Anda di halaman 1dari 14

NAMA KELOMPOK

1.YASINTA B.MAAR
2.MAKDALENA A.P.ADES
3.LAURENSIUS Y.F.MADIN
4.OKTAVIANO ADRIAN RAMAN
5.AGUSTINO E.MANGKUR
SIKLUS SULFUR
Table of Contents

1.Pengertian Siklus Sulfur


2.Proses Siklus Sulfur
3.Jenis Bakteri yang Berperan dalam pembentukan sulfat

4.Fungsi Siklus Sulfur


5.Dampak Sulfur
A. Pengertian Siklus Sulfur

Siklus belerang atau siklus sulfur merupakan suatut rangkaian

perpindahan zat kimia yang mengandung unsur sulfur atau unsur belerang

di permukaan bumi.Belerang dalam lingkungan atmosfer ada dalam bentuk

gas SO2 dari aktivitas vulkanis dan pembakaran bahan bakar fosil. Tidak

hanya itu, belerang juga didapati dalam gas H2S akibat proses pembusukan

bahan organik yang terjadi di dalam tanah atau air.Selain bermanfaat untuk

kepentingan manusia, sulfur atau belerang juga mempunyai manfaat bagi

tumbuhan dalam bentuk anion sulfat di dalam tanah. Di dalam tanah

belerang berperan sebagai sulfat, sulfida, dan belerang anorganik.


B.Proses Siklus Sulfur

Aktivitas vulkanis gunung berapi dan penggunaan bahan bakar fosil akan

melepaskan sulfur atau belerang ke atmosfer dalam bentuk gas SO2, gas SO2

di udara akan menjalani oksidasi sehingga membentuk gas sulfat (SO4).Selain

itu, dalam proses pembusukan bahan organik yang dikerjakan oleh

mikroorganisme pun akan membebaskan belerang, baik ke atmosfer maupun

ke dalam tanah dalam bentuk H2S.Mikroorganisme yang berperan untuk

mengubah protein dalam bahan organik menjadi senyawa H2S ialah

Aspergillus spp., Neurospora spp., Escherichia spp., dan Proteus spp.,

sementara mikroorganisme pengurai yang berperan merombak karbohidrat

dalam bahan organik menjadi H2S dan senyawa lainnya ialah Vibrio

desulphuricans, Aerobacter, dan Desulphovibrio (Ghopal dan Bhradwaj 1979).


Gas H2S tersebut nantinya akan mengalami oksidasi di atmosfer sehingga membentuk gas
Sulfat SO4. Gas Sulfat lalu akan kembali ke permukaan bumi diikuti dengan presipitasi
(kejadian hujan Oleh sebab itu, apabila kandungan gas sulfat di udara sangat tinggi maka
presipitasi yang diciptakan akan sangat masam dan fenomena ini disebut sebagai hujan
asam.Gas H2S dalam tanah lalu akan mengalami reduksi yang menghasilkan unsur tunggal
Sulfur (S) lalu akan mengalami oksidasi oleh bakteri Thiobacillus denitrificans dan
Thiobacillus thiooxidans menghasilkan SO4. Sesudah itu, SO4 di dalam tanah akan tereduksi
kembali menjadi H2S oleh bakteri Thiobacillus thioparus.[Jenis Bakteri yang Berperan dalam
Pembentukan SulfatH2S → S → SO4-2 : bakteri fotoautotrof tak memiliki warna, hijau dan
ungu.SO4-2 → H2S (reduksi sulfat anaerobik) : bakteri Desulfovibrio dan
Desulfomaculum.H2S → SO4-2 (Pengoksidasi sulfide aerobik) : bakteri kemolitotrof : bakteri
Thiobacilli.Senyawa Organik → SO4-2 + H2S, masing-masing mikroorganisme heterotrof
aerobik dan anaerobik Proses kimia terjadi saat sulfat mengendap di dalam permukaan tanah
hasil dari pengoksidasian mineral sulfida (batuan plutonik)
Berikut ialah contoh persamaan reaksi pembentukan sulfat melalui oksidasi mineral

sulfida, misalnya mineral besi sulfida. 2 FeS2 + 7 O2 + 2 H2O → 2 Fe2+ + 4 SO42−

+ 4 H+ Proses kimia juga terjadi pada saat gas SO2 terbentuk melalui pembakaran

hasGas ini juga timbul pada gas yang timbul dari aktivitas gunung berapi dan gas

alam. Persamaan reaksinya: 1S -2(s) + 2H+ (g) → H2S (g) Proses kimia dan biologi

juga terjadi ketika sulfida (S2), belerang dioksida (SO2) dan (H2S) berubah menjadi

SO4 atau sebaliknya dengan bantuan dari dekomposer. Dimana didalam proses-proses

tersebut juga terdapat reaksi-reaksi kimia. H2S → S → SO4-2 SO4-2 → H2S H2S →

SO4-2 Senyawa Organik → SO4-2 + H2S Bakteri yang berperan dalam siklus sulfur
1. Bakteri Thiobacillus

Thiobacillus berukuran kecil, bakteri Gram negatif, selnya berbentukbatang (0,5×1,0­4,0μm)

dengan beberapa spesies bersifat motil dengan flagel polar. Energi diperoleh dari oksidasi satu

atau lebih reduksi senyawa sulfur, termasuk sulfida, sulfur, thiosulfida, polithionat, dan

thiosionat. Sulfat merupakan produk akhir dari oksidasi senyawa sulfur, namun sulfur, sulfit, atau

polithionat mungkin terakumulasi oleh kebanyakan spesies.Spesies tertentu juga memperoleh

energi dari mengoksidasi besi ferro menjadi besi ferri. Seluruh spesies dapat mengikat

karbondioksida lewat lingkaran Benson­Calvin dan sanggup tumbuh secara autotropik; beberapa

spesies ialah obligat khemolitotropik. Bakteri ini hidup pada pH optimal 2­8 dan suhu optimal 20­

43˚C.
Genus Thiobacillus juga dikenal dengan nama Acidithiobacillus. Genus ini memiliki sifat
termofilik, dan hidup pada suhu 45­50˚C. Genus ini juga tergolong dalam genus asidofil, yang
hidup pada pH 1,5­2,5. Beberapa spesies hidup pada pH netral. Beberapa bakteri khemolithotrof
bisa mengoksidasi sulfur dan mendapatkan energi dari reduksi CO2. Khemolithotrof ini
mencakup sejumlah genera : Thiobacillus, Sulfolobus, dan Leptospirillum, dan masih banyak
yang lain.Thiobacillus ferrooxidans sanggup mengoksidasi Fe(II) menjadiFe(III) dan
mengoksidasi senyawa­ senyawa belerang tereduksi danmemakai oksidasi ini sebagai sumber
energinya, sementaraSulfolobus acidocaldarius ialah khemolithotrof yang hidup di tempat
dengan suhu optimum 70˚C dan suatu pH optimum 2­3. Bakteri inipun sanggup mengoksidasi
Fe(II) dan senyawa ­senyawa sulfur
Di perairan seperti sungai, danau serta pantai spesies Thiobacillus nampaknya menjadi

pengoksidsi sulfur yang paling penting.Thiobacillus tidak memiliki warna, berbentuk

lonjong, bakteri Gram negatif yang berflagel polar. Bakteri ini bisa mengoksidasi besi, yang

menyebabkan mereka bisa memetabolisme ion­ion metal seperti besi ferro: Fe2+ + ½ O2 +

2H+ ­> Fe3+ + H2OReaksi oksidasi pirit menurut Boyd (1982) ialah :FeS2 + H2O + 3,5 O2

→ FeSO4 + H2SO42 FeSO4+ ½ O2 + H2SO4 → Fe2(SO4)3 + H2OFeS2 + 7 Fe2(SO4)3 +

8 H2O → 15 FeSO4 + 8 H2SO4


2. Bakteri Desulfovibrio desulfuricans

Mikroorganisme Desulfovibrio desulfuricans yang termasuk Sulfate Reducing Bacteria

(SRB) yang bisa mengurangi sulfat dalam kondisi anaerob dan akan bisa membentuk logam

sulfide bila atom S berikatan dengan kation dari logam yang bebas di air.Berdasarkan hasil

penelitian dan hasil analisa reduksi sulfat pada oleh bakteri Desulfovibrio desulfuricans

dipengaruhi oleh jenis sumber karbon yang ditambahkan dimana etanol merupakan sumber

karbon yang paling bagus. Persentase reduksi sulfat dengan asam formiat sebesar 34,27%;

dengan asam laktat sebesar 56,64% dan dengan etanol sebesar 68%.
♦Fungsi Siklus Sulfur

Untuk membantu pembentukan butir hijau daun sehingga daun menjadi lebih

hijau.Untukmeningkatkan kandungan protein dan vitamin hasil panen.Untuk menambah

jumlah anakan yang memproduksi (pada tanaman padi).Berperan penting pada proses

pembulatan zat gula.Untuk memperbaiki warna, aroma, dan kelenturan daun tembakau

( khusus pada tembakau omprongan).Untuk memperbaiki aroma, mengurangi penyusutan

selama penyimpangan, memperbesar umbi & bawang merah


♦ Dampak Sulfur
A. Dampak Positif
Belerang dapat digunakan untuk industry kertas sulfit, pupuk,
fungisida, mensterilkan alat pengasap, serta untuk memutihkan
buah kering, dan merupakan insulator yang baik.
B.Dampak Negatif
Pencemaran udara dan merusak atmosfer merupakan dampak
negatif siklus sulfur.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai