dengan menggunakan blower.
Cara Kerja dan SOP Laminar Air Flow :
1. Hidupkan lampu UV selama 2
jam, selanjutnya matikan segera
sebelum mulai bekerja.Pastikan tangan dibasuh dengan
kaca penutup terkunci dan pada desinfektan.
posisi terendah. 10. Matikan lampu neon dan
2. Nyalakan lampu neon dan blower.
blower dan Biarkan selama 5 G. Autoklaf
menit.
3. Cuci tangan dan lengan dengan
sabun gemisidal / alkohol 70 %.
4. Usap permukaan interior
LAF/BSC dengan alkohol 70 %
atau desinfektan yang cocok Gambar.5 Autoklaf
dan biarkan menguap. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
5. masukkan alat dan bahan yang Autuclaf adalah alat pemanas
akan dikerjakan, jangan terlalu tertutup yang digunakan untuk
penuh (overload) karena mensterilisasi suatu benda menggunakan
memperbesar resiko uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C,
kontaminan. 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit.
6. Atur alat dan bahan yang telah Fungsi Autoclaf : Mensterilisasi suatu
dimasukan ke LAF/BSC benda menggunakan uap (121 °C, 15 ibs)
sedemikian rupa sehingga ± 15 menit seperti halnya kukusan.
efektif dalam bekerja dan Prinsip Kerja Autoclaf : Uap air yang
tercipta areal yang benar-benar terbentuk dari pemanasan Autuklaf
steril. mendesak udara yang mengisi autoclave.
7. Jangan menggunakan pembakar Setelah udara dalam autoclave diganti
Bunsen dengan bahan bakar dengan uap air, katup udara/uap ditutup
alkohol tapi gunakan yang sehinggatekanan udara dalam autoclave
berbahan bakar gas. naik dan Pada saat tercapai tekanan dan
8. setelah selesai bekerja, biarkan suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi
2-3 menit supaya kontaminan dimulai dan timermulai menghitung waktu
tidak keluar dari BSC mundur. Setelah proses sterilisasi selesai,
9. Usap permukaan interior sumber panas dimatikan dan tekanan
LAF/BSC dengan alkohol 70 % dibiarkan turunperlahan hingga mencapai
dan biarkan menguap lalu suhu 0°.
Cara Kerja dan SOP Autoclaf :
1. Sebelum melakukan sterilisasi cek Kemudian klep-klep pengaman
dahulu banyaknya air dalam dibuka dan keluarkan isi autoclave
autoclave. Jika air kurangdari batas denganhati-hati.
yang ditentukan, maka dapat
ditambah air sampai batas tersebut.
Gunakan air hasil destilasi, untuk 1. H2SO4
menghindari terbentuknya kerak Nama dagang H2SO4 adalah asam
dan karat. sulfat. Persentase kekentalannya alah
2. Masukkan peralatan dan bahan. 93%. Sifatnya tidak berlaku larut
Jika mensterilisasi botol bertutup dalam air, tidak mudah terbakar, titik
ulir, maka tutup harusdikendorkan. didih 534 – 590˚C. Bahaya dari
3. Tutup autoclave dengan rapat lalu senyawa ini dapat menyebabkan iritasi
kencangkan baut pengaman agar dan terbakar, berbahaya jika teroles,
tidak ada uap yangkeluar dari bibir hindari uap ataupun asapnya.
autoclave. Klep pengaman jangan Pencegahan dari kecelakaan adalah
dikencangkan terlebih dahulu. gunakan dalam ventilasi cukup, hindari
4. Nyalakan autoclave, diaturtimer kontak dengan mata, kulit, atau baju,
dengan waktu minimal 15 menit serta cuci tangan dengan bersih setalah
pada suhu 121oC. memegang senyawa tersebut.
5. Tunggu sampai air mendidih Penyimpanan harap di tempat yang
sehingga uapnya memenuhi kering dan mempunyai ventilasi yang
kompartemen autoclave dan baik. Letakkan jauh dari material yang
terdesak keluar dari klep tidak cocok. Jangan lupa mencuci
pengaman. Kemudian klep tangan setelah memegang.
pengaman ditutup (dikencangkan) Penanggulan tumpahan yaitu serap
dantunggu sampai selesai. tumpahan dengan lap basah kemudian
Penghitungan waktu 15’ dimulai letakkan dalam tempat sampah kimia
sejak tekanan mencapai 2 atm. atau basa juga dinetralkan dengan basa
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, lemah. Penanganan bila terkena kulit
maka tunggu tekanan dalam segera basuh kulit minimal 15 menit
kompartemen turunhingga sama cuci dengan banyak air. Bila terkena
dengan tekanan udara di mata basuk mata minimal 15 menit dan
lingkungan (jarum padapreisure mencari bantuan medis. Jika tertelan
gauge menunjukke angka nol). berikan beberapa gelas susu atau air.
2. NH4OH air. Bahaya dari senyawa ini adalah
Nama dagang NH4OH adalah nitric beracun, membahayakan janin,
acid. Sifat fisika dna kimia senyawa ini menyebabkan kerusakan organ melalui
adalah berbentuk cair dan berwarna eksposur yang lama, sangat beracun
putih atau putih susu, memiliki bau dalam air dengan dampak jangka
ammonia, memiliki pH berkisar antara panjang. Pertolongan pertama jika
9.1 – 9.7, titik didihnya 100˚C, titik terhirup, segera hirup udara segar. Jika
leburnya 0˚C, tidak mudah terbakar, terjadi kontak kulit, bilas air dengan
dan dapat larut dalam air. pancuran air dan segera panggil dokter.
Bahaya dari senyawa ini adalah Jika kontak dengan mata bilas dengan
bersifat iritan dan korosif sehingga air yang banyak dan hubungi dokter.
dapat menyebabkan kulit dan dapat Jika tertelan, beri dua gelas air dan
menimbulkan kerusakan mata. hubungi dokter. Penyimpanan senyawa
Pertolongan pertama jika terhirup, ini harus tertutup sangat rapat, simpan
segera hirup udara segar. Jika terjadi di tempat yang berventilasi baik, tidak
kontak kulit, bilas air dengan pancuran ada suhu batasan dalam penyimpanan.
air dan segera hubungi dokter. Jika
4. Akuades
kontak dengan mata, bilas dengan air
Rumus kimia akuades adalah H2O.
yang banyak dan hubungi dokter. Jika
Sifat fisika dan kimia senyawa ini
tertelan beri dua gelas air dan hubungi
adalah berbentuk cair, tidak berwarna,
dokter. Penyimpanan untuk senyawa
tidak berbau, titik beku 0˚C, titik didih
ini adalah simpan dengan wadah
100˚C, tidak akan terbakar. Identifikasi
larutan bukan alumunium, timah, atau
bahaya dari senyawa ini yaitu tidak
seng. Saat disimpan harus tertiup
berbahaya dan tidak beracun.
sangat tepat di tempat yang kering.
Penyimpanan bahan ini yaitu simpan di
Suhu penyimpanan berdasarkan
wadah yang tidak memiliki daya serap
rekomendasi produk.
tinggi.
3. CH3COOH
5. NaOH
Nama dagang CH3COOH adalah
Nama dagang NaOH adalah
asam asetat. Sifat fisika dan kimia dari
natrium hidroksida, sodium hydrate,
senyawa ink adalah cairan mudah
coustic soda. Sifat senyawa ini adalah
terbakar, pH zat antara 5.5 – 6.5 pada
basa keras, rapuh, lembab, cepat
50 g/L 20˚C, korosif, dan larut dalam
menyerap CO2, padatan, dan tidak pending, dan lain sebagainya. Praktikan
berbau. Bahaya senyawa ini adalah juga dapat memahami cara kerja dan
bersifat korosif, mengiritasi permeater. standar operasional prosedur dari alat-alat
Cara penanganannya jika terjadi tersebut. Selain itu juga memahami
kontak dengan kulit atau mata, cuci Material Safety Data Sheets (MSDS) dari
dengan air yang banyak dan sabun, bahan-bahan yang digunakan dalam
hubungi segera dokter. praktikum biokimia perairan, bahan-bahan
tersebut di antaranya NaOH, HCl, H2SO4,
KESIMPULAN
CH3COOH, NH4OH, NaCl, akuades, dan
Kesimpulan yang didapatkan dari
lain sebagainya. Hal ini dapat
praktikum ini adalah praktikan dapat
memudahkan praktikan dalam
mengetahui alat dan bahan yang digunakan
mengoperasikan alat-alat laboratorium dan
untuk praktikum biokimia. Alat-alat yang
menggunakan bahan kimia praktikum-
digunakan dalam praktikum biokimia
praktikum biokimia perairan selanjutnya
antara lain spektofotometer, inkubator,
dan meminimalisir terjadinya kecelakaan
hotplate stirrer, waterbath, lemari
di ruang laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Bintang. Maria. 2010. “Biokimia Teknik Penelitian”. Jakarta: Erlangga.

Day, R.A. Jr and, A. L. Underwood. 1998. “Analisis Kimia Kualitatif”. Edisi Revisi
Terjemahan. R.Soendoro dkk. Erlangga: Jakarta.

Lehninger, Arbert. 1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Rochima, Emma dkk. 2013. Modul Praktikum Biokimia.Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Padjadjaran. Jatinangor : Tidak diterbitkan.

Vogel. 1990. “Buku Teks Analisis Organik dan Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro
Revisi G. Svehla Terjemahan Ir. L. Setrono dan Dr. A. Haelyana Pudjaatmaka”. PT
Kalman Media Pustaka: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai