Anda di halaman 1dari 4

Daur Sulfur (Belerang)

By Ahmad ArifinPosted on March 31, 2020


Daur Sulfur – Daur sulfur merupakan salah satu dari macam – macam daur
bigeokimia yang memiliki sebutan lain dari sulur yaitu belerang.

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tuntas makalah mengenai daur sulfur
atau belerang ini dimulai dari pengertian dan beberapa penjelasan yang lainnya.

Untuk itu mari langsung saja kita simak uraiannya dibawah berikut ini !

Pengertian Sulfur atau Belerang


. Contoh belerang atau sulfur ini dapat kita lihat pada gambar dibawan berikut ini :
Sulfur atau Belerang
Kita dapat menemukan belerang atau sulfur ini pada alam dalam bentuk unsur atau
sebagai mineral sulfida dan sulfate. Belerang merupakan unit terkecil dari protein yang
baik untuk pertumbuhan pada tumbuhan. Belerang yang diperoleh oleh tumbuhan dari
dalam tanah adalah dalam bentuk sulfat an organik (SO4) yakni sulfat.

Oleh karena tumbuhan mengandung sulfat organik yang kemudian tumbuhan tersebut
dimakan oleh hewan, maka otomatis sulfur pun akan berpindah ke tubuh hewan lewat
rantai makanan.

Demikianlah pengertian belerang atau sulfur.

Keberadaan Sulfur atau Belerang Di Alam


Pada alam, belerang atau sulfur ini dapat ditemukan dalam bentuk yang bermacam –
macam, yakni :

1. Dalam tanah, sulfur atau belerang ini dapat ditemukan dalam bentuk mineral.
2. Pada udara, sulfur atau belerang ini dapat ditemukan dalam bentuk gas sulfur
dioksida.
3. Dan dalam tubuh organisme sulfur atau belerang ini dapat ditemukan dalam bentuk
sebagai penyusun protein.

Pengertian Daur Sulfur atau Belerang


Daur sulfur atau daur belerang menurut pengertiannya adalah proses perubahan
belerang dari bentuk hidrogen sulfida berubah menjadi sulfur dioksida yang kemudian
menjadi sulfat dan kembali lagi menjadi hidrogen sulfida kembali.

Daur sulfur atau belerang diawali dari dalam tanah yakni pada saat ion – ion sulfat
diserap oleh akar dan metabolisme dan menjadi protein dalam tubuh pada tumbuhan.

Saat hewan atau manusia memakan tumbuhan yang mengandung sulfat, maka sulfat
tersebut akan berpindah kepada tubuh manusia atau hewan. Kemudian dalam tubuh
manusia, sulfat ini akan mengalami metabolisme yang mana sisa-sisa dari hasil
metabolisme ini akan diuraikan dengan dibantu diuraikan oleh bakteri – bakteri pengurai
dalam lambung dan dikeluarkan dalam bentuk gas (kentut). Penyebab kentut bau
dikarena kandungannya yang mengandung sulfur. Semakin besar kandugan sulfur
maka akan semakin bau.

Siklus Daur Belerang


Daur Belerang atau Sulfur
Berikut ini adalah siklus proses terjadinya daur belerang atau sulfur. Agar lebih mudah
untuk memahaminya, mari kita cocokan dengan gambar siklus belerang diatas.

1. Tahap pertama yaitu daur sulfur diawali dengan adanya aktivitas gunung berapi
atau karena adanya industri batubara yang menggunakan bahan bakar dari batu
bara berupa gas SO2.
2. Kemudian zat sulfur atau belerang naik keudara yang membentuk awan sehingga
terjadilah hidrolisis air berupa H2SO4, dan akhirnya mengakibatkan terjadi
kondensasi yang menurunkan hujan yang biasa dikenal dengan hujan awan.
3. Setelah hujan awan turun, maka hasil dari hujan tersebut akan digiring dibawa
kedaratan kembali untu di ubah menjadi sulfat yang sangat dibutuhkan bagi
tumbuhan.
4. Sulfur yang berupa bentuk anorganik (SO4), ini nantinya akan berpindah dari bumi
atau alam menuju kedalam tubuh tumbuhan melalui penyerapan sulphate
menggunakan akar.
5. Sulfur umumnya direduksi oleh bakteri menjadi senyawa sulfida. Namun kadang –
kadang terdapat dalam bentuk yang lain seperti sulfur dioksida dan hidrogen
sulfida.
6. Hidrogen sulfida ini merupakan senyawa yang dihasilkan dari penguraian bahan
bakar organik yang mati yang juga dapat mematikan makhluk hidup pada perairan.
7. Daur sulfur ini selalu dibantu oleh unsur organisme lain untuk bisa menguraikan
senyawa – senyawa menjadi sebuah unsur-unsur.
8. Pada daur sulfur ini, mikroorganisme yang bertanggung jawab membantu dalam
proses tranformasi dapat dibagi menjadi 4, yaitu :
– H2S → S → SO4 berupa: bakteri sulfur tak berwarna, hijau dan ungu.
– SO4 → H2S berupa: (reduksi sulfat anaerobik), bakteri desulfovibrio.
– H2S → SO4 berupa: (Pengokaidasi sulfide aerobik); bakteri thiobacilli.
– S organik → SO4 + H2S,
Maka, proses daur sulfur hanya akan dapat terjadi didarat asaja dengan menggunakan
bantuan bakteri, yakni bakteri tersebut yaitu :
bakteri Desulfomaculum dan Desulfibro yang mereduksi sulfat berubah menjadi sulfida
dalam bentuk hidorgensulfida (H2S). Kemudian bakteri fotoautotrof aerob
seperti Chromatium menggunakan senyawa H2S tersebut dan melepaskan sulfur serta
oksigen. Sulfur dioksida bisa berubah menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof.

Setelah terbentuk sulfat, maka senyawa ini baru akan berpindah kedalam tuuh makhluk
hidup yang dibawa oleh tumbuhan. Sulfur yang diserap oleh tumbuhan adalah jenis
sulfur bentuk sulfat (SO4).

Anda mungkin juga menyukai