: Ibrahim Nuh
NIM
: M0414031
ke
tanah.
Hal
ini
dapat
menyebabkan
perusakan
batuan
juga
tanaman.
Dalam daur belerang, mikroorganisme yang bertanggung jawab dalam setiap trasformasi adalah
sebagai berikut :
1. H2S S SO4; bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu.
2. SO4 H2S (reduksi sulfat anaerobik), bakteri desulfovibrio.
3. H2S SO4 (Pengokaidasi sulfide aerobik); bakteri thiobacilli.
4. S organik SO4 + H2S, masing-masing mikroorganisme heterotrofik aerobik dan
anaerobik.
Proses rantai makanan disebut-sebut sebagai proses perpindahan sulfat, yang selanjutnya
ketika semua mahluk hidup mati dan nanti akan diuraikan oleh komponen organiknya yakni
bakteri. Beberapa bakteri yang terlibat dalam proses daur belerang (sulfur) adalah Desulfibrio
dan Desulfomaculum yang nantinya akan berperan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam
bentuk (H2S) atau hidrogen sulfida. Sulfida sendiri nantinya akan dimanfaatkan oleh bakteri
Fotoautotrof anaerob seperti halnya Chromatium dan melepaskan sulfur serta oksigen. Bakteri
kemolitotrof seperti halnya Thiobacillus yang akhirnya akan mengoksidasi menjadi bentuk
sulfat.
Belerang atau sulfur merupakan unsur penyusun protein. Tumbuhan mendapat sulfur dari
dalam tanah dalam bentuk sulfat (SO4 ). Kemudian tumbuhan tersebut dimakan hewan sehingga
sulfur berpindah ke hewan. Lalu hewan dan tumbuhan mati diuraikan menjadi gas H2S atau
menjadi sulfat lagi. Secara alami, belerang terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral tanah.
Ada juga yang gunung berapi dan sisa pembakaran minyak bumi dan batubara.
Daur tipe sedimen cenderung untuk lebih kurang sempurna dan lebih mudah diganggu
oleh gangguan setempat sebab sebagian besar bahan terdapat dalam tempat dan relatif tidak aktif
dan tidak bergerak di dalam kulit bumi. Akibatnya, beberapa bagian dari bahan yang dapat
dipertukarkan cenderung " hilang" untuk waktu yang lama apabila gerakan menurunnya jauh
lebih cepat dari pada gerakan "naik" kembali. Setiap daur melibatkan unsur organisme untuk
membantu menguraikan senyawa-senyawa menjadi unsur-unsur.