Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“ PERAN PANCASILA PADA PEMBANGUNAN NASIONAL”

Oleh:

Yubian Asfar Huda

NIM: 2014-22-103

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

JAKARTA

2014
Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT karena atas izinnya, saya dapat
menulis dan menyusun penelitian ilmiah dengan judul “Peran Pancasila pada Pembangunan
Nasional”. Tidak lupa dukungan moral dari segala aspek civitas akademika sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 8 Januari 2015

Yubian Asfar Huda


Latar Belakang

Indonesia adalah suatu negara yang berkembang diera ini, perkembangan itu tak lepas
adanya ilmu dasar yang menjadi pegangan hidup kita dalam bertata negara yaitu pancasila,
pancasila erat kaitanya dengan pemikiran yang lues, fleksibilitas dan mampu menghadapi
tantangan zaman yang kian semakin dasyat, banyak negara yang bergejolak karena ideologi yang
mereka pakai tidak mampu menghadapi perkembangan zaman ini.

Menjaga dan mengamalkan adalah tugas kita sebagai warga negara indonesia yang
mempunyai pancasila sebagai tujuan kita didalam mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur didalam wadah pembangunan nasional yang berdasarkan filsafat pancasila.
Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Pancasila ?


2. Apa Pengertian Pembangunan Nasional ?
3. Apa Hakekat Pembangunan Nasional ?
4. Terdapat Beberapa Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan ?
Tujuan Perumusan Masalah

Mengetahui tentang peranan pancasila terhadap pembangunan nasional melalui beberapa


paradigma dari beberapa ahli sehingga dapat memperluas wawasan mengenai bagaimana
pancasila dapat membuat efek besar dalam berbagai bidang dan aspek sehingga suatu
pembangunan dapat dikatakan mewakili nilai dan norma yang terkandung ditiap butir dalam
pancasila.
PEMBAHASAN MASALAH

A. Pengertian Pancasila

Pancasila berasal dari bahasa sansekerta (india) atau bahasa kasta brahmana atau
kebangsawanan, dan prakerta adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat india biasa
didalam menyebut pancasila. Menurut Muhamad Yamin, (Sansekerta) mengartikan pancasila
terdiri dari dua suku kata yaitu : ‘panca’ memiliki arti (lima), dan ‘syila’ vokal huruf (i)
pendeknya adalah batu, sendi, alas, atau dasar. Sementara panjangnya adalah peraturan tingkah
laku yang baik, yang penting atau senonoh. Menurut Dewa nagari adalah pancasila bermakna
lima aturan atau tingkah laku yang penting.

B. Pengertian Pembangunan Nasional

Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia


seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat indonesia. Dan pembangunan itu tidak hanya
mengejar kemajuan lahiriah seperti : pangan, sandang, perumahan, kesehatan, atau juga tidak
hanya ingin mengejar kepuasan batiniah seperti : pendidikan, rasa aman, bebas mengeluarkan
pendapat yang bertanggung jawab, rasa keadilan melainkan menginginkan keselarasan,
keserasian dan keseimbangan lahir batin. Pembangunan nasional jelas-jelas bukan hanya untuk
sesuatu golongan atau sebagian kecil dari masyarakat, tetapi untuk seluruh masyarakat dan harus
benar-benar dirasakn oleh seluruh rakyat sebagai perbaikan tingkat hidup yang menjadi tujuan
dan cita-cita kemerdekaan kita, pembangunan nasional harus berjalan seiring dengan pembinaan
dan pemeliharaan stabilitas nasional yang sehat dan dinamis baik di bidang politik maupun
ekonomi. Harus disadari sepenuhnya bahwa pembangunan akan mempunyai dua makna yaitu,
sifat positif dari pembangunan yang akan muncul perubahan-perubahan sosial kemasyarakatan,
sifat negatif membawa kebudayaan yang negatif.

C. Hakekat Pembangunan Nasional

Adalah merupakan upaya rangkaian pembangunan dan meliputi seluruh aspek kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara dalam mewujudkan tujuan nasional, mencerdaskan bangsa,
mensejahterakan rakyat, ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan sosial, pembangunan nasional pada hakekatnya pembangunan
manusia indonesia seluruhnya dengan pancasila sebagai dasar, pedoman dan tujuan
pembangunan nasional.
D. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

Paradigma dalam kamus Bhs. Indonesia ialah seperangkat unsur bahasa yang sebagian
bersifat konstan atau tetap dan yang sebagian berubah-ubah.
Menurut Al-Marsudi paradigma adalah cara pandang nilai-nilai, metode-metode, prinsip
dasar atau cara memecahkan suatu masalah yang dianut oleh suatu masyarakat pada masa
tertentu. Dalam pembangunan nasional, pancasila dijadikan sebuah paradigma karena akan
dijadikan sebagai landasan acuan, metode, nilai dan sekaligus tujuan yang ingin dicapai dalam
setiap program pembangunan NKRI.
Ada beberapa bentuk-bentuk pancasila sebagai paradigma :

1. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Politik

Manusia Indonesia selaku warga negara harus ditempatkan sebagai subjek atau
pelaku politik bukan sekadar objek politik. Pancasila bertolak dari kodrat manusia maka
pembangunan politik harus dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia. Sistem
politik Indonesia yang bertolak dari manusia sebagai subjek harus mampu menempatkan
kekuasaan tertinggi pada rakyat. Kekuasaan adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat. Sistem politik Indonesia yang sesuai pancasila sebagai paradigma adalah sistem
politik demokrasi bukan otoriter Berdasar hal itu, sistem politik Indonesia harus
dikembangkan atas asas kerakyatan (sila IV Pancasila). Pengembangan selanjutnya adalah
sistem politik didasarkan pada asas-asas moral daripada sila-sila pada pancasila. Oleh
karena itu, secara berturut-turut sistem politik Indonesia dikembangkan atas moral
ketuhanan, moral kemanusiaan, moral persatuan, moral kerakyatan, dan moral keadilan.
Perilaku politik, baik dari warga negara maupun penyelenggara Negara dikembangkan
atas dasar moral tersebut sehingga menghasilkan perilaku politik yang santun dan
bermoral.

2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi

Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi maka sistem


dan pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada pancasila. Secara khusus
sistem ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas ketuhanan (sila I Pancasila) dan
kemanusiaan ( sila II Pancasila). Sistem ekonomi yang mendasarkan pada moralitas dam
humanistis akan menghasilkan sistem ekonomi yang berperikemanusiaan. Sistem ekonomi
yang menghargai hakikat manusia, baik selaku makhluk individu, sosial, makhluk pribadi
maupun makhluk tuhan. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan sistem
ekonomi liberal yang hanya menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada
manusia lain. Sistem ekonomi demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi dalam
sistem sosialis yang tidak mengakui kepemilikan individu.Pancasila bertolak dari manusia
sebagai totalitas dan manusia sebagai subjek.Oleh karena itu, sistem ekonomi harus
dikembangkan menjadi sistem dan pembangunan ekonomi yang bertujuan pada
kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Sistem ekonomi yang berdasar pancasila adalah
sistem ekonomi kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan. Sistem ekonomi Indonesia
juga tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai moral kemanusiaan. Pembangunan ekonomi
harus mampu menghindarkan diri dari bentuk-bentuk persaingan bebas, monopoli dan
bentuk lainnya yang hanya akan menimbulkan penindasan, ketidakadilan, penderitaan,dan
kesengsaraan warga negara.

3. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya

Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang pancasila bertolak


dari hakikat dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Hal ini sebagaimana tertuang
dalam sila Kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh karena itu, pembangunan sosial
budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia
yang berbudaya dan beradab. Berdasar sila persatuan Indonesia, pembangunan sosial
budaya dikembangkan atas dasar penghargaan terhadap nilai sosial dan budaya-budaya
yang beragam di seluruh wilayah Nusantara menuju pada tercapainya rasa persatuan
sebagai bangsa.Perlu ada pengakuan dan penghargaan terhadap budaya dan kehidupan
sosial berbagai kelompok bangsa Indonesia sehingga mereka merasa dihargai dan diterima
sebagai warga bangsa. Dengan demikian, pembangunan sosial budaya tidak menciptakan
kesenjangan, kecemburuan, diskriminasi, dan ketidakadilan sosial.

4. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Pertahanan Keamanan

Salah satu tujuan bernegara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa tugas untuk
menjaga pertahanan dan kemanan serta tanggung jawab tidak hanya oleh penyelenggara
negara saja, tetapi juga rakyat Indonesia secara keseluruhan. Atas dasar tersebut, sistem
pertahanan dankeamanan adalah mengikut sertakan seluruh komponen bangsa. Sistem
pembangunan pertahanan dan keamanan Indonesia disebut sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta. Sistem pertahanan yang bersifat semesta melibatkan seluruh
warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini
oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total terpadu, terarah, dan berlanjut untuk
menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari
segala ancaman. Penyelenggaraan sistem pertahanan semesta didasarkan pada kesadaran
atas hak dan kewajiban warga negara, serta keyakinan pada kekuatan sendiri.

KESIMPULAN
Setelah saya pahami tentang materi pancasila mengenai pembangunan nasional
berlandaskan pancasila yaitu: Pancasila ialah dasar dari setiap tujuan atau rencana pembangunan
nasional yang bertekad memakmurkan kesejahteraan rakyat melalui bidang pembangunan sosial
budaya, ekonomi, politik, pertahanan keamanan demi terciptanya Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang utuh dan berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai