Anda di halaman 1dari 9

NOTULENSI KELOMPOK 9

Mata Kuliah : Pancasila


Materi : Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Nasional dan Politik
Dosen Pengampu : Dr. Zainal Fanani, M.Si

Anggota Kelompok :
1. Ahmad Faishal Asyraf (06091282227028)
Tugas : Notulen, Pemateri, Penjawab Pertanyaan
2. Ahmad Raihan (06091282227060)
Tugas : Pemateri, Penjawab Pertanyaan
3. Meka Dwi Adma (06091282227064)
Tugas : Pemateri, Penjawab Pertanyaan
4. Muhammad Aziman (06091282227015)
Tugas : Moderator, Pembaca Kesimpulan
5. Muhammad Khairul Hikam (06091282227017)
Tugas : Pemateri, Penjawab Pertanyaan
6. Selamat Rizky (06091282227055)
Tugas : Pemateri, Penjawab pertanyaan

Hari/Tanggal : Kamis/6 April 2023


Prodi : Pendidikan Biologi
PERTANYAAN dan JAWABAN

Kelompok 1 :
Penanya : Anda Yuni Fitri (06091182227040)
Penjawab : Meka Dwi Admaja (06091282227064)
Pertanyaan :
Sejauh mana konsep pembangunan nasional masuk dalam kesejahteraan
masyarakat guna menciptakan Indonesia aman & damai?
Jawaban :
Pembangunan nasional sangat penting dalam menciptakan kesejahteraan
masyarakat dan keamanan nasional di Indonesia karena mereka saling berikatan.
Konsep pembangunan nasional secara umum mencakup upaya-upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan Indonesia yang aman dan
damai. Dalam konteks ini, kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama
pembangunan nasional yang ingin dicapai. Pembangunan nasional yang berkelanjutan
dapat menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat secara umum dan juga dapat
mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi yang ada di Indonesia.
Melalui program-program seperti pemberantasan kemiskinan, pendidikan,
kesehatan, dan peningkatan infrastruktur, pembangunan nasional dapat meningkatkan
kualitas hidup masyarakat dan memperkuat kemampuan negara dalam melindungi
keamanan nasional.

Kelompok 2 :
Penanya : Kahilla Nvidia Rasupa (06091182227007)
Penjawab : Ahmad Faishal Asyraf (06091282227028)
Pertanyaan :
Menurut pendapat kalian mengapa Pancasila dikatakan sebagai paradigma dalam
pelaksanaan pembangunan nasional pada era globalisasi saat ini?
Jawaban :
Pancasila bisa dikatakan sebagai paradigma karena pancasila dijadikan landasan,
acuan, metode, nilai, dan tujuan yang ingin dicapai dalam setiap program
pembangunan nasional.
Pembangunan nasional sendiri merupakan rangkaian upaya pembangunan
berkesinambungan yang meliputi aspek politik, ekonomi, sosial, budaya, serta
pertahanan dan keamanan. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka
mewujudkan kemakmuran masyarakat Indonesia.
Dengan menempatkan pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional, maka
semangat, arah, dan gerak pembangunan nasional harus mencerminkan pengamalan
semua sila pancasila sebagai sebuah kesatuan yang utuh.
Kelompok 3 :
Penanya : Isti Rahmah Azizah (06091282227038)
Penjawab : Muhammad Khairul Hikam (06091282227017)
Pertanyaan :
Dari materi yang telah kalian jelaskan tadi terkait pancasila sebagai paradigma
nasional dan politik, apakah di Indonesia sudah teraktualisasi dengan menyeluruh
dan bagaimana contohnya serta bagaimana menurut kalian cara kita sebagai
mahasiswa dapat mengimplementasikan pancasila sebagai pradigma di dalam
kehidupan kampus?
Jawaban :
Pancasila sebagai paradigma nasional dan politik masih menjadi panduan utama
bagi negara Indonesia dalam menjalankan kebijakan dan pembangunan. Meskipun
demikian, implementasi Pancasila sebagai paradigma nasional dan politik masih
belum terjadi secara menyeluruh, masih ada ketidakselarasan antara konsep dan
praktik yang ada di masyarakat. Misalnya, masih terjadi pelanggaran hak asasi
manusia, korupsi, intoleransi, dan sebagainya.
Namun, terdapat beberapa contoh implementasi Pancasila sebagai paradigma
nasional dan politik yang positif, seperti dalam pemilihan umum yang dilaksanakan
secara demokratis, peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program-
program sosial pemerintah, upaya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap
keragaman dan pluralitas, serta pengakuan terhadap hak asasi manusia.
Sebagai mahasiswa, kita dapat mengimplementasikan Pancasila sebagai paradigma
di dalam kehidupan kampus dengan melakukan beberapa hal, di antaranya:
1. Menjaga kebhinekaan dan menghormati perbedaan dengan saling memahami dan
menghargai.
2. Menjadi contoh yang baik dalam perilaku dan tindakan, seperti menjunjung tinggi
kejujuran, ketulusan, dan keadilan.
3. Berpartisipasi aktif dalam organisasi dan kegiatan kampus untuk membangun
kebersamaan dan semangat gotong royong.
4. Berperan aktif dalam memperjuangkan hak-hak mahasiswa dan masyarakat serta
mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak sejalan dengan Pancasila.
5. Menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam mengambil keputusan dan
bertindak dalam kehidupan kampus.
Dengan mengimplementasikan Pancasila sebagai paradigma di dalam kehidupan
kampus, kita dapat membantu membangun kebersamaan, menghargai perbedaan,
dan menciptakan lingkungan kampus yang inklusif, demokratis, dan menghormati
hak asasi manusia.
Kelompok 4 :
Penanya : Khansa Isnava Supriyadi (06091382227084)
Penjawab : Ahmad Raihan (06091282227060)
Pertanyaan :
Bagaimana menurut kelompok kalian cara mengimplementasikan Pancasila
sebagai paradigma kehidupan kampus ?
Jawaban :
Kedudukan Pancasila sebagai paradigma pembangunan memiliki beberapa
konsekuensi, di antaranya:
1. Pancasila menjadi landasan utama dalam pembangunan Indonesia, yang berarti
setiap kebijakan dan program pembangunan harus selaras dengan nilai-nilai
Pancasila.
2. Pancasila menjadi pedoman dalam membangun masyarakat yang adil, makmur,
dan sejahtera. Ini berarti bahwa seluruh program dan kebijakan pembangunan
harus diarahkan pada upaya membangun masyarakat yang merata dan terhindar
dari ketidakadilan.
3. Dalam praktiknya, Pancasila menjadi acuan bagi pembentukan kebijakan dan
tindakan pemerintah. Seluruh kebijakan yang dibuat harus berdasarkan nilai-nilai
Pancasila.
4. Pancasila menjadi tolak ukur dalam mengevaluasi kinerja pemerintah. Evaluasi
ini dilakukan untuk memastikan bahwa tindakan pemerintah telah selaras dengan
nilai-nilai Pancasila.
5. Kedudukan Pancasila sebagai paradigma pembangunan menuntut adanya
partisipasi aktif seluruh masyarakat dalam pembangunan. Masyarakat diharapkan
turut serta dalam merumuskan dan mengimplementasikan program pembangunan
yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
6. Pancasila sebagai paradigma pembangunan menuntut adanya pemenuhan hak
asasi manusia, yang dijamin oleh konstitusi Indonesia dan nilai-nilai Pancasila.
Hal ini memperkuat komitmen pemerintah dalam menjaga dan melindungi hak
asasi manusia.
7. Seluruh program dan kebijakan pembangunan harus berdasarkan pada prinsip
keberlanjutan, yang berarti pembangunan harus dilakukan secara berkelanjutan
dan ramah lingkungan, sehingga tidak merusak lingkungan hidup dan dapat
memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan negara.
Kelompok 5 :
Penanya : Aulia Lison Putri (06091182227008)
Penjawab : Meka Dwi Admaja (06091282227064)
Pertanyaan :
Bagaimana pembangunan nasional dan politik yang dikatakan sesuai dengan
pancasila?
Jawaban :
Pembangunan dan politik yang sesuai dengan Pancasila harus mengacu pada kelima
prinsip pancasila, seperti keadilan sosial, kemanusiaan yang adil dan beradab,
persatuan Indonesia, kepentingan rakyat, dan mengedepankan prinsip musyawarah
dalam pengambilan keputusan. Politik yang sesuai dengan Pancasila juga harus
mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa serta menghargai kebebasan
berpendapat dan berdemokrasi.

Kelompok 6 :
Penanya : Vonda Aurelia (06091282227022)
Penjawab : Selamat Rizky (06091282227055)
Pertanyaan :
Apakah ada konsekuensi dari kedudukan Pancasila sebagai paradigma pembangunan
nasional?
Jawaban :
Terdapat beberapa konsekuensi dari kedudukan Pancasila sebagai paradigma
pembangunan nasional, yaitu:
1. Pancasila menjadi landasan dasar pembangunan: Dalam pembangunan nasional,
Pancasila dijadikan sebagai landasan dasar yang mengatur segala aspek pembangunan.
Dalam hal ini, kebijakan pembangunan harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila,
sehingga pembangunan dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan manfaat bagi
seluruh rakyat Indonesia.
2. Mendorong harmoni dan persatuan: Dalam konteks paradigma pembangunan
nasional, Pancasila juga berfungsi sebagai alat untuk mendorong terciptanya harmoni
dan persatuan di antara beragam suku, agama, ras, dan budaya di Indonesia. Dengan
mempraktikkan nilai-nilai Pancasila, diharapkan dapat mengurangi konflik sosial dan
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Menjadi pedoman dalam pengambilan kebijakan: Pancasila juga berperan sebagai
pedoman dalam pengambilan kebijakan oleh pemerintah. Semua kebijakan yang
diambil harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan tujuan pembangunan nasional.
5. Menjadi identitas nasional: Pancasila juga menjadi identitas nasional yang
membedakan Indonesia dengan negara lain. Dengan demikian, Pancasila menjadi
identitas yang mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
6. Meningkatkan kualitas hidup: Dalam konteks pembangunan nasional, Pancasila
juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia. Dengan
mempraktikkan nilai-nilai Pancasila, diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang
adil, makmur, dan sejahtera.
Dalam kesimpulannya, sebagai paradigma pembangunan nasional, Pancasila memiliki
peran penting dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan
bagi seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk
memperkuat nilai-nilai Pancasila dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-
hari.

Kelompok 7 :
Penanya : Tri Harpiani (06091282227025)
Penjawab : Ahmad Faishal Asyraf (06091282227028)
Pertanyaan :
Menurut kelompok kalian bagaimana cara mengimplementasikan Pancasila sebagai
paradigma kehidupan masyarakat?
Jawaban :
Implementasi Pancasila sebagai paradigma kehidupan masyarakat membutuhkan
beberapa langkah strategis, di antaranya:
1. Pendidikan Pancasila di sekolah: Pancasila harus diajarkan secara mendalam di
setiap level pendidikan mulai dari SD hingga perguruan tinggi, baik secara formal
maupun non-formal. Hal ini bertujuan agar Pancasila menjadi dasar bagi setiap
individu untuk membentuk sikap, perilaku, dan tindakan yang mencerminkan nilai-
nilai Pancasila.
2. Pembentukan kesadaran kolektif: Dalam masyarakat yang heterogen seperti
Indonesia, kesadaran kolektif tentang nilai-nilai Pancasila sangat penting. Ini dapat
dicapai melalui kegiatan-kegiatan seperti seminar, dialog, atau kegiatan-kegiatan
sosial lainnya.
3. Penegakan hukum yang adil dan berkeadilan: Penegakan hukum yang adil dan
berkeadilan sangat penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila dihormati
dan diterapkan secara konsisten.
Implementasi Pancasila sebagai paradigma kehidupan masyarakat bukanlah tugas
yang mudah dan membutuhkan kerja keras dan konsisten dari semua pihak. Namun,
jika nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dengan baik, maka Indonesia dapat menjadi
negara yang kuat, maju, dan beradab.
Ditambahkan : Muhammad Altariq (06091282227016)
Menurut saya, untuk mengimplementasikan Pancasila dimulai dengan pemahaman
pada diri sendiri. Dengan kata lain, diperlukan pemahaman dan pengertian mengenai
esensi nilai Pancasila. Hal ini disebabkan kita perlu memahami sesuatu untuk
mewujudkan sesuatu. Contohnya, kita perlu paham suatu aturan untuk menerapkan
aturan dengan baik dan benar.
Kelompok 8 :
Penanya : Adinda Herta Chairunnisa (06091282227049)
Penjawab : Ahmad Raihan (06091282227060)
Pertanyaan :
Jika anda sebagai seorang pemimpin, bagaimana Anda dapat mengimplementasikan
nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan pembangunan nasional dan politik untuk
mencapai kemajuan yang inklusif dan berkelanjutan? Apa saja strategi dan langkah
konkret yang akan Anda ambil dalam memastikan bahwa implementasi nilai-nilai
Pancasila dapat membentuk masyarakat yang majemuk namun tetap solidaritas dan
memiliki visi yang sama untuk mencapai kemajuan bersama?
Jawaban :
Sebagai seorang pemimpin, saya akan memperkuat implementasi nilai-nilai
Pancasila dalam kebijakan pembangunan nasional dan politik dengan mengambil
beberapa langkah konkret sebagai berikut:
1.Menyediakan pendidikan dan pelatihan yang diperlukan kepada para pemimpin dan
warga negara tentang nilai-nilai PANCASILA serta bagaimana
mengimplementasikannya dalam kebijakan dan tindakan.
2.Membuat kebijakan publik yang mendorong kesetaraan, keadilan, dan partisipasi
dalam seluruh aspek kehidupan masyarakat. Ini meliputi, antara lain, kebijakan
ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta peningkatan akses terhadap layanan
kesehatan, pendidikan, dan perumahan yang layak.
3.Meningkatkan partisipasi publik dalam proses pembuatan kebijakan dan
memastikan bahwa kepentingan semua kelompok masyarakat dipertimbangkan secara
merata dan adil.
4.Memperkuat lembaga-lembaga demokrasi dan hak asasi manusia dengan
menegakkan hukum dan mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam proses
politik.
5.Mempromosikan perdamaian dan toleransi antar kelompok masyarakat, serta
menghindari konflik yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Strategi dan langkah konkret yang dapat diambil untuk memastikan bahwa
implementasi nilai-nilai PANCASILA dapat membentuk masyarakat yang majemuk
namun tetap solidaritas dan memiliki visi yang sama untuk mencapai kemajuan
bersama, antara lain sebagai berikut:
1. Memperkuat dialog dan komunikasi antar kelompok masyarakat, termasuk
kelompok minoritas dan marginal, dan memberikan ruang bagi suara mereka untuk
didengar.
2. Meningkatkan pemahaman tentang keberagaman budaya dan agama di Indonesia,
serta mempromosikan penghargaan terhadap perbedaan tersebut sebagai sumber
kekayaan dan kekuatan bangsa.
3. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan sosial dan politik, seperti
melalui organisasi sosial, partai politik, dan kelompok kepentingan.
4.Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintah, dan memberikan akses
yang lebih luas bagi masyarakat untuk memantau dan memengaruhi kebijakan publik.
5.Melibatkan pemuda dan generasi muda dalam proses pembangunan nasional, dan
memberikan kesempatan bagi mereka untuk berperan aktif dalam mencapai visi
bersama untuk Indonesia yang inklusif, berkelanjutan, dan maju.
Dalam implementasi nilai-nilai PANCASILA, penting bagi seorang pemimpin untuk
memperhatikan berbagai kepentingan dan kebutuhan masyarakat, serta memastikan
bahwa kebijakan publik yang dibuat tidak hanya menguntungkan kelompok tertentu
saja, melainkan mampu menciptakan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia
secara adil dan merata.

Kelompok 10 :
Penanya : Alifah Salsabila Rahmatunnisa(06091282227042)
Penjawab : Muhammad Khairul Hikam (06091282227017)
Pertanyaan :
Dalam aktualiasasi pancasila dalam kehidupan bernegara, yaitu pancasila
menekankan pada prinsip keadilan sosial. Namun, seperti yang kita lihat pada kasus-
kasus besar yang menjerat beberapa tokoh penting indonesia. Pembelaan atas nama
kemanusiaan bahkan pemotongan masa tahanan merupakan hal yang lumrah kita
saksikan di negara kita ini. Lalu apakah privilege yang dimiliki seseorang merupakan
suatu syarat untuk dapat memperoleh keadilan di indonesia? apa pandangan kelompok
kalian tentang kasus ini dan bagaimana kaitannya dengan sila ke5 pancasila "keadilan
sosial bagi seluruh rakyat indonesia"?
Jawaban :
Tidak seharusnya privilege yang dimiliki seseorang menjadi syarat untuk
memperoleh keadilan di Indonesia. Keadilan sosial dalam Pancasila menekankan
bahwa setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan perlakuan yang sama, tanpa
ada diskriminasi atau perlakuan yang tidak adil. Namun, dalam praktiknya, masih
terjadi ketidakadilan di mana orang-orang yang memiliki privilege atau kekuasaan
lebih cenderung mendapatkan perlakuan yang lebih baik dibandingkan dengan orang-
orang yang tidak memiliki privilege atau kekuasaan.
Hal ini tidak sejalan dengan sila ke-5 Pancasila yang menempatkan kepentingan
rakyat sebagai prioritas utama dalam pembangunan negara. Dalam pandangan
kelompok saya, kasus-kasus seperti yang disebutkan menunjukkan bahwa masih ada
ketidakadilan dalam sistem hukum dan kebijakan di Indonesia. Keadilan harus
ditegakkan tanpa pandang bulu, terlepas dari status sosial atau kekuasaan seseorang.
Oleh karena itu, penting untuk terus memperjuangkan keadilan sosial dalam segala
aspek kehidupan di Indonesia. Pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan dan
program yang dibuat untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi benar-benar
memperhatikan kepentingan rakyat, bukan hanya untuk kepentingan kelompok
tertentu atau untuk kepentingan politik semata. Selain itu, masyarakat juga harus terus
memperjuangkan hak-hak mereka dan menuntut keadilan dalam setiap kasus yang
terjadi.
Kelompok 11 :
Penanya : Olivia Edgina Aurelia (06091382227072)
Penjawab : Selamat Rizky (06091282227055)
Pertanyaan :
Menurut kelompok kalian, pengalaman seperti apa yang harus kita lakukan berkaitan
dengan etika Pancasila?
Jawaban :
Sebagai warga negara Indonesia, penting bagi kita untuk memiliki kesadaran dan
mempraktikkan nilai-nilai etika Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
pengalaman yang dapat membantu kita dalam menerapkan etika Pancasila antara lain:
Menghargai perbedaan: sebagai negara yang beragam, kita harus mampu
menghargai perbedaan suku, agama, ras, dan budaya. Kita harus menghindari tindakan
diskriminatif dan merugikan orang lain hanya karena perbedaan yang ada.
Menjunjung tinggi nilai kejujuran: kejujuran merupakan salah satu nilai penting
dalam Pancasila. Oleh karena itu, kita harus senantiasa berusaha untuk menjadi orang
yang jujur dan dapat dipercaya dalam berbagai situasi.
Berperilaku santun: sikap santun dan sopan santun dalam berinteraksi dengan orang
lain sangat penting dalam Pancasila. Kita harus menghindari tindakan yang kasar atau
tidak sopan, serta berusaha untuk selalu bersikap baik dan ramah terhadap orang lain.
Berperilaku adil: nilai keadilan merupakan nilai yang tercermin dalam Pancasila.
Kita harus selalu berusaha untuk bertindak adil dalam berbagai situasi, termasuk dalam
berbicara, berperilaku, dan membuat keputusan.
Berperilaku toleran: toleransi adalah nilai yang sangat penting dalam Pancasila. Kita
harus selalu berusaha untuk menghargai perbedaan pendapat dan keyakinan orang lain,
serta tidak mengambil tindakan yang merugikan orang lain hanya karena perbedaan
tersebut.
Dalam melakukan semua hal tersebut, kita harus selalu mengingat bahwa Pancasila
adalah landasan moral dan nilai-nilai dasar bangsa Indonesia. Oleh karena itu, penting
bagi kita untuk menghargai dan mempraktikkan etika Pancasila dalam setiap aspek
kehidupan kita.

Anda mungkin juga menyukai