Anda di halaman 1dari 11

Timah adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang mempunyai simbol Sn (bahasa : stannum)

dan nomor atom 50. Timah mempunyai dua kemungkinan bilangan oksidasi, +2 dan +4 yang sedikit
semakin stabil. Timah mempunyai 10 isotop stabil, banyak terbesar dalam tabel periodik.

Unsur timah tersebut memiliki 2 bentuk alotropik pada tekanan normal. Apabila dipanaskan, timah abu-
abu dengan struktur kubus, maka akan berubah pada 13.2 derajat Celcius.

Sehingga akan dapat berubah menjadi timah putih yang mempunyai struktur tetragonal. Dan ketika
timah didinginkan sampai suhu 13,2 derajat Celcius.

Bijih timah yang ditambang di Indonesia umumnya adalah dari jenis endapan timah aluvial dan sering
disebut sebagai endapan timah sekunder atau disebut timah placer.Kasiterit atau bijih timah adalah satu
galian timah oksida, SnO2 yang berwarna hitam atau merah kecoklatan. Kasiterit biasanya mengandung
mineral ikutan seperti pirit, kuarsa, zirkon, ilmenit, plumbum, bismut, arsenik, stibnite, kalkopirit, kuprit,
xenotim, dan monasit selain mineral utama timah. Kasiterit sampai masa kini merupakan mineral primer
penghasil timah dan senyawa kimia timah (tin chemical). Kegunaan dan manfaat timah adalah banyak
sekali, terutama untuk timah plating, solder dan pembuatan senyawa kimia, kain tahan api, untuk
membuat stabilisator PVC, pestisida, pengawet kayu, keramik, pigmen aditif semen, bantalan rem dan
sejumlah aplikasi medis. Pemanfaatkan timah untuk aplikasi material maju diantaranya katalis,
prekursor, bahan elektronik dan lapisan tipis semikonduktor menjadi tren yang menarik kedepannya.
Material maju tersebut sangat dibutuhkan saat ini dan masa yang akan datang terkait sifat-sifat unggul
yang dimilikinya. Dalam pembuatan material maju dari mineral kasiterit Indonesia masih ditemui
beberapa kendala, diantaranya proses pemurnian mineral kasiterit dari mineral pengikutnya. Kendala ini
perlu mendapat perhatian dengan cara melakukan investigasi lebih lanjut terkait peningkatan nilai
tambah mineral kasiterit Indonesia.

Jenis bijih timah sudah terlepas dari endapan induknya yaitu seperti timah primer, dan oleh air
diendapkan kembali di tempat lain yang lebih rendah.

Secara dengan ekonomis, penghasil mineral timah putih seperti kasiterit dengan rumus kimia yakni
SnO2, meskipun sebagian kecil timah ada yang dihasilkan dari sulfida seperti stanit, silindrit, frankeit,
kanfieldit dan tealit.

Mineral utama yang terkandung di dalam bijih timah adalah kasiterit, sedangkan mineral ikutannya
adalah pirit, kuarsa, zirkon, ilmenit, galena, bismut, arsenik, stibnit, kalkopirit, xenotim, dan monasit.

Unsur-unsur Timah
Timah tidak di temukan didalam unsur bebasnya di bumi ini akan tetapi didapat dari senyawaannya.
Pada jenis timah saat ini, timah di dapat dari sebuah mineral cassiterite ataupun tinstone.

Cassiterite merupakan sebuah mineral oksida dari timah SnO2, dengan kandungan timah berkisar 78%.

Contoh lain pada sumber bijih timah yang mungkin kurang mendapatkan perhatian.

Cassiterite adalah kompleks mineral sulfide yang merupakan stanite (Cu2FeSnS4) atau merupakan
sebuah mineral kompleks antara tembaga, besi, timah, belerang dan cylindrite.

Yang juga termasuk mineral kompleks dari timbale, timah, besi, antimony, belerang dua contoh mineral
ini umunya dapat ditemuka bersama dengan mineral logam yang lainnya seperti perak.

Pengolahan pada bijih timah, menjadi logam timah terdiri atas operasi konsentrasi atau mineral dressing
maupun ekstraksi yang merupakan sebuah peleburan atau smelting atau yang kita kenal degan
pemurnian refining.

Kegunaan Timah

Sebagai Lapisan Produk Baja

Sebagai Penyambung Logam dengan Solder

Sebagai Komponen Logam Ringan

Menjadi Magnet Konduksi

Sebagai Sensor Gas dalam Industri Keramik

Sebagai Bahan Kemasan

Sebagai Pelapis Kaleng

Sebagai Bahan Produksi Kaca

Sebagai Bahan Kombinasi Perunggu

Sifat-Sifat Timah
Timah biasa terbentuk oleh 9 isotop yang stabil. Ada 18 isotop lainnya yang diketahui. Timah merupakan
logam perak keputih-putihan, mudah dibentuk, ductile dan memilki struktur kristal yang tinggi.

Apabila pada struktur tersebut dipatahkan, maka akan terdengar suara yang dikenal dengan tangisan
timah ketika sebatang unsur ini dibengkokkan.Jenis-jenis Timah

Timah hitam

Timah putih

Timah cair

Timah abu-abuJumlah timah yang sedikit dalam makanan tidak berbahaya. Limit dalam makanan adalah
300 mg/kg. Senyawa timah triakil dan triaril digunakan sebagai racun biologi (biocides) dan perlu
ditangani secara dengan hati-hati.

senyawa

Timah(II) hidroksida

senyawa kimia

Bahasa

Unduh PDF

Pantau

Sunting

Timah(II) hidroksida adalah senyawa anorganik dengan rumus Sn(OH)2. Satu-satunya materi terkait
dengan timah(II) hidroksida yang telah diakui adalah Sn6O4(OH)4. Senyawa ini merupakan senyawa
putih padat yang tidak dapat larut dalam air.

Timah(II) klorida adalah suatu padatan kristalin putih dengan rumus kimia SnCl2. Senyawa ini
membentuk suatu dihidrat yang stabil, tetapi larutan berairnya cenderung mengalami hidrolisis,
terutama jika panas. SnCl2 umum digunakan sebagai agen pereduksi (dalam larutan asam), dan dalam
bak elektrolitik untuk pelapisan timah. Timah(II) klorida jangan sampai terkecoh dengan klorida timah
lainnya; Timah(IV) klorida (SnCl4).

Timah(II) oksida adalah suatu senyawa dengan rumus kimia SnO. Senyawa ini terdiri dari timah dan
oksigen dan dalam senyawa ini timah memiliki bilangan oksidasi +2. Terdapat dua bentuk timah(II)
oksida, yaitu bentuk yang berwarna biru-hitam dan stsabil, dan bentuk yang berwarna merah dan
metastabil
Timah dioksida (Timah(IV) oksida), juga dikenal sebagai stanni oksida, adalah senyawa anorganik dengan
rumus SnO2. Bentuk mineral SnO2 adalah kasiterit, dan ini adalah bijih utama timah.[9] Dengan
banyaknya nama lain, oksida timah ini adalah bahan baku paling penting dalam industri timah. Ia berupa
padatan tak berwarna, diamagnetik, dan amfoter

Timah dioksida (Timah(IV) oksida), juga dikenal sebagai stanni oksida, adalah senyawa anorganik dengan
rumus SnO2. Bentuk mineral SnO2 adalah kasiterit, dan ini adalah bijih utama timah.[9] Dengan
banyaknya nama lain, oksida timah ini adalah bahan baku paling penting dalam industri timah. Ia berupa
padatan tak berwarna, diamagnetik, dan amfoter.

Sifat Umum Timah (Sn)

ü Timah merupakan logam perak keputih-putihan,

ü ductile dan memilki struktur kristal yang tinggi,

ü Dalam keadaan normal (13 – 160 °C), logam ini bersifat mengkilap dan mudah dibentuk.

ü Timah juga tidak mudah teroksidasi dalam udara sehingga tahan karat.

ü Ditemukan dalam banyak alloy, dan digunakan untuk melapisi logam lainnya untuk mencegah karat.

Sifat Fisik Timah (Sn)

ü Keadaan benda : Padat

ü Titik lebur : 505.08 K (449.47 °F)

ü Titik didih : 2875 K (4716 °F)

ü Densitas : 7,365 g/cm3 (Sn putih) 5,769 g/cm3 (Sn abu-abu)

ü Volume molar : 16.29 ×10-6 m3/mol

ü Kalor penguapan : 295.8 kJ/mol

ü Kalor peleburan : 7.029 kJ/mol

ü Kalor jenis : 27,112 J/molK

ü Panas fusi : 7,03 kJ/mol

ü Tekanan uap : 5.78 E-21 Pa at 505 K

ü Kecepatan suara : 2500 m/s pada 293.15 K


Sifat Mekanik Timah (Sn)

ü Kekuatan tariknya rendah, sekitar 2000 psi

ü Modulus Youngnya adalah 5,9-7,8 x 10^6 psi

ü Kekuatan Mohs 1,8 atau Brinell 5,0 (1000 kg, 10 mm)

Sifat Kimia Timah (Sn)

ü Bobot atom : 118.710 sma

ü berat jenis : 7,3 g/cm3

ü Jari-jari atom : 145 (145) pm

ü Jari-jari kovalen : 141 pm

ü Jari-jari van der Waals : 217 pm

ü Konfigurasi elektron : [Kr]4d10 5s2 5p2

ü Elektron per tingkat energi : 2, 8, 18, 18, 4

ü Bilangan oksidasi : 4,2, -4

ü Nomor atom : 50

ü Nomor massa : 118,71

ü Elektronegatifitas : 1,96 (skala pauli)

ü Energi ionisasi 1 : 708,6 kJ/mol

ü Energi ionisasi 2 : 1411,8 kJ/mol

ü Energi ionisasi 3 : 2943,0 kJ/mol

ü Jari-jari atom : 140 pm

ü Jari-jari ikatan kovalen: 139 pm

ü Jari-jari van der waals : 217 pm

ü Struktur kristal : tetragonal (Sn putih) kubik diamond (Sn abu-abu)

ü Konduktifitas termal : 66,8 W/mK


ü Timah merupakan logam lunah, fleksibel, dan warnanya abu-abu metalik. Timah tidak mudah
dioksidasi dan tahan terhadap korosi disebabkan terbentuknya lapisan oksida timah yang menghambat
proses oksidasi lebih jauh. Timah tahan terhadap korosi air distilasi dan air laut, akan tetapi dapat
diserang oleh asam kuat, basa, dan garam asam. Proses oksidasi dipercepat dengan meningkatnya
kandungan oksigen dalam larutan.

ü Jika timah dipanaskan dengan adanya udara maka akan terbentuk SnO2.

ü Timah ada dalam dua alotrop yaitu timah alfa dan beta. Timah alfa biasa disebut timah abu-abu dan
stabil dibawah suhu 13,2 °C dengan struktur ikatan kovalen seperti diamond. Sedangkan timah beta
berwarna putih dan bersifat logam, stabil pada suhu tinggi, dan bersifat sebagai konduktor.

ü Timah larut dalam HCl, HNO3, H2SO4, dan beberapa pelarut organic seperti asam asetat asam oksalat
dan asam sitrat. Timah juga larut dalam basa kuat seperti NaOH dan KOH.

ü Timah umumnya memiliki bilangan oksidasi +2 dan +4. Timah(II) cenderung memiliki sifat logam dan
mudah diperoleh dari pelarutan Sn dalam HCl pekat panas.

ü Timah bereaksi dengan klorin secara langsung membentuk Sn(IV) klorida.

ü Hidrida timah yang stabil hanya SnH4.

ž Senyawaan Timah (Sn)

Senyawaan timah yang penting adalah organotin, SnO2, Stanat, timah klorida, timah hidrida, dan timah
sulfide.

Senyawaan Organotin :

Seperti yang telah dijelaskan diatas senyawa organotin adalah senyawa yang dibangun dari timah dan
substituen hidrokarbon sehingga terdapat ikatan C-Sn. Contoh beberapa senyawa organotin ini adalah:

Tetrabutiltimah, dipakai sebagai material dasar untuk sintesis senyawaan di- dan tributil.

Dialkil atau monoalkil-timah, dipakai sebagai stabilisator panas dalam pembuatan PVC.

Tributil-Timah oksida, dipakai untuk pengawetan kayu.

Trifenil-Timah asetat, merupakan kristal putih yang dipakai untuk insektisida dan fungisida.

Trifenil-timah klorida dipakai sebagai biosida

Trimetil-timah klorida, dipakai sebagai biosida dan sintesis senyawa organic.


Trifenil-timah hidroksida, untuk fungisida dan engontrol serangga.

dll

Senyawa organotin dibuat dari reagen Grignard dengan timahtetraklorida. Metode yang lain adalah
dengan menggunakan reaksi Wurtz seperti senyawaan alkil natrium dengan tmah halide ataupun
dengan menggunakan reaksi pertukaran antara timah halide dengan senyawaan organo-aluminium.

Timah Oksida :

Merupakan senyawa anorganik dengan rumus kimia SnO2. Oksida timah ini merupakan oksida timah
yang paling penting dalam pebuatan logam timah. SnO2 memiliki struktur kristal rutile dimana setiap 1
atom Sn berkoordinasi dengan 6 atom oksigen. SnO2 tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam asam
dan basa kuat. SnO2 larut dalam asam halide membentuk heksahalostanat seperti:

SnO2 + 6HI -> H2SnI6 + 2H2O

Atau jika dilarutkan dalam asam maka:

SnO2 + 6H2SO4 -> Sn(SO4)2 + 2H2O

SnO2 larut dalam basa membentuk stanat dengan rumus umum Na2SnO3. SnO2 digunakan bersama
dengan vanadium oksida sebagai katalis untuk oksidasi senyawa aromatic, dipakai sebagai pelapis,
ataupun sebagai bahan pembuatan organotin.

Timah(II) Klorida :

SnCl2 berupa padatan kristal berwarna putih, dapat membentuk dihidrat yang stabil. SnCl2 dipakai
sebagai reduktor dalam larutan asam, dan juga dalam cairan electroplating. SnCl2 dibuat dengan cara
reaksi gas HCl kering dengan logam Sn.

Sn + 2HCl -> SnCl2 + H2

SnCl2 memiliki satu pasangan electron bebas. Dalam bentuk fasa gas maka molekul SnCl2 berbentuk
bengkok, sedangkan pada bentuk padatan SnCl2 membentuk rantai yang saling terhubung dengan
jembatan klorida. Selain dipakai sebagai reduktor SnCl2 juga dipakai sebagai katalis, reagen analisis
untuk raksa, dan juga dipakai sebagai aditif makanan untuk mempertahankan warna dan sebagai
antioksidan.

Timah(IV) Klorida :
Disebut juga stani klorida atau timah tetraklorida merupakan senyawaan kimia dengan rumus SnCl4.
Pada suhu kamar SnCl4 ini merupakan cairan yang tidak berwarna dan akan membentuk kabut jika
terjadi kontak dengan udara. SnCl4 dipergunakan sebagai senjata kimia dalam perang dunia ke-1,
dipakai untuk memperkuat gelas, dan sebagai bahan dasar pembuatan organotin.

Timah Sulfida :

Senyawaan timah dengan belerang terdapat sebagai SnS yaitu timah(II)sulfide dan ada dialam sebagai
mineral herzenbergite. Pebuatan SnS adalah dibuat dengan mereaksikan belerang, SnCl2 dan H2S.

Sn + S -> SnS

SnCl2 + H2S -> SnS + 2HCl

Sedangkan timah(IV) sulfide memiliki rumus SnS2 dan terdapat dialam sebagai mineral berndtite.
Senyawa ini mengendap sebagai padatan berwarna coklat dengan penambahan H2S pada larutan
senyawa timah(IV) dan banyak dipakai sebagai ornament dekoratif karena warnanya mirip emas.

Timah Hidrida :

Hidrida dari timah disebut sebagai stannan dan rumus formulanya adalah SnH4. Hidrida timah ini dapat
dibuat dengan cara mereaksikan antara SnCl4 dengan LiAlH4. Stannan terdekomposisi secara lambat
menghasilkan loga timah dan gas hydrogen. Hidrida timah ini sangat analog dengan gas metana CH4.

Stanat :

Dalam ilmu kimia stanat berkoporasi dengan senyawaan:

Ortostanat yang memiliki rumus kimia SnO44- contoh senyawaannya adalah K4SnO4 atau Mg2SnO4.

Metastanat yaitu MSnO3 atau M2SnO3 yaitu campuran oksida atau polimerik anoin.

Perlu dicatat bahwa asam stanit yang merupakan precursor stanat sebenarnya tidak terdapat dialam
dan ini sebenarnya merupakan hidrat dari SnO2. Istilah stanat juga dipakai untuk sufiks penamaan
senyawa misalnya SnCl62- hesaklorostanat.

ž Cara Memperoleh Timah (Sn)


Timah diperoleh terutama dari mineral cassiterite yang terbentuk sebagai oksida. Timah
terbentuk sebagai endapan primer pada batuan granit dan pada daerah sentuhan batuan endapan
metamorf yang biasanya berasosiasi dengan turmalin dan urat kuarsa timah, serta sebagai endapan
sekunder, yang di dalamnya terdiri dari endapan alluvium, elluvial, dan koluvium.

ž Cara Memproduksi Timah (Sn)

Berbagai macam metode dipakai untuk membuat timah dari biji timah tergantung dari jenis biji dan
kandungan impuritas dari biji timah. Bijih timah yang biasa digunakan untuk produksi adalah dengan
kandungan 0,8-1% (persen berat) timah atau sedikitnya 0,015% untuk biji timah berupa bongkahan-
bongkahan kecil. Biji timah dihancurkan dan kemudian dipisahkan dari material-material yang tidak
diperlukan, adakalanya biji yang telah dihancurkan dilewatkan dalam “floating tank” dan titambahkan
zat kimia tertentu sehingga biji timahnya bisa terapung sehingga bisa dipisahkan dengan mudah.

Biji timah kemudian dikeringkan dan dilewatkan dalam alat pemisah magnetik sehingga kita dapat
memisahkan biji timah dari impuritas yang berupa logam besi. Biji timah yang keluar dari proses ini
memiliki konsentrasi timah antara 70-77% dan hampir semuanya berupa mineral Cassiterite.

Cassiterite selanjutnya diletakkan dalam furnace bersama dengan karbon dalam bentuk coal atau
minyak bumi. Adakalanya juga ditambahkan limestone dan pasir untuk menghilangkan impuritasnya
kemudian material dipanaskan pada suhu 1400 °C. Karbon bereaksi dengan CO2 yang ada didalam
furnace membentuk CO, CO ini kemudian bereaksi dengan cassiterite membentuk timah dan
karbondioksida. Logam timah yang dihasilkan dipisahkan melalui bagian bawah furnace untuk diproses
lebih lanjut. Untuk memperoleh timah dengan kemurnian yang tinggi maka dapat dilakukan dengan
menggunakan proses elektrolisis. Dengan cara ini kemurnian timah yang diperoleh bisa mencapai 99,8%.

ž Kegunaan Timah (Sn)

ü Untuk membuat kaleng (tim plate) berbagai macam produk,

ü melapisi kaleng yang tebuat dari besi yang akan melindungi besi dari perkaratan,

ü bahan baku logam pelapis,

ü solder(52%),

ü industri plating (16%),

ü bahan dasar kimia (13%)

ü kuningan & perunggu (5,5%)

ü industri gelas (2%)


ü dan berbagai macam aplikasi lain (11%).

ž Dampak Dari Timah (Sn)

Timah juga terdapat dalam beberapa makanan. Jumlah timah yang sedikit dalam makanan tidak
berbahaya. Limit dalam makanan di Amerika Serikat adalah 300 mg/kg.

Senyawa timah triakil dan triaril digunakan sebagai racun biologi (biocides) dan perlu ditangani
secara hati-hati.

ž Paduan Timah (Sn)

Logam timah banyak manfaatnya baik digunakan secara tunggal maupun sebagai paduan logam (alloy)
dengan logam yang lain terutama dengan logam tembaga. Logam timah juga sering dipakai sebagai
container dalam berbagai macam industri. Contoh-contoh paduan antara tembaga dan timah adalah:

Pewter, merupakan paduan antara 85-99% timah dan sisanya tembaga, antimony, bismuth, dan timbale.
Banyak dipakai untuk vas, peralatan ornament rumah, atau peralatan rumah tangga.

Bronze adalah paduan logam timah dengan tembaga dengan kandungan timah sekitar 12%.

Fosfor Bronze adalah paduan bronze yang ditambahkan unsur fosfor.

Perunggu adalah paduan tembaga dan timah.

o Mutu komersial biasanya mengandung timah 3-8% untuk produk tempa dan sampai dengan 12%
untuk produk cor.

o Gunmetals adalah perunggu, yang juga mengandung seng

Plating

Logam timah banyak dipergunakan untuk melapisi logam lain seperti seng, timbale dan baja dengan
tujuan agar tahan terhadap korosi. Aplikasi ini banyak dipergunakan untuk melapisi kaleng kemasan
makanan dan pelapisan pipa yang terbuat dari logam.

Superkonduktor
Timah memiliki sifat konduktor dibawah suhu 3,72 K. Superkonduktor dari timah merupakan
superkonduktor pertama yang banyak diteliti oleh para ilmuwan contoh superkonduktor timah yang
banyak dipakai adalah Nb3Sn.

Solder

Solder sudah banyak dipakai sejak dahulu kala. Timah dipakai dalam bentuk solder merupakan
campuran antara 5-70% timah dengan timbale akan tetapi campuran 63% timah dan 37% timbale
merupakan komposisi yang umum untuk solder. Solder banyak digunakan untuk menyambung pipa atau
alat elektronik.

Pembuatan Senyawa Organotin

Senyawa organoti merupakan senyawa kimia yang terdiri dari timah (Sn) dengan hidrokarbon
membentuk ikatan C-Sn. Senyawa ini merupakan bagian dari golongan senyawa organometalik.
Senyawa ini banyak dipakai untuk sintesis senyawa organic, sebagai biosida, sebagai pengawet kayu,
sebagai stabilisator panas, dan lain sebagainya.

Pembuatan Senyawaan Kimia Untuk Berbagai Keperluan

Logam timah juga dipakai untuk membuat berbagai maca senyawaan kimia. Salah satu senyawa kimia
yang sangat penting adalah SnO2 dimana dipakai untuk resistor dan dielektrik, dan digunakan untuk
membuat berbagai macam garam timah. Senyawa SnF2 merupakan aditif yang banyak ditambahkan
pada pasta gigi. Senyaan timah, tembaga, barium, kalsium dipakai untuk pembuatan kapasitor. Dan
tentu saja senyawaan kimia juga sering dipakai untuk pembuatan katalis.

Anda mungkin juga menyukai