Anda di halaman 1dari 20

BELERANG ( SULFUR)

Sulfur terdapat dibawah gunung berapi dan texas, lousiana(amerika utara), senyawa belerang
dialam dapat berupa garam sulfide seperti Timbal Glans(PbS), seng blene(ZnS), tembaga kis(CuS),
pirit(FeS2) atau garam sulfar seperti batu toha/gips(CaSO 4), barium sulfatBaSO4) dan magnesium
sulfat(MgSO4).
Belerang padat mempunyai dua bentuk alotropi yaitu belerang rombik dan belerang monoklinik.
Belerang yang biasa kita lihat berupa warna kuning adalah belerang rombik. Belerang rombikstabil
dibawah sushu 95,5C. Diatas suhu 95,5C belerang rombik berubah menjadi belerang monoklinik,
yang seharusnya mencair pada suhu 113C.
Belerang banyak terdapat dikulit bumi, sebagai unsure dan senyawa. Didaerah vulkanik
ditemukan belerang unsure, mungkin merupakan hasil reaksi gas SO2 dan H2S yang terdapat
dalam gas vulkanik.
8SO2(g) + 16H2S(g)
16H2O(l) + 3S8(s)
Sebagai senyawa, belerang terdapat dalam berbagai jenis mineral sulfat dan sulfide juga sebagai
organic dalam minyak bumi dan batu bara atau sebagai H2S dalam gas alam.
Belerang mempunyai 3 macam biloksbyaitu +2, +4 dan +6. Senyawa yang paling penting adalah
SO2 yang berupa gas berbau khas, tidak berwarna, merusak saluran pernafasan dan dapat larut
dalam air, mudah teroksidasi menjadi SOx yang beracun. Gas ini terbentuk dari pembakaran batu
bara atu pemangggangan bijih sulfide dari industri. SO2merupakan polutan udara karena
menyebabkan hujan asam, untuk mencegahnya maka gas tersebut dialirkan pada kapur yang
lembab.
Kegunaan utama dari belerang adalah untuk pembuatan asam sulfat yang biasa terdapat pada
laboratorium sekolah. Asam sulfat pekat berupa cairan kental seperti oli, sangat korosif dan
merupakan asam kuat Asam sulfat pekat juga bersifat higroskopis dan merupakan zat dehydrator
(dapat menarik air dan senyawa yang mengandung hydrogen dan oksigen dengan merusak zat itu)
misalnya jika asam sulfat pekat diteteskan pada gula tebu.
Asam sulfat digunakan untuk bernagai bidang, penggunaan utamanya adalah untuk industry
pupuk soperphosphat, pembuatan senyawa sulfat dan elektrolit pada aki kendaraan bermotor serta
industry zat/cat warna dan detergen. Penggunaan lain dari asam sulfat adalah dalam industry
logam, yaitu untuk membersihkan permukaan logam dalam electroplating, bahan peledak, obatobatan, pemurnian minyak bumi.
Pembuatan belerang dilakukan denggaan dua cara :
1. Cara Frasch.
Deposit belerang yang terdapat dibawah permukaan ditambang menurut cara frasch. Menurut cara
ini, deposit belerang dicairkan dengan mengalirkan air super panas (campuran air dan uap air
dengan tekanan sekitar 16 atm dan suhu 170C) melalui pipa bagian luar dari suatu susunan 3
pipa konsentris. Belerang cair kemudian dipaksa keluar dengan memompakan udara panas (dengan
tekanan sekitar 20 25 atm). Selanjutnya belerang dibiarkan membeku. Oleh karena belerang tidak
larut dalam air, maka belerang diperoleh dengan cara ini dapat mencapai kemurnian sampai 99,6%.
Cara ini digunakan untuk mendapatkan belerang yang ada dibawah permukaan tanah.
2. Cara Sisilia

Cara ini digunakan untuk mendapatkan belerang yang ada di permukaan tanah. Batu yang
mengandung belerang dipanaskan hingga belerang melebur dan terpisah dari batuan, selanjutnya
belerang dimurnikan dengan cara sublimasi

CARA PEMBUATAN BELERANG


D. Cara pembuatan
a. Proses Frasch
Cara frasch adalah mengambil belerang dari deposit belerang di bawah tanah, pompa frasch dirancang
oleh Herman Frasch dari Amerika Serikat tahun 1904.
Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang terdapat 2 pipa konsentrik yang lebih kecil ditanam
sampai menyentuh lapisan belerang. Uap air yang sangat panas dipompa dan dimasukan melalui pipa
luar, sehingga belerang meleleh. Kemudian dimasukan udara bertekanan tinggi melalui pipa terkecil,
sehingga terbentuk busa belerang dan terpompa ke atas melalui pipa ketiga. Seperti gambar di bawah ini

.
Kemurnian belerang yang keluar mencapai 99,5%. Pada dewasa ini 50% belerang yang digunakan dalam
industri diperoleh dengan proses frasch

b. Proses kontak

Pada pembuatan belerang dengan proses kontak bahan baku yang digunakan belerang, udara dan air.
S(s)+O2(g) SO2(aq)
2SO2(g)+O2(g)2SO3(g)
SO3(g)+H2O(l)H2SO4(aq)
Pertama-tama belerang padat dimasukan kedalam drum berputar lalu dibakar dengan oksigen dari udara
dan hasilnya gas SO2 dimurnikan dengan pengendap elektrostatika ( kawat-kawat betegangan tinggi )
partikel-partikel debu dan kotoran lain menjadi bermuatan dan tertarik oleh kawat yang muatannya
berlawanan, sehingga debu-debu itu jatuh kelantai ruangan.
Campuran gas SO2 dan udara kemudian dialirkan kedalam ruangan yang dilengkapi katalis serbuk
V2O5. Disini berlangsung proses kontak yaitu kontak antara campuran gas-gas dengan katalis. Gas SO2
bereaksi dengan oksigen dengan udara untuk membentuk gas SO3.
2SO2(g)+O2(g)2SO3(g) H = -90 kJ
Agar reaksi ini bergeser kekanan gas SO3 yang terbentuk segera direaksikan dengan air untuk
menghasilkan H2SO4
SO3(g)+H2O(l) H2SO4(aq)
Gas SO3 direaksikan dengan H2SO4 untuk membentuk asam pirosulfat, H2S2O7 kemudian barulah
asam pirosulfat direaksikan denga air untuk membentuk asam sulfat SO3(g)+H2SO4(aq) H2S2O7(aq)
H2S2O7(aq)+H2O2H2SO4(aq)
E. Senyawa-senyawa sulfur
1. Hidrogen Biner
Hidrogen Sulfida
Hidrogen Sulfida adalah sebuah bahan kimia laboratorium yang penting, karena di pakai secara luas

dalam analisis kualitatif. Zat ini dapat dengan mudah di buat dengan aksi asam terhadap sulfida logam,
atau dengan hidrolisis tioasetamida :
FeS + 2HCl H2S + FeCl2
CH3CSNH2 + H2O H2S + CH3CONH2
Hidrogen Sulfida adalah gas yang beracun dan dapat larut dalam air.
H2S + H2O H3O+ +HS2. Polisulfida Logam
Belerang tidak hanya terikat bersama dalam belerang unsur, tetapi dapat bereaksi juga dengan ion sulfida
dengan membentuk ion polisulfida.
BaS + 2S BaS3
Ion polisulfida ukurannya berkisar dari S22- sampai S63-. Kristal polisulfida yang paling terkenal, yaitu
bijih besi yang umum seperti pirit (FeS2).
3. Oksida dan Asam okso
a. SO2 dan SO3
Sulfur dioksida (SO2) adalah gas tidak berwarna. Berbau khas memerihkan mata dan dapat merusak
saluran pernapasan, sebab apabila terisap oleh pernapasan secara berlebihan akan bereaksi dengan air
dalam saluran pernapasan dan membentuk asam sulfit yang akan merusak jaringan dan menimbulkan
rasa sakit. Sulfur dioksida dapat terbentuk pada pembakaran batu bara yang mengandung belerang, dan
pemanggangan bijih sulfida. Sulfur dioksida dapat melarut dengan baik dalam air.
SO2(g) + H2O(l) H2SO3 (aq).
Sampai kini belum ditemukan sepesi H2SO3 dalam larutan, dan dianggap bahwa jika SO3 dialirkan
kedalam air terbentuk suatu hidrat, namun telah dikenal garam hidrogen sulfit dan garam sulfit. Setengah
dari sulfur dioksida berasal dari pembangkit energi dan proses industri yang menggunakan bahan baku
yang mengandung belerang.
Meskipun pada keadan biasa SO3 sukar terbentuk pada keadaan tertentu, SO2 dapat dioksida menjadi
SO3. London smog / smog kelabu terjadi dari campuran SO partikulat dan kabut, zat dalam partikulat
dapat mengkatalisa pembentuk SO3 dari SO2 dan dengan udara lembab dapat menghasilkan kabut yang
mengandung asam sulfat.
Sifat SO2 yang mudah larut dan menghasilkan asam seperti dijelaskan di atas mengakibatkan persoalan
lingkungan seperti misalnya hujan asam.Terjadinya hujan asam yaitu dari pembakaran bahan bakar posil
seperti minyak dan batu bara akan di hasilkan NOx dan SOx juga partikel lain.Polutan akan tinggal
beberapa lama di udara dan kemudian musnah terdeposisi kepermukaan bumi , selama polutan diudara,
kualitas udara menurun yang dapat berakibat langsung pada kesehatan manusia seperti sesak napas /
gatal-gatal di kulit. Polutan seperti oksida sulfur (SO2) dan dioksida nitrogen (NO2) melalui reaksi
oksidasi dengan ozon akan berubah menjadi (SO3) dan NO3 selanjutnya berubah menjadi senyawa
sulfat dan senyawa nitrat.
Senyawa-senyawa tersebut akan berpindah dari atmosfer kepermukaan bumi melalui hujan dan deposisi
langsung sehingga di kenal dengan deposisi basah dan deposisi kering. Proses deposisi basah terjadi
dengan pembentukan awan dan akhirnya turun sebagai hujan salju atau kabut yang mengandung asam.
Deposisi asam yang terkandung dalam hujan dapat menggambarkan kondisi keasaman air hujan dalam
angka pH. Kategori angka pH mengindikasikan hujan basa atau asam. Bila air hujan mempunyai nilai pH
di bawah 5,6 di katakan telah terjadi hujan asam di daerah tersebut.
b. Asam Sulfat
Pada suhu kamar belerang trioksida berupa padatan yang terdiri dari satuan SO3 dengan struktur yang
rumit. Padatan ini mudah menguap dan pada pase gas SO3 terdiri dari molekul segitiga planar . Sulfur

trioksida dapat dibuat dengan cara oksida belerang dioksida dengan oksigen.
2SO2(g) + O2(g) 2SO3 H = -98kJ mol-1
SO2 sangat stabil diudara. Dengan adanya katalis, oksida SO2 menjadi SO3 segera berlangsung. Gas
SO3 bereaksi dengan air membentuk H2SO4
SO3(g) + H2O (l) H2SO4(l)
Pabrik asam sulfat memerlukan belerang dioksida yang dapat diperoleh dari
a. Pembakaran belerang
S + O2 SO2
b. Pirit (seng sulfida)
Pada pemanggangan bijih-bijih logam ini, dihasilkan sulfur dioksida sebagai hasil samping
4FeSO4 + 11O2 2Fe2O3 + SO2
2ZnS + 3O2 2ZnO + 2SO2
c. Anhidrit.CaSO4
CaSO4 + 2C 2CO2 + CaS
CaS + 3CaSO4 4CaO + 4SO2
Untuk mempermudah pengenalan asal dari gas oksida belerang dan terjadinya asam sulfat di atmosfer
dapat dilihat skema berikut ini :

c. Thiosulfat
Dalam sejumlah senyawa sebuah atom belerang dianggap menggantikan sebuah atom oksigen. Belerang
bereaksi dengan ion sulfit membentuk sebuah ion sulfat :
S + SO32- S2O32F. Kegunaan sulfur
Sulfur mempunyai banyak kegunaan diantaranya sebagai bahan baku pembuatan asam sulfat,
pembuatan karbon di sulfida, CS2 (bahan baku serat rayon) serta pada proses vulkanisasi karet (ikatan
silang belerang akan memperkuat polimer karet).
A. Asam sulfat
Di gunakan sebagai bahan baku senyawa-senyawa sulfat, antara lain sebagai berikut:
1. H2SO4 di gunakan sebagai pereaksi dalam pembuatan pupuk superfosfat, Ca(H2PO4)2.dengan reaksi
Ca3(PO4)2 + 2H2SO4 Ca(H2PO4)2 + 2CaSO4
2. Al2(SO4)3 zat penjernih air yang dikenal dengan tawas
Tawas tersebut di tambahkan pada air yang keruh sehingga air yang keruh tadi menjadi jernih kembali
3. H2SO4 digunakan sebagai elektrolit pada aki kendaraan bermotor
H2SO4 dalam aki di gunakan sebagai cairan elektrolit untuk merendam pelat positif dan pelat negative
pada aki,misal bahan aktif dri pelat positif terbuat daari oksida timah coklat(PbO2)sedang bahn aktif dari
pelat negative ialah timah (Pb).pelat-pelat tersebut terendam oleh cairan elektrolit yaitu asam sulfat
sehingga oksigen pada pelat positif akan bereaksi dengan hydrogen pada cairan elektrolit yang secara
perlahn-lahan keduanya bergabung /berubah menjadi air (H2O),asam sulfat pada pada cairan elektrolit
bergabung dengan timah di pelat positif maupun negative sehingga menempel di pelat-pelat tersebut dan
membantu aki mengeluarkan arus .reaksi ini akan terus berlangsung sampai isi (tenaga baterei habis)
atau mengalami discharge.
4. H2SO4 di gunakan untuk membersihkan logam-logam pada proses galvanisasi dan penyepuhan.

Lapisan oksida pada permukan logam dihilangkan agar bahan penyalut dapat menempel kuat.
5. Industri Amonium Sulfat (NH4)2SO4
Senyawa amonium sulfat sebagai jenis pupuk yang di kenal dengan pupuk Z.A (zwavelvur
amonium).Pupuk ini dibuat dengan mereaksikan asam sulfat dan Amonia
2NH3 + H2SO4 (NH4)2SO4
12. Dalam pembuatan fotografi .
Na2S2O3.5H2O di gunakan dalam fotografi untuk melarutkan perak bromida yang tidak reaktif dari
emulsi dengan pembentukan komplek [Ag(S2O3)] dan [Ag(S2O3)2]313. Alkil benzena sulfonat dalam deterjen.Deterjen dengan bahan ini bersifat keras, cara pembuatannya
yaitu dengan mereaksikan Alkil Benzena dengan Belerang Trioksida, asam Sulfat pekat atau Oleum.
Reaksi ini menghasilkan Alkil Benzena Sulfonat. Jika dipakai Dodekil Benzena maka persamaan
reaksinya adalah
C6H5C12H25 + SO3 C6H4C12H25SO3H
(Dodekil Benzena Sulfonat)
Reaksi selanjutnya adalah netralisasi dengan NaOH sehingga dihasilkan Natrium Dodekil Benzena
Sulfonat. Kemudian bahan yang sering di gunakan dalam deterjen yaitu lauril sulfat / lauril alkil sulfonat,
deterjen dengan bahan ini sifatnya lunak cara pembuatannya yaitu mereaksikan Lauril Alkohol dengan
asam Sulfat pekat menghasilkan asam Lauril Sulfat dengan reaksi:
C12H25OH + H2SO4 C12H25OSO3H + H2O
Asam Lauril Sulfat yang terjadi dinetralisasikan dengan larutan NaOH sehingga dihasilkan Natrium Lauril
Sulfat.
B. Vulkanisasi karet dan ban
Selain sebagai bahan baku pembuatan asam sulfat, belerang juga berperan dalam proses vulkanisasi
karet. Charles Goodyear pertama kali di tahun 1839 melakukan vulkanisasi ini dengan mencampurkan
sulfur pada karet alam melalui proses pemanasan.
Karet alam merupakan polimer alam yang terkenal , terdiri dari beberapa ribu satuan isoprene yang
terhubungkan satu sama lain,ikatan ini di sebut cross-linking.Rumus isoprene (2-metil butadiene) .
CH3 H
H2C C C CH2
Dalam molekul karet , satuan isoprene saling bersambung membentuk rantai panjang. rumus molekulnya
dapat di nyatakan dengan (C5H8)n.
Rantai yang sangat panjang dari satuan isoprene tidak dapat tersusun rapih sehingga karet terdiri dari
kumpulan rantai yang kacau.
Jika karet di tarik , rantai tidak menjadi lurus, tetapi saling bertindihan.Karet alam tidak elastis dan mudah
dioksidasi karena terdapat ikatan rangkap karbon-karbon , jika karet alam di panaskan bersama sedikit
belerang maka karet ini menjadi elastis dan stabil. Rantai yang terpisah di sambung dengan atom
belerang .Proses ini di sebut vulkanisasi.
C C C C C C C C
SS
SS
C C CC CC C C

SS
SS
C C CC C C C C
Karet mentah karet hasil vulkanisasi
Vulkanisasi karet

KESIMPULAN
Sulfur merupakan salah satu unsur kimia dalam table priodik dengan simbol S, nomer atom 16 dan
termasuk dalam periode tiga.Unsur belerang di alam di temukan sebagai unsur bebas dan sebagai
senyawaan. Cara pembuatan sulfur dilakukan dalam dua tahap yaitu dengan cara proses kontak dan
proses pompa frasch
Sulfur dalam bentuk senyawa sangat penting dalam kehidupan diantaranya sebagai pembuatan bahan
baku asam sulfat dan vulkanisasi karet. Selain berguna untuk kehidupan, sulfur juga mempunyai dampak
yang berbahaya bagi kehidupan misalnya senyawa-senyawa belerang yang bertindak sebagai zat
pencemar yang berbahaya adalah SO2 dan SO3 yang dapat menyebabkan radang paru-paru dan
tenggorokan (merusak saluran pernapasan ) dan hujan asam.

Penjelasan Mengenai Belerang dan Asam Sulfat


Belerang atau sulfur didapatkan dalam 2 bentuk yaitu sebagai senyawa sufida
dan sebagai belerang alam. Sebagai senyawa sufida didapatkan dalam bentuk
gelena-PbS, chalkopirit-CuFeS2 dan Pirit FeS. Kesemuanya terbentuk akibat proses
hidrotermal,
kecuali

yang tersebut terakhir dapat pula terbentuk akibat proses sedimentasi dalam
kondisi tertentu. Sedang belerang alam unsur tersebut berbentuk kristal bercampur
lumpur atau merupakan hasil sublimasi.

Endapan belerang ini terbentuk oleh kegiatan solfatara, fumarola,atau


sebagai akibat dari gas dan larutan yang mengandung belerang keluar dari dalam
bumi melalui rekahan-rekahan, serta selalu berkaitan dengan rangkaian gunung api
akrif. Dengan demikian belerang alam dikelompokkan menjadi tife sublimasi dan
tife lumpur.

Asam sulfat mempunyai rumus kimia H2SO4, merupakan asam mineral


(anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan.

Asam
sulfat
mempunyai
banyak
kegunaan,
termasuk
dalam
kebanyakan reaksi kimia. Kegunaan utama termasuk pemrosesan bijih mineral,
sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan minyak.

Reaksi hidrasi (pelarutan dalam air) dari asam sulfat adalah reaksi
eksoterm yang kuat. Jika air ditambah kepada asam sulfat pekat, terjadi pendidihan.
Senantiasa tambah asam kepada air dan bukan sebaliknya. Sebagian dari masalah
ini disebabkan perbedaan isipadu kedua cairan. Air kurang padu dibanding asam
sulfat dan cenderung untuk terapung di atas asam. Reaksi tersebut membentuk ion
hidronium:
H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4-.
Disebabkan asam sulfat bersifat mengeringkan, asam sulfat merupakan agen
pengering yang baik, dan digunakan dalam pengolahan kebanyakan buah-buahan
kering.
Apabila gas SO3 pekat ditambah kepada asam sulfat, ia membentuk H 2S2O7. Ini
dikenali sebagai asam sulfat fuming atau oleum atau, jarang-jarang sekali, asam
Nordhausen.

Asam sulfat bening tidak berwarna,cairan tak berbau merupakan bahan kimia
yang banyak digunakan sebagai bahan baku dan bahan penolong dalam berbagai

industri, sehingga perkembangan pemakaiannya dapat merupakan indikator bagi


perkembangan perindustrian di suatu negara.
Bahan baku utama pembuatan asam sulfat adalah sulfur atau belerang, yang
berwarna kuning. Biasanya ditambang dari pegunungan, seperti di tangkuban
perahu, dieng, atau bromo (ini lokasi - lokasi yang orang awam biasanya tahu.
masih banyak lainnya)
Asam sulfat merupakan komoditas kimia yang sangat penting, dan
sebenarnya pula, produksi asam sulfat suatu negara merupakan indikator yang baik
terhadap kekuatan industri negara tersebut. Kegunaan utama (60% dari total
produksi di seluruh dunia) asam sulfat adalah dalam "metode basah" produksi asam
fosfat, yang digunakan untuk membuat pupuk fosfat dan juga trinatrium fosfat
untuk deterjen. Pada metode ini, batuan fosfat digunakan dan diproses lebih dari
100 juta ton setiap tahunnya.
Bahan-bahan baku yang ditunjukkan pada persamaan di bawah ini
merupakan fluorapatit, walaupun komposisinya dapat bervariasi. Bahan baku ini
kemudian diberi 93% asam suflat untuk menghasilkan kalsium sulfat, hidrogen
fluorida (HF), dan asam fosfat. HF dipisahan sebagai asam fluorida. Proses
keseluruhannya
dapat
ditulis:
Ca5F(PO4)3 + 5H2SO4 + 10H2O 5 CaSO42H2O + HF + 3H3PO4
Asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja
untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri
otomobil. Asam yang telah digunakan sering kali didaur ulang dalam kilang
regenerasi asam bekas (Spent Acid Regeneration (SAR) plant).
Kilang ini membakar asam bekas dengan gas alam, gas kilang, bahan bakar
minyak, ataupun sumber bahan bakar lainnya. Proses pembakaran ini akan
menghasilkan gas sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) yang kemudian
digunakan untuk membuat asam sulfat yang "baru".
Amonium sulfat, yang merupakan pupuk nitrogen yang penting, umumnya
diproduksi sebagai produk sampingan dari kilang pemroses kokas untuk produksi
besi dan baja. Mereaksikan amonia yang dihasilkan pada dekomposisi termal batu
bara dengan asam sulfat bekas mengijinkan amonia dikristalkan keluar sebagai
garam (sering kali berwarna coklat karena kontaminasi besi) dan dijual kepada
industri agrokimia.

Saat ini belerang termurah dihasilkan dari China dan India. Sebagian dari
sulfur ini berupa sulfur alam (56%), dari senyawa senyawa sulfur seperti pyrite
atau batuan sulfida / sulfat lainnya (19%), dan dari gas buangan industri minyak

bumi / batu bara (H2S, SO2) (25%). 70 85% dari produksi sulfur tersebut
digunakan untuk pembuatan asam sulfat.
Isotop
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak
satupun yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus,
dikenal sebagai bunga belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi.
Senyawa-Senyawa
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur,
ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah
beberapa senyawa di antara banyak senyawa belerang yang sangat penting
Bentuk-Bentuk dari Belerang :
belerang alam dalam bentuk kristal
belerang dalam bentuk senyawa dengan logam lainnya (pyrite, marcasite,
pyrhotite)

Sifat Fisik dan Kimia


Belerang atau sulfur adalah mineral yang dihasilkan oleh proses vulkanisme, sifatsifat fisik dan kimia belerang adalah :
Kristal belerang berwarna kuning kegelapan dan kehitam-hitaman karena
pengaruh unsur pengotornya

Berat jenis : 2,05 - 2,09

Kekerasan : 1,5 - 2,5 (skala Mohs)

Ketahanan : getas/mudah hancur (brittle)

pecahan :berbentuk konkoidal dan tidak rata

Kilap : damar Gores : berwarna putih

tidak larut dalam air, atau H2SO4

Titik lebur 129C dan titik didihnya 446C. Mudah larut dalam CS2, CC14,
minyak bumi, minyak tanah, dan anilin, penghantar panas dan listrik yang buruk

Apabila dibakar apinya berwarna biru dan menghasilkan gas-gas SO2 yang
berbau busuk

tidak larut dalam air (bisulfida, tetrachloride)

Daya hantar listrik buruk

berbau tidak enak

Teori Terbentuknya Belerang


Teori Bischof
Sulfur berasal dari H2S, dimana H2S berasal dari proses reduksi terhadap CaSO 4 oleh

karbon methan
CaSO4 + C + CaS + 2CO2
CaSO4 + CH4 + CaS + CO2 + 2H2O
CaS + CO2 + H2 + CaCO3 + H2S
2H2S + O2 + 2H2O + 2S
atau
2H2S + CaSO4 + 4S + Ca(OH)2 + H2O
Belerang berasal dari suatu dome dibentuk dari suatu bakteri De Sulfovibri de
Sulfurcanc. Sulfat diubah oleh bakteri menjadi sulfit dan akhirnya menghasilkan
sulfur

Belerang terdapat pada gypsum yang diendapkan langsung dari poly sulfit

Belerang erat kaitannya dengan kegiatan gunung berapi, merupakan hasil


sublimasi sulfatara atau fumarol, juga akibat dari gas-gas/ larutan yang
mengandung belerang dari dalam bumi

Tipe sublimasi terdapat didekat danau kawah dengan kadar 70-99,9% S

Tipe Lumpur terdapat dekat kawah dengan kadar 40-60%S

Tipe kerak terdapat disekitar kawah dengan kadar 20-50% S

Macam-Macam Belerang dalam Perdagangan


Sublime flower/ flower of sulfur
diperoleh dari hasil sublimasi, digunakan untuk industri karet

Sulfur Flour
sulfur berputir halus seperti tepung, dilakukan grinding bebas oksigen sampai
ukuran mesh 325 mesh, sebagai Galian pembasmi hama penyakit tanaman/hewan

Precipitated Sulfur
diperoleh dari reaksi antara HCl pada larutan poli sulfit kemudian dicuci untuk
menghilangkan CaS, digunakan dalam farmasi

Lac Sulfur
diperoleh dari larutan polisulfit yangg diberi H2SO4, masih mengandung 45%
CaSO4

Colloidal Sulfur
pertikel halus masih dalam larutan berbentuk colloid, diperoleh hasil cleaning coke
oven gas.

B.

Teknik Penambangan

Penambangan endapan belerang dapat dikerjakan dengan cara tambang


terbuka. Penggalian belerangnya dapat dilakukan dengan alat-alat sederhana atau
dapat pula dengan tambang semprot. Apabila jumlah endapan belerang sedikit
maka penambangannya dapat dilakukan secara manual dengan menggunakan
peralatan antara lain: cangkul, linggis, ganco dan keranjang dan dilaksanakan
dengan tenaga manusia.
Untuk endapan belerang yang ditutupi oleh lapisan penutup yang cukup tebal,
cara penambangannya dapat dilakukan dengan cara Frash Process, yaitu dengan
pemboran kemudian dimasukan air panas (suhu 335 F) kedalam endapan
belerang. Melalui pipa-pipa kondensasi dipompakan keluar dan ditampung dan
diendapkan. Tahap berikutnya disublimasi untuk mendapatkan belerang yang
bersih.

Penambangan Belerang
Tambang terbuka : shovel
Tambang semprot
Frasch proses dimasukan air panas 335 F ke dalam endapan belerang lewat
pipa-pipa. ada 3 pipa dengan ukuran :
Diameter 1
= mengalirkan udara

Diameter 3

= mengalirkan Lumpur sulfur

Diameter 6

= mengalirkan air panas

Tekanan udara

= 500 psi

Beberapa penambang mengambil belerang dengan cara melinggis


bongkahan belerang di kaldera Gunung Ijen di Desa Ampelgading, Kecamatan Licin,
Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (20/10). Berdasar data di Dinas Energi Sumber
Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jatim, kapasitas produksi belerang Gunung Ijen
mencapai 1.736,318 ton.
Belerang ini muncul dari perut bumi karena aktivitas magma yang mendorong air
dari sumber mata air keluar ke permukaan bumi dengan membawa belerang.

C.

Cara Pengolahan Belerang dan Asam Sulfat


Cara pengolahan belerang tergantung dari jenis endapannya dan hasil yang
diinginkan. Untuk belerang yang berbentuk kristal dapat langsung dimasukkan
kedalam autiklat dimasukkan/ditambahkan solar, air dan NaOH, kemudian

dipanaskan dengan memasukkan uap air panas dengan tekanan 3 atmosfer selama
30-60 menit. Pemisahan akan terjadi karena belerang mempunyai titik lebur yang
lebih rendah dibandingkan dengan mineral-mineral pengotornya. Hasilnya yang
berupa belerang cair dialirkan melalui filter dan kemudian dicetak.
Pengolahan
Ada beberapa cara yang dilakukan dalam pengolahan belerang, diantaranya
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan
garam yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan
proses Frasch

Cara lain pelarutan dan penghabluran (solvent extraction and Crystalization)


digunakan pelarut: karbon disulfida, dimethyl disulphide atau larutan hidrokarbon
berat lainnya.

Belerang kristal dapat langsung dimasukan dalam autoclave, lalu ditambah


solar, air NaOH kemudian dipanaskan dengan memasukan uap air panas dengan
tekanan 3 atm selama 30-60 menit. Pemisahan tanur terjadi karena titik lebur
belerang < min pengotor. Belerang disaring kemudian dicetak.

Belerang kadar tinggi diolah dengan sublimasi dan distilasi

Pengolahan sederhana dilakukan dengan wajan besi/alumunium dengan


diameter 80-100 cm, dipanaskan dalam tungku/kompor minyak. Belerang mencair,
disaring kemudian dicetak dalam tabung bamboo.

Dalam pengambilan sulfur, terdapat beberapa proses yang lazim digunakan, yakni :
1. Proses Frasch
Diagram skema proses frasch
Dasar pengambilan sulfur menurut proses ini adalah pencairan sulfur di
bawah tanah / laut dengan air panas, lalu mamompanya ke atas permukaan bumi.
Untuk maksud itu digunakan 3 pipa konsentris 6, 3, dan 1. Air panas (325 oC)
dipompakan ke dalam batuan S melalui bagian pipa 6, sehingga S akan meleleh
(235oF). Lelehan S yang lebih berat dari air akan masuk ke bagian bawah antara
pipa 3 dan 1, dan dengan tekanan udara yang dipompakan melalui pipa 1, air
yang bercampur dengan S akan naik ke atas sebagai crude S, untuk kemudian
diolah
menjadi
crude
bright
atau
refined
S.
2. Pengambilan S dari batuan sulfida / sulfat
S dapat pula diambil dari batuan sulfida atau sulfat, seperti pyrite FeS2,
chalcopyrite CuFeS2, covelita CuS, galena PbS, Zn blende ZnS, gips CaSO4, barire
BaSO4, anglesite PbSO4, dan lain lain.

3. Pengambilan Sulfur Alamiah dari deposit gunung berapi (Indonesia)


Deposit S di gunung berapi dapat berupa batuan, lumpur sedimen atau
lumpur sublimasi, kadarnya tidak begitu tinggi (30 60 %) dan jumlahnya tidak
begitu banyak (600 1000 juta ton, total).
Di gunung Talaga Bodas di dapat dalam bentuk lumpur dengan kadar S (30
70 %) dan jumlah deposit 300 juta ton. Tempat tempat lainnya adalah : kawah
Ijen, Gunung Welirang, Gunung Dieng dan Gunung Tangkuban Perahu. Untuk
pemanfaatan sumber alam ini diperlukan peningkatan kadar S terlebih dahulu,
antara lain dengan cara flotasi dan benefication.
Dalam flotasi dilakukan penambahan air dan frother sehingga S akan
terapung dan dapat dipisahkan. Sedangkan dalam benefication proses S setelah
ditambahkan air dan reagen reagen dipanaskan dalam autoclave selama -
jam pada 3 atm, setiap partikel partikel kecil S terkumpul, kemudian dilakukan
pencucian dengan air untuk menghilangkan tanah, lalu dipanaskan kembali dalam
autoclave sehingga S terpisah sebagai lapisan S dengan kadar 80 90 %.
4. Pengambilan S dari gas buang
S diperoleh dari flue gas asal pembakaran batu bara atau penyilangan
minyak bumi, yang tidak boleh dibuang ke udara karena dapat menimbulkan
pencemaran. Gas gas tersebut terlebih dahulu di absorpsi dengan menggunakan
etanolamin dan sebagainya, kemudian dipanaskan kembali untuk mendapatkan
gasnya
kembali
untuk
diproses
lebih
lanjut.
Reaksi utama yang digunakan (proses claus)
i.

2 H2S(g) + 3 O2(g) 2 SO2(g) + 2H2O(l) Ho = - 247,89 KJ

ii.

4 H2S(g) + 2SO2(g) S6(g) + 4H2O(l) Ho = - 42,24 KJ

Proses pembuatan asam sulfat


Ada 2 macam proses untuk membuat Asam Sulfat :

Pembuatan H2SO4 dengan proses timbale


Proses tersebut menggunakan ruang reaktor yang dindingnya dilapisi timbal (
Pb ) oleh sebab itu dinamakan proses kamar timbal / bilik timbal.
Reaksi yang terjadi:

2S(s) + 2 O2(g) 2 SO2(g)


2 SO2(g) + 2 NO2(g) 2 SO3(g) + 2 NO(g)
Gas NO dialirkan ke suatu tempat reaksi ( reactor ) dan dioksidasi kembali
menjadi NO2
2 NO(g) + O2(g) 2NO2(g)
Gas SO3 di kamar timbal direaksikan dengan air yang disemprotkan
SO3(g) + H2O(l) H2SO4(l)
Kepekatan H2SO4 yang dihasilkan kira-kira 62,5 % dan dipekatkan lagi hingga 77,6
%

Pembuatan H2SO4dengan proses kontak


Pada tahun 1831 seorang ahli kimia berkebangsaan Inggris, Philips telah
berhasil mensintesis belerang menjadi H2SO4 sebagai katalis digunakan V2O5
Reaksi yang terjadi :
S(s) + O2(g) SO2(g)
2 SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) H = - 98,3 KJ
Sulfur trioksida diserap ke dalam 97-98% H2SO4 menjadi oleum (H2S2O7),
juga dikenal sebagai asam sulfat berasap. Oleum kemudian diencerkan ke dalam air
menjadi asam sulfat pekat.
H2SO4 (l) + SO3(g) H2S2O7 (l)
H2S2O7 (l) + H2O (l) 2 H2SO4 (l)
Asam Sulfat yang dihasilkan dari proses tersebut , mempunyai massa jenis
1,84 dan bersifat higroskopis. Apabila H2SO4 pekat dicampur dengan air , akan
bersifat eksoterm dan bebbahaya. H2SO4 25 % banyak dijual di pasaran dengan
nama accu zuur untuk mengisi aki.
Sebenarnya, asam sulfat dapat dibuat dengan cara melarutkan gas SO3.
Namun, perhatikan bahwa pelarutan langsung SO3 ke dalam air tidaklah praktis
karena reaksi sulfur trioksida dengan air yang bersifat eksotermik. Reaksi ini akan
membentuk aerosol korosif yang akan sulit dipisahkan.
SO3(g) + H2O (l) H2SO4(l)
Ide penggunaan katalis dalam produksi asam sulfat, atau secara khusus
dalam oksidasi belerang dioksida telah dikenali sejak kira-kira tahun 1830. Katalis

platina terbuki efektif tetapi sangat mahal sehingga tidak digunakan secara meluas.
Setelah setengah abad kemudian, ketika kebutuhan asam sulfat meningkat banyak,
ide penggunaan katalis muncul kembali. Setelah masalah keracunan katalis
diselesaikan, proses penggunaan katalis platina, yakni proses kontak, menjadi
proses utama dalam produksi asam sulfat.
Proses kontak masih digunakan sampai sekarang walaupun katalisnya bukan
platina, tetapi campuran termasuk vanadium oksida V2O5. Dari proses kontak ini
lalu akan terbentuk asam sulfat pekat dgn kadar 98% .
Pada proses kontak digunakan suhu sekitar 500 C dengan katalisator V2O5
,sebenarnya tekanan besar akan menguntungkan produksi SO3, tetapi penambahan
tekanan ternyata tidak diimbangi penambahan hasil yang memadai. Oleh karena
itu, pada proses kontak tidak digunakan tekanan besar melainkan tekanan normal,
1
atm.

Lokasi
Potensi dan penyebaran endapan belerang Indonesia saat ini baru diketahui di
enam propinsi, dengan total cadangan sekitar 5,4 juta. Untuk tipe sublimasi, karena
proses terjadinya didasarkan kepada aktivitas gunung berapi, maka selama gunung
berapi aktif, belerang tipe ini dapat diproduksi. Dengan demikian sumber daya
belerang sublimasi dapat dianggap tidak terbatas.
1. Jabar
: Gunung Tangkuban perahu, Danau Putri, Galunggung, Ceremai, Telaga
bodas
2.
Jateng
: Gunung Dieng
3.
Jatim
: Gunung Arjuno,
welirang
4.
Sumut
: Gunung Namora
5.
Sulut
: Gunung Mahawu,
Soputan
6. Maluku : Pulau Damar

D.

Pemanfaatan Belerang dan Asam Sulfat


Digunakan untuk membuat asam belerang (H2SO4), untuk pupuk, penghalus
minyak, bahan kimia, metallurgi. Di samping itu dapat digunakan untuk cat, ebonite
(camp dengan karet), tekstil, cairan sulfida, C2S, debu anti serangga, pengawet
kayu, pabrik kertas, korek api, obat-obatan
Belerang banyak digunakan di industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis,
pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, accu, industri
kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja.

Kegunaan
Belerang merupakan bahan hasil tambang yang baunya sangat menyengat,bahan
tersebut memiliki khasiat bagi tubuh manusia, antara lain;
mengobati dari luka bekas gigitan binatang berbisa. Boleh juga belerang
yang sudah dibuat korek api tumbuk sampai halus dan masukan ke lubang bekas
gigitan, lalu bakarlah.

obat gatal-gatal pada kulit. ambil belerang sebesar ibu jari, lalu gerus
bersama 3 butir merica dan setengah buah pala. Setelah halus, aduklah dengan
sesendok makan minyak tanah dan air. Oleskan pada bagian tubuh yang diserang
gatal-gatal

Menghilangkan panu/kurap yang menghiasi kulit. Setelah belerang


dihaluskan, campurlah dengan minyak goring lalu aduklah sampai rata. Oleskan
pada bagian kulit yang berpanu atau kurap. Lakukan sesering mungkin

Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak,


cairan tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit.

Untuk membuat asam sulfat

Untuk membuat gas SO2 yang biasa dipakai untuk mencuci bahan yang
terbuat dari wool dan sutera.

Pada industri ban , belerang untuk vulkanisasi karet yang berkaitan agar ban
bertambah ketegangannya serta kekuatannya.

Belerang juga digunakan pada industri obat-obatan, bahan peledak, dan


industri korek api yang menggunakan Sb2S3

Kegunaan asam sulfat adalah untuk pembuatan aluminium sulfat. Alumunium sulfat
dapat bereaksi dengan sejumlah kecil sabun pada serat pulp kertas untuk
menghasilkan aluminium karboksilat yang membantu mengentalkan serat pulp
menjadi permukaan kertas yang keras. Aluminium sulfat juga digunakan untuk
membuat aluminium hidroksida. Aluminium sulfat dibuat dengan mereaksikan
bauksit
dengan
asam
sulfat:
Al2O3 + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 3 H2O
Asam sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di industri kimia. Sebagai
contoh, asam sulfat merupakan katalis asam yang umumnya digunakan untuk
mengubah sikloheksanonoksim menjadi kaprolaktam, yang digunakan untuk
membuat nilon. Ia juga digunakan untuk membuat asam klorida dari garam melalui
proses Mannheim. Banyak H2SO4 digunakan dalam pengilangan minyak bumi,
contohnya sebagai katalis untuk reaksi isobutana dengan isobutilena yang
menghasilkan isooktana.

Walaupun asam sulfat tidak mudah terbakar, kontak dengan logam dalam
kasus tumpahan asam dapat menyebabkan pelepasan gas hidrogen. Penyebaran
aerosol asam dan gas sulfur dioksida menambah bahaya kebakaran yang
melibatkan asam sulfat.
Asam sulfat dianggap tidak beracun selain bahaya korosifnya. Resiko utama
asam sulfat adalah kontak dengan kulit yang menyebabkan luka bakar dan
penghirupan aerosol asap. Paparan dengan aerosol asam pada konsentrasi tinggi
akan menyebabkan iritasi mata, saluran pernafasan, dan membran mukosa yang
parah.
Iritasi akan mereda dengan cepat setelah paparan, walaupun terdapat risiko
edema paru apabila kerusakan jaringan lebih parah. Pada konsentrasi rendah,
simtom-simtom akibat paparan kronis aerosol asam sulfat yang paling umumnya
dilaporkan adalah pengikisan gigi.
Indikasi kerusakan kronis saluran pernafasan masih belum jelas. Di Amerika
Serikat, batasan paparan yang diperbolehkan ditetapkan sebagai 1 mg/m. Terdapat
pula laporan bahwa penelanan asam sulfat menyebabkan defisiensi vitamin B12
dengan degenarasi gabungan sub akut.

Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk
mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang
merupakan insultor yang baik.

E.

Fakta Mengenai Belerang


Salah satu aplikasi populer belerang sebagai bahan dalam mandi lumpur, yang
sebenarnya mungkin lebih menguntungkan dari yang mereka munculkan. Ada bukti
bahwa mandi lumpur memberikan banyak manfaat kesehatan pada kulit, dan
manfaat berbagai masalah kulit terkait seperti eksim, kutil, psoriasis, dan ketombe.
Manfaat kesehatan dari belerang yang telah dipelajari pada tingkat yang terbatas
adalah yang menggunakan pengobatan arthritis .
Penelitian telah menunjukkan bahwa jenis terapi yang disebut Balneotherapy,
yang dapat mencakup mandi lumpur belerang, menawarkan manfaat kesehatan
untuk mereka yang menderita dari berbagai bentuk radang sendi, termasuk
psoriasis arthritis, osteoarthritis, dan rheumatoid arthritis . Ada juga studi yang
menunjukkan bahwa ketika belerang diterapkan pada kulit sebagai pengobatan
topikal, meningkatkan banyak gejala radang sendi seperti sendi bengkak dan nyeri.
Ada juga beberapa bukti terbatas yang menunjukkan bahwa belerang topikal
mungkin berguna dalam mengobati lebih umum nyeri sendi . Studi dilakukan pada

proses ini telah menemukan bahwa ketika belerang dioleskan ada peningkatan
dalam kisaran bersama tentang gerak bersama dengan penurunan nominal rasa
sakit. Bukti untuk ini adalah campuran, bagaimanapun, dan penelitian tambahan
perlu dilakukan sebelum sesuatu yang meyakinkan dapat dikatakan. Bagi mereka
yang ingin menambah asupan belerang mereka, ada banyak sumber makanan yang
sangat baik dari belerang termasuk telur, bawang putih, bawang, daging, kacangkacangan, dan s
Sulfur semakin banyak digunakan sebagai komponen pupuk . Bentuk yang
paling penting dari sulfur untuk pupuk adalah mineral kalsium sulfat . Elemen sulfur
adalah hidrofobik (yaitu, tidak larut dalam air) dan, karenanya, tidak dapat langsung
dimanfaatkan oleh tanaman. Seiring waktu, bakteri tanah dapat dikonversi ke
turunan larut, yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Sulfur
meningkatkan efisiensi penggunaan lain nutrisi tanaman penting, terutama nitrogen
dan fosfor. partikel sulfur biologis yang dihasilkan secara alami hidrofilik karena
lapisan biopolimer. Belerang ini, oleh karena itu, lebih mudah untuk membubarkan
atas tanah (melalui penyemprotan sebagai bubur encer), dan hasil dalam rilis lebih
cepat.

F.

Efek dari Belerang


Sulfur dioxide (SO2) memiliki cakupan-cakupan yang sangat mengganggu. Bila
kita menghirup SO2 hanya menembus sejauh hidung dan tenggorokan maka
sejumlah kecil konsentrasi SO2 akan mencapai paru-paru. Akan tetapi jika
menghirup secara berat dalam artian ada di lokasi gas belerang dalam waktu yang
lama, maka bernapaslah hanya melalui mulut atau konsentrasi dari SO2 akan
menjadi tinggi. Efek dari gas belerang terhadap manusia sangatlah bervariasi.
Dimana dengan konsentrasi rendah pada 1ppm yang telah dihirup manusia akan
mengalami pengurangan fungsi paru-paru. Meskipun pada penelitian terhadap 7
sukarelawan hanya 1 orang yang mengalami efek tidak baik pada 1 ppm. Jika
selama 10 hingga 30 menit kedapatan konsentrasi mencapai 5 ppm akan
mengakibatkan sesak napas pada cabang tenggorokan kita.
Bila kedapatan selama 20 menit mencapai konsentrasi 8 ppm akan memerahkan
tenggorokan, gangguan pada hidung, dan iritasi pada tenggorokan. Sekitar 20 ppm
merupakan titik kritis dari iritasi konsentrasi SO2, meskipun ada beberapa laporan
bahwa ada orang-orang yang bekerja pada konsentrasi melampaui 20 ppm.
Konsentrasi sebesar 500 ppm sangat tidak dianjurkan untuk dihirup oleh manusia.
Pada beberapa kasus dimana terdapat konsentrasi SO2 yang sangat tinggi pada
ruangan tertutup, dapat mengakibatkan gangguan saluran udara, hypoxemia
(kekurangan oksigen pada darah), dan kematian dalam hitungan menit. Efek dari
pulmonary edema(gangguan pada paru-paru) meliputi batuk dan napas pendek
yang dialami selama berjam-jam atau berhari-hari setelah kedapatan menghirup

konsentrasi SO2. Gejala-gejala ini menyakitkan hati dan menguras tenaga. Hasil
dari kedapatan menghirup konsentrasi dalam waktu yang sering, akan melukai
paru-paru secara permanen. Selain itu, Belerang dioksida adalah zat berbahaya di
atmosfer, sebagai pencemar udara.

TUGAS
PEMBENTUKAN BELERANG

NAMA : GESHA NURMAS SECTIO PUTRI


KELAS : IX G

SMPN I KOTA SOLOK

Anda mungkin juga menyukai