Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH HUJAN ASAM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4 INDRALAYA B

Adinda Herta Chairunissa 06091282227049

Dwi Maharani 06091382227074

Juwita Karmila 06091282227056

Marinda Fitria 06091282227031

Nazwa Uswatun Hasanah 06091282227063

DOSEN PENGAMPU :

Drs. Khoiron Nazip, M.Si.


Nike Anggraini, S.Pd., M.Sc.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan
berjudul Hujan Asam. Penyusunan makalah ini mendapat bimbingan, petunjuk, dan bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Kami juga berterima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak Drs. Khoiron Nazip, M.Si. dan Ibu Nike Anggraini, M.Sc. selaku dosen
pembimbing mata kuliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan. Dalam penyusunan makalah ini, kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dikarenakan keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman kami. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan/atau saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
membantu dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Indralaya, 29 Maret 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I ................................................................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1

1.3. Tujuan .................................................................................................................... 1

1.4. Manfaat................................................................................................................... 2

BAB II.................................................................................................................................. 3

2.1. Pengertian Hujan Asam ........................................................................................... 3

2.2. Penyebab Terjadinya Hujan Asam........................................................................... 4

2.3. Proses Terjadinya Hujan Asam ............................................................................... 5

2.4. Dampak Hujan Asam .............................................................................................. 5

2.5. Pengendalian Hujan Asam ...................................................................................... 6

BAB III ................................................................................................................................ 9

3.1. Kesimpulan................................................................................................................. 9

3.2. Saran .......................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Zaman sekarang tinggi kegiatan perekonomian manusia. Hal ini banyak sekali
menimbulkan efek positif seperti kemudahan berkomunikasi, bepergian jarak jauh,
kemudahan mengakses internet, dan berkembangnya bidang kedokteran, serta banyak
peralatan yang canggih yang memudahkan pekerjaan. Dampak negatifnya
perkembangan industri dan transportasi. Hal ini menyebabkan banyaknya polutan
dihasilkan dari industri dan transportasi. Banyak limbah yang dihasilkan dari kegiatan
industri yang menyebabkan tercemarnya sungai dan tercemarnya udara dan penurunan
udara yang bersih. Hujan yang bersifat asam memiliki pH rendah di bawah 5,5. pH air
hujan berbanding terbalik dengan kadar polutan penyebab asam jika pH air hujan
rendah, maka polutan tinggi.
Hujan asam dan polusi udara memiliki hubungan yang erat. Karena sebagian
besar dari polutan yang dihasilkan dari kawasan industri adalah penyebab hujan asam.
Tidak hanya polutan industri, asap dari kendaraan juga dapat menyebabkan hujan asam.
Bahkan letusan vulkanik juga mencakup salah satu penyebab hujan asam. Di dalam
polutan-polutan tersebut mengandung berbagai jenis senyawa kimia, salah satunya
yaitu sulfur (belerang) yang kemudian belerang ini akan dilepaskan dan tersebar di
udara dan mengakibatkan tercemarnya udara di bumi. Hujan asam mempengaruhi
keberadaan kehidupan di bumi, termasuk tumbuhan. Tumbuhan dapat rusak karena
terkena benda asing yang terdapat pada tetesan hujan asam tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan hujan asam?


2. Apa saja penyebab hujan asam?
3. Bagaimana proses dari terjadinya hujan asam?
4. Apa saja dampak dari hujan asam?
5. Bagaimana pengendalian hujan asam di Indonesia?

1.3. Tujuan

1
1. Mengetahui pengertian dari hujan asam.
2. Mengetahui penyebab dari terjadinya hujan asam.
3. Mengetahui bagaimana proses dari terjadinya hujan asam.
4. Menganalisis apa saja dampak dari hujan asam.
5. Mengetahui dan mempelajari cara mengendalikan hujan asam di Indonesia.

1.4. Manfaat

Terhadap mahasiswa dapat dijadikan contoh untuk membuat makalah lebih


lanjut dan terhadap pembaca dapat dijadikan informasi untuk menambah wawasan
mengenai hujan asam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hujan Asam

Hujan asam memiliki pH yang rendah dan merupakan hujan asam yang korosif.
Hujan asam biasa disebut dengan hujan dan mengandung endapan asam seperti nitrogen
oksida (NOx) dan belerang (SO₂). Endapan ini dibawa oleh udara dan berdifusi ke
atmosfer. Hujan asam dikenal dengan deposisi asam. Ada dua jenis deposisi asam, yaitu
deposisi kering dan deposisi basah.
 Deposisi kering adalah dimana tumbuhan hewan dan manusia terkena udara
yang mengandung asam. Dapat ditemukan pada daerah perkotaan dan
perbukitan karena adanya pencemaran udara akibat dari asap kendaraan, asap
pabrik, ataupun erupsi gunung berapi.
 Deposisi basah adalah hujan yang bersifat asam. Terjadinya deposisi basah
ketika asam yang ada di udara larut dalam butir-butir air yang ada di awan.
Apabila hujan turun dari awan tersebut, maka air hujan akan bersifat asam.
Deposisi asam dapat terjadi apabila air hujan menyatu dengan udara yang
mengandung asam dan asam tersebut larut dalam air, maka air itulah yang
disebut dengan hujan asam.

Sebuah hujan dapat dikatakan sebagai hujan asam apibila memiliki tingkat
keasaman atau PH dibawah normal yaitu pada Ph 0-5,6. Beberapa kandungan hujan
asam yaitu karbondioksida (CO₂) yang larut dengan air hujan dan bersifat asam lemah.
Beberapa pengaruh dari hujan asam yaitu antara lain menurunnya jumlah ikan yang
berada di danau, rusaknya lapisan lilin yang ada di daun tumbuhan hujau, hilangnya
berbagai nutrisi, membuat tumbuhan menjadi tidak tahan dingin, serangga, ataupun
jamur, membuat pertumbuhan akar pada tumbuhan menjadi lambat, dan dapat
menyebabkan berbagai penyakit pada makhluk hidup. Terdapat 6 karakteristik hujan
asam meliputi :

1. Memiliki ph asam dibawah 5,7


2. Terjadi peningkatan emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida di atmosfer.
3. Disebabkan oleh peningkatan kadar sulfat dan asam nitrat yang ada di udara.
4. Pada orang yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah dapat mengalami
pusing
3
5. Menyebabkan kulit menjadi gatal- gatal dan memerah
6. Dapat menyebabkan orang terserang gangguan jantung dan paru- paru.

2.2. Penyebab Terjadinya Hujan Asam

Penyebab terjadinya hujan asam yaitu belerang (sulfur) dan nitrogen di udara
yang bereaksi dengan oksigen membentuk nitrogen oksida dan sulfur dioksida.
Berdasarkan sumbernya, penyebab hujan asam dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Penyebab alami
Penyebab alami terjadinya hujan asam yaitu meliputi karna aktivitas
meletusnya gunung berapi, dan kebakaran hutan. Gas-gas yang dihasilkan
seperti gas yang ditimbulkan dari aktivitas gunung berapi akan tertahan di
atmosfer dan gas yang dihasilkan dari asap akibat kebarakaran hutan akan
terkumpul dan tertahan di atmosfer. Saat terjadi hujan, gas-gas itu akan bereaksi
dengan air (H₂O) lalu menghasilkan asam yang konsentrasinya bergantung pada
jumlah gas yang bereaksi dengan air.
2. Antropogenik (karna aktivitas manusia)
Beberapa aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhannya
memerlukan berbagai kegiatan pendukung lainnya seperti alat transportasi dan
industri, listrik, termasuk pertanian dan peternakan hewan. semuanya dapat
menjadi sumber pencemaran udara diatmosfir. Beberapa aktivitas manusia yang
dapat menimbulkan terjadinya hujan asam diantaranya adalah peleburan logam,
pembakaran BBF, pembangkit listrik dan aktivitas pabrik.

Gas-gas yang terdapat pada proses terjadinya hujan asam antara lain adalah :

1. Karbondioksida (CO₂)
Karbondioksida adalah gas hasil proses pembakaran. CO2 dapat
ditimbulkan karena pernapasan makhluk hidup, hasil pembakaran, polusi
kendaraan bermotor dan lain sebagainya.
2. Karbon monoksida (CO)
Karbon monoksida yaitu gas yang dihasilkan dari proses pembakaran.
CO dapat ditimbulkan akibat pernapasan makhluk hidup, hasil pembakaran,
polusi kendaraan bermotor, dan lain sebagainya
3. Uap air (H2O)

4
Uap air adalah partikel yang berperan pada proses hujan. Uap air timbul
karena adanya penguapan air oleh sinar matahari.
4. Hidrogen Sulfida (H2S)
Hidrogen sulfida merupakan gas yang muncul karena proses
pembakaran atau pemanasan belerang.
5. Sulfur dioksida
Sulfur dioksida adalah gas yang muncul karena pembakaran belerang,
seperti halnya hidrogen sulfida.

2.3. Proses Terjadinya Hujan Asam

1. Evaporasi
Kegiatan manusia juga merupakan satu dari banyak pemicu hal tersebut,
karena kegiatan tersebut bisa menciptakan senyawa seperti karbondioksida,
CO2, sulfur dioksida dan hidrosulfid. Senyawa berasal dari uap pabrik, asap
motor/mobil, dan jenis lainnya. Air sangat penting untuk hidup. Pada siang hari,
air sungai dan air laut menguap dan pindah ke bagian bumi. Selain itu, gas
tersebut akan menumpuk diudara dan mengakibatkan hujan asam.
2. Proses Penyatuan
Konjugasi karbon dioksida dan CO dengan uap air menyebabkan
terbentuknya asam lemah, dan juga hidrogensulfur dengan sulfuroksida juga
menjadi satu dengan uap air membentuk asam kuat, hal ini penyebab terjadinya
hujan asam.
3. Proses Akhir
Semua gas yang menjadi satu, terbawa oleh angin ke daerah dataran
tinggi. Jika gabungan senyawa tersebut telah mencapai titik jenuhnya, akan
menghasilkan rintik hujan yang di dalamnya terkandung asam-asam.

2.4. Dampak Hujan Asam

1. Rusaknya Bangunan
Sebagian endapan mengandung asam basah, sebagian kering seperti
partikel debu Ketika hujan asam bergabung dengan endapan asam yang kering,
Dampaknya semakin parah, terutama untuk kontruksi. Residu ini pasti dapat

5
melekat ke bagian kontruksi dan membuat bagian tersebut menjadi rusak dan
juga kotor.
2. Rusaknya Material
Belerang dan nitrogen yang terpendam dalam hujan asam dapat
berakibat rusaknya cat, batu, bahkan logam. Akibat terkena hujan asam, logam
bisa. menimbulkan karat. Sedangkan batu bisa terkikis dan cat bisa luntur.
3. Rusaknya Tumbuhan dan Tanah
Cara untuk melihat bahwa sedang terjadi hal tersebut melalui cara
mengamati vegetasi di lingkungab terdekat. Jika tanaman tampak tidak segar
dan mati, daerah tersebut mungkin mengalami hujan asam. Air hujan asam juga
terkandung aluminium yang terlepas ke tanah dan selanjutnya diserap. Tanaman
yang terkena aluminium dapat mati, mengandung zat berbahaya. Hujan asam
dapat mengakibatkan tanah kehilangan zat hara dan mineralnya.
4. Rusaknya Ekosistem di dalam Air
Akibat paling serius dari hujan asam ialah dapat mengakibatkan
tercemar nya ekosistem perairan karena terkandungnya aluminium. Ekosistem
perairan akan rusak jika sering terjadi hujan asam. Lepasnya aluminium dan
asam ke dalam aliran air akan mempengaruhi konsentrasi asam yang normal di
lingkungan.
5. Terganggunya kesehatan
Hujan asam tidak begitu berbahaya bagi manusia, selama tidak terdapat
sulfur dan nitrogen oksida di dalamnya yang bersifat racun bagi manusia. Tetapi
apabila kedua senyawa ini ada pada hujan asam, senyawa ini dapat dihirup
manusia dan terserap ke paru-paru. Apabila ini terjadi, senyawa tersebut bisa
merusak jantung dan paru-paru.

2.5. Pengendalian Hujan Asam

Membangun cerobong asap yang tinggi adalah salah satu upaya yang digunakan
untuk mengendalikan pencemaran dari pembakaran BBF di instalasi listrik dan pabrik.
Akan tetapi, cerobong asap ini sebenarnya memiliki efek membuang polutan ke daerah
lain. Dengan cerobong asap ini, area di sekitar pusat pembangkit listrik dan pabrik bisa
terbebas dari polusi, namun, polutan ini akan terbawa angin menuju tempat yang jauh.
Jadi jika jumlah kontaminannya sedikit, maka kontaminan dapat terencerkan selama

6
penyebaran. Namun, jika kontaminannya dalam jumlah besar, efek pengenceran ini
tidak lagi cukup.
Langkah-langkah pengendalian hujan asam bisa dilakukan dengan
menggunakan bahan bakar berpolusi rendah, menghindari munculnya polutan selama
pembakaran, menangkap polutan dari emisi, dan menghemat energi.
1. Menggunakan bahan bakar dengan kandungan belerang rendah
Saat ini, dunia masih bergantung pada pasar minyak belerang tinggi,
11% dari cadangan minyak dunia memiliki kandungan belerang 1,4-1,6%.
Sebagai alternatifnya, bisa digunakan gas alam yang dapat mengurangi emisi
zat pembentuk asam, atau bahan bakar yang tidak mengandung sulfur dan
nitrogen, seperti hidrogen, metanol, dan juga etanol.
2. Mengurangi kandungan belerang sebelum pembakaran
Dimungkinkan untuk mengurangi kandungan belerang bahan bakar
dengan menggunakan teknologi tertentu. Selama produksi batu bara, batu bara
biasanya dicuci untuk membersihkan batu bara dari tanah, pasir dan pengotor
lainnya, serta menurunkan kandungan belerang dari batu baea berupa besi
sulfida (pirit) sebesar 50-90%.
3. Pengendalian pencemaran selama pembakaran
Salah satu teknologi yang dikembangkan untuk mengurangi emisi NO x
dan SO2 selama pembakaran adalah Lime Injection in Multiple Burner (LIMB).
Dengan LIMB, emisi NOx dan SO2 dapat dikurangi hingga sebesar berturut-
turut 50% dan 80%. Pada cara ini, kapur dimasukkan ke dalam tungku, dan
dilakukan pembakaran dengan suhu rendah sehingga pembentukan NOx, akan
mengalami penurunan.
4. Pengendalian pasca pembakaran
Polusi dari gas buang yang dihasilkan dari pembakaran juga dapat
dikurangi, salah satunya dengan flue-gas desulfurization (FGD). Prinsip dari
FGD mengikat SO2 dalam gas buang dalam limbah dengan absorben. Dengan
FGD, 70-95 % SO2 yang terbentuk dapat terikat. Sedangkan untuk emisi NOx
bisa menggunakan reduksi katalitik selektif (SCR), dimana 80-90% akan NOx
diubah menjadi unsur nitrogen untuk kemudian dilepaskan ke udara. Namun,
SCR memakan biaya yang lebih daripada menggunakan metode pembakaran
suhu rendah.

7
5. Penghematan energi
Setiap tindakan pengendalian pencemaran seperti dijelaskan di atas
memiliki kelemahan yaitu hanya berpengaruh untuk SO 2 dan NOx saja, tidak
untuk CO2. Penghematan energi memiliki keuntungan mengurangi emisi CO 2.
Harganya bervariasi dari yang murah sampai yang mahal. Beberapa solusi
bahkan menguntungkan masyarakat miskin, seperti pengembangan angkutan
umum massal, bersepeda, serta jalan kaki di jalan jarak dekat.
Karena itu, penghematan energi untuk mengendalikan polusi adalah
pilihan yang baik terutama untuk negara-negara yang sedang berkembang,
seperti Indonesia. Pengertian hemat energi bukan untuk mengurangi konsumsi
energi untuk menghambat kecepatan pembangunan, tetapi untuk meningkatkan
efisiensi energi agar setiap unit dapat memperoleh pelayanan yang lebih
banyak.

8
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Hujan asam memiliki pH yang rendah dan merupakan hujan asam yang korosif.
Hujan asam biasa disebut dengan hujan dan mengandung endapan asam seperti nitrogen
oksida (NOX) dan belerang (SO2). Endapan ini dibawa oleh udara dan berdifusi ke
atmosfer. Hujan asam dikenal dengan deposisi asam. Ada dua jenis deposisi asam, yaitu
deposisi kering dan deposisi basah. Penyebab terjadinya hujan asam yaitu belerang
(sulfur) dan nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk nitrogen
oksida dan sulfur dioksida.
Membangun cerobong asap yang tinggi adalah salah satu upaya yang digunakan
untuk mengendalikan pencemaran dari pembakaran BBF di instalasi listrik dan pabrik.
Akan tetapi, cerobong asap ini sebenarnya memiliki efek membuang polutan ke daerah
lain. Dengan cerobong asap ini, area di sekitar pusat pembangkit listrik dan pabrik bisa
terbebas dari polusi, namun, polutan ini akan terbawa angin menuju tempat yang jauh.
Jadi jika jumlah kontaminannya sedikit, maka kontaminan dapat terencerkan selama
penyebaran. Namun, jika kontaminannya dalam jumlah besar, efek pengenceran ini
tidak lagi cukup.

3.2. Saran

Pemerintah dan masyarakat industri harus berperan penting dalam masalah


hujan asam karena pembakaran industri mengandung belerang berlebih yang dapat
menyebabkan hujan asam, maka telah dilakukan upaya pencegahan hujan asam.
Diterapkan dan ditegakkan dengan benar dan hati-hati. Dengan mengurangi polusi
udara, diharapkan hujan asam dapat dicegah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, W. E. (2007). Pengaruh hujan asam pada biotik dan abiotik. Berita dirgantara. 8(3):
47- 51.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup. (2009). Deposisi asam.


http://perpustakaan.menlhk.go.id/pustaka/images/docs/Deposisi_Asam,Apakah_itu,...
pdf. Diakses pada 29 Maret 2023.

Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa. (2020). Hujan asam.


http://p3ejawa.menlhk.go.id/article23-hujan-asam.html. Diakses pada 29 Maret 2023.

Sutanto. (2011). Hujan asam dan perubahan kadar nitrat dan sulfat dalam air sumur di wilayah
industri Cibinong-Citeureup Bogor. Jurnal teknologi pengelolaan limbah. 14(1): 1- 9.

Yatim, E. M. (2007). Dampak dan pengendalian hujan asam di Indonesia. Jurnal kesehatan
masyarakat Andalas. 2(1): 146.

10

Anda mungkin juga menyukai