Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SIKLUS BELERANG DAN SIKLUS FOSFOR

Disusun oleh:
➢ Nur Kamri (1803410016)
➢ Muh. Satrio Ramadhan (1803410015)

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS SAINS
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2019
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Segalah puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Tak lupa
kita haturkan salawat dan salam kepada junjungan nabi besar kita, Nabi Muhammad
saw. yang telah berhasil membawa umat manusia dari alam kegelapan menuju alam
terang-menderang seperti yang kita rasakan saat ini.
Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunaan makalah kami. Baik yang berupa bantuan materil maupun moril.
Dalam makalah kami akan dibahas tentang “ Siklus Belerang dan Siklus Fosfor”.
Kami sadar bahwa penulisan makalah kami masih jauh dari kata sempurna
karena itu kritik dan saran dari bapak dosen dan teman – teman mahasiswa sangat
kami harapkan demi kelancaran dalam penulisan makalah kami selanjutnya.
Waalaikumsalam Wr.Wb

Palopo, 13 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2
2.1 Siklus Belerang.............................................................................................. 2
2.1.1 Proses Terjadinya Siklus Belerang / Sulfur ............................................ 3
2.1.2 Fungsi Siklus Sulfur / Belerang ............................................................. 4
2.2 Siklus Fosfor .................................................................................................. 4
2.2.1 Proses Terjadinya Siklus Fosfor ............................................................. 5
BAB III PENUTUP................................................................................................. 6
3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 6
3.2 Saran .............................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua yang ada di bumi ini baik mahluk hidup maupun benda mati tersusun
karena materi. Materi ini tersusun atas unsur-unsur kimia diantaranya karbon (C),
Oksigen (O), Nitrogen (N), Hidrogen (H), & Fosfor (P). Unsur-unsur kimia
tersebut, yang umum dijuluki materi dimanfaatkan produsen untuk membentuk
bahan organik dengan bantuan matahari / energi yang berasal dari reaksi kimia.
Siklus ini dikenal sebagai siklus biogeokimia karena prosesnya menyangkut
perpindahan komponen bukan jasad (geo), ke komponen jasad (bio) &
kebalikannya. Siklus biogeokimia pada akhirnya cenderung memiliki mekanisme
umpan-balik yang bisa menata sendiri (self regulating) yang menjaga siklus itu
dalam keseimbangan.
Contoh siklus biogeokimia yakni siklus sulfur dan siklus fosfor. Kita tahu
jika sulfur lebih dikenal masyarakat dengan belerang yang terkandung di dalam
sumber mata air panas. Di sisi lain, siklus sulfur dan fosfor memiliki peran penting
dalam proses aliran energi & materi yg terjadi di alam. Selain itu, siklus sulfur dan
fosfor juga memiliki pengaruh terhadap keberlangsungan kehidupan ekosistem
serta keseimbangan dari proses siklus biogekimia itu sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses terjadinya siklus sulfur?
2. Apa fungsi dari sulfur bagi kehidupan?
3. Bakteri apa saja yang berperan dalam siklus sulfur?
4. Bagaimana proses terjadinya siklus fosfor?
5. Bakteri apa saja yang berperan dalam siklus fosfor?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses terjadinya siklus sulfur.
2. Untuk mengetahui fungsi dari sulfur bagi kehidupan.
3. Untuk mengetahui bakteri yang berperan dalam siklus sulfur.
4. Untuk mengetahui proses terjadinya siklus fosfor.
5. Untuk mengetahui bakteri yang berperan dalam siklus fosfor.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Siklus Belerang
Siklus belerang/Sulfur merupakan perubahan sulfur dari hidrogen sulfide
(H2S) menjadi sulfur diokasida (SO2) lalu menjadi sulfat dan kembali menjadi
hidrogen sulfida lagi. Sulfur dialam ditemukan dalam berbagai bentuk. Dalam tanah
sulfur ditemukan dalam bentuk mineral, diudara dalam bentuk gas sulfur dioksida
dan didalam tubuh organisme sebagai penyusun protein. Siklus sulfur di mulai dari
dalam tanah. yaitu ketika ion-ion sulfat di serap oleh akar dan di metabolisme
menjadi penyusun protein dalam tubuh tumbuhan. Ketika hewan dan manusia
memakan tumbuhan, protein tersebut akan berpindah ketubuh manusia. Dari dalam
tubuh manusia senyawa sulfur mengalami metabolisme yang sisa-sisa hasil
metabolisme tersebut diuraikan oleh bakteri dalam lambung berupa gas. Salah satu
zat yang terkandung dalam gas tersebut adalah sulfur. Semakin besar kandungan
sulfur dalam gas maka gas akan semakin bau. Hidrogen sulfida (H 2S) berasal dari
penguraian hewan dan tumbuhan yang mati oleh mikroorganisme seperti bakteri
dan jamur. Hidrogen sulfida hasil penguraian sebagian tetap berada dalam tanah
dan sebagian lagi di lepaskan ke udara dalam bentuk gas hidrogen sulfida.
Gas hidrogen sulfida di udara kemudian bersenyawa dengan oksigen
membentuk sulfur dioksida. Sedangkan hidrogen sulfida yang tertinggal didalam
tanah dengan bantuan bekteri akan diubah menjadi ion sulfat dan senyawa sulfur
oksida. Ion sulfat akan diserap kembali oleh tanaman sedangkan sulfur dioksida
akan terlepas ke udara. Diudara sulfur dioksida akan bereaksi dengan oksigen dan
air membentuk asam sulfat (H2SO4) yang kemudian jatuh ke bumi dalam bentuk
hujan asam. Hujan asam juga dapat disebakan oleh polusi udara seperti asap-asap
pabrik, pembakaran kendaraan bermotor, dll. Hujan asam dapat menjadi penyebab
korosi batu-batuan dan logam. H2SO4 yang jatuh kedalam tanah oleh bakteri di
pecah lagi menjadi ion sulfat yang kembali diserap oleh tumbuhan, tumbuhan di
makan oleh hewan dan manusia, makhluk hidup mati diuraikan oleh bakteri
menghasilkan sulfur kebali. bergitu seterusnya. Siklus sulfur atau daur belerang
tidak akan pernah terhenti selama salah satu komponen penting penting seperti
tumbuhan masih ada di permukaan bumi ini.

2
Dalam daur sulfur atau siklus belerang, untuk merubah sulfur menjadi
senyawa belerang lainnya setidaknya ada dua jenis proses yang terjadi. Yaitu
melalui reaksi antara sulfur, oksigen dan air serta oleh aktivitas mikrorganisme.
beberapa mikroorganisme yang berperan dalam siklus sulfur adalah dari golongan
bakteri, antara lain adalah bakteri Desulfomaculum dan bakteri Desulfibrio yang
akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S).
Kemudian H2S digunakan oleh bakteri fotoautotrof anaerob (Chromatium) dan
melepaskan sulfur serta oksigen. Kemudian Sulfur dioksidasi yang terbentuk
diubah menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof (Thiobacillus).
Dalam daur belerang, mikroorganisme yang bertanggung jawab pada setiap
proses trasformasi adalah sebagai berikut :
H2S → S → SO4 => bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu.
SO4 → H2S => bakteri desulfovibrio dalam reaksi reduksi sulfat Anaerobik.
H2S → SO4 => bakteri thiobacilli dalam proses reaksi oksidasi sulfide aerobik.
Sulfur organik → SO4 + H2S, => mikroorganisme heterotrofik aerobik dan
anaerobik.

2.1.1 Proses Terjadinya Siklus Belerang / Sulfur


Sulfur terjadi akibat dari proses terjadinya pembakaran bahan bakar
fosil batu bara atau terjadi akibat adanya aktifitas gunung berapai, lalu
asapnya itu akan naik ke atmosfer, atau udara sulfur oksida itu akan berada
diawan yang menjadi hidrolidid air membentuk H 2SO4, awan akan
mengalami kondensasi yang akhirnya menurunkan hujan yang dikenal
dengan hujan asam.
Air hujan itu akan masuk kedalam tanah yang akan diubah menjadi
Sulfat yang sangat peting untuk tumbuhan. Sulfat hanya terdapat dalam
bentuk anorganik (SO4), sulfat ini yang mampu berpindah dari bumi atau
alam ketubuh tanaman/ tumbuhan melalui penyerapan sulfat oleh akar .Sulfur
akan direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan berbentuk sulfur dioksida
atau hidrogen sulfida.

3
2.1.2 Fungsi Siklus Sulfur / Belerang
Berikut adalah beberapa fungsi dari siklus belerang yaitu :
a. Membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun menjadi lebih
hijau
b. Menambah kandungan protein dan vitamin hasil panen
c. Meningakatkan jumlah anakn yang menghasilkan (pada tanaman padi)
d. Berperan penting pada proses pembulatan zat gula
e. Memperbaiki warna, aroma, dan kelenturan daun tembakau ( khusus
pada tembakau omprongan)
f. Memperbaiki aroma, mengurangi penyusutan selama penyimpangan,
memperbesar umbi & bawang merah

2.2 Siklus Fosfor


Siklus Fosfor adalah proses perubahan fosfat dari fosfat anorganik menjadi
fosfat organik dan kembali menjadi fosfat anorganik secara kesinambungan dan
tanpa jeda. Fosfor adalah komponen penting pada membran sel, asam nukleat dan
tranfer energi pada respirasi sel. Fosfor juga ditemukan sebagai komponen utama
dalam pembentukan gigi dan tulang vertebrata. Di alam, fosfor terdapat dalam dua
bentuk, yaitu senyawa fosfat organik dan senyawa fosfat anorganik. Fosfat organik
adalah sebutan untuk senyawa fosfat yang terkandung dalam binatang dan
tumbuhan. Sedangkan fosfat anorganik adalah senyawa fosfat yeng terdapat pada
tanah, batuan dan air. Fosfor merupakan unsur yang sangat penting dalam

4
kehidupan. Dalam beberapa tahun terakhir, asam fosfor yang mengandung 70% –
75% P2O5, telah menjadi bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya. Fosfor
juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk
lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak
air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa. Fosfor juga merupakan bahan penting bagi
sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang.

2.2.1 Proses Terjadinya Siklus Fosfor


Daur fosfor yaitu daur atau siklus yang melibatkan fosfor, dalam hal
input atau sumber fosfor-proses yang terjadi terhadap fosfor- hingga kembali
menghasilkan fosfor lagi. Daur fosfor dinilai paling sederhana daripada daur
lainnya, karena tidak melalui atmosfer. fosfor di alam didapatkan dari:
batuan, bahan organik, tanah, tanaman, PO4- dalam tanah. kemudian inputnya
adalah hasil pelapukan batuan. dan outputnya: fiksasi mineral dan pelindikan.
Fosfor berupa fosfat yang diserap tanaman untuk sintesis senyawa
organik. Humus dan partikel tanah mengikat fosfat, jadi daur fosfat dikatakan
daur lokal. Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat
organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air
dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh
decomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang
terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut.
Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari
batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah
dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan
lagi. Siklus ini berulang terus menerus. Fosfor dialam dalam bentuk terikat
sebagai Ca-fosfat, Fe- atau Al-fosfat, fitat atau protein. Bakeri yang berperan
dalam siklus fosfor : Bacillus, Pesudomonas, Aerobacter aerogenes,
Xanthomonas, dll. Mikroorganisme (Bacillus, Pseudomonas, Xanthomonas,
Aerobacter aerogenes) dapat melarutkan P menjadi tersedia bagi
tanaman.Daur fosfor terlihat akibat aliran air pada batu-batuan akan
melarutkan bagian permukaan mineral termasuk fosfor akan terbawa sebagai
sedimentasi ke dasar laut dan akan dikembalikan ke daratan.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Siklus Belerang yaitu perubahan sulfur dari hidrogen sulfida menjadi sulfur
diokasida lalu menjadi sulfat dan kembali menjadi hidrogen sulfida lagi.
2. Fungsi sulfur Dalam kehidupan, sulfur / belerang berperan dalam:
Menstabilkan struktur protein. Ikatan sulfida sangat penting yaitu
buat membentuk protein stabil,Berperan dlm mengaktifkan enzim, karena
aneka enzim membutuhkan gugus sulfurhidril (-SH) yang bebas, untuk
melakukan aktivasinya. Dengan demikian sulfur berperan dalam proses
oksidasi-reduksi / pernafasan jaringan
3. Siklus Fosfor adalah proses perubahan fosfat dari fosfat anorganik menjadi
fosfat organik dan kembali menjadi fosfat anorganik secara
kesinambungan dan tanpa jeda
4. Beberapa mikroorganisme yang berperan dalam siklus sulfur adalah dari
golongan bakteri, antara lain adalah bakteri Desulfomaculum dan bakteri
Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk
hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan oleh bakteri fotoautotrof
anaerob (Chromatium) dan melepaskan sulfur serta oksigen. Kemudian
Sulfur dioksidasi yang terbentuk diubah menjadi sulfat oleh bakteri
kemolitotrof (Thiobacillus).
5. Bakeri yang berperan dalam siklus fosfor : Bacillus, Pesudomonas,
Aerobacter aerogenes, Xanthomonas, dll. Mikroorganisme (Bacillus,
Pseudomonas, Xanthomonas, Aerobacter aerogenes) dapat melarutkan
P menjadi tersedia bagi tanaman.

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa Kimia, kami ditekankan untuk lebih memahami tentang
cara penggunaan berbagai bahan kimia, karena bahan kimia yang digunakan dapat
berdampak pada lingkungan dan mempengaruhi siklus yang ada. Misalnya bahan
kimia larutan yang berbahaya bagi lingkungan tanah, zat yang bereaksi dan
menguap di udara dapat merusak lingkungan. Dalam makalah ini disajikan
beberapa teori tentang siklus yaitu siklus belerang, dan fosfor, diharapkan makalah
ini dapat bermamfaat bagi yang membacanya sekaligus menjadi referensi bagi kita.
namun ini masih sangat terbatas untuk itu kritik dan saran masih sangat dibutuhkan,
agar kedepannya bisa lebih baik lagi.

6
DAFTAR PUSTAKA
Buchari, dkk. 2001. Kimia Lingkungan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan.
Achmad Rukaesih., 2004. Kimia Lingkungan. Jakarta:Penerbit ANDI

Anda mungkin juga menyukai