SO₂
Sepertiga dari jumlah sulfur yang terdapat di atmosfer merupakan hasil dari aktivitas manusia
(antropogenik), seperti pembakaran minyak kendaraan mobil, Asap industry, Pembakaran bahan-bahan
yang mengandung sulfur, pembakaran bahan bakar pada sumbernya misalnya pembakaran batu arang,
minyak bakar, gas, kayu, dan sebagainya.
Dua pertiga dari jumlah sulfur di atmosfer berasal dari sumber-sumber alam seperti volkano.
SO₃
Pembakaran bahan-bahan yang mengandung sulfur, SO₂ yang teroksidasi 2SO₂ + O₂ 2SO₃
Jumlah SO₃ yang terbentuk dipengaruhi oleh kondisi reaksi, terutama suhu, dan bervariasi dari 1 sampai
10% dari total SOₓ.
Adanya SO₃ di udara dalam bentuk gas hanya mungkin jika konsentrasi uap air sangat rendah. Jika uap
air terdapat dalam jumlah cukup seperti biasanya, SO₃ dan air akan segera bergabung membentuk
droplet asam sulfat (H₂SO₄)
Sulfur di Atmosfer
H 2S
• berasal dari aktivitas biologi, seperti diubahnya Senyawa-senyawa belerang organik diperairan menjadi
H2S oleh mikroorganisme, dan Mikroba desulfovibrio mereduksi ion sulfat menjadi asam sulfide.
• Ketika hewan atau tumbuhan mati, jasadnya akan diuraikan oleh bakteri dan jamur pengurai dan
menghasilkan bau busuk, yaitu gas hidrogen sulfida (H2S) yang akan dilepas ke udara.
H₂SO₄
• Berasal dari gabungan SO₃ dan air di atmosfer membentuk droplet asam sulfat (H₂SO₄), yang nantinya
akan membentuk awan dan hujan asam.
• Setelah berada diatmosfer, sebagian SO₂ akan diubah menjadi SO₃ (kemudian menjadi H₂SO₄) oleh
proses-proses fotolitik dan katalitik.
Sulfur di Atmosfer
SO₄²⁻
• aerosol,
• berasal dari adanya oksidasi dari gas gas sulfur, seperti SO2, H2S dan organik sulfur ke ion SO42−
• adanya injeksi partikel sulfat dalam bentuk tetes air di udara dan di permukaan air sebagai suatu aerosol
dari laut yang mengandung garam garam logamdan ammonia.
• Penguraian sulfur oleh adanya reaksi reaksi fotokimia dan kimia bila terdapat oksida oksida nitrogen dan
atau hidrokarbon
Sulfur di Atmosfer
R𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 2 𝐾𝑖𝑚𝑖𝑎 𝑑𝑖 𝐴𝑡𝑚𝑜𝑠𝑓𝑒𝑟
BAKTERI
R-SH H₂S + RH
SULFIDA ORGANIK ORGANIK GABUNGAN
H₂S H₂ + S
S + O₂ SO₂
2SO₂ + O₂ 2SO₃
Aktivitas manusia dapat menaikan sulfat, seperti adanya garam-garam sulfat yg digunakan dalam
SO₄²⁻ pembuatan detergen.
Ion Sulfat merupakan komponen umum air buangan.
Oksidasi dari mineral-mineral sulfide yang dipengaruhi oleh mikroorganisme seperti pyrit (FeS₂).
Oksidasi dari pyrit dalam tanah menyebabkan pembentukan asam sulfat tanah yg disebut cat clay
dan nantinya mengalami runoff hingga ke perairan.
FeS₂ + 3½O₂ + H₂O Fe²⁺ + 2H⁺ + 2SO₄²⁻
Juga berasal dari hasil pencucian mineral utama gips ( CaSO₄.2H₂O).
Dan dari hujan asam.
H 2S
Berasal dari aktivitas manusia, yang memasukkan bahan-bahan yg dapat menaikan konsentrasi gas tersebut.
Berasal dari aktivitas biologi, seperti diubahnya/diuraikanya Senyawa-senyawa belerang organik
diperairan menjadi H₂S oleh mikroorganisme.
Hasil reduksi ion sulfat menjadi asam sulfide oleh mikroba desulfovibrio, sulfat dipergunakan sebagai
penerima electron dalam oksidasi bahan organic. Reaksi keseluruhannya :
SO₄²⁻ + 2CH₂O + 2H⁺ H₂S + 2CO₂ + 2H₂O
Sulfur di Hidrosfer
DMS ((CH₃)₂S)
• Senyawa DMS umumnya diproduksi oleh marin alga, bakteri dan alga air tawar.
• Hasil produksi perombakan oleh mikroorganisme di sendimen dasar perairan.
• Fitoplankton di laut dapat menghasilkan dimetil sulfida. Yang akhirnya mengalami oksidasi terus menerus
dan akhirnya nanti akan menjadi sulfat.
(CH₃)₂S S SO₂ SO₃ SO₄²⁻
gips ( CaSO₄.2H₂O)
• Berasal dari sulfat yang membentuk sendimen di dasar laut
• Gips sampai diperairan melalui peristiwa runoff baik dalam bentuk SO₄²⁻ hasil dari oksidasi ataupun
CaSO₄.2H₂O.
Pyrit (FeS₂)
• Berasal dari sulfida yang membentuk sendimen di dasar laut
• atau sulfida dari bahan biogenik yang mati
• Terbentuk oleh adanya reaksi amorphos besi monosulfida dengan elemen sulfur. FeS + S FeS₂
• pyrit sampai diperairan melalui peristiwa runoff baik dalam bentuk S²⁻ hasil dari oksidasi ataupun FeS₂.
Sulfur di Hidrosfer
R𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 2 𝐾𝑖𝑚𝑖𝑎 𝑑𝑖 Hidrosfer
• FeS + S FeS₂
SO₄²⁻ + 2CH₂O + 2H⁺ H₂S + 2CO₂ + 2H₂O
S + O₂ SO₂
2SO₂ + O₂ 2SO₃
𝐻2 𝑆 → 𝐻2 + S
Sulfur di Geosfer
Ion sulfat (SO₄²⁻), Hidrogen Sulfida (H₂S), sulfida (S²⁻) , mineral-mineral sulfida seperti gips (
CaSO₄.2H₂O), Pyrit (FeS₂), cysteine dan methionin, kalsium sulfat CaSO₄.
SO₄²⁻
Dan dari hujan asam
Berasal dari aktivitas manusia, yang memasukkan bahan-bahan yg dapat menaikan konsentrasi gas tersebut.
Seperti pupuk.
Hasil oksidasi dari S²⁻ pada saat dekomposisi aerob. Yang nantinya akan diserap oleh tumbuhan lagi.
Batuan plutonik apabil hancur dan mengalami pelapukan akan membebaskan sulfida ini melalui
reaksi oksidasi dan menghasilkan sulfat.
Oksidasi dari pyrit dalam tanah menyebabkan pembentukan asam sulfat tanah yg disebut cat clay
FeS₂ + 3½O₂ + H₂O Fe²⁺ + 2H⁺ + 2SO₄²⁻
H2S dan S²⁻
Berasal dari aktivitas manusia, yang memasukkan bahan-bahan yg dapat menaikan konsentrasi gas tersebut.
Seperti pupuk
Berasal dari aktivitas biologi, seperti diubahnya/diuraikanya Senyawa-senyawa belerang organik pada
makhluk hidup yang mati menjadi H₂S pada kondisi anaerob dan S²⁻ pada kondisi aerob oleh
mikroorganisme pada proses dekomposisi.
Sulfur di Geosfer
gips ( CaSO₄.2H₂O)
• Berasal dari sulfurdioksida yang membentuk sendimen dari hasil penguraian makhluk hidup mati.
• Dan juga Berasal dari sulfat yang membentuk sendimen di dasar laut
• Terbentuk dari : 2CaSO₃+O₂+4H₂O 2CaSO₄.2H₂O
Pyrit (FeS₂)
• Berasal dari sulfida yang membentuk sendimen dari hasil penguraian makhluk hidup mati.
• Terbentuk oleh adanya reaksi amorphos besi monosulfida dengan elemen sulfur. FeS + S FeS₂
CaSO₄
Khusus didaerah batuan yang mengandung kapur bila terjadi pengikisan oleh air maka reaksi kimia akan
terjadi sebagai berikut : SO₂ + CaCO₃ + ½O₂ CaSO₄ + CO₂
Sulfur di Biosfer
Ion sulfat (SO₄²⁻), cysteine dan methionin.
SO₄²⁻
Dari hujan asam. Kemudian diserap oleh tumbuhan untuk menyusun proein.
SO₄²⁻
Aktivitas manusia dapat menaikan sulfat, seperti adanya garam-garam sulfat yg digunakan dalam
pembuatan detergen.