Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

BAYI DG
ASFIKSIA

Oleh
Ns. Ramaita, M.Kep
IV. Gejala Klinik
1. Pernafasan terganggu
2. Detik jantung berkurang
3. Reflek / respon bayi melemah
4. Tonus otot menurun
5. Warna kulit biru atau pucat
Cara menilai Apgar Skor
* Appearance ( warna kulit )
* Pulse ( bunyi jantung )
* Grimance ( Reflek )
* Activite ( Tonus otot )
* Respiratory effort (usaha
bernafas)
Penilaian APGAR Skor
Tanda Vital Nilai = 0

1.Appearance Seluruh tubuh biru atau


putih (pucat)
2.Pulse Tidak ada

3.Grimance Tidak ada Lunglai

4.Activity Tidak ada/lumpuh

5.Respirotary Tidak ada


Tanda Tanda Nilai 1
Vital
1. Appearance Badan merah, kaki biru

2. Pulse Kurang dari 100 x/ menit

3. Grimance Menyeringai

4. Activity Fleksi ekstremitas

5. Respiratory Lambat atau tidak ada


Tanda-tanda Vital Nilai 2

1. Appearance Seluruh tubuh


kemerah-merahan
2. Pulse Lebih dari 150 x/ menit

3. Grimance Batuk dan bersin

4. Activity Fleksi kuat, gerak aktif

5. Respiratory Menangis kuat atau


keras
Derajat Asfiksia
1. Asfiksia Ringan ( Vigorous Baby )
* Nilai APGAR 7 – 9
* Bayi dlm keadaan baik sekali
* Tonus otot baik
* Seluruh tubuh kemerahan

Bayi sehat tdk memerlukan


tindakan istemewa
2. Asfiksia Sedang ( Mild Moderat )

Nilai APGAR 4 – 6
Frekwensi jantung > 100 kali
per menit
Tonus otot kurang baik
Sianosis
Reflek iritabilitas tidak ada
3. Asfiksia Berat

 NilaiAPGAR 0 – 3
 Frekensi jantung < 100 Kali
per
menit
 Tonus Otot buruk
 Sianosis berat
 Kadang-kadang pucat
 Reflek iritabilitas tidak ada
KOMPLIKASI
Sembab Otak
Perdarahan Otak
Anuria atau oliguria
Hyperbillirubinemia
Obstruksi usus
Kejang sampai koma
PENATALAKSANAAN
1. APGAR SKOR MNT I : 0-3
a. Jaga bayi tidak kedinginan
b. jangan diberi rangsangan taktil
dan obat perangsang
c. lakukan resusitasi
d. Lakukan segera intubasi
e. Berikan Natrium Bicarbonat 2-4
mcg/Kg BB
f. Lakukan pijat jantung
2. APGAR Skor Mnt I : 4-6
Perawatan seperti apgar skor 0-3
Jangan dimandikan
Beri rangsangan taktil 15-30 kali
Bila tdk berhasil beri O2 dengan
atau tanpa corong
Lakukan bag ventilation
Lakukan pijat jantung
3. APGAR Skor Mnt I : 7-10
Bersihkan jalan nafas dg kateter
dr lubang hidung lalu mulut
Pada asfiksia dg ketuban
mengandung miconium
bersihkan jalan nafas dr mulut ke
hidung
Bayi dibersihkan/dimandikan
Observasi tanda vital 2 – 4 jam
ASUHAN KEPERAWATAN
I.PENGKAJIAN
DS :
- Riwayat antenatal ibu
- Kehamilan dg resiko preterm
- Pemeriksaan kehamilan tak teratur
- Gerakan janin yg menurun
- kehamilan postdate ( kehamil. tdk sesuai )
- Komplikasi persalinan
- Adanya trauma lahir
- Persalinan dg pembedahan
- Pola nutrisi
- Pola eleminasi
- Latar belakang sosial budaya
- Kebiasaan ibu yg < baik
- Hub. Psikologis Ibu dan Bayi

DO :
- Keadaan bayi lemah dan hanya merintih
- Hipo/Hipertermi, pernfasan tidak teratur
- Kulit merah, ektremitas biru
- warna kunjuctiva anemis
- terdapat pernafasan cuping hidung
- terdapat penumpukan lendir
- Bibir pucat tdp tarikan intercostal
- Prekuensi bunyi jantung < 100 kali/mnt
- tali pusat layu
- akral dingin
- Reflek moro lemah

Data Penunjang :
- Hb, Leucosit, Trombosit
- Ph turun, PCO2 naik, PO2 turun (AGD)
DIAGNOSA ,INTERVENSI, IMPLEMENTASI

1. Pola Nafas Tidak Efektif b.d gangguan ventilasi


Tujuan : Kebutuhan O2 terpenuhi
Intervensi :
1. Letakkan bayi terlentang dengan alas
yang datar, kepala lurus, dan leher sedikit
tengadah/ekstensi dengan meletakkan
bantal atau selimut diatas bahu bayi
sehingga bahu terangkat 2-3 cm
2. Bersihkan jalan nafas, mulut, hidung bila
perlu.
3. Observasi gejala kardinal dan tanda-tanda
cyanosis tiap 4 jam
4. Kolaborasi dengan team medis dalam
pemberian O2 dan pemeriksaan kadar gas
darah arteri.
2. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh b.d
peningkatan metabolisme
Tujuan : suhu tubuh dalam rentang normal
Intervensi……………….. (tugas baca)
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.d gangguan proses penyerapan
Tujuan : Nutrisi terpenuhi
Intervensi :
1. Lakukan observasi BAB dan BAK jumlah dan
frekuensi serta konsistensi
2. Monitor turgor dan mukosa mulut.
3. Monitor intake dan out put.
4. Beri ASI/PASI sesuai kebutuhan.
5. Lakukan control berat badan setiap hari.

Resiko terjadinya Hipoglikemi


Tujuan : Tidak terjadi Hipoglikemia
Intervensi :
1. Berikan nutrisi secara adekuat dan catat serta
monitor setiap pemberian nutrisi.

2. beri selimut dan bungkus bayi serta perhatikan


suhu lingkungan

3. Observasi gejala kardinal (suhu, nadi, respirasi)

4. Kolaborasi dengan team medis untuk


pemeriksaan laborat yaitu distrostik
Resiko Terjadinya hipotermia
Tujuan : Tidak terjadi hipotermi
Intervensi :
1. Letakkan bayi terlentang diatas pemancar panas
(infant warmer)
2. Singkirkan kain yang sudah dipakai untuk
mengeringkan tubuh, letakkan bayi diatas
handuk / kain yang kering dan hangat.
3. Observasi suhu bayi tiap 6 jam.
4. Kolaborasi dengan team medis untuk pemberian
Infus Glukosa 5% bila ASI tidak mungkin
diberikan.
Resiko terjadi Infeksi
Tujuan : Infeksi tidak terjadi
Intervensi :
1. Lakukan teknik aseptik dan antiseptik dalam
memberikan asuhan keperawatan
2.Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan.
3. Pakai baju khusus/ short waktu masuk ruang
isolasi (kamar bayi)
4.Lakukan perawatan tali pusat
5.Jaga kebersihan (badan, pakaian) dan lingkungan
bayi.
6.Observasi tanda-tanda infeksi dan gejala kardinal
7.Hindarkan bayi kontak dengan sakit.
8.Kolaborasi dengan team medis untuk pemberian
antibiotik.
9.Siapkan pemeriksaan laboratorat sesuai advis
dokter yaitu pemeriksaan DL, CRP.
Gangguan hubungan interpersonal antara ibu dan
bayi
Tujuan : Terjadi hub. Batin antara ibu dan
bayi

Intervensi :
1. Jelaskan para ibu / keluarga tentang keadaan
bayinya sekarang.
2.Bantu orang tua / ibu mengungkapkan
perasaannya.
3. Orientasi ibu pada lingkungan rumah sakit.
4.Tunjukkan bayi pada saat ibu berkunjung (batasi
oleh kaca pembatas).

5.Lakukan rawat gabung jika keadaan ibu dan bayi


jika keadaan bayi memungkinkan.

Anda mungkin juga menyukai