Anda di halaman 1dari 11

PANCASILA SEBAGAI

PRADIGMA
PEMBANGUNAN
PENDIDIKAN
PANCASILA

Azizah Sarah Febiyanti


Muhammad Khalil Fergal
Muhammad Raffy Arya Hasan
Rumman Az-Zahra
Pengertian Paradigma
Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuwan tentang apa
yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Dengan
demikian, paradigma sebagai alat bantu para illmuwan dalam
merumuskan apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab,
bagaimana seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang
bagaimana yang harus dijalankan dalam mengetahui persoalan tersebut.
Suatu paradigma mengandung sudut pandang, kerangka acuan yang
harus dijalankan oleh ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut.
Pancasila sebagai Paradigma
pembanguan
IPOLEKSOSBUDHANKAM
Pancasila sebagai paradigma pembangunan dibidang
Ideologi.
Kedudukan pancasila sebagai ideologi terbuka, yang berarti pancasila merupakan bentuk
ideologi yang idealis,relistis, dan fleksibel yang selalu terbuka terhadap upaya – upaya
pembangunan dirinya tanpa harus kehilangan jati dirinya sebagai dasar negara Republik
Indonesia.

2. Wawasan kebangsaan Indonesia ( nasionalisme ), yang berarti bansa Indonesia bukan


bangsa yang berdasarkan kepada ajaran agama tertentuserta tidak pula memisahkan ajaran
agama dalam proses penyelenggaran negara, tetapi bangsa indonesia telah membangun
suatu wawasan kebangsaan atau nasionalismebercirikan kepribadian bansa indonesia
sendiri, yaitu kebangsaan yang bebas dalam arti merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan
makmur.
Pancasila sebagai paradigma bidang politik
Hukum dalam hal ini harus diartikan dalam pengertian yang luas. Dalam konteks Indonesia sebagai
Negara hukum, hukum harus dijadikan sebagai saringan yang harus dilalui oleh konsep apapun yang
akan diterap
Bagi Indonesia dalam melakukan pembangunan diperlukan suatu perencanaan pembangunan, dan
prencanaan pembangunan itu perlu memanfaatkan hukum karena ;
• Hukum merupakan hasil penjelajahan ide dan pengalaman manusia dalam mengatur hidupnya.
• Hakekat pengadaan dan keberadaan hukum hukum dalam masyarakat.
• Fungsi mengatur yang telah didukung oleh potensi dasar yang terkandung dalam hukum yang
melampaui fungsi mengatur, yaitu sebagai pembri kepastian, pengaman, pelindung, dan
penyeimbang yang sifatnya dapat tidak sekedar adaptif dan fleksibel, melainkan juga prediktif dan
antisipatif.
• Dalam isu pembangunan global itu hukum telah dipercaya unuk mengemban misinya yang paling
baru yaitu sebagai sarana perubahan social atau sarana pembangunan.
Pancasila sebagai paradigma bidang ekonomi
Sesuai dengan Paradigma Pancasila dalam pembangunan ekonomi, sistem ekonomi harus
mendasarkan pada moralitas ketuhanan, dan kemanusiaan. Hal itu bertujuan untuk
mensejahterakan rakyat secara keseluruhan. Pengembangan ekonomi harus mampu
menghindarkan diri dari monopoli serta persaingan bebas yang nantinya akan memberikan
keuntungan besar pada pihak-pihak yang kuat dalam bidang ekonomi. Sesuai dengan UUD
1945 pasal 33, menyebutkan bahwa sistem persaingan bebas dan monopoli dilarang dalam
perekonomian. Oleh sebab itu sistem perekonomian negara harus mengutamakan
kesejahteraan rakyat. Masyarakat pun harus ikut andil dalam kegiatan pembangunan
ekonomi. Sedangkan pemerintah berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan
terhadap pertumbuhan ekonomi yang sehat bagi perkembangan dunia usaha.
Pancasila sebagai paradigma sosial budaya
Pembangunan sosial budaya termasuk salah satu aspek pembangunan yang
penting dan senantiasa terus ditingkatkan kualitasnya. Apabila dicermati,
sesungguhnya nilai-nilai Pancasila itu memenuhi kriteria sebagai puncak-puncak
kebudayaan, sebagai kerangka-acuan-bersama, bagi kebudayaan – kebudayaan
di daerah. Seperti halnya dalam pembangunan aspek yang lainnya, pancasila
kembali menjadi dasar moralitas utama untuk menyelenggarakan proses
pembangunan dalam aspek ini, yang dapat diwujudkan dengan cara senantiasa
berdasarkan kepada sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang
dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Pembangunan ditujukan untuk
meningkatkan derajat kemerdekaan manusia dan kebebasan spiritual.
Menciptakan sistem sosial budaya yang beradap melaui pendekatan kemanusian
secara universal
Pancasila sebagai paradigma pembangunan
bidang perhanan dan keamanan
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dapat terwujud salah satunya dengan adanya
sistem pertahanan dan keamanan negara. Oleh karena itu, pembangunan dalam bidang
pertahanan dan keamanan mutlak dilakukan dengan senantiasa berlandaskan pada nilai-
nilai pancasila. Perwujudan nilai-nilai pancasila dalam pembangunan bidang ini dapat
dilakukan dengan cara:
 Pertahanan dan keamanan negara harus berdasarkan kepada tujuan demi tercapainya
kesejahteraan hidup manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
 Pertahanan dan keamanan negara harus berdasarkan pada tujuan demi tercapainya
kepentingan seluruh  warga negara Indonesia
 Pertahanan dan keamanan harus mampu menjamin hak asai manusia, persamaan
derajat serta kebebasan kemanusiaan
 Pertahanan dan keamanan negara harus dipruntukan demi terwujudnya keadilan dalam
kehidupan masyarakat.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan dalam
kehidupan antar umat beragama
Tidak dapat dipungkiri bahwa bangsa Indonesia mengalami adanya suatu kemunduran,
yaitu kehidupan beragama yang tidak berkemanusiaan. hal ini dapat kita lihat adanya suatu
kenyataan banyak terjadinya konflik sosial pada masalah-masalah SARA, terutama pada
masalah agama, sebagai contoh tragedi di Ambon, Poso, Medan, Mataram, Kupang, dan
masih banyak lagi daerah yang lain yang terlihat semakin melemahnya toleransi dalam
kehidupan beragama sehingga menyimpang dari asas kemanusiaan yang adil dan
beradab.Pancasila telah memberikan dasar-dasar nilai yang fundamental bagi umat bangsa
untuk dapat hidup secara damai dalam kehidupan beragama di negara Indonesia tercinta
ini.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan dalam
kehidupan antar umat beragama
Sebagai makhluk Tuhan YME manusia wajib untuk beribadah kepada Tuhan YME
dimanapun mereka hidup. Akan tetapi Tuhan menghendaki kehidupan manusia yang
penuh kedamaian dengan hidup berdampingan, saling menghormati, meskipun Tuhan
menciptakan adanya perbedaan, berbangsa-bangsa, bergolong-golong, berkelompok, baik
sosial, politik, budaya maupun etnis tidak lain untuk kehidupan yang damai berdasar pada
kemanusiaan.Dalam Pokok Pikiran IV, negara menegaskan bahwa, Negara berdasar atas
Ketuhanan Yang Maha Esa atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, hal ini berarti
bahwa kehidupan dalam negara berdasar pada nilai-nilai ketuhanan, dengan memberikan
kebebasan atas kehidupan beragama atau dengan menjamin atas demokrasi dibidang
agama. Setiap agama memiliki dasar-dasar ajaran yang sesuai dengan keyakinan masing-
masing dengan mendasarkan pergaulan kehidupan dalam beragama atas nilai-nilai
kemanusiaan yang beradab dan berdasar bahwa pemeluk agama adalah bagian dari umat
manusia di dunia.
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai