Rizki Hikmatullah
Shanthi Almuarifah
Shella Wulansari
Tia Monika
Triana Munita
Widya Herawati
Yuni Yulianti S
Zahroh Abdillah
Dewi Nita YS
2013/2014
KATA PENGATAR
Bismillahirrohmanirrohim
Puji dan syukur kita penjatkan kehadirat Allah SWT, dengan rahmat dan hidayah-Nya makalah
ini dapat disusun dengan judul “Siklus Sulfur”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
ekologi. Seperti yang kita ketahui daur biogeokimia terbagi atas beberapa jenis siklus. Seperti daur air,
daur oksigen dan karbon, daur nitrogen, daur fosfor dan daur sulfur . Dalam makalah ini penulis
menjelaskan mengenai proses dari daur sulfur yang terjadi.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini disebabkan karena
terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis mengharapkan usulan dan saran
yang membangun demi perbaikan penulisan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan khususnya pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I Pendahuluan 1
Bab II Pembahasan 3
Daftar Pustaka 7
BAB I
PENDAHULUAN
Semua yang ada di bumi ini baik mahluk hidup maupun benda mati tersusun oleh materi. Materi
ini tersusun atas unsure-unsur kimia antara lain karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N), Hidrogen (H),
dan Fosfor (P). Unsur-unsur kimia tersebut atau yang umum disebut materi dimanfaatkan produsen
untuk membentuk bahan organik dengan bantuan matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia.
Bahan organik yang dihasilkan merupakan sumber energi bagi organisme. Proses makan dan dimakan
pada rantai makanan menngakibatkan aliran materi dari mata rantai yang satu ke mata rantai yang
lain. Walaupun mahluk hidup dalam satu rantai makanan mati, aliran materi akan tetap berlangsung
terus. Karena mahluk yang mati tersebut diurai oleh dekomposer yang akhirnya akan masuk lagi ke
rantai makanan berikutnya. Demikian interaksi ini terjadi secara terus menerus sehingga membentuk
suatu aliran energi dan daur materi.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan siklus sulfur ?
1.2.2 Bagaimana proses terjadinya siklus sulfur ?
1.2.3 Bagaimanakah manfaat sulfur bagi kehidupan ?
PEMBAHASAN
Biogeokimia merupakan perubahan atau pertukaran yang terjadi secara terus menerus antara
komponen biosfer yang tak hidup dengan yang hidup. Pada ekosistem, materi di setiap tingkat trofik
tidaklah hilang. Materi yang berupa unsur-unsur penyusun untuk bahan organik tersebut didaur ulang,
dimana unsur-unsur tersebut masuk dalam kompoenen biotik lantaran udara, air dan tanah. Daur
ulang materi ini disebut juga dengan Daur Biogeokimia, hal ini dikarenakan dalam perubahan
tersebut melibatkan beberapa makhluk hidup serta batuan (geofisik).
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan
nomor atom 16 serta merupakan mineral yang dihasilkan oleh proses vulkanisme. Bentuknya adalah
non-metal yang tak berasa. Belerang, dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning ,
kuning kegelapan, dan kehitam-hitaman, karena pengaruh unsur pengotornya. Sifat belerang adalah :
tidak larut dalam air, atau H2SO4. Titik lebur 129oC dan titik didihnya 446oC. Mudah larut dalam
CS2, CC14, minyak bumi, minyak tanah, dan anilin, penghantar panas dan listrik yang buruk.
Apabila dibakar apinya berwarna biru dan menghasilkan gas-gas SO2 yang berbau busuk. Di alam,
belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfida dan sulfat. Ia
adalah unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.
Daur Biogeokimia belerang/sulfur adalah salah satu bentuk daur biogeokimia karbon. Pengertian
dan definisi lain dari daur biogeokimia belerang/sulfur yaitu perubahan sulfur dari hidrogen sulfida
menjadi sulfur diokasida lalu menjadi sulfat dan kembali menjadi hidrogen sulfida lagi. Sulfur dialam
ditemukan dalam berbagai bentuk.
2.12 Bentuk-bentuk Sulfur
1. Belerang banyak digunakan di industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan
minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, accu, industri kimia, bahan peledak,
pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja.
2. Selain itu Belerang dapat membunuh kuman atau bakteri tertentu yang menyerang kulit.
Siklus sulfur di mulai dari dalam tanah. yaitu ketika ion-ion sulfat di serap oleh akar dan di
metabolisme menjadi penyusun protein dalam tubuh tumbuhan. Tumbuhan mendapat sulfur dari
dalam tanah dalam bentuk sulfat (SO4 ). Kemudian tumbuhan tersebut dimakan hewan sehingga
sulfur berpindah ke hewan, setelah itu Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-
kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida ini seringkali
mematikan mahluk hidup di perairan dan pada umumnya dihasilkan dari penguraian bahan organik
yang mati. Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4). Perpindahan sulfat terjadi melalui
proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh
bakteri.
Terjadinya pembakaran bahanbakar fosil batu bara atau terjadi akibat adanya aktifitas gunung
berapi, lalu asapnya itu akan naik ke atmosfer, atau udara sulfur oksida itu akan berada diawan yang
menjadi hidrolisis air membentuk H2SO4, awan akan mengalami kondensasi yang akhirnya
menurunkan hujan yang dikenal dengan hujan asam.
Air hujan itu akan masuk ke dalam tanah yang akan diubah menjadi Sulfat yang sangat
peting untuk tumbuhan. Sulfat hanya terdapat dalam bentuk anorganik (SO4), sulfat ini yang mampu
berpindah dari bumi atau alam ketubuh tanaman/ tumbuhan melalui penyerapan sulphate oleh
akar.Sulfur akan direduksi oleh bakteri menjadi sulfide dan berbentuk sulfur dioksida atau hydrogen
sulfide
Bakteri yang terlibat dalam proses daur belerang atau sulfur yaitu desulfibrio dan
desulfomaculum berperan untuk mereduksi sulfat menjadi sulfida yang berbentuk (H2S) atau
hidrogen sulfida, sulfida bermanfaat untuk bakteri Fatoautotrof anaerob seperti halnya Chromatium
yang melepaskan pp sulfur serta oksigen.
Siklus sulfur di mulai dari dalam tanah yaitu ketika ion-ion sulfat di serap oleh akar dan di
metabolisme menjadi penyusun protein dalam tubuh tumbuhan. Tumbuhan mendapat sulfur dari
dalam tanah dalam bentuk sulfat (SO4 ). Kemudian tumbuhan tersebut dimakan hewan sehingga
sulfur berpindah ke hewan, setelah itu Sulfur direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan kadang-
kadang terdapat dalam bentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida ini seringkali
mematikan mahluk hidup di perairan dan pada umumnya dihasilkan dari penguraian bahan organik
yang mati. Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4). Perpindahan sulfat terjadi melalui
proses rantai makanan, lalu semua mahluk hidup mati dan akan diuraikan komponen organiknya oleh
bakteri. Beberapa jenis bakteri terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfomaculum dan
Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam bentuk hidrogen sulfida (H2S).
Kemudian H2S digunakan bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium dan melepaskan sulfur
dan oksigen. Sulfur di oksidasi menjadi sulfat oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus.
DAFTAR PUSTAKA
http://belerang.com/
http://www.diwarta.com/pengertian-dan-macam-macam-daur-biogeokimia/555/
http://id.wikipedia.org/wiki/Daur_biogeokimia
http://semutlewat.blogspot.com/2012/12/makalah-daur-biogeokimia_3265.html